CEMARAN FISIK
Disusun oleh:
KELOMPOK 2
Puspita Cahya Ramadhani 220305501087
Nurul Astipani 220305501088
Fitri Ramadhani 220305501089
Masriana 220305501090
Rismawati Latifah 220305501091
Fadhila alifa Ghazani 220305501092
Angelica Salinding 220305501093
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
dengan ini dapat tersusun hingga selesai.
Makalah dengan tema kata “CEMARAN FISIK”. Atas kepeduliannya serta bimbingannya
kami mengucapkan banyak kata terima kasih kiranya makalah ini dapat menjadi sumber
pembelajaran kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan. Bila dalam penyampaian makalah
ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan bagi pembaca, dengan segala kerendahan hati saya
mohon maaf yang setulusnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
C. Tujuan ............................................................................................................... 5
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
4
kontaminan tersebut dapat mencemari pangan sejak masih berupa bahan mentah sampai
siap dikonsumsi.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian keamanan pangan
2. Jelaskan bahaya fisik dalam keamanan pangan
3. Jelaskan dampak bahaya fisik bagi kesehatan
4. Jelaskan cara pengendalian bahaya fisik
C. Tujuan
1. Agar kita mengetahui apa itu keamanan pangan
2. Agar kita mengetahui bahaya fisik dalam keamanan pangan
3. Agar kita mengetahui dampak bahaya fisik bagi kesehatan
4. Agar kita mengetahui cara pengendalian bahaya fisik
5
BAB II
PEMBAHASAN
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda. lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia (UU RI No.7,
1996). Keamanan Pangan telah menjadi salah satu isu sentral dalam perdagangan
produk pangan. Penyediaan pangan yang cukupdisertai denganterjaminnya
keamanan, mutudan gizipangan untuk dikonsumsi merupakan hal yang tidak bisa
ditawar dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
B. Bahaya Fisik
Bahaya fisik terdiri dari benda-benda asing yang mencemari bahan pangan pada
berbagai tahap pengolahan, pengemasan, penyimpanan, distribusi, hingga penyajian
pada konsumen. Berbagai benda asing yang mengkontaminasi produk pangan olahan
jelas mengganggu dari Segi ekonomi. Apabila konsumen menyadari hal tersebut,tentu
tidakakan mau menerima produk yang tercemar dengan beberapa benda
asing. Hanya saja kepedulian konsumen kadang masih relatif rendah dan mau
menerima produk yang tercemar krikil, potongan kayu atau rambut.
6
Tabel 1, benda-benda asing yang mungkin terdapat dalam bahan pangan.
Bahaya fisik terdiri dari potongan kayu, batu, logam, rambut, dan kuku yang
kemungkinan berasal dari bahan baku yang tercemar, peralatan yang telah aus, atau
juga dari para pekerja pengolah makanan. Meskipun bahaya fisik tidak selalu
menyebabkan terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan, tetapi bahaya ini dapat
menjadi pembawa atau carier bakteri- bakteri patogen dan tentunya dapat
mengganggu nilai estetika makanan yang akan dikonsumsi. Biasanya
mikroorganisme ini dapat ditemukan di telapak tangan, ujung jari dan di bawah kuku.
7
Kuman patogen yang mungkin dijumpai di kulit sebagai
mikroorganisme transien adalah Escherichia coli. Salmonella sp.. Shigella sp.
Clostridium perfringens. Giardia lamblia, virus Norwalk dan virus hepatitis A (Synder
1988; dalam Rahmawati dan Triana 2008). Selain itu, menurut Maria Colavincenzo.
seorang dermalog di Northwestern Univeristy, bakteri staphylococcus yang
menempel pada rambut jika masuk ke dalam perut dapat mengganggu kondisi perut
dan menyebabkan diare.
D. Cara Pengendalian
4. Spesifikasi:
8
GMP untuk pengendalian bahaya fisik mencakup desain, peralatan dan fasilitas
yang mencukupi untuk mengurangi potensi pecahan logam atau bahan keras
lainnya dari peralatan.
Jika produk yang dikemas dalam gelas, prosedur harusdirancang dan dilaksanakan
untuk mengurangi risiko adanya bagianikel kaca dalam produk akhir. Prosedur
iniharus mencakup pengawasan penanganan wadah pengemas kaca dan
pemeriksaan sebelum dan setelah pengisian produk, dan prosedur operasi standar
untuk digunakan apabila terjadi kerusakan kaca pecah.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan
dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
Bahaya fisik adalah bahaya karena adanya cemaran-cemaran fisik seperti benda-
benda asing yang dapat membahayakan manusia jika termakan, seperti pecahan gelas,
pecahan lampu, pecahan logam, paku, potongan kawat, kerikil, stapler dan benda asing
lainnya. Bahaya fisik umumnya relatif sedikit menimbulkan masalah bagi konsumen, dan
biasanya menyebabkan cedera pribadi yang tidak mengancam jiwa. seperti: Gigi patah, mulut
terluka, bahaya tersedak.
Menurut PTIN (2013), pengendalian bahaya fisik dapat meliputi beberapa praktek.
diantaranya: kebiasaan pekerja yang tepat, program pemeliharaan dan pencegahan (bahaya)
dari peralatan, peralatan pemisah dan pendeteksi, spesifikasi, cara pengolahan yang baik,
program pecalinya kaca.
B. Saran
Dalam pembahasan tentang bahaya fisik dalam keamanan pangan ini, diharapkan
memberikan wawasan dan pengetahuan tentang bahaya fisik dalam keamanan pangan bagi
pembaca. Sehingga pembaca mampu memahami masalah kesehatan masyarakat yang timbul
karena masalah keamanan pangan yang ada serta pemecahan masalahnya. Dengan hal ini.
mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2003. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia nomorHK.00.05.5.1639 tentang Pedoman Cara
Produksi Pangan yang Baik Untuk Industri Rumah tangga (CPPB-
IRT).Jakarta:BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2008. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.23.1455 tahun 2008 tentang
Pengawasan Pemasukan PanganOlahan. Jakarta: BPOM
Departemen Kesehatan RI. 1996. Pedoman Cara Distribusi Makananyang Baik (CDMB).
Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman.Direktorat Jenderal Pengawasan
Obat dan Makanan, DepartemenKesehatan RL. Jakarta: Depkes RI
Jaringan Lembaga Kerjasama Pelatihan (Parmership Training Instinde Network - PTIN). 2013.
Penerapan Keamanan Pangan unik Perikanan Budidaya Michigan State University.
Legowo, Anang Mohamad. 2003. Analisis Bahaya dan Penerapan Jaminan Mutic Komoditi
Olahan Pangan Semarang: Badan Bimbingan Massal Ketahanan Pangan.
Rahmawati FJ, Triana SY. 2008. Perbandingan Angka Kuman pada Cuci Tangan dengan
Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Fakultas
Kedokteran, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
UU RI No.7 tahun 1996 tentang Perlindungan Pangan.
Widodo. 2003 Bioteknologi Industri Sust. Depok: Lacticia Press.
11