Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Fikri Al-Ghazali

NIM : 18310145
Kelas : A

1. Pengertian Teosofi
Menurut Blavatsky, theos bermakna tuhan (ilahi), dan sophia bermakna kebijaksanaan.
Karena theos merujuk pada dewa yunani yang merupakan makhluk ilahi, maka teosofi dimaknai
sebagai kebijaksanaan Ilahi, bukan tuhan. Dalam bahasa lain, pengetahuan ilahi atau sains ilahi
(Bahri, 2013, h. 390).
Nugraha berpendapat bahwa teosofi merupakan aliran esoteris barat dengan menjaga
kebijaksanaan yang menjadi inti dari kebenaran agama atau ilmu pengetahuan untuk menjaga
persaudaraan manusia secara universal (Niwandhono, 2014).

2. Pengertian teologi islam


Teologi merupakan istilah yang diambil dari tradisi kristiani. Istilah ini tidak dimaksudkan
untuk menegasikan arti istilah yang telah ada dalam khasanah islam. Tapi juga bukan merupakan
istilah yang kemudian di pandang negatif, islam dapat memperkaya khasanah dan pemahaman
tentang agama (Baharudin, 2016, h. 244).
Menurut Imam Al-Ghazali, teologi islam adalah ilmu yang digunakan untuk mempertahankan
akidah ahlussunnah dari aliran sesat dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits serta menggunakan
akal yang rasional (Muniron, 2015, h. 8).
Teologi islam adalah ilmu yang membicarakan perihal ketuhanan dan alam semesta secara
sistematis menurut perspektif islam yang harus diyakini (Batubara, 2018, h. 136).
Teologi adalah mengetahui kebenaran tuhan dengan logika secara teoritis dan sistematis.
Namun sebagaimana halnya dengan ilmu pengetahuan yang lain, teologi harus merujuk kembali
pada Al-Qur’an. Dalam perspektif Al-Qur’an, teologi adalah sumber inspirasi untuk menggunakan
akal dalam memahami firman Allah supaya dapat digunakan menjawab persoalan praktis yang
dialami komunitas muslim (Romas, 2000, h. 10).
3. Pengertian Tasawuf
Kata tasawuf berasal dari kata shafa yang artinya bersih. Atau dalam teori lain juga disebut
shuffah, yakni serambi masjid nabawi yang dulunya didiami oleh sahabat-sahabat yang miskin dari
golongan Muhajirin. Mereka ahl al-shuffah meskipun miskin tetap berhati mulia, tidak
mementingkan kepentingan duniawi. Orang yang mendalami tasawuf disebut sufi. Kata sufi berasal
dari kata suf yang berarti kain wol, dan kaum sufi menggunakan kain wol sebagai simbol
kesedarhanaan (Nata, 1994, h.152).
Ilmu Tasawuf juga diartikan sebagai ilmu kesucian jiwa untuk menghadap tuhan yang maha
suci. Dan juga dapat diartikan upaya mndekatkan diri secara individual kepada tuhan (Badrus, 2005,
hal. 2).
Menurut Amin Al-Kurdy, tasawuf adalah ilmu yang dengannya dapat mengetahui kebaikan
dan keburukan jiwa, cara menghilangkan sifat buruk dan mengisi diri serta jiwa dengan sifat yang
baik, menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya (Gitosaroso, 2016, h. 105).
Tasawuf secara umum berarti kecenderungan mistisme universal yang berasaskan tidak
cinta duniawi, dan membangun relasi dengan Al-Mala’ Al-A’la yang merupakan sumber iluminasi
dan segala kebaikan (tohir, 2012, h. 2).
Daftar Pustaka

Badrus. (2005). “Kajian Ilmu Tasawuf” e-journal Institut Agama Islam Tribakti, Kediri, vol. 14,
no.2, h. 2, Juli 2005.
Baharudin, M. (2016). “Kritik Atas Corak Pemikiran Teologi Islam K.H. Siradjuddin Abas”
dalam Jurnal Theologia Institut Agama Islam Raden Intan, Lampung, Vol. 27, No. 2, Desember 2016.
Bahri, Media Zainul. (2013). “Gagasan Pluralisme Agama pada Kaum Teosofi Indonesia”
dalam jurnal studi keislaman UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, vol. 17, No. 2, h. 390, Desember 2013.
Batubara, Chuzaimah, dkk. (2018). Handbook Metodologi Studi Islam. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Gitosaroso, Muh. (2016). “Tasawuf dan Modernitas (Mengikis Kesaalahpahaman
Masyarakat Awam Terhadap tasawuf)” dalam Jurnal IAIN Pontianak, Pontianak, vol. 10, no. 1, h.
105, 2016.
Muniron. (2015). Ilmu Kalam: Sejarah, Ajaran, dan Analisais Perbandingan. Jember: STAIN
Jember Press.
Niwandhono, Pradipto. (2014). ”Gerakan Teosofi dan pengaruhnya Terhadap Kaum priyayi
Nasionalis Jawa 1912-1926” dalam Lembaran Sejarah Universitas Airlangga, Surabaya, vol. 11, no. 1,
h. 26-27, April 2014.
Nata, Abudin. (1994). Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Romas, Chumaidi Syarief. (2000). Wacana Teologi Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya.
Tohir, Moenir Nahrawi. (2012). Menjelajahi Eksistensi Tasawuf Meniti Jalan menuju Tuhan.
Jakarta: As-salam Sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai