Anda di halaman 1dari 3

Kegiatan 7.

2
Pembahasan
Setelah dilakukan percobaan, kelompok kami membuktikan bahwa pengukuran pernapasan
tiap orang itu berbeda beda dalam tiap satu menit. Terbukti bahwa pada percobaan yang kami
lakukan yaitu :
 Annisa Maughfirah = 21 kali bernapas dalam 1 menit
 Giankana Inggita = 14 kali bernapas dalam 1 menit
 Trima Haji Wijaya = 34 kali bernapas dalam 1 menit

Kesimpulan
Pengukuran laju pernapasan dilakukan dengan menghitung jumlah pengembangan dada
seseorang untuk menarik napasa dalam waktu satu menit. Pengukuran dilakukan pada saat
istirahat, dan pengukuran ini juga dapat menilai sulit tidaknya seseorang bernapas.

Respirasi normal atau pernafasan normal untuk orang dewasa adalah 12 – 20 kali per menit.
Pada bayi dan anak – anak laju perapasan normal lebih tinggi daripada orang dewasa. Laju
pernapasan dapat mengalami peningkatan dengan olahraga, demam atau karena penyakit
paru, atau kondisi medis lainnya.
Unjuk Kerja
Pembahasan
Cepat atau lambatnya bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Faktor umur
Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin rendah frekuensi pernapasannya.
b. Jenis kelamin
Laki-laki umumnya bernapas lebih pelan daripada perempuan ini dikarenakan volume paru-
paru laki-laki lebih besar daripada perempuan. Namun kadar O2 yang dibutuhkan oleh laki-
laki lebih besar daripada perempuan, itu karena pada umumnya laki-laki lebih banyak
bergerak daripada perempuan.
c. Suhu tubuh
Hal ini berhubungan dengan proses metabolisme tubuh, semakin tinggi suhu tubuhnya
semakin tinggi pula frekuensi pernapasannya.
d. Posisi tubuh
Pada saat berdiri frekuensi pernapasan lebih besar, karena energi yang digunakan untuk
menopang tubuh lebih banyak. Pada posisi duduk, frekuensi pernapasan lebih menurun,
karena energi yang digunakan untuk menyangga tubuh merata oleh tubuh.
e. Kegiatan tubuh
Orang yang banyak melakukan kegiatan frekuensi pernapasannya akan meningkat karena
akan lebih banyak memerlukan energi. Dibandingkan dengan orang yang melakukan sedikit
kegiatan, jelas frekuensi pernapasannya akan lebih rendah karena lebih sedikit memerlukan
energi.

Setelah bekerja berat seperti berlari atau olahraga, maka laju pernapasan akan lebih cepat.
Pada saat menghembuskan nafas sejumlah CO2 dilepaskan.
Terbukti pada percobaan kelompok kami saat meniup balon dalam keadaan duduk maka
diameter balon sekitar 34-50 cm, kemudian pada saat tidur diameter balon berkurang
menjadi 30-47cm, dan pada saat melakukan kegiatan olahraga diameter balon kembali
bertambah menjadi 38-50 cm.

Kesimpulan
Volume pernapasan setiap orang berbeda beda tergantung pada jenis kelamin, aktivitas,
umur, kondisi lingkungan yang juga akan berpengaruh pada kapasitas paru – paru seseorang
dan frekuensi pernapasan setiap orang pun berbeda.

Anda mungkin juga menyukai