BAB IV.

HASIL INOVASI DAERAH

4.1 Cara kerja Inovasi

Cara Kerja Inovasi pengolahan limbah industri tahu menjadi produk inovasi Rempeyek Gonyates
sebagai solusi camilan sehat bagi penderita diabetes di kab. PALI dapat dijadikan sebagai suatu
usaha yang dapat meningkatkan ekonomi dan memberikan keuntungan kepada masyarakat PALI.
Selain itu, produk inovasi ini memanfaatkan teknologi ramah lingkungan karena di kelola secara
manual tanpa polusi dan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal dan sumberdaya industri yang
sangat melimpah di kabupaten PALI. Setelah Inovator melakukan observasi dan wawancara kepada
para pengrajin di kab. PALI Menurutnya, Industri tahu merupakan sumber pendapatan bagi
masyarakat Karena membawa nilai ekonomi yang besar. Para pengrajin mengaku Kapasitas produksi
industri tahu dapat menghasilkan produksi dari 30 kg hingga 120 kg dalam satu hari. Adapun limbah
industri tahu yang dihasilkan sebanyak 10 kg sampai 45 kg dalam satu hari, limbah industri tahu ini
yang apabila dibiarkan terus-menerus akan menyebabkan kerusakan lingkungan dan ekosistem
sekitar.

Inovator merancang sebuah inovasi berbahan dasar tepung limbah industri tahu sebagai bentuk
Kepekaan Inovator terhadap lingkungan sekitar untuk menciptakan produk inovasi camilan sehat
bagi penderita diabetes dengan memanfaatkan ampas tahu menjadi tepung ampas tahu sebagai
bahan baku yang berasal dari limbah industri tahu dengan kandungan glikemik yang rendah sehingga
dapat menurunkan kadar glukosa. Berdasarkan penelitian Ristanti (2018) Makanan dengan indeks
glikemik rendah akan menurunkan laju penyerapan glukosa dan menekan sekresi hormon insulin
pankreas sehingga tidak terjadi lonjakan

Kadar gula darah. Indeks glikemik pangan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kadar serat,
perbandingan amilosa dan amilopektin, kadar lemak dan protein serta daya cerna pati. Oleh karena
itu pasien diabetes melitus mengalami penurunan kadar glukosa setelah mengonsumsi makanan
dengan indeks glikemik rendah (Mayawati, 2017). Ampas tahu adalah sisa produksi pembuatan tahu
yang dapat dimanfaatkan karena masih memiliki kandungan karbohidrat, protein berupa asam
amino lisin dan metionin serta kalsium yang cukup tinggi. Kandungan yang terdapat di dalam ampas
tahu meliputi protein 23,62%; serat kasar 22,65%; lemak 7,78%, dan abu 3,97%. Menurut Melati dkk.
(2019) ia menjelaskan bahwa, Pemilihan ampas tahu sebagai alternatif pangan diantaranya adalah
masih mempunyai nilai gizi dan biologis tinggi, murah dan mudah didapat. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Subamia, dkk. (2020) membuktikan bahwa, ampas tahu berhasil menurunkan kadar
gula darah diabetes mellitus tipe II karena ampas tahu mengandung isoflavon genestein yang
berperan dalam fungsi sel beta pankreas dengan merangsang regenerasi selama proliferasi sel beta
pankreas, sehingga dapat menurunkan gula darah pada penderita diabetes.

Rempeyek Gonyates merupakan bentuk inovasi yang berupa improvisasi produk Rempeyek kacang
dan teri yang merupakan camilan berbahan dasar tepung beras sedangkan Rempeyek Gonyates
berbahan dasar tepung ampas tahu, sehingga keunggulan Produk Inovasi Rempeyek Gonyates
dibandingkan dengan Rempeyek pada umumnya yaitu terletak pada kandungan gizi yang
terkandung, di dalam 350 gr rempeyek Gonyates terdapat 30% Protein; 28% serat kasar; 3% lemak;
dan 10% Omega 3 & 6. Selain itu, Rempeyek Gonyates lebih unggul dibandingkan Rempeyek pada
umumnya karena harga bahan baku yang sangat murah dan mudah di dapatkan di kab. PALI
4.2 Replikasi

Penerapan inovasi pengolahan limbah industri tahu menjadi produk inovasi Rempeyek Gonyates
sebagai solusi camilan sehat bagi penderita diabetes di kab. PALI yang telah dilaksanakan oleh
Inovator kepada pasien penderita diabetes di Gang Masjid Kecamatan Talang Ubi, telah dapat di
replikasi atau di kembangkan oleh UMKM dan toko kelontong sekitar. Berikut ini dokumentasi atas
kunjungan yang dilakukan oleh Inovator kepada pasien penderita diabetes di gang Masjid,
kecamatan Talang Ubi

Kasih foto agek biarin kosongin Bae dulu lanjut halaman selanjutnyo