Sejarah linguistik adalah sebuah ilmu tentang bagaimana bahasa berubah dari waktu ke waktu, yang meliputi studi umum tentang perubahan bahasa, sejarah bahasa tertentu dan keluarga bahasa.
Dalam pembahasan sejarah linguistik kali ini, kita akan membedah;
1. the nature of language change atau perubahan bahasa secara alami.
Setiap bahasa mengalami perubahan dan berkembangan sepanjang waktu, termasuk bahasa Inggris. Bahasa Inggris bahkan telah mengalami tiga periode perubahan. Periode yang pertama disebut dengan periode “old English”. Periode ini tejadi pada tahun 450 M sampai 1100 M. Periode yang kedua disebut dengan “Middle English” yang terjadi dalam rentang tahun 1100 sampai 1500 M. Sementara periode terakhir disebut dengan “Modern English”, terjadi di tahun 1500 M sampai sekarang. Ada dua hal penting yang harus kita pahami bersama saat mengkaji “The nature of Language Change”, antara lain “The systematicity of language change” dan “Cause of language change”. “The systematicity of language change” adalah perubahan yang terjadi kepada bahasa yang cenderung bersifat sistematis dan teratur. Misalnya, pengucapan bunyi vokal dan “phonetic symbol” yang mengalami perubahan.
Sementara “Cause of language change” adalah penyebab-penyebab perubahan bahasa. Ada
beberapa penyebab perubahan bahasa, antara lain : a. Articulatory simplification, atau penyederhanaan artikulasi. Ada perubahan artikulasi yang terjadi dari periode “old English” sampai “Modern English” . Perubahan ini mencakup penghilangan konsonan ataupun penyisipan bunyi vokal dalam sebuah kata atau phrase. b. Spelling pronunciation atau pengucapan ejaan. Bentuk tertulis sebuah kata bisa jadi berbeda dari cara pengucapannya. Sehingga pengucapan baru muncul untuk merefksikan lebih dekat ejaan dari kata –kata tersebut. c. Analogy and reanalysis. Analogi mencerminkan referensi pembicara untuk pola yang eraturan maupun tidak beraturan. Sementara untuk reanalysis cederung ke perubahan morfologi. Misalnya dalam kata “Hamburger”, yang dulunya merupakan satu kata. Yang didefiniskan sebagai potongan roti yang diselipi dengan daging “Ham”. Seiring dengan waktu,-khususnya pada masa “Modern English”-, banyaknya variasi daging untuk makanan “Hamburger” ini, membuat kata “Hamburger” terbagi menjadi dua komponen, yaitu “Ham” dan “Burger” , sehingga memungkinkan bagi varian lain untuk diterima oleh masyarakat. Seperti varian untuk “Chicken burger, Fish burger” dan lain sebagainya. d. Language contact atau kontak bahasa. Dalam hal ini mengaju pada pembicara yang sering kali berinteraksi dengan pembicara lain dengan menggunakan bahasa yang berbeda ataupun dengan dialek yang berbeda secara intens dan jangka panjang. Sehingga seiring waktu, “expsoure” ini memberikan efek perubahan kosakata maupun dialek si pembicara ataupun lawan bicaranya. Itulah empat penyebab “Cause of language change” yang sangat mendasar yang menjadi penyebab perubahan bahasa. 2. Sound change atau perubahan bunyi suara. Variasi perubahan suara ini sangat jelas karena sebagian perubahan melibatkan urutan segmen (sequential change). Ada enam unsur yang akan kita bahas dalam “the sequential change” yaitu assimilation, dissimilation, epenthesis, metatheses, weaking and deletion, dan consonantal strenghtening. Unsur-unsur ini membahas tentang bagaimana artikulasi, bagaimana cara pengucapan, atau bagaimana huruf – huruf di keluarkan dari dalam indra pengucapan, dimana letak bunyi-huruf tersebut berasal. Selain “the sequential change”, “segmental change” juga berperan penting dalam perubahan bunyi suara. Jenis yang sangat umum dalam segmentasi perubahan adalah “deaffrication” yang berdampak pada perubahan “affricates” ke “fricatives” dengan menghilangkan bagian dari “affricate”. Ketika kita membahas “the History of Linguistic” tentulah sangat dalam, luas dan detail dan ada banyak sekali bahasa-bahasa tertentu yang tidak umum. Untuk informasi lebih akan kita bahas pada artikel selanjutnya.