Disusun Oleh :
SITORUS (5212422002)
PROPOSAL PENELITIAN
lOMoARcPSD|17159186
Proposal Penelitian
Mini Riset
KELOMPOK 7
Mengetahui :
Dosen
Pengampu
2
lOMoARcPSD|17159186
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, Kami
dapat mengerjakan tugas Mini Riset untuk memenuhi salah satu tugas dari program dalam KKNI.
Harapan Kami, semoga setelah menyelesaikan penulisan Mini Riset ini Kami semakin memahami
tentang bagaimana penulisan pembuatan Mini Riset (jurnal) yang baik dan benar di hari
mendatang.
Disisi lain, dalam mengkritisi ide ini, Kami juga menyadari banyak kekurangan dalam pengetikan
bahasa atau pemilihan kata yang kurang tepat dan mendapatkkan pengalaman dan ilmu yang
berharga dalam penyusunan penulisan Mini Riset ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca sifatnya membangun guna menyempurnakan laporan ini, agar penulisan
laporan kami lebih baik lagi untuk kedepan nya dan di lain kesempatan.
Akhir kata, Kami berharap semoga tugas Mini Riset ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi
kami khususnya, semoga Tuhan yang Maha ESA selalu memberikan kita kesehatan dan hikmat-Nya
kepada kita semua, atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN PESERTUJUAN..............................................................................................................................2
3
lOMoARcPSD|17159186
4
lOMoARcPSD|17159186
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Para pendidik muncul masalah bagaimana cara menyampaikan ilmu pengetahuan tersebut
kepada para siswa sehingga siswa dapat mengerti tentang ilmu pengetahuan serta wawasan umum
yang telah diajarkan dan perkembangannya, baik mengenai pengertianpengertian pokok maupun
persoalan yang kompleks. Proses pembelajaran membuat kondisi siswa berhadapan dengan teori-
teoridan soal-soal yang kadang- kadang menjemukan, karena materi pelajaran yang di hadapi siswa
bersifat abstrak. Selain itu Belajar dan Pembelajaran bukan merupakan pelajaran hafalan sehingga
diperlukan praktikum.
Agar para siswa dapat tertarik dengan belajar, maka pada proses pembelajaran tidak hanya
ceramah tetapi perlu dilakukan kegiatan laboratorium yang berupa eksperimen, praktikum,
demonstrasi, peragaan alat peraga, peragaan slide proyektor, diskusi dan lainlain yang melibatkan
laboratorium beserta alat dan bahannya.
5
lOMoARcPSD|17159186
Untuk menunjang tercapainya tujuan Belajar dan pembelajaran tersebut harus didukung oleh
iklim pembelajaran yang kondusif. Iklim pembelajaran yangdikembangkan oleh guru mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan dan kegairahan belajar siswa. Kualitas dan
keberhasilanpembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketetapatan guru memilihdan
menggunakan metode pembelajaran (Sulistyorini, 2007: 26). Pemilihan model dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dan
keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Hal ini didasari oleh asumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode
pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar siswa, karena model dan
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru berpengaruh terhadap kualitas prosesbelajar yang
dilakukannya. Berbagai model masih banyak menggunakan metode pembelajaran
konvensional,seperti metode ceramah, diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, sosio drama,
dansebagainya. Penggunaan metode-metode tersebut masih sering berdiri sendiri, dan ternyata
hasilnya masih kurang memuaskan. Siswa masih diarahkan menjadi siswa yang cerdas dan terampil.
Di samping menggunakan metode praktik.Menurut Zumbach (2006: 284), praktik yang ilmiah
sebagian besarditandai dengan mengidentifikasi dan memikirkan kembali isu teoritis, langsung
menguji hipotesis yang bersifat percobaan, pengintegrasian dari data empiris kedalam pembahasan
dan teori yang ada dengan peneliti yang lain dalam suatu praktikum. Pembelajaran ilmu dan
wawasan umum yang mendalam sebagian besar dipengaruhi oleh kemampuan sekolah untuk
menyediakan suatu sarana prasaranayang cukup ilmiah. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam
penelitian ini akan dikaji pengelolaan pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Untuk mewujudkan harapan-harapan yang bertujuan untuk menciptakan generasi yang
cerdas, guru harus bersikap responsive dan pro-aktif terhadap berbagai fenomena yang dijumpai
atau dirasakan saat melaksanakan tugas pembelajaran ataupun memberikan materi pembelajaran
menggunakan bantuan dari beberapa media lain yang dapat meningkatkan pemahaman peserta
didik. Selain itu, guru di tuntut untuk lebih kreatif dalam memikirkan dan menelaah problem
pembelajaran yang di jumpai dikelas.
