Muhammad Fikri Al
Muhammad Fikri Al
NIM : 18310145
Kelas : A
1. Pengertian Teosofi
Menurut Blavatsky, theos bermakna tuhan (ilahi), dan sophia bermakna kebijaksanaan.
Karena theos merujuk pada dewa yunani yang merupakan makhluk ilahi, maka teosofi dimaknai
sebagai kebijaksanaan Ilahi, bukan tuhan. Dalam bahasa lain, pengetahuan ilahi atau sains ilahi
(Bahri, 2013, h. 390).
Nugraha berpendapat bahwa teosofi merupakan aliran esoteris barat dengan menjaga
kebijaksanaan yang menjadi inti dari kebenaran agama atau ilmu pengetahuan untuk menjaga
persaudaraan manusia secara universal (Niwandhono, 2014).
Badrus. (2005). “Kajian Ilmu Tasawuf” e-journal Institut Agama Islam Tribakti, Kediri, vol. 14,
no.2, h. 2, Juli 2005.
Baharudin, M. (2016). “Kritik Atas Corak Pemikiran Teologi Islam K.H. Siradjuddin Abas”
dalam Jurnal Theologia Institut Agama Islam Raden Intan, Lampung, Vol. 27, No. 2, Desember 2016.
Bahri, Media Zainul. (2013). “Gagasan Pluralisme Agama pada Kaum Teosofi Indonesia”
dalam jurnal studi keislaman UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, vol. 17, No. 2, h. 390, Desember 2013.
Batubara, Chuzaimah, dkk. (2018). Handbook Metodologi Studi Islam. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Gitosaroso, Muh. (2016). “Tasawuf dan Modernitas (Mengikis Kesaalahpahaman
Masyarakat Awam Terhadap tasawuf)” dalam Jurnal IAIN Pontianak, Pontianak, vol. 10, no. 1, h.
105, 2016.
Muniron. (2015). Ilmu Kalam: Sejarah, Ajaran, dan Analisais Perbandingan. Jember: STAIN
Jember Press.
Niwandhono, Pradipto. (2014). ”Gerakan Teosofi dan pengaruhnya Terhadap Kaum priyayi
Nasionalis Jawa 1912-1926” dalam Lembaran Sejarah Universitas Airlangga, Surabaya, vol. 11, no. 1,
h. 26-27, April 2014.
Nata, Abudin. (1994). Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Romas, Chumaidi Syarief. (2000). Wacana Teologi Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya.
Tohir, Moenir Nahrawi. (2012). Menjelajahi Eksistensi Tasawuf Meniti Jalan menuju Tuhan.
Jakarta: As-salam Sejahtera.