Anda di halaman 1dari 15

Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo

LAPORAN PRAKTIKUM

VEKTOR

(LAPORAN INI DISUSUN SEBAGAI TUGAS PRAKTIKUM FISIKA)

DISUSUN OLEH :

KELAS XI – 9
1. AHMAD BAGAS
MAHARDIKA

GURU PEMBIMBING :
FATHA AULAL MUBARAK, S.Pd
NIP. 19870826 201101 2 015

SMA NEGERI 1 PONOROGO


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KABUPATEN PONOROGO
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
2023
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo

MENENTUKAN RESULTAN VEKTOR DALAM FISIKA

ABSTRAK

Praktikum yang berjudul "Menentukan Resultan Vektor dalam Fisika" bertujuan untuk
memahami memahami dan mengaplikasikan konsep resultan vektor dalam konteks fisika, dengan
fokus pada menentukan resultan vektor dari dua gaya, F1 dan F2. Metode yang digunakan adalah
dengan merangkai set statif, set beban, dan dinamometer, di mana besaran sudut antara vektor-
vektor tersebut dibuat tetap (dikontrol). Dari percobaan diperoleh hasil bahwa semakin besar nilai
massa penggantung, maka resultan vektor akan mengalami perubahan, dengan besaran resultan
yang meningkat. Setelah dilakukan analisis data diperoleh bahwa grafik hubungan antara gaya berat
dan resultan vektor dengan gradien sebesar 0,9015 dan taraf ketelitian sebesar 99,57%. Artinya
bahwa gaya berat dan resultan vektor memiliki nilai yang sebanding dengan arah yang saling
berlawanan. Adanya nilai yang tidak tepat sesuai dengan teori disebabkan oleh beberapa faktor
yang menghambat, di antaranya karena pengaruh faktor seperti ketidakmahiran dalam merangkai
alat percobaan oleh peserta praktikum atau kesalahan peserta saat melakukan praktikum.

Kata kunci : vektor,resultan vektor,praktikum fisika, analisis data.


Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari berbagai
fenomena alam, termasuk pergerakan benda. Dalam fisika, kita sering berhadapan dengan
vektor, yaitu besaran yang memiliki besaran dan arah. Pemahaman tentang vektor sangat
penting dalam berbagai konteks fisika, seperti analisis gerak, dinamika, dan kinematika.

Salah satu konsep penting dalam fisika yang berkaitan dengan vektor adalah konsep resultan
vektor. Resultan vektor adalah vektor yang merupakan hasil dari penggabungan atau
penjumlahan beberapa vektor. Dalam dunia nyata, vektor seringkali memiliki arah dan besar
yang berbeda, dan untuk memahami pergerakan atau gaya total yang bekerja pada suatu benda,
kita perlu menghitung resultan vektor.

Praktikum ini bertujuan untuk memahami konsep resultan vektor dan belajar cara
menghitungnya dengan benar. Selain itu, praktikum ini juga membantu kita mengembangkan
keterampilan dalam melakukan pengukuran, pengamatan, dan analisis data, yang merupakan
keterampilan penting dalam ilmu fisika.

Selain itu, pemahaman tentang resultan vektor juga memiliki aplikasi yang luas di luar dunia
akademik. Dalam dunia teknik, rekayasa, dan ilmu pengetahuan lainnya, pemahaman tentang
vektor dan resultan vektor sangat penting dalam merancang dan mengoptimalkan berbagai
sistem dan struktur.

Dengan pemahaman yang baik tentang resultan vektor, kita dapat mengatasi berbagai
tantangan fisika dalam kehidupan sehari-hari, seperti merancang jembatan yang kokoh,
menganalisis pergerakan benda dalam berbagai aplikasi, dan banyak lagi.

Oleh karena itu, praktikum ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan dan memahamkan
konsep resultan vektor kepada para siswa, serta memberikan pengalaman praktis dalam
menghitungnya. Diharapkan bahwa praktikum ini akan membantu meningkatkan pemahaman
siswa tentang fisika dan membekali mereka dengan keterampilan yang berguna dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah di berbagai bidang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka terdapat rumusan masalah
yang membatasi praktikum yang dilakukan, yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana hubungan antara penambahan massa beban dan gaya yang terukur pada
dinamometer?
2. Bagaimana hubungan antara gaya berat dan resultan vektor?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan praktikum fisika yang berjudul
“Menentukan Resultan Vektor” adalah sebagai berikut :
1) Menyelidiki hubungan antara penambahan massa beban dan gaya yang terukur pada
dinamometer.
2) Menemukan hubungan antara gaya berat dan resultan vektor.

D. Hipotesis
Berdasarkan beberapa teori yang mendukung praktikum, dapat ditulis hipotesis awal
tentang hasil praktikum sebagai berikut.
1) Jika massa beban semakin besar, maka gaya semakin besar
2) Hubungan antara gaya berat dan resultan vektor adalah senilai namun berbeda arah
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo

BAB II
DASAR TEORI

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxx.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxx.

A. Xxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx.

B. Xxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Beberapa peralatan maupun bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan praktikum
yang berjudul “Menentukan Resultan Vektor dalam Fisika” sebagai berikut.
1) Set statif
2) Set beban
3) Dinamometer / neraca pegas
4) Benang
5) Busur
6) Gunting
7) Alat tulis

B. Variabel Praktikum
Terdapat tiga variabel atau segala sesuatu yang menjadi pusat atau fokus perhatian dalam
melakukan praktikum di antaranya sebagai berikut.
1) Variabel Kontrol : sudut
Definisi operasional variabel kontrol : sudut yang mengapit antara F1 dan F2
2) Variabel Manipulasi : massa
Definisi operasional variabel manipulasi : nilai massa pemberat yang digantung
3) Variabel Respon : gaya
Definisi operasional variabel respon : nilai yang terukur pada dinamometer 1 dan 2

C. Gambar Rancangan

D. Langkah-langkah Praktikum
Sesuai tujuan praktikum yang didesain dalam gambar rancangan praktikum, dapat
dilakukan langkah-langkah praktikum sebagai berikut.
1) Menyusun set statif.
2) Menggantungkan dinamometer pada dua set statif.
3) Menghubungkan dua dinamometer dengan benang.
4) Menggantung beban pada benang.
5) Memastikan sudut yang terbentuk sebesar 60º dengan menggeser set statif.
6) Mengamati nilai yang tercatat pada kedua dinamometer.
7) Mencatat hasilnya pada tabel pengamatan.
8) Mengulangi langkah 4 hingga 7 dengan variabel yang berbeda sebanyak lima kali.
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo

BAB IV
DATA DAN ANALISIS

A. Data Hasil Praktikum


Setelah melakukan praktikum yang berjudul “Menentukan Resultan Vektor dalam Fisika”
pada tanggal 27 Oktober 2023 di laboratorium fisika SMA Negeri 1 Ponorogo, diperoleh data
praktikum sebagai berikut.
No Massa (kg) F1 ± 0,1 (N) F2 ± 0,1 (N)
1 0,05 0,2 0,2
2 0,07 0,3 0,3
3 0,1 0,5 0,5
4 0,12 0,6 0,6
5 0,15 0,8 0,8
Keterangan:
Dinamometer (neraca pegas) yang digunakan adalah dinamometer 5N dengan ketelitian 0,1
N. Variabel yang dikontrol adalah sudut yang sebesar 60º.

