Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS KASUS BerAKHLAK

Gelombang IV Angkatan 25 Kelompok 4


Anggota Kelompok :
1. Muhammad Sultan Haiqal
2. Isa Dewi Nur Rokhmah
3. Wahyu Pangestu Gilang Ramadhan
4. Verly Vivananda
5. Wahyu Setia Dwi Yulianto

ANALISIS KASUS KINERJA PEGAWAI DI SEKITAR LINGKUNGAN KERJA

A. DESKRIPSI RUMUSAN KASUS

Masih adanya instansi yang tidak memiliki SOP pelayanan, Sebagian instansi memiliki SOP
pelayanan tetapi tidak menjadi kewajiban dalam menjalankannya. Sehingga berakibat terhadap
pelayanan yang diberikan tidak efektif dan efisien.

Sering kali ditemukan petugas memberi layanan terhadap pelanggan (masyarakat) tidak
memiliki kompetensi sebagai petugas pelayan public terlihat dengan tidak menerapkan nilai-nilai etika
publik dan juga tidak jelas dalam menyampaikan penjelasan informasi terhadap pelanggan.

B. ANALISIS KASUS
1. Bentuk Penerapan dan Pelanggaran terhadap Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
a) Berorientasi Pelayanan
Petugas layanan tidak memberikan pelayanan prima, keterbatasan petugas layanan dengan
jumlah pelanggan, petugas saling lempar tanggung jawab, pelanggan kesulitan mendapatkan
informasi yang tidak jelas,
b) Akuntabel
Kurang disiplinnya pegawai masih sering terlihat secara kasat dalam keseharian. Banyak
pegawai yang tidak menaati ketentuan masuk kerja dan jam kerja sebagaimana yang telah
diatur oleh Badan Kepegawaian Negara. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai yang datang
terlambat masuk kerja, pulang lebih awal, bahkan tidak masuk kerja tanpa keterangan.
c) Kompeten
Terdapat pegawai di depo kereta api yang menjalankan kereta Track Motor Car (TMC) tetapi
belum memiliki sertifikasi kecakapan awak sarana perkeretaapian. Untuk menjalankan TMC
dibutuhkan sertifikasi kecakapan awak sarana perkeretaapian sehingga pegawai di depo
tersebut melanggar nilai BerAKHLAK kompeten.
d) Harmonis
Terdapat beberapa pegawai di kantor yang memiliki golongan sendiri sehingga terkadang
mementingkan golongannya sendiri.
e) Loyal
Terdapat pegawai yang ketika sedang ada pekerjaan yang mendesak yang mana seharusnya
semua crew melakukan pekerjaan tersebut akan tetapi ada beberapa orang yang tidak mau
ikut dalam bekerja.
f) Adaptif
Terdapat pegawai yang adaptif yaitu dapat dilihat dari bagaimana ia bersikap dan merespon
sikap orang lain yang bermacam-macam. Respon seseorang ketika ia bertemu dan
bersosialisasi dengan orang yang baru ia kenal dapat menggambarkan kemampuannya dalam
beradaptasi terhadap perubahan hubungan sosial.
g) Kolaboratif
Terdapat Pegawai yang Kolaboratif yaitu dapat di lihat pada saat bekerja yang dalam
perkerjaan itu harus kerjasama, seseorang tersebut mau berkomunikasi dengan pekerja lain
saling berpendapat dan menerima pendapat dari orang lain.

2. Dampak Tidak diterapkan Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)


a) Berorientasi Pelayanan
Pelayanan yang tidak prima menyebabkan pelanggan (masyarakat) kesulitan mendapatkan
informasi yang jelas, meningkatnya complain pelanggan terhadap petugas layanan,
berkurangnya mutu pelayanan terhadap pelanggan.
b) Akuntabel
Rendahnya kualitas disiplin dan etos kerja pegawai bisa menjadi akar penyebab pelayanan
publik yang kurang berkualitas. Hal ini juga akan berdampak pada munculnya perilaku
pegawai yang bisa menyimpang seperti KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) sehingga dapat
berakibat kepada kualitas pelayanan publik yang tidak akuntabel dan tidak transparan.
c) Kompeten
Dampak yang terjadi akibat tidak menerapkan nilai – nilai kompeten yaitu terjadi anjlokan
pada kereta Track Motor Car (TMC) dan menyebabkan kerusakan pada kereta dan badug
spoor.
d) Harmonis
Dampak yang terjadi akibat tidak menerapkan nilai – nilai Harmonis yaitu terjadi
ketidaknyamanan antar pegawai di kantor dan dapat menimbulkan iri dan dengki dikantor.
e) Loyal
Dampak yang ditimbulkan dari kasus tersebut karena tidak menerapkan nilai loyal adalah
kecemburuan social antar pegawai satu dengan yang lain
f) Adaptif
Dampak yang ditimbulkan dapat mengakibatkan tidak nyamannya bekerja karena tidak
adanya jiwa sosial terhadap sesama pegawai
g) Kolaboratif
Dampak yang di timbulkan dapat mengakibatkan suatu pekerjaan tidak selesai dan timbul
kesenggangan antar pegawai.

C. GAGASAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


1. Mengidentifikasikan masalah pelayanan yang ada, evaluasi masalah pelayanan dan sesuaikan
dengan SOP yang telah ditentukan, buat system reward dan punishment untuk meningkatkan
pegawai yang professional.
2. Penegakan hukuman sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan; Membantu manajemen
dalam melaksanakan pemantauan pengendalian intern terkait disiplin pegawai.
3. Solusi untuk menangani pegawai yang tidak berkompeten yaitu dengan cara mendiklatkan
pegawai tersebut hingga memperoleh sertifikasi kecakapan awak sarana perkeretaapian.
4. Solusi untuk menangani pegawai yang tidak harmonis yaitu dengan mengadakan gathering
dan mengadakan kegiatan capacity building sehingga dapat mempererat solidaritas antar
pegawai.
5. Memberi teguran terhadap pegawai yang tidak mau ikut dalam suatu pekerjaan.
6. Solusi terhadap pegawai yang tidak adaptif yaitu dengan teguran, dan mendengarkan apa
keluh kesah mereka sehingga tidak bisa berperilaku adaptif.
7. Solusi terhadap pegawai yang tidak kolaboratif yaitu dengan cara menegur, dan jika tetap
berperilaku tersebut dapat di coba apakah dia mampu bekerja secara mandiri tanpa bantuan
orang lain.
D. KONSEKUENSI PENERAPAN GAGASAN ALTERNATIF
1. Dengan identifikasi masalah dan juga evaluasi kewajiban petugas layanan yang sesuai
dengan SOP akan dapat terjadi beberapa perubahan yaitu bisa mengoptimalkan pelayanan
yang prima dan memuaskan pelanggan, sehingga dapat meminimalisir teguran atau
komplain dari pelanggan, dan juga baik meningkatkan kinerja pegawai yang akan melayani
pelanggan (masyarakat).
2. Dengan penegakan hukuman dan pemantauan disiplin pegawai ini diharapkan seluruh
pegawai dapat menaati peraturan yang telah ditetapkan dan dapat bertanggung jawab
terhadap dirinya sebagai seorang pegawai yang harus menjalankan amanah untuk menjaga
harkat dan martabat instansi di mata masyarakat.
3. Dengan mendiklatkan pegawai untuk mendapatkan kelayakan dan sertifikasi kecakapan
diharapkan untuk mengimplementasikan apa yang sudah didiklatkan dan bertanggungjawab
terhadap tugas pokok dan fungsi yang sudah diberikan. Jika terjadi kejadian yang sama maka
harus diadakan evaluasi kinerja pegawai.
4. Membuat sanksi terhadap pegawai yang tidak mau ikut dalam suatu pekerjaan seperti
memberi hukuman fisik berupa push up dan lain-lain
5. Dengan mengadakan gathering dan capacity building diharapkan untuk seluruh pegawai
dapat menghargai dan meningkatkan solidaritas antar pegawai. Jika masih terjadi iri dan
dengki antar pegawai maka harus diadakan evaluasi kinerja pegawai dan diadakan rolling
untuk tugas dan fungsi pegawai di kantor.
6. Dengan mengadakan transisi sistem kerja sehingga dapat melakukan suatu pekerjaan baru
dan bagaimana sikap pegawai tersebut, dan yang di harapkan dapat mempererat adaptifitas
antar pegawai agar terjadi kenyamanan saat bekerja.
7. Dengan mengadakan game atau kegiatan pada saat kegiatan mingguan yang sebagaimana di
dalam game atau kegiatan tersebut mewajibkan bekerjasama atau memerlukan orang,
sehingga terbentuk dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai