Implementasi Penilaian Pembelajaran Ekonomi Berdasarkan K13 Dalam Meningkatkan Partisipasi Aktif Siswa Di Sma Swasta Teladan Pematangsiantar
Implementasi Penilaian Pembelajaran Ekonomi Berdasarkan K13 Dalam Meningkatkan Partisipasi Aktif Siswa Di Sma Swasta Teladan Pematangsiantar
NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
mencurahkan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan proposal
sebagai tugas kuliah Telaah Kurikulum SMA/SMK dengan judul “Implementasi Penilaian
Berdasarkan K13 di SMA Negeri 2 PematangSiantar”.
Peneliti berharap agar proposal ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Peneliti
juga menyadari bahawa proposal ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan peneliti untuk penyempurnaan proposal
ini. Semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya peneliti ucapkan
terima kasih.
Dody A. Lumbantoruan
2001060040
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................... 6
1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………………………. 6
1.3 Pembatasan Masalah............................................................................................ 6
1.4 perumusan Masalah.............................................................................................. 6
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................................... 8
2.1 Kurikulum 2013................................................................................................... 8
2.2 Pengertian Penilaian.............................................................................................11
2.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................12
2.4 Penelitian yang Relevan.......................................................................................15
2.5 Kerangka Berpikir................................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................................17
3.1 Jenis Penelitian.....................................................................................................17
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................................17
3.3 Instrumen Penelitian.............................................................................................17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................19
4.1 Profil Sekolah.......................................................................................................19
4.2 Hasil Penelitian....................................................................................................20
4.3 Lembar Penelitian................................................................................................22
BAB V PENUTUP..............................................................................................................23
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................23
5.2 Saran.....................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era teknologi informasi dan reformasi khususnya dibidang pendidikan yang
terus berkembang secara dinamis telah memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
tata nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Perkembangan ilmu
pengetahuan,teknologi dan seni menjadi sebuah tantangan yang perlu di antisipasi secara
nyata agar tidak menimbulkan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dikemudian hari.Hal tersebut mengingatkan bahwa penting dan perlunya membangun
pendidikan yang bermutu untuk mewujudkan generasi bangsa yang
beradab,berbudaya,berkarakter,beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
4
harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga mereka menjadi terbebani dengan
segudang materi yang segera harus dituntaskan dan dikuasai.Keberhasilan atau
kegagalan implementasi kurikulum di sekolah sangat tergantung pada guru dan kepala
sekolah, karena dua figur tersebut merupakan kunci yang menentukan serta
menggerakan berbagai kompenen dan dimensi sekolah yang lain. Dalam posisi tersebut,
baik buruknya komponen sekolah yang lain sangat ditentukan oleh kualitas guru dan
kepala sekolah. Guru yang baik harus menyusun perencanaan sebelum melaksanakan
pembelajaran dikelas. Proses belajar mengajar yang baik harus didahului dengan
persiapan yang baik, tanpa persiapan yang Dalam hubunganya dengan perubahan
Kurikulum, berbagai pakar dunia pendidikan menganalisis dan melihat perlunya suatu
solusi yang harus diberikan dalam rangka melahirkan para peserta didik yang memiliki
kompetensi.Sehingga kurikulum 2013 perlu diterapkan. Kurikulum 2013 merupakan
suatu konsep kurikulum yang pada pelaksanaanya memberikan kewenangan
sepenuhnya kepada pihak sekolah. Yang terpenting sekarang bagaimana
mengimplementasikan Kurikulum baru ini untuk mencapai kompetensi yang dimiliki
oleh siswa pada jurusan yang diinginkan tercapai.Selain itu kurikulum yang memiliki
kompetensi lebih tinggi akan memacu reaksi aktif siswa dalam keinginan belajar
nya,sebagai mana keaktifan atau partisipasi tercipta karena keadaan atau situasi yang
memungkinkan sehingga diharapkan partisipasi maupun minat belajar sesuai dengan
tuntutan zaman
Untuk mencapai tujuan dan fungsi pendidikan tersebut, salah satu mata pelajaran
yang mesti ditempuh peserta didik di Sekolah khususnya mata pelajaran Ekonomi karena
mata pelajaran tersebut adalah pelajaran inti dari penjurusan IPS.
5
1.2.Identifikasi Masalah
Sesuai dengan fokus peneliti,maka ruang lingkup masalah dalam penelitian dibatasi
yaitu sebagi berikut :
6
3. Apa saja hambatan,tantangan dan rintangan yang muncul dalam pengaaplikasian
K13 dalam pembelajaran ekonomi saat ini
7
d) Bagi institusi, khususnya bagi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) agar dapat memberikan solusi dari hambatan-hambatan yang
dihadapi dalam penerapan atau pelaksanaan kurikulum2013.
e) Bagi para pembaca, agar dapat pengetahui hasil penelitian yang dilakukan oleh
penulis tentang implemntasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA
NEGERI 2 PS sehingga dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
BAB II
KAJIAN TEORI
Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya pelari dan curere yang berarti tempat berpacu . Istilah kurikulum berasal dari dunia
olahraga, terutama dalam bidang atlit pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa
Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum
berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan
garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus ditempuh
tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di
dalamnya. Curriculum is the entire school program and all the people involved in it.
Program tersebut berisi mata pelajaran- mata pelajaran (courses) yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam waktu tertentu, seperti SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun),
SMA/SMK/MA (tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian, secara terminologi istilah
kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau
diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah.Kurikulum itu selalu
dimanis dan senantiasa di pengaruhi oleh perubahan- perubahan dalam faktor-faktor yang
mendasarinya. Tujuan pendidikan dapat berubah secara fundamental, bila suatu Negara
8
beralih dari Negara yang dijajah menjadi Negara yang merdeka. Dengan sendirinya
kurikulum pun harus mengalami perubahan yang menyeluruh.
9
2.1.2 Tujuan Kurikulum 2013
Menurut Kunandar sebagaimana dikutip Mulyasa, Miller dan Seller mengatakan bahwa
“Pelaksanaan atau Implementasi Kurikulum merupakan suatu proses penerapan konsep,
ide, program, atau tatanan Kurikulum ke dalam praktek pembelajaran atau aktivitas baru
sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah”.
Dari uraian di atas bahwa implementasi kurikulum adalah operasional konsep kurikulum
yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual dalam bentuk kegiatanpembelajaran.
Pada kurikulum 2013, siswa tidak lagi menjadi objek dari pendidikan, tapi justru
menjadi subjek dengan ikut mengembangkan tema dan materi yang ada. Dan dengan
10
adanya perubahan ini, tentunya berbagai standar dalam komponen pendidikan akan
mengalami berubah.Mentri Pedidikan dan kebudayaan, sebagai pemangku kebijakan
tertinggi mengatakan bahwa “standar penilaian pada kurikulum baru tentu berbeda dengan
kurikulum sebelumnya. Karena tujuan dari kurikulum 2013 adalah mendorong siswa aktif
dalam tiap materi pembelajaran, maka salah satu komponen nilai siswa adalah jika si anak
banyak bertanya
Penilaian merupakan suatu hal yang utama dilakukan oleh seorang pendidik untuk
mengetahui sejauh mana pembelajaran itu berhasil. Oleh karena itu seorang pendidik
melakukan proses pembelajaran dengan melakukan penilaian hasil pembelajaran peserta
didik. Tetapi dalam persoalan tersebut pendidik masih belum mengetahui apa saja tahap
dari penilaian sehingga dalam melakukannya masih banyak pendidik yang menilai peserta
didik hanya dengan satu proses.
Suatu penilaian hasil belajar peserta didik perlu dilakukan secara berkesinambungan atau
berkaitan agar perkembangan hasil belajarmya terpantau. Sistem penilaian disekolah sudah
di undang dalam bentuk peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.104 tahun
2014 dimana format penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, dan
penugasan individu atau pun kelompok.Komponen penilaian menjadi bagian yang tidak
boleh ditinggalkan dalam proses pembelajaran. Karena dengan penilaian guru akan dapat
mengukur penguasaan kompetensi siswa, juga dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi
guru untuk memperbaiki proses pembelajaran agar semakin efektif. Selain itu guru juga
dapat menggunakan hasil penilaian sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil
keputusan tentang siswa, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan laporan kepada orang tua
siswa. Penilaian pun tidak lepas dari suatu pertimbangan apakah anak didik dapat
mengikuti proses pembelajaran dalm materi untuk kompetensi berikutnya, atau anak didik
harus diberikan kesempatan untuk mempelajari ulang sampai materi pada kompetensi
tersebut dapat dikuasai dengan baik.Dengan demikian hasil penilaian dapat digunakan
sebagai dasar untuk melaksanakan remedial dan pengayaan.Penilaian adalah suatu
program akhir dari setiap proses belajar yang memang sudah dirancang. Penilaian tersebut
11
tentu bertujuan dapat mengukur penguasaan anak didik terhadap materi dan tujuan
pembelajaran yang telah dipelajari, serta dapat digunakan untuk mengukur keefektifan
sebuah kegiatan pembelajaran
2.3Tujuan penilaian
12
Penilaian kelas dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang
dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam
merespons sesuatu atau objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan
hidup yang dimiliki oleh seseorang.Aspek sikap dapat dinilai dengan cara berikut:
a.Observasi
Penilaian kompetensi sikap melalui pengamatan atau obseravsi juga bisa dilakukan untuk
melihat sikap ataurespons peserta didik terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Dalam kurikulum 2013 guru harus melakukan pengamatan terhadap kompetensi sikap
yang meliputi sikap spiritual atau sikap sosial dari peserta didik. Oleh karena itu, dalam
melakukan observasi guru harus mengidentifikasikan aspek-aspek apa yang mau
diobservasi dari kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
b.Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian komptensi sikap, baik sikap
spiritual maupun sikap sosial. Instrumen yang digunakan berupan lembar penilaian diri.
Penilaian diri (self assesment) adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta
menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian komptensi
yang dipelajarinya.
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang dapat dilakukan untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi sikap, baik sikap spritual maupun sosial dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilain satu sama lain. Instrumen yang digunakan
bisa berupa lembar penilaian antarteman dalam bentuk angket atau kuesioner. Penilaian
antarteman menuntut keobjekan data yang akurat.
d.Jurnal
13
Jurnal merupakan catatan pendidik dalam dan luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap
dan prilaku. Guru hendaknya memiliki catatan-catatan khusus tentang sikap spiritual dan
sikap sosial. Catatan-catatan tersebut secara tertulis dan dijadikan dokumen bagi guru
untuk melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap peserta didik. Jurnal yang berisi
catatan-catatan peserta didik sebaiknya dibuat per peserta didik. Catatan-catatan
kelemahan atau kekurangan peserta didik berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial
selanjtnya ditindak lanjuti dengan upaya-upaya pembinaan dan bimbingan. Dengan
demikian, akan terjadi perubahan sikap dan perilaku dari peserta didik secara bertahap.
e.wawancara
Wawancara merupakan teknik penilaian dengan cara guru melakukan wawancara terhadap
peserta didik menggunakan pedoman atau panduan wawancara berkaitan dengan sikap
spritual dan sikap sosial tertentu yang ingin digali dari peserta didik. Kita juga dapat
menanyakan secara langsung atau wawancara tenteng sikap peserta didik berkaitan dengan
pembelajaran.
1.Tes Tulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes dimana
soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tullisan. Dalam
menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban, tetapi
dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan
lain sebagainya.
2.Tes Lisan
Tes bentuk lisan adalah tes yang dipergunakan untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi, terutama pengetahuan (kognitif) dimana guru memberikan pertanyaan
langsung kepada peserta didik secara verbal (bahasa lisan) dan ditanggapi oleh peserta
didik secara langsung dengan menggunakan bahasa verbal juga tengah semester, ulangan
akhir semester , ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kopetensi, dan ujian sekolah.