B. Analisis Data
Berdasarkan data hasil praktikum pada tabel di atas, dapat dibandingkan nilai perhitungan
dan pengukuran resultan vektor. Dari hasil praktikum diperoleh data nilai F 1 dan F2 hasil dari
pengukuran oleh dynamometer, kemudian dapat dihitung resultannya dengan rumus F 12 + F22 +
2F1F2 cosα seperti pada tabel di bawah.
Data Beban Data Gaya
No 2
W (N) W (N) R (N) R2 (N)
1 0,5 0,25 0,35 0,12
2 0,7 0,49 0,52 0,27
3 1 1 0,87 0,75
4 1,2 1,44 1,04 1,08
5 1,5 2,25 1,39 1,92

Dari tabel perhitungan di atas, dapat dibandingkan nilainya dengan perhitungan resultan
dari beban yaitu pada percobaan pertama dengan sudut 60° dengan massa beban sebesar 0,05
kg, F1 sebesar 0,2 N serta F2 sebesar 0,2 N, didapatkan hasil resultan gaya sebesar 0,35 N.
Percobaan kedua dengan sudut 60° dengan massa beban sebesar 0,07 kg, F1 sebesar 0,3 N serta
F2 sebesar 0,3 N, didapatkan hasil resultan gaya sebesar 0,52 N. Pecobaan ketiga dengan sudut
60° dengan beban sebesar 0,1 kg, F1 sebesar 0,5 N serta F2 sebesar 0,5 N, didapatkan hasil
resultan gaya sebesar 0,87 N. Percobaan keempat dengan sudut 60° dengan beban 0,12 kg,
F1sebesar 0,6 N serta F2 0,6 N, didapatkan hasil resultan gaya sebesar 1,04 N.Terakhir pada
percobaan kelima dengan sudut 60° dengan beban 0,15 kg,F1 sebesar 0,8 N serta F2 sebesar 0,8
N, didapatkan hasil resultan gaya sebesar 1,39 N. Dilakukan percobaan sebanyak lima kali
dengan maksud agar mendapatkan variasi dalam percobaan vektor.

.
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo

Dari tabel dapat dibuat grafik hubungan R2 dan F12 + F22 + 2F1F2 cosα yaitu

Grafik Hubungan Antara W2 dan R2


2.5

2
f(x) = 0.901539115244795 x − 0.151071479155847
1.5 R² = 0.99573949766655
R2

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
W2

Dari grafik hubungan antara W2 dan R2 didapatkan hasil berupa gradien sebesar 0,9015
dengan taraf ketelitian 99,57%. Adanya nilai yang tidak tepat sesuai dengan teori disebabkan oleh
beberapa faktor yang menghambat, di antaranya karena pengaruh faktor seperti ketidakmahiran
dalam merangkai alat percobaan oleh peserta praktikum atau kesalahan peserta saat melakukan
praktikum.
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo

BAB V
SIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dan analisis data hasil praktikum, dapat diambil
simpulan bahwa semakin besar massa beban yang digantungkan pada beban, maka semakin besar
nilai gaya yang tercatat pada kedua dinamometer. Hal ini juga berbanding lurus dengan gaya berat
dan resultan vektor. Berdasarkan grafik hubungan antara gaya berat dan resultan vektor dengan
gradien 0,9015 dengan taraf ketelitian 99,57% didapatkan hasil bahwa gaya berat dan resultan
vektor memiliki nilai yang senilai namundengan arah yang saling bertolak belakang. Gaya berat
selalu mengarah ke bawah atau muka bumi karena adanya gaya gravitasi yang bekerja. Adanya nilai
yang tidak tepat sesuai dengan teori disebabkan oleh beberapa faktor yang menghambat, di
antaranya karena pengaruh faktor seperti ketidakmahiran dalam merangkai alat percobaan oleh
peserta praktikum atau kesalahan peserta saat melakukan praktikum.
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo

DAFTAR PUSTAKA

Nama belakang penulis, Nama depan. tahun terbit. Judul Buku Dicetak Miring. Edisi/Jilid (jika
ada). Kota/Daerah: Penerbit.
Nama belakang penulis, Nama depan. tahun terbit. “Judul Artikel dalam Tanda Petik”. Nama situs
web, tanggal rilis, dilihat pada …. <alamat URL>.
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo

====================================================================

LAMPIRAN
====================================================================
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo
Praktikum Fisika – SMA Negeri 1 Ponorogo

Anda mungkin juga menyukai