Belajar merupakan elemen penting yang bermanfaat bagi siswa untuk menggali
pengetahuan secara langsung dari alam dan lingkungan sekitar. Kurikulum 1985 menekankan
penerapan caa belajar siswa aktif yang menginginkan peran guru sebagai fasilitor dan tidak
mendominasi pembelajaran dan kemudian di kurikulum 2013, peserta didik dituntut untuk belajar
dengan mandiri dan di tuntut untuk lebih berpikir secara kritis dan rasional.
Pembelajaran tentu memerlukan proses untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
Proses pembelajaran dapat dikemas dengan pembelajaran yang dilakukan dengan cara formal dan
informal. Proses belajar dan pembelajaran disekolah dapat mempengaruhi karakteristik siswa,
pemahaman siswa, model, serta strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru agar mudah
dipahami oleh peserta didik sehingga dapat menyerap dan memahami dari materi pembelajaran
yang diberikan oleh guru serta menambah wawasan dan pengetahuan dari peserta didik.
Sebagai seorang guru kita harus dapat memenuhi kebutuhan dari peserta didik dan
mencari cara bagaimana pelajaran yang di ajarkan tersebut membuat peserta didik tidak jenuh dan
bosan, bersemangat dan aktif dalam pembelajaran yang semaksimal mungkin.
6
lOMoARcPSD|17159186
Dalam kesempatan kali ini, materi yang akan kami bahas mengenai Pengaruh Motivasi
Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru selain
metode ceramah, karena siswa memerlukan proses belajar yang menarik sehingga menarik
perhatian, pemahaman dan pemikiran rasional anak sebagai bentuk pemahaman dari materi
pembelajaran yang diberikan.
Dari uraian di atas, kami sebagai penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
peningkatan pemahaman peserta didik mengenai materi Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa, dengan menggunakan beberapa model pembelajaran yang akan kami paparkan
sebagai program pendukung peningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi Pengaruh
Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan Latar Belakang dan penjelasan Identifikasi Masalah di atas, penelitian ini dimaksud untuk
mengetahui :
1. Bagaimana cara agar mengetahui Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa?
2. Bagaimana konsep metode penyampaian Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar
Siswa?
D. Tujuan
Berdasarkan Latar Belakang dan penjelasan Identifikasi Masalah di atas, penelitian ini dimaksud
untuk mengetahui :
3. Bagaimana cara agar mengetahui Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa?
4. Bagaimana konsep metode penyampaian Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar
Siswa?
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia
dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respons. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar (siswa), sedangkan
respons berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.
B. Motivasi Belajar
Motivasi adalah perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan dorongan yang
berasal dari diri seseorang untuk mencapai tujuan. Dorongan dan reaksireaksi usaha yang
disebabkan karena adanya kebutuhan untuk berprestasi dalam hidup. Hal tersebut menjadikan
individu memiliki usaha, keinginan dan dorong untuk mencapai hasil belajar yang tinggi. Bahwa
7
lOMoARcPSD|17159186
Hasil belajar merupakan cerminan kemampuan penguasaan seseorang atas mata pelajaran yang
diajarkan.
Hasil belajar yang tinggi merupakan lambang keberhasilan seseorang siswa dalam studinya. Peserta
didik yang memiliki hasil belajar yang tinggimenunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki
tingkat kemampuan penguasaan yang tinggi pula terhadap mata pelajaran yang diprogramkan,
demikian pula sebaliknya. Dalam pembelajaran faktor motivasi mempunyai pengaruh penting.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan hasil belajar peserta didik, dalam
hal ini yang menjadikan perilaku untuk bekerja atau belajar dengan penuh inisiatif, kreatif dan
terarah.
