Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEAMANAN PANGAN

CEMARAN FISIK

Disusun oleh:
KELOMPOK 2
Puspita Cahya Ramadhani 220305501087
Nurul Astipani 220305501088
Fitri Ramadhani 220305501089
Masriana 220305501090
Rismawati Latifah 220305501091
Fadhila alifa Ghazani 220305501092
Angelica Salinding 220305501093

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KEOLARAGAAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
dengan ini dapat tersusun hingga selesai.

Makalah dengan tema kata “CEMARAN FISIK”. Atas kepeduliannya serta bimbingannya
kami mengucapkan banyak kata terima kasih kiranya makalah ini dapat menjadi sumber
pembelajaran kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan. Bila dalam penyampaian makalah
ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan bagi pembaca, dengan segala kerendahan hati saya
mohon maaf yang setulusnya.

Makassar, 15 April 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
C. Tujuan ............................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6


A. Defenisi Keamanan Pangan .............................................................................. 6
B. Bahaya Fisik ...................................................................................................... 6
C. Dampak Terhadap Kesehatan ........................................................................... 7
D. Cara Pengendalian Bahaya Fisik ....................................................................... 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10


A. Kesimpulan ....................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pangan merupakan kebutuhan mendasar manusia yang paling pokok Pemenuhan


kebutuhan pangan merupakan hak asasi utama umat manusia, karena hanya dengan
pemenuhan pangan yang layak dan aman dikonsumsi manusia dapat tumbuh dan berkembang
Pangan yang layak dikonsumsi harus ada dalam keadaan normal dan tidak menyimpang dari
karakteristik yang seharusnya dimiliki, yaitu harus bebas dari bahaya biologis, kimia dan
fisiko yang membahayakan kesehatan manusia. Dari sudut pandang inilah keamanan pangan
merupakan suatu keharusan Di Indonesia, penyediaan produk pangan olahan yang berkualitas
baik, bergizi, dan aman perlu mendapat perhatian secara seksama, baik oleh pemerintah,
produsen, maupun konsumen. Produk pangan yang berkualitas baik akan emmpunyai nilai
jual yang tinggi disamping akan mampu berkompetisi di dalam perdagangan luas. Produk
pangan yang aman menunjukkan bahwa produk tersebut benar-benar aman bila dikonsumsi.
Produk pangan dikatakan tidak aman bila produk tercemar dengan sesuatu yang dapat
membahayakan kesehatan manusia.

Keamanan pangan selalu menjadi pertimbangan pokok dalam perdagangan, baik


perdagangan nasional maupun perdagangan internasional. Di seluruh dunia kesadaran dalam
hal keamanan pangan semakin meningkat. Pangan semakin penting dan vital peranannya
dalam perdagangan dunia. Keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah, industri yang meliputi produsen bahan baku. industri pangan dan distributor,
serta konsumen. Keterlibatan ketiga sektor tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
keamanan pangan.

Keamanan makanan merupakan suatu kondisi dan upaya yang diperlukan


untukmencegahnya dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain (fisik) yang
dapat mengganggst merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Berdasarkan laporan
BPPOM tahun 2008 yang dikutip Rahaya (2008), kasus sumber- sumber kontaminan bahan
pangan terdiri dari kontaminan hiologi/mikrobiologi, kimia, dan fisik. Kontaminar-

4
kontaminan tersebut dapat mencemari pangan sejak masih berupa bahan mentah sampai
siap dikonsumsi.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian keamanan pangan
2. Jelaskan bahaya fisik dalam keamanan pangan
3. Jelaskan dampak bahaya fisik bagi kesehatan
4. Jelaskan cara pengendalian bahaya fisik
C. Tujuan
1. Agar kita mengetahui apa itu keamanan pangan
2. Agar kita mengetahui bahaya fisik dalam keamanan pangan
3. Agar kita mengetahui dampak bahaya fisik bagi kesehatan
4. Agar kita mengetahui cara pengendalian bahaya fisik

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Keamanan Pangan

Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda. lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia (UU RI No.7,
1996). Keamanan Pangan telah menjadi salah satu isu sentral dalam perdagangan
produk pangan. Penyediaan pangan yang cukupdisertai denganterjaminnya
keamanan, mutudan gizipangan untuk dikonsumsi merupakan hal yang tidak bisa
ditawar dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

