Anda di halaman 1dari 2

Ainun Azizah Ramdhani / 101611133118/ IKM C 2016

Telp. : 082335313663

Rotinya Indonesia
Ketika kita berbicara tentang makanan berkarbohidrat pengganti nasi, hampir semua
dari kita akan menjawabnya dengan satu kata ini, roti. Roti merupakan salah satu makanan
yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Tidak hanya tinggi kandungan karbohidrat, roti
sangat mudah dibawa dan dikonsumsi dimanapun menjadi pilihan bagi orang-orang yang
memiliki rutinitas yang padat.

Lalu bagaimana asal usul makanan yang satu ini? Beberapa ahli sejarah
mengungkapkan bahwa roti sudah mulai dibuat sejak 30.000 tahun yang lalu. Manusia
prasejarah membuat bubur dari campuran air dan biji-bijian yang ditumbuk, kemudian
mengolahnya dengan menggoreng campuran ini di atas batu hingga menjadi padat. Sebuah
studi tahun 2010 oleh National Academy of Sciences menemukan jejak pati yang
kemungkinan berasal dari akar dan umbi tumbuhan pada batuan seperti alu. Kemudian
sejarah menelusuri bahwa sebelum bangsa Eropa membuat roti, bangsa Mesir dan
Mesopotamia sekitar 4.600 tahun yang lalu. Roti ini mereka ciptakan sebagai cara lain untuk
mengolah gandum menjadi makanan yang lebih tahan lama ketika disimpan. Pada pembuatan
roti oleh bangsa Mesir ini telah mengenal teknologi fermentasi kapang atau ragi untuk
mengembangkan adonan roti mereka, namun tekstur dan rasa roti mereka belum seenak roti-
roti zaman sekarang ini.

Roti sendiri sudah ada di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Budaya makan
roti diperkenalkan oleh bangsa kolonial Belanda yang menjual roti mereka kepada penduduk
pribumi. Tekstur roti masih agak keras dan kasar. Namun seiring dengan perkembangan
waktu, roti mengalami banyak perubahan dan muncul berbagai varian roti yang kaya akan
rasa. Sekitar tahun 1950an komposisi bahan pembuat roti pun bertambah. Selain bahan utama
roti yang terdiri dari tepung terigu atau gandum, air, dan ragi, bahan lain seperti mentega dan
telur juga turut dicampurkan ke dalam adonan. Hal ini menjadikan cita rasa roti sudah lebih
gurih dengan aroma yang lebih enak. Mulai tahun 1970an berkembang inovasi berbagai
macam rasa dan isian roti, seperti keju parut atau coklat dan sebagainya hingga serupa
dengan roti-roti yang sudah kita tahu sekarang ini.

Di samping inovasi rasa, kini banyak sekali modifikasi roti dari berbagai negara yang
masuk ke Indonesia. Beragam komposisi bahan dipadu teknik pembuatan yang berbeda, serta
berkombinasi dengan kemajuan teknologi yang modern bahkan telah membuat roti dapat
dikirim ke berbagai negara dalam waktu singkat, tanpa merusak kualitas roti. Hal ini
dibuktikan dengan ranah bisnis produksi roti yang semakin hari semakin menjamur di
Indonesia.

Referensi
detikFood. (2014). Roti Dinikmati Orang Indonesia dari Masa Kolonial hingga Era Digital.
Diambil kembali dari detikFood: https://food.detik.com/info-kuliner/d-2586680/roti-
dinikmati-orang-indonesia-dari-masa-kolonial-hingga-era-digital
Lohman, S. (2012). A Brief History of Bread. Diambil kembali dari History Stories:
http://www.history.com/news/hungry-history/a-brief-history-of-bread
The Gale Group Inc. ( 2003). Bread. Diambil kembali dari Encyclopedia.com:
https://www.encyclopedia.com/sports-and-everyday-life/food-and-drink/food-and-
cooking/bread

Anda mungkin juga menyukai