Sedangkan siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar akan tidak menunjukkan kesungguhan
dalam belajar, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak memuaskan. Makin tinggi motivasi belajar
peserta didik makin tinggi pula hasil belajar yang diperolehnya, dan begitu pula sebaliknya.
Sedangkan, Gagne menjelaskan bahwa hasil belajar dapat dihubungkan dengan terjadinya suatu
perubahan tingkah laku seseorang dalam kecenderungan dengan keterampilan dalam proses
perkembangannya yang terjadi setelah proses belajar dengan cara memberikan perlakuan dan
latihan tertentu.
Dari Koeswara mengatakan bahwa dalam disiplin ilmu psikologi, motivasi merupakan konsep
yang digunakan untuk menerangkan kekuatan-kekuatan yang ada dan bekerja pada diri organisme
atau individu yang menjadi penggerak dan pengarah tingkah laku individu tersebut. Para teoritikus
motivasi dalam menyusun konsepsi teori mengenai motivasi bisa dikategorikan dalam tiga
pendekatan yang utama, yakni: (1) pendekatan biologis, (2) pendekatan behavioristik, dan (3)
pendekatan kognitif.10Teeven dan Smith dalam Martaniah menyatakan bahwa motivasi adalah
konstruk dan pengaktifan perilaku, sedangkan komponen yang lebih spesifik dari motivasi yang
berhubungan dengan tipeperilaku tertentu disebut motif.
McDonald dalam Soemanto menyatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan tenaga di
dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha
untuk mencapai tujuan. Di dalam rumusan ini terlihat ada tiga unsur penting, yaitu: (1) bahwa
motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap diri manusia. Perkembangan motivasi
8
lOMoARcPSD|17159186
itu akan memcawa beberapa perubahan sistem neurofisiologis yang ada dalam organisme manusia,
dan penempakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia, (2) motivasi ditandai dengan
munculnya rasa/feeleng, efeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-
persoalan kejiwaan, efeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia, (3) motivasi
ditandai dengan reaksi-reaksi tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari
suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya
akan terangsang atau terdorong oleh adanya unsur yang lain dalam hal ini adalah tujuan.
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam kegiatan belajar
diperlukan motivasi yang mendukung belajar siswa. Belajar yang dilandasi oleh motivasi yang kuat
akan memberikan hasil belajar yang lebih baik.Sebagaimana diketahui belajar adalah proses orang
memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan dan sikap. Belajar membawa perubahan perilaku.
Perubahan tersebut bukan dalam arti perubahan dari segi kelelehan fisik, penggunaan akibat obat,
penyakit parah atau trauma fisik ataupun pertumbuhan jasmani. Tetapi berupa perubahan tingkah
laku yang secara relatig permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil usaha belajar.
Slameto menjelaskan bahwa dalam kegiatan belajar, usaha belajar yang mengantark kepada
perubahan tingkah laku adalah, dalam hal menerima pelajaran secara tuntas, menyelesaikan tugas-
tugas pelajaran dan mempelajari buku-buku yang menunjang, mengingat-ingat apa yang sudah
dipelajari dan menghubungkan informasi belajar yang baru diperoleh terhadap struktur kognitif
yang sudah ada dalam ingatannya serta menghubungkan apa yang sudah diketahuinya dengan
pekerjaan di lapangan. Dalam pada itu, motivasi sebagaimana diketahui adalah suatu perubahan
tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan dan reaksi-reaksi dalam usaha
untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
Secara sederhana, motivasi diartikan sebagai keingan untuk mencurahkan segala tenaga
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Proses ini dirangsang oleh kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan individu. Artinya, dengan didasari atas pemenuhan kebutuhannya maka seseorang akan
berpacu untuk melakukan usaha sehingga pada akhirnya dapat memenuhi apa yang dibutuhkannya
dan terwujud dalam bentuk perilaku tertentu. Pemahaman terhadap kebutuhan belajar akan
merupakan motivasi yang kuat bagi peserta didik untuk berusaha belajar. Kebutuhan belajar yang
jelas dan disadari menimbulkan dorongan kuat untuk mempelajarinya, sehingga memungkinkan
proses belajar dapat berlangsung secara efektif.
