Salah tradisi yang tetap diadakan hingga sekarang meski usianya telah ratusan tahun adalah
Ojung atau Ohjung. Tradisi ini konon sudah ada sejak abad ke-13 masehi saat negeri ini masih
dikuasai oleh banyak kerajaan. Seiring dengan berkembangnya waktu, tradisi yang awalnya
berasal dari Madura akhirnya menyebar ke banyak tempat di Jawa Timur. Berikut ulasan
selengkapnya tentang tradisi Ojung.
Sejarah tradisi Ojung [image source]Seiring dengan berjalannya waktu, tradisi ini akhirnya
berkembang menjadi sesuatu yang khas. Ojung berkembang menjadi tradisi yang tidak hanya
berisi nilai keberanian dan kejantanan saja tapi juga nilai spiritual yang cukup besar.
Pagelaran Ojung [image source]Setiap tahun di desa yang memiliki penduduk mayoritas etnis
Madura ini selalu mengadakan pagelaran Ojung. Biasanya ketua desa akan membuat sebuah
panggung di mana para petarung Ojung bisa menampilkan aksinya yang sangat hebat. Mereka
akan di bekali rotan yang telah dilenturkan sebagai senjata satu-satunya hingga salah satu
dinyatakan kalah.
ojung dan meminta hujan [image source]Pertarungan yang dilakukan oleh dua orang pria
dianggap sebagai permohonan. Luka atau darah yang mungkin mengalir dalam pertarungan ini
juga dianggap sebagai wujud kesungguhan. Para penduduk yakin kalau Ojung dilakukan dengan
benar dan sungguh-sungguh, hujan yang diharapkan akan segera muncul dalam waktu dekat.
nilai spiritual dan kekeluargaan [image source]Perilaku yang ditunjukkan oleh para pemain
Ojung mirip sekali dengan jiwa kesatria. Mereka memang bertempur namun di luar itu, nilai
persahabatan tetap dijunjung tinggi dan mampu mengalahkan segalanya. Ojung adalah
perwujudan nilai luhur yang tidak bisa digantikan oleh apa pun di dunia ini termasuk harga dan
tahta.