Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM FISIKA

PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Prinsip dan teori fisika sangat berperan penting dalam kehidupan

sehari-hari, nyatanya dengan menerapkan prinsip-prinsip fisika dapat

memajukan kehidupan manusia, dan sangat berguna untuk membantu

dalam kegiatan manusia. Salah satu contoh dari prinsip fisika yang

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah prinsip Hukum Hooke yang

diterapkan dalam penggunaan pegas. Contoh penggunaan pegas adalah

pada springbed, sofa, dan pada kendaraan bermotor implementasi pegas

pada semua peralatan diatas akan memberikan kenyamanan tersendiri pada

orang yang tidur di atas permukaannya (Mikrajuddin, 2016).

Pada springbed pegas berfungsi untuk membuat kita nyaman ketika kita

duduk atau tidur diatasnya. Sedangkan sistem yang digunakan pada

kendaraan memiliki fungsi untuk menyerap kejut dari jalan dan getaran agar

tidak penting pada badan keelastisan maka penting untuk kita mempelajari

tentang pegas dalam ilmu mesin. Waktu yang dibutuhkan benda dalam

melakukan getaran gerak bolak-balik tersebut sering dikenal atau disebut

dengan periode. Periode ini dalam rumus dilambangkan dengan T. Satuan

periodenya disebut dengan sekon (s), sedangkan simpangan maksimumnya

disebut amplitude (Tipler, 2008).

Aplikasinya di dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada spring

bed dan shockbreaker pada kendaraan. Adanya pegas pada spring bed

memberi-kan kenyamanan saat digunakan untuk tidur ( Saripudin, 2009 ).

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002
PRAKTIKUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1.2 Tujuan Praktikum

Setelah melakukan percobaan ini di harapkan :

1. Memahami konsep hukum elastisitas Hooke pada pegas spiral.

2. Menentukan besarnya konstanta pegas (k) dengan metode perubahan

panjang dan osilasi pegas.

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002
PRAKTIKUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Pegas adalah benda yang bersifat elastis yang digunakan untuk

menyimpan energi mekanis. Pegas biasanya terbuat dari berbagai macam

logam, namun umumnya terbuat dari  baja. Ada beberapa rancangan pegas.

dalam pemakaian sehari-hari, istilah ini mengacu pada coil springs. Pegas

juga ditemukan di sistem suspense mobil dan suspensi motor. Pegas ini

memiliki fungsi untuk menyerap kejut dari jalanan dan getaran roda agar

tidak diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung. Selain itu, pegas juga

berguna untuk menambah daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan,

agar ban selalu terjaga pada lintasannya dan tidak berguncang.

Pegas memiliki Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu

benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang

diberikan kepada benda itu dihilangkan (dibebaskan). Berdasarkan sifat

elastis ini, benda-bendakertas dan tanah liat disebut sebagai benda yang

tidak elastis. dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu benda elastis dan

benda plastis (tak elastis). Benda-benda seperti busa spons, karet gelang,

dan pegas baja disebut sebagai benda yang elastis. Gerak benda yang

terjadi secara berulang dan dalam selang waktu yang sama disebut gerak

periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur, maka gerak ini di sebut juga

sebagai gerak harmonik suatu gerak harmonik adalah waktu yang

dibutuhkan lintasan lengkap, yaitu satu getaran (elisa,dkk 2016)

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002
PRAKTIKUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2.2 Elastisitas

Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk

kembali ke bentuk bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan

pada benda tersebut dihilangkan. Beberapa benda, seperti tanah liat

(lempung), adonan tepung kue, dan lilin mainan (plastisin) tidak kembali ke

bentuk awalnya segera setelah gaya luar dihilangkan. (Sulistiawati. 2019)

2.2.1 Tegangan

Tegangan adalah gaya oleh benda tersebut untuk mengembalikan

dirinya ke bentuk aslinya persatuan luas, rumus tegangan adalah sebagai

berikut.