Motivasi belajar mempunyai hubungan positif dengan hasil belajar Bahasa suatu mata
pelajaran. Atau kata lain tinggi rendahnya hasil belajar siswa ditentukan oleh tinggi rendahnya
motivasi belajar. Telah banyak temuan penelitian ini, bahwa motovasi belajar mempunyai hubungan
positif dengan hasil belajar suatu mata pelajaran. Maka dengan demikian motivasi belajar
memberikan kontribusi yang besar terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Sumbangan terhadap
pencapaian hasil belajar tersebut cukup berarti dan tidak dapat diabaikan bagi saja, apabila seorang
siswa dalam rangka meraih hasil belajar yang tinggi dalam suatu mata pelajaran. Bagi seseorang
siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, mempunyai keinginan dan dorongan untuk belajar
suatu mata pelajaran, Siswa yang mempunyai keinginan dan dorongan untuk belajar suatu mata
pelajaran dilandasi oleh adanya kebutuhan.
Salah satu kebutuhan yang dekat dengan keberhasilan dalam belajar suatu mata pelajaran adalah
kebutuhan berprestasi. Dirasakan adanya suatu kebutuhan untuk dapat meraih hasil belajar yang
tinggi merupakan salah satu jaminan untuk dapat menyelesaikan kegiatan belajar yang
ditempuhnya dengan baik. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi, akan ditandai
dengan keinginan berani untuk bersaing dan menerima umpan balik serta dorongan untuk selalu
bertanggung jawab dan pencapaian tujuan. Siswa yang mempunyai keberanian dalam bersaing dan
menerima umpan balik akan menjadikan peserta didik selalu berkompetisi dan mengejar prestasi
yang lebih tinggi.
9
lOMoARcPSD|17159186
Demikian pula siswa yang memiliki dorongan untuk bertanggung jawab dan pencapaian tujuan
belajar, menjadikan peserta didik untuk selalu disiplin dan terarah dalam kegiatan belajar suatu
mata pelajaran. Oleh karena itu peserta didik yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi, akan
memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi
belajar rendah. Maka dengan demikian, jika dalam meningkatkan hasil belajar suatu mata
pelajaran, perlu adanya upaya peningkatan motivasi belajar siswa. Motivasi yang direalisasikan
dalam wujud tindakan, merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan untuk memprediksi
kemajuan belajar.
Dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar suatu mata pelajaran, sangat
disadari sepenuhnya diperhadapkan pada kenyataan bahwa tidak semua peserta didik mempunyai
motivasi belajar yang sama, ada yang mempunyai motivasi belajar tinggi, ada yang mempunyai
motivasi belajarnya rendah, dan ada pula yang sama sekali tidak mempunyai motivasi dalam belajar.
Dari uraian di atas, bahwa perbedaan motivasi belajar pada setiap siswa harus diupayak untuk
diminimalkan oleh guru, sebab apabila dalam sekelompok siswa terdapat kesenjangan motivasi
belajar yang cukup besar atau didominasi oleh sebagian besar siswa yang tanpa memiliki motivasi
belajar, maka hasil belajar bisa tidak tercapai secara optimal. Maka untuk itu, guru harus memiliki
kemampuan untuk: (1) mendorong timbulnya motivasi belajar, (2) mengarahkan motivasi belajar
guna mencapai tujuan dalam meraih hasil belajar suatu mata pelajaran, dan (3) memantapkan
motivasi belajar agar dapat menjamin konsistensi perbuatan belajar siswanya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Survey
a. Tempat Survey
Penelitian ini dilaksanakan di Salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Medan.
b. Waktu Survey
Adapun penelitian ini di laksanakan pada Jumat, 15 APRIL 2022
Tahap Pelaksanaan
2 a. Pengumpulan Data
b. Analisi Data
4 Revisi
10
lOMoARcPSD|17159186
c. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Pendidik dan Peserta didik
d. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah Peserta didik.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena
bertujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart data yang di tetapkan.
Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan pada penelitian ini, yaitu menggunakan
wawancara dan observasi.
a. Metode Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung dan
pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan di teliti. Observasi di lakukan oleh peneliti
dengan cara pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan praktikum perbedaan tumbuhan
dikotil dan monokotil.