14
3.Proyek
1.Penelitian yang dilakukan oleh Badrun Kartowagiran dkk, Penelitian yang dilakukan
oleh Badrun Kartowagiran, Amat Jaedun, dan Heri Retnowati (2013) dalam Penelitian
Evaluasi Pendidikan yang berjudul “Kesiapan SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk
Mengimplementasikan Kurikulum Tahun 2013” yang merupakan penelitian evaluasi
kebijakan. Penelitian ini dilakukan pada 15 sekolah dengan metode 46 wawancara dan
dokumentasi dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepala sekolah di DIY sudah siap untuk mengimplementasikan
Kurikulum 2013, perangkat pembelajaran SMP di DIY belum siap, dan guru SMP di DIY
juga belum siap untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013. Penelitian ini dilakukan
sekolah yang belum melaksanakan Kurikulum 2013, sedangkan penelitian yang
direncanakan oleh penulis dilakukan di sekolah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013
Upaya-upaya terus dilakukan oleh pemerintah guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah
satunya adalah dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 pada semua jenjang
pendidikanPengembangan Kurikulum 2013 berfokus pada pembentukan kompetensi dan
karakter siswa, berupa panduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat
didemonstrasikan siswa sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya
secara kontekstual. Ekonomi dalam kurikulum 2013 adalah salah satu mata pelajaran yang
tergabung dalam kelompok mata pelajaran peminatan ilmu-ilmu sosial pada struktur
15
kurikulum pendidikan menengah. Kelompok mata pelajaran peminatan ini bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan minatnya dalam sekelompok
mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi dan untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu
16
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan di satu SMA Negeri di Kota Pematangsiantar yang meliputi SMA
Negeri 2 Pematangsiantar.Penelitian ini dilakukan pada November 2022
Menurut Sugiyono (2010: 148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Pada penelitian ini, instrumen yang
digunakan adalah Instrumen Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah terstandar dan dirancang oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas tahun 2013 sehingga instrumen tidak perlu diuji
validitasnya.Instrumen penelitian terdapat pada lampiran
17
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif
didukung dengan pendekatan kuantitatif dengan cara mendeskripsikan dan memaknai data
dari masing-masing aspek yang dievaluasi yaitu berupa data kualitatif yang disimpulkan
dalam bentuk data kuantitatif. Data hasil evaluasi komponen input dan proses dianalisis
dengan pendekatan kualitatif yang disajikan dengan pendekatan kuantitatif. Data hasil
evaluasi komponen output dianalisis dan disajikan dengan pendekatan kuantitatif dan
kendala-kendala pelaksanaan Kurikulum 2013 dianalisis dan disajikan dengan pendekatan
kualitatif. Teknik analisis data kualitatif menggunakan model Miles dan Huberman.
Rangkaian dalam analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan (Djunaidi Ghony, 2012: 306).
Pengump Penyajian
ulan data data
Kesimpulan
Reduksi data penarikan/verifikasi
Proses analisis data dalam model interaktif Miles dan Huberman terdiri atas 3 proses, yaitu
1. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lokasi penelitian. Dalam hal ini peneliti dapat membuang yang tidak perlu, mengarahkan
maupun menggolongkan data hingga sedemikian rupa dan dapat ditarik kesimpulannya.
2. Penyajian data, merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data
dapat dilakukan dalam bentuk matriks, grafik, bagan, diagram, gambar, dan sebagainya.
3. Penarikan kesimpulan, yaitu mencari arti dari benda-benda, mencatat keteraturan, pola-
pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi.
Selain itu juga dilakukan verifikasi, yang berarti menguji kebenaran makna yang muncul
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Sekolah
4.1.1 Profil SMA Negeri 2 Pematangsiantar
Nama sekolah : SMA Negeri 2 Pematangsiantar
NPSN : 10211704
Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Status sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jalan Patuan Anggi No.8
Kelurahan : Suka Dame
Kecamatan : Siantar Utara
Kota : Pematangsiantar
Provinsi : Sumatera Utara
SK.Kelembagaan : Ma. 002942 Tanggal 05 Oktober 2009
SK Pendirian : 3659/B/III
Tanggal SK Pendirian : 1954-07-12
Sk Operasional : 420/3998DM/2013
Tanggal Sk Operasional : 2013-07-31
Akreditas : A (Amat Baik)
Sk Akreditasi : 740/BAP-SM/LL/XI/2016
Tanggal Sk Akreditasi : 01-11-2016
19
Adapun visi dari SMA Negeri 2 Pematangsiantar yang telah ditetapkan adalah: “Unggul
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, berprestasi dalam olah raga dan seni, berdasarkan
iman dan taqwa serta bermartabat dan berwawasan lingkungan”.
MISI
Untuk mewujudkan visi, sekolah memiliki misi sebagai berikut :
a. Melaksanakan Proses Pembelajaran dan Bimbingan secara efektif.
b. Meningkatkan disiplin guru dan siswa
c. Membina grup seni yang terampil
d. Membina tim olahraga yang handal dan berprestasi.
e. Menumbuh kembangkan rasa tulus dan ikhlas dalam segala tugas dan
tanggungjawab yang diemban warga sekolah.
f. Membina tim olahraga yang handal
g. Membentuk peserta didik yang berakhlak mulia dan berbudi pekrti yang luhur serta
bermartabat
h. Menciptakan lingkungan yang asri dan hijau untuk tempat belajar
i. Membudidayakan wawasan Adiwiyata bagi seluruh warga sekolah
20
Belajar Tuntas
Pertanyaan - 1 : “Apakah ibu memperhatikan ketuntasan belajar siswa?”