Ƭ=F/A…………………………………………………………………(2.1)

Keterangan :

Ƭ = tegangan ( N/m2 )

F = gaya tekan / Tarik ( N )

A = luas penampang yang ditekan / ditarik ( m2 ).

2.2.2 Regangan

Regangan atau disebut juga dengan strain adalah perubahan ukuran

sebuah benda karena gaya-gaya dalam kesetimbangan dibanding ukuran

semula. Rumus regangan dirumuskan sebagai berikut.

ɛ=Δɩ / ɩ0………………………………………………………………(2.2)

Keterangan :

ɛ = regangan

Δɩ = pertambahan Panjang ( m )

ɩ0 = Panjang mula-mula ( m )

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002
PRAKTIKUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 2.1 Elastisistas Pegas


Sumber: (https://bit.ly/3JxgLOS)

2.3 Hukum hooke

Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas

tersebut akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan

berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada

batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang

pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas

pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Secara matematis,

dapat dituliskan sebagai :

F = −K Δx…………………………………………………………… (2.3)

Keterangan:

ΔX= pertambahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)

k = tetapan pegas (N / m)

Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan

dengan arah gerak pegas tersebut.

Gambar 2.2 Hukum Hooke


Sumber:( https://bit.ly/3ni6Gh9)

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002
PRAKTIKUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2.4 Susunan Pegas

2.4.1 Susunan pegas seri

Konstanta pegas dapat berubah nilainya, apabila pegas - pegas

tersebut disusun menjadirangkaian. Besar konstanta total rangkaian pegas

bergantung pada jenis rangkaian pegas, yaitu rangkaian pegas seri atau

paralel.

Gambar 2.3 Susunan Pegas Seri


Sumber: (https://bit.ly/3LKHpXh)

Gaya yang bekerja pada setiap pegas adalah sebesar F, sehingga

pegas akan mengalami pertambahan panjang sebesarΔx 1 dan ΔX2 Secara

umum, konstanta total pegas yang disusun seri dinyatakan dengan

persamaan :

1/ks= 1/k1+ 1/k2+ … ………………………………………………..(2.4)

Keterangan:

ks = konstanta pegas pengganti dalam N/m

k1 = konstanta pegas 1 dalam N/m

k2 = konstanta pegas 2 dalam N/m

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002
PRAKTIKUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2.4.2 Susunan pegas pararel

Gambar 2.4 Susunan Pegas Paralel


Sumber : (https://bit.ly/3K38wM8)

Jika rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F, setiap pegas

akan mengalami gaya tarik sebesar F1 dan F2, pertambahan panjang s

sebesar Δx1 dan Δx2. Secara umum, konstanta total pegas yang dirangkai

paralel dinyatakan dengan persamaan :

KTotal=k1+K2+K3+…….+ Kn…………………………………………(2.5)

Keterangan:

kn = konstanta pegas ke - n.

k1 = konstanta pegas 1 dalam N/m

k2 = konstanta pegas 2 dalam N/m

2.5 Konstanta Pegas

Jika suatu bahan dapat merenggang atau menyusut karena

pengaruhGaya dari luar dan dapat kembali ke keadaan semula jika

gayayangberkerja Anda menghilangkan, maka keadaan tersebut dikatakan

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002
PRAKTIKUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
memiliki sifat elastis (misalnya pegas). ketika pada sebuah pegas dibebani

dengan sebuah massa m1, maka gaya yang menyebabkan pegas

bertambah panjang adalah, sehingga berlaku ( konstanta pegas ) :

mg = kx………………………………………………..………………(2.6)

Keterangan :

m = massa ( m )

g = gravitasi ( m/s )

k = konstantas pegas

x = Panjang normal pegas

2.6 Gaya Pegas

jika sebuah pegas yang salah satu ujungnya menemukankan pada

dinding, kemudian sebuah balok bermassa (m) menemukankan pada

lainnya. Jika balok tersebut ditarik atau ditekan sejauh (x) dari panjang

normalnya, maka akan dibutuhkan gaya (Fr) ygBerbanding lurus dengan (x)

yang secara matematis dapat dinyatakandengan persamaan :