11
lOMoARcPSD|17159186
BAB IV
Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Medan. Deskripsi hasil penelitian :
Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi. Dari penelitian yang kami lakukan, Kami menyimpulkan
bahwa peranan guru tersebut dalam perkembangan anak didik adalah dia memotivasi dengan memberikan
ceramah positif atau nasehat-nasehat kecil setiap pembelajaran. Dalam proses kegiatan belajar mengajar,
serta melakukan beberapa kegiatan untuk memicu pemahaman peserta didik mengenai materi agar lebih
logis dan kritis dalam berpikir dan berimajinasi serta kreatif dan inovatif.
Dalam menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar yaitu dengan metode memberikan
pembelajaran yang menarik kepada peserta didik, dengan melakukan beberapa kegiatan tambahan atau
proses pembelajaran yang dibantu dengan multimedia yang tersedia di fasilitas sekolah untuk meningkatkan
mutu pada pribadi peserta didik, kemudian memberikan pertanyaan kecil tentang materi yang sedang di ulas
dengan tujuan menguji pemahaman atau penyerapan materi yang telah di jelaskan atau disampaikan kepada
peserta didik.
Peserta didik yang memiliki hasil belajar yang tinggimenunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki tingkat
kemampuan penguasaan yang tinggi pula terhadap mata pelajaran yang diprogramkan, demikian pula
sebaliknya. Dalam pembelajaran faktor motivasi mempunyai pengaruh penting. Motivasi merupakan salah
satu faktor yang sangat menentukan hasil belajar peserta didik, dalam hal ini yang menjadikan perilaku untuk
bekerja atau belajar dengan penuh inisiatif, kreatif dan terarah. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi,
akan selalu berusaha untuk lebih baik dan ingin selalu dipandang sebagai siswa yang berhasil dalam
lingkungannya.
Maka dengan demikian hasil belajar itu bisa tercapai melalui berbagai bentuk dan merupakan suatu
kemampuan terhadap diri seseorang peserta didik. Proses pembelajaran pada akhirnya akanmenghasilkan
kemampuan seseorang yang meliputi pengatahuan, keterampilan dan sikap.
Perubahan yang terjadi terhadap kemampuan itu merupakan ukuran untuk mengatahui hasil belajar siswa.
Banyak teori tentang motivasi manusia telah dikembangkan oleh ahli psikologi yang bekerja dalam satu dari
tiga kerangka teori besar, yaitu: behaviorisme, psikologi kognitif, dan humanisme. Motivasi adalah sesuatu
perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan dan reaksi-reaksi usaha untuk
mencapai tujuan dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi dan belajar adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Dalam kegiatan belajar diperlukan motivasi yang mendukung belajar siswa. Belajar yang dilandasi
oleh motivasi yang kuat akan memberikan hasil belajar yang lebih baik.Sebagaimana diketahui belajar adalah
proses orang memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan dan sikap. Belajar membawa perubahan
perilaku.Perubahan tersebut bukan dalam arti perubahan dari segi kelelehan fisik, penggunaan akibat obat,
penyakit parah atau trauma fisik ataupun pertumbuhan jasmani. Tetapi berupa perubahan tingkah laku yang
secara relatig permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil usaha belajar.
12
lOMoARcPSD|17159186
Pemahaman terhadap kebutuhan belajar akan merupakan motivasi yang kuat bagi peserta didik untuk
berusaha belajar. Kebutuhan belajar yang jelas dan disadari menimbulkan dorongan kuat untuk
mempelajarinya, sehingga memungkinkan proses belajar dapat berlangsung secara efektif.
Motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris memiliki konlusi positif, dalam mengungkapkan hasil belajar
bahasa Inggris. Peningkatan motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris. Makin tinggi motivasi belajar siswa,
maka makin tinggi hasil belajar bahasa Inggris, demikian pula sebaliknya makin rendah motivasi belajar siswa,
maka makin rendah hasil belajar bahasa Inggris.