Ketentuan mengenai keamanan pangan meliputi sanitasi pangan. bahan


tambahan pangan, direkayasa genetika dan iradiasi pangan, kemasan pangan, jaminan
mutu dan pemeriksaan laboratorium, dan pangan tercemar. Selain hal tersebut, di
dalsaya peraturan yang sama juga disebutkan bahwa setiap orang dilarang
mengedarkan pangan yang mengandung bahan beracun, berbahaya, yang dapat
merugikan, atau membahayakan kesehatan atau jiwa manusia. Salah satu cara
produsen untuk memenuhi ketentuan tersebut adalah mengikuti peraturan yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah, termasuk persyaratan Sanitasi di setiap rantai pangan,
yang meliputi proes produksi, penyimpanan, pengangkutan dan peredarannya serta
aplikasi cara produksi makanan yang baik

B. Bahaya Fisik

Bahaya fisik terdiri dari benda-benda asing yang mencemari bahan pangan pada
berbagai tahap pengolahan, pengemasan, penyimpanan, distribusi, hingga penyajian
pada konsumen. Berbagai benda asing yang mengkontaminasi produk pangan olahan
jelas mengganggu dari Segi ekonomi. Apabila konsumen menyadari hal tersebut,tentu
tidakakan mau menerima produk yang tercemar dengan beberapa benda
asing. Hanya saja kepedulian konsumen kadang masih relatif rendah dan mau
menerima produk yang tercemar krikil, potongan kayu atau rambut.

6
Tabel 1, benda-benda asing yang mungkin terdapat dalam bahan pangan.

Benda Asing Sumber


Pecahan gelas Botol, wadah, lampu, peralatan pengolahan.
Potongan kayu Ptohon, ranting, kotak kayu, bahan bangunan
Krikil Dari lapangan, bangunan
Logam Dari lapangan, mesin pengolahan, kawat, pekerja
Serangga Dari lapangan, ruang penyimpan (gudang)
Bahan insulasi Bahan bangunan
Potongan tulang Proses pengolahan
Plastik Dari lapangan, bahan pengemas, pekerja
Bagian tubuh Pekerja
(kuku,rambut,dsb)
Sisik, kulit Pembersihan sisik ikan dan pengulitan hewan

C. Dampak Terhadap Kesehatan

Menurut Jaringan Lembaga Kerjasama Pelatihan (Partnership Training


Institute Network - PTIN) yang dirancang oleh Michigan State University pada
tahun 2013, bahaya fisik umumnya relatif sedikit menimbulkan masalah bagi
konsumen, dan biasanya menyebabkan cedera pribadi yang tidak mengancam jiwa.
Seperti :

 Gigi patah, mulut terluka.


 Beberapa bahaya fisik dapat berpotensi bahaya tersedak.

Bahaya fisik terdiri dari potongan kayu, batu, logam, rambut, dan kuku yang
kemungkinan berasal dari bahan baku yang tercemar, peralatan yang telah aus, atau
juga dari para pekerja pengolah makanan. Meskipun bahaya fisik tidak selalu
menyebabkan terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan, tetapi bahaya ini dapat
menjadi pembawa atau carier bakteri- bakteri patogen dan tentunya dapat
mengganggu nilai estetika makanan yang akan dikonsumsi. Biasanya
mikroorganisme ini dapat ditemukan di telapak tangan, ujung jari dan di bawah kuku.

7
Kuman patogen yang mungkin dijumpai di kulit sebagai
mikroorganisme transien adalah Escherichia coli. Salmonella sp.. Shigella sp.
Clostridium perfringens. Giardia lamblia, virus Norwalk dan virus hepatitis A (Synder
1988; dalam Rahmawati dan Triana 2008). Selain itu, menurut Maria Colavincenzo.
seorang dermalog di Northwestern Univeristy, bakteri staphylococcus yang
menempel pada rambut jika masuk ke dalam perut dapat mengganggu kondisi perut
dan menyebabkan diare.

D. Cara Pengendalian

Menurut PTIN (2013), pengendalian bahayA fisik dapat meliputi beberapa


praktek, diantaranya:

1. Kebiasaan pekerja yang tepat:


 Pendidikan tentang pencegahan dan pengawasan bahaya fisik yang sesuai, "Tidak
ada logam di atas pingggang (TIDAK logam di atas itu pinggang)"adalah
kebijakan umum perusahaan untuk Mengendalikan potensi bahaya fisik yang
jatuh ke dalam makanan,
 Perhiasan pribadi terbatas pada cincin kawin tunggal polos.
2. Program pemeliharaan dan pencegahan (bahaya) dari peralatan:
 Pemeriksaan rutin dan pemeliharaan peralatan merupakan komponen penting dari
program pencegahan bahaya fisik.