Fp=k.x…………………………………………………...…………… (2.7)

Keterangan :

Fp = Gaya pegas (joule)

k = Konstanta pegas (N/m)


x = Regangan / perubahan panjangpegas (m).
2.7 Osilasi pada pegas

Menurut Mikrajudin ( 2016 ), Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-

balik di sekitar posisi seimbang. Pada posisi seimbang gaya netto yang

berkerja pada system. Gerak osilasi adalah gerak menuju ke titik

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002
PRAKTIKUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
keseimbangan. Tetapi saat mencapai posisi setimbang system masih

memiliki kelebihan energi sehingga melampaui posisi setimbang. Tetapi

system akan kembali berbalik arah menuju titik setimbang. Gaya pemulihan

merupakan gaya yang mengembalikan pegas ke bentuk semula, dinyatakan

oleh:

F=kx…………………………………………………………………….(2.8)

Keterangan :         

F= Gaya Tarik Beban

k = konstanta gaya pegas

x = Simpangan

Gambar 2.5 Osilasi Pegas


Sumber: (https://bit.ly/3luYLNh)

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002
PRAKTIKUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum pegas ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 26 Februari

2023pukul08.00–selesaiWITA, bertempat di Lab Material

danMetalurgi,Teknik Mesin Fakultas Teknik,Universitas Lambung Mangkurat

Banjabaru.

3.2 Alat dan Bahan

1. Pegas 3 KN

2. Pegas 5 KN

3. Dasar Statip

4. Kaki Statip

5. Batang Statip Panjang

6. Batang Statip Pendek

7. Balok Pendukung

8. Jepit Penahan

9. Penggaris Logam

10. Beban 25 gram

11. Beban 50 gram

12. Beban 75 gram

13. Beban 100 gram

14. Beban 125 gram

15. Stop watch

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002
PRAKTIKUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
16. Kalkulator

3.3 Prosedur Praktikum

3.3.1 Langkah kerja Percobaan 1

1) Menyusun alat-alat seperti gambar.

2) Mengukur Panjang pegas catat hasil pada table

3) Menggantungkan beban massa 25 gram pada pegas

4) Menggantungkan beban massa 50 gram pada pegas

5) Menggantungkan beban massa 75 gram pada pegas

6) Menggantungkan beban massa 100 gram pada pegas

7) Menggantungkan beban massa 125 gram pada pegas

8) Mengukur Panjang pegas setelah di beri beban 25,50,75,100,dan

125 kemudian catatlah hasilnya pada tablel.

3.3.2 Langkah kerja Percobaan 2 :

1) seperti Langkah percobaan 1, Langkah 1, 2, 3, dan 4

2) menyimpangkan beban kebawah 2 cm lalu lepaskan

3) mengukur waktu dalam 5 kali osilasi dengan stopwatch catat

hasilnya pada table

4) mengulangi Langkah 2 dan 3 dengan beban berbeda yang sesuai

percobaan 1

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002
PRAKTIKUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKADASAR
REKAYASA
PROGRAM
PROGRAM STUDI
STUDITEKNIK
TEKNIKMESIN
MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin 2016. Fisika Dasar I

Saripudin, Aip 2009. Praktis Belajar Fisika. Penerbit. PT Grafindo Media


Pratama

Tipler, P.A., & Mosca, G. (2008). Physics for Scientists and Engineers with
Modern Physics 6th. New York: W.H. Freeman and Company.

Elisa, dan Yenni Claudya, 2016. PENENTUAN KONSTANTA PEGAS


DENGAN CARA STATIS DAN DINAMIS vol.3 Program Studi
Pendidikan Fisika FKIP Universitas Syiah Kuala

Sulistiawati, Ikha. 2019. Fisika (Peminatan Matematika dan Ilmu Alam) untuk

SMA/MA Kelas XI Semester 1. Sukoharjo: CV Kesowo.

Evandy Brilliant Putra Fathikah


2210816310002

Anda mungkin juga menyukai