Jawaban G1
“Iya, sangat memperhatikan karena memang tujuan dari sebuah pembelajaran itu kita
melihat siswa tuntas atau tidak, kalau memang seorang siswa tidak tuntas akan dilakukan
remedial sehingga pembelajaran itu menjadi tuntas”
Jawaban G2
“Iya, dengan cara soal-soal atau pertanyaan misalnya tes tertulis atau tes lisan, jadi kita
dapat melihat siswa tuntas atau tidak, jika tidak tuntas maka akan dilakukan remedial
dengan menjawab
Jawaban G1
“Setiap pembelajaran kan ada KKM nya ketuntasan minimal, jadi misalnya pada afektif di
situ ada sopan santun kepada guru itu ada gret nilainya yaitu 1- 5 jenjang penilaiannya,
dari situ kita bisa melihat siswa tuntas atau tidak, begitu juga kognitifnya misalnya KKM
nya berapa jadi semuanya sudah terprosedur di dalam RPP”
Jawaban G2
“Dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa, bisa atau tidak siswa tersebut
menjawab, begitu juga dengan tes tertulis saya memberi soal-soal tentang materi yang
sudah dipelajari. Dari situ kita bisa melihat tuntas atau tidaknya siswa tersebut dalam
menjawab soal”
Hasil observasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 1 Februari 2023 di kelas X pada
pembelajaran ditemukan bahwa pada indikator belajar tuntas guru telah memberikan
remedial kepada siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran misalnya pada penilaian
afektif tidak tuntas dalam hal rasa syukur atau kepedulian siswa, maka akan ditegur oleh
guru supaya kedepannya menjadi lebih baik lagi. Kemudian pada penilaian kognitif
dilakukan remedial misalnya bagi siswa yang tidak bisa membaca maka guru memanggil
siswa tersebut untuk dibimbing belajar membaca di luar jam kelas, jika siswa yang tidak
21
tuntas dalam hal menjawab soal maka dilakukan remedial dengan guru memberi
bimbingan atau penjelasan tentang materi yang diujikan untuk menjawab soal kembali.
4.2.4 Remedial
No Nama nilai Tindakan Nilai stelah
remedial
22
1 Frans Siahaan 50 Diberi ujian ulang 80
2 Ahmad sitompul 50 Diberi ujian ulang 75
Alfred Rumahorbo 25 Diberi ujian ulang 75
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di bab IV, penulis
menyimpulkan bahwa:
1. Penialaian dalam pelaksanaan telah diterapkan dalam pembelajaran di kelas X
SMA Negeri 2 PematangSiantar, penilaian yang dilakukan pada pelaksanaan
pembelajaran yaitu penilaian kognitif, penilaian afektif dan penilaian psikomotorik
yang berdasarkan karakteristik penilaian autentik yang meliputi belajar tuntas,
autentik, berkesinambungan, pemilihan teknik penilaian dan berdasarkan
acuankriteria.
2. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan penilaian
dalam pembelajaran kurikum 2013 berdasarkan karakteristik penilaian autentik
guru masih mengalami kendala dalam melaksanakan penilaian yaitu ketersediaan
alokasi waktu yang terbatas karena banyak penilaian yang harus dilakukan, selain
itu jumlah siswa yang banyak sehingga menyebabkan guru sulit untuk melakukan
penyusunan penilaian sesuai dengan ketentuan kurikulum 2013.
5.2 Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan penilaian dalam
pembelajaran masih lebih di dominasi pada aspek penilaian kognitif. Oleh sebab itu
disarankan pada guru untuk mengikuti pelatihan supaya semua aspek penilaian
autentik dapat terlaksanakan secara tuntas.
2. Bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi
yang terkait dengan implementasi penlaian autentik dalam pembelajaran agar hasil
penelitian dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Fadillah M, M.Pd.I. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,
SMP/MTS, SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Gunawan Iman. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek. Yogyakarta:
Bumi Aksara.
Hasan Alwi, dkk. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan Balai Pustaka.
Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pada Pasal 3.
Peraturan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23 tahun 2016,
Standar PenilaianPendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 66 tahun 2013,
Standar PenilaianPendidikan.
Rahmawati Selly dan Sunarti. (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Andi
Offset.
24
LAMPIRAN
25
26