Bagi seorang siswa mempunyai moticasi belajar tidak terlepas dari salah satu tipe dasar kebutuhan yaitu
kebutuhan berprestasi. Manusia yang mempunyai kebutuhan berprestasi tinggi, mempunyai keinginan tinggi
untuk sukses, berani mengambil resiko, sanggup mengambil alih tanggungjawab dalam tugas, menyukai
keunikan, tangkas, cenderung gelisah, senang bekerja keras, tidak takut menghadapi kegagalan apabila itu
terjadi serta kecenderungan menonjolkan diri.
Adanya kecenderungan umum bahwa efek keberhasilan dan kegagalan pada motivasi, yaitu: (1) motivasi
meninggi mengikuti kegagalan diantra individu-individu yang menghasilkan motivasi berprestasi, (2) motivasi
merintangi mengikuti kegagalan diantara individu-individu yang rendah dalam mengikuti motivasi berprestasi,
(3) motivasi menurun mengikuti keberhasilan diantara individu-individu yang rendah dalam menghasilkan
motivasi berprestasi.
Maka dengan demikian motovasi belajar sebagai salah satu dari faktor-faktor psikologis turut memberikan
kontribusi terhadap upaya pencapaian hasil belajar. Dengan kata lain, mencapai hasil belajar sebenarnya
merupakan kata kunci dari motivasi seseorang siswa untuk belajar.
Yang tidak mempunyai motivasi belajar akan tidak menunjukkan kesungguhan dalam belajar, sehingga hasil
belajar yang diperoleh tidak memuaskan. Makin tinggi motivasi belajar peserta didik makin tinggi pula hasil
belajar yang diperolehnya, dan begitu pula sebaliknya.
13
lOMoARcPSD|17159186
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa peranan guru mengajar untuk meningkatkan
mutu pemahaman peserta didik pada saat proses belajar mengajar terhadap peserta didiknya yaitu guru,
selalu mengamati dan memantau apa saja kebutuhan para peserta didik, dan pelayanan apa yang dibutuhkan
dan seperti apa yang dapat membantu perkembangan kognitif pada peserta didik dan keterampilan
perkembangan lain nya pada peserta didik. Maka dalam hal ini, peranan guru sangat terpenting dan sangat
terpatok pada hal tersebut, dikarena kan peserta didik berpedoman untuk mendapatkan pendidikan yaitu
dari seorang pendidik atau seorang guru di sekolah.
Motovasi belajar mempunyai hubungan positif dengan hasil belajar suatu mata pelajaran. Maka dengan
demikian motivasi belajar memberikan kontribusi yang besar terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Sumbangan terhadap pencapaian hasil belajar tersebut cukup berarti dan tidak dapat diabaikan bagi saja,
apabila seorang siswa dalam rangka meraih hasil belajar yang tinggi dalam suatu mata pelajaran. Bagi
seseorang siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, mempunyai keinginan dan dorongan untuk belajar
suatu mata pelajaran, Siswa yang mempunyai keinginan dan dorongan untuk belajar suatu mata pelajaran
dilandasi oleh adanya kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang dekat dengan keberhasilan dalam belajar suatu
mata pelajaran adalah kebutuhan berprestasi. Dirasakan adanya suatu kebutuhan untuk dapat meraih hasil
belajar yang tinggi merupakan salah satu jaminan untuk dapat menyelesaikan kegiatan belajar yang
ditempuhnya dengan baik. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi, akan ditandai dengan
keinginan berani untuk bersaing dan menerima umpan balik serta dorongan untuk selalu bertanggung jawab
dan pencapaian tujuan. Siswa yang mempunyai keberanian dalam bersaing dan menerima umpan balik akan
menjadikan peserta didik selalu berkompetisi dan mengejar prestasi yang lebih tinggi.
Demikian pula siswa yang memiliki dorongan untuk bertanggung jawab dan pencapaian tujuan belajar,
menjadikan peserta didik untuk selalu disiplin dan terarah dalam kegiatan belajar suatu mata pelajaran. Oleh
karena itu peserta didik yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi, akan memperoleh hasil belajar yang
lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah.
Maka dengan demikian, jika dalam meningkatkan hasil belajar suatu mata pelajaran, perlu adanya upaya
peningkatan motivasi belajar siswa. Motivasi yang direalisasikan dalam wujud tindakan, merupakan salah
satu faktor yang dapat digunakan untuk memprediksi kemajuan belajar.
Dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar suatu mata pelajaran, sangat disadari
sepenuhnya diperhadapkan pada kenyataan bahwa tidak semua peserta didik mempunyai motivasi belajar
yang sama, ada yang mempunyai motivasi belajar tinggi, ada yang mempunyai motivasi belajarnya rendah,
dan ada pula yang sama sekali tidak mempunyai motivasi dalam belajar.
Dari uraian di atas, bahwa perbedaan motivasi belajar pada setiap siswa harus diupayak untuk
diminimalkan oleh guru, sebab apabila dalam sekelompok siswa terdapat kesenjangan motivasi belajar yang
cukup besar atau didominasi oleh sebagian besar siswa yang tanpa memiliki motivasi belajar, maka hasil
belajar bisa tidak tercapai secara optimal.
B. Saran
Dalam penerapan sistem pendidikan di suatu negara perlu di adakannya evaluasi lebih lanjut baik
dari aspek guru, peserta didik, kurikulum maupun lembaga dan sekolah, sehingga nantinya tidak terjadi
kendala-kendala dalam proses pembelajaran di ruang kelas.
14
lOMoARcPSD|17159186
Kami mengetahui bahwa dalam penyelesaian tugas Mini Riset ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
rekomendasi, saran ataupun kritik yang sifatnya membangun guna meyempurnakan tugas kami ini, agar
dalam pembuatan tugas yang sama kedepannya jauh lebih baik. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/287678-pengaruh-motivasi-dalam- pembelajaran-
dc0dd462.pdf
https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/144
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/336
https://www.neliti.com/publications/124912/pengaruh-interaksi-sosial-keluarga- motivasibelajar-
dan-kemandirian-belajar-terh
15
lOMoARcPSD|17159186
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran Angket-angket Responden
1. Angket Siswa Kelas IPA I SMA N 9 MEDAN
16
lOMoARcPSD|17159186
17
lOMoARcPSD|17159186
NO
PILIHAN
18
lOMoARcPSD|17159186
22 Saya mengisi waktu luang dengan cara mengulangi pelajaran sekolah. (+)
23 Saya menghabiskan sebagian besar waktu belajar untuk bergosip dengan teman. (-)
24 Ketika ada pelajaran yang saya kurang pahami, saya bertanya pada orang yang lebih
mengerti. (+)
25 Sebagian besar waktu saya habis untuk bermain dan menonton TV. (-)
26 Saya menghabiskan banyak waktu untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang terkait
dengan pelajaran di sekolah. (+)
27 Saya merasa putus asa bila menghadapi kesulitan dlam mempelajari mata pelajaran. (-)
28 Saya telah membuat jadwal pelajaran dirumah, sehingga saya mengetahui kapan saya
harus belajar.
(+)
30 Saya memandang bahwa hasil belajar yang saya dapatkan adalah kemampuan saya sendiri.
(+)
31 Saya lebih suka pergi ke kantin sekolah dibanding perpustakaan. (-)
32 Bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran, saya berusaha menemukan
alternative pemecahannya. (+)
33 Saya malas bertanya kepada guru kalau ada pelajaran yang tidak saya mengerti. (-)
34 Saya hadir tepat waktu ketika belajar pada mata pelajaran yang saya anggap gampang. (+)
35 Saya kurang memperhatikan pelajaran yang saya tidak senangi. (-)
36 Saya suka mengunjungi perpustakaan sekolah untuk membaca buku pelajaran. (+)
37 Saya rasa tidak mampu menyelesaikan setiap tugas mata pelajaran yang diberikan. (-)
38 Saya senang mencari informasi yang berhubungan dengan pelajaran, karena karena bisa
memperkaya ilmu kita. (+)
39 Saya ragu dengan kemampuan yang saya miliki dalam memahami penjelasan guru. (-)
40 Saya rajin ke sekolah terutama mata pelajaran yang saya sukai. (+)
KETERANGAN :
19
lOMoARcPSD|17159186
20
lOMoARcPSD|17159186
21
lOMoARcPSD|17159186
C. Dokumentasi
22