3. Peralatan Pemisah dan Pendeteksi

 Peralatan deteksi seperti detektor logam dan mesin X-ray.


 Peralatan pemisah seperti magnet, screen, Saring aspirator, Riffle babilitand,
pemisah mekanik, dll. Dapat diterapkan jika produk danproses memungkinkan.

4. Spesifikasi:

 Spesifikasi bahan baku mencakup persyaratan untuk penyimpangan fisik jika


produk atau bahan tambahan diketahui mudah/rentan terhadap bahaya ini.

5. Cara Pengolahan yang Baik (Good Manufacturing Practices - GMP Y GMP) :

8
 GMP untuk pengendalian bahaya fisik mencakup desain, peralatan dan fasilitas
yang mencukupi untuk mengurangi potensi pecahan logam atau bahan keras
lainnya dari peralatan.

6. Program Pecahnya Kaca (Program Pecah Kaca):

 Jika produk yang dikemas dalam gelas, prosedur harusdirancang dan dilaksanakan
untuk mengurangi risiko adanya bagianikel kaca dalam produk akhir. Prosedur
iniharus mencakup pengawasan penanganan wadah pengemas kaca dan
pemeriksaan sebelum dan setelah pengisian produk, dan prosedur operasi standar
untuk digunakan apabila terjadi kerusakan kaca pecah.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan
dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
Bahaya fisik adalah bahaya karena adanya cemaran-cemaran fisik seperti benda-
benda asing yang dapat membahayakan manusia jika termakan, seperti pecahan gelas,
pecahan lampu, pecahan logam, paku, potongan kawat, kerikil, stapler dan benda asing
lainnya. Bahaya fisik umumnya relatif sedikit menimbulkan masalah bagi konsumen, dan
biasanya menyebabkan cedera pribadi yang tidak mengancam jiwa. seperti: Gigi patah, mulut
terluka, bahaya tersedak.
Menurut PTIN (2013), pengendalian bahaya fisik dapat meliputi beberapa praktek.
diantaranya: kebiasaan pekerja yang tepat, program pemeliharaan dan pencegahan (bahaya)
dari peralatan, peralatan pemisah dan pendeteksi, spesifikasi, cara pengolahan yang baik,
program pecalinya kaca.
B. Saran

Dalam pembahasan tentang bahaya fisik dalam keamanan pangan ini, diharapkan
memberikan wawasan dan pengetahuan tentang bahaya fisik dalam keamanan pangan bagi
pembaca. Sehingga pembaca mampu memahami masalah kesehatan masyarakat yang timbul
karena masalah keamanan pangan yang ada serta pemecahan masalahnya. Dengan hal ini.
mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2003. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia nomorHK.00.05.5.1639 tentang Pedoman Cara
Produksi Pangan yang Baik Untuk Industri Rumah tangga (CPPB-
IRT).Jakarta:BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2008. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.23.1455 tahun 2008 tentang
Pengawasan Pemasukan PanganOlahan. Jakarta: BPOM
Departemen Kesehatan RI. 1996. Pedoman Cara Distribusi Makananyang Baik (CDMB).
Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman.Direktorat Jenderal Pengawasan
Obat dan Makanan, DepartemenKesehatan RL. Jakarta: Depkes RI
Jaringan Lembaga Kerjasama Pelatihan (Parmership Training Instinde Network - PTIN). 2013.
Penerapan Keamanan Pangan unik Perikanan Budidaya Michigan State University.
Legowo, Anang Mohamad. 2003. Analisis Bahaya dan Penerapan Jaminan Mutic Komoditi
Olahan Pangan Semarang: Badan Bimbingan Massal Ketahanan Pangan.
Rahmawati FJ, Triana SY. 2008. Perbandingan Angka Kuman pada Cuci Tangan dengan
Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Fakultas
Kedokteran, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
UU RI No.7 tahun 1996 tentang Perlindungan Pangan.
Widodo. 2003 Bioteknologi Industri Sust. Depok: Lacticia Press.

11

Anda mungkin juga menyukai