Sejarah bakery
Perkembangan sejarah roti konon
merupakan perjalanan yang sangat
panjang, yakni dimulai sejak 20.000
tahun yang lalu. Dari catatan sejarah
terungkap bahwa roti berkembang dari
daerah Mesopotamia dan
Mesir. Sejarah roti bermula saat
manusia mengetahui cara
mengonsumsi gandum.
Pada awalnya, mereka
mengonsumsi gandum secara
langsung. Namun, beberapa
waktu kemudian ditemukan Contoh beberapa produk yang
cara yang lebih baik, yaitu dikembangkan dengan teknik tersebut
dilumat dengan air menjadi hingga sekarang adalah: Tortilla di
pasta, serta dipanaskan di Meksiko, roti Canai di India, roti Pita di Timur
atas api kemudian Tengah, serta roti-roti dengan teknik serupa
dikeringkan.Sejak saat itulah yang masih dikembangkan hingga
sejarah roti dimulai. sekarang di negara-negara lainnya.
Sejarah bakery
Bakery merupakan
bagian dari pastry yang
bertanggung jawab pada
pembuatan bread, Danish,
croissant dan product-
product yang lain dan
disajikan setelah di oven
atau baking.
Prinsip Bakery
1. Pada prinsipnya roti dibuat dengan cara mencampurkan tepung dan bahan
penyusun lainnya menjadi adonan kemudian difermentasikan dan dipanggang.
2. Pembuatan roti dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu proses pembuatan
adonan dan proses pembakaran. Kedua proses utama ini akan menentukan mutu
hasil akhir.
3. Umumnya bahan paling sederhana dalam pembutan roti adalah tepung terigu,
garam, ragi dan air es, setelah itu baru dapat di tambah bahan lain sebagai
pelengkap untuk mengkombinasikan roti tersebut.
4. Pada awalnya, roti dibuat dari bahan yang sederhana dengan cara pembuatan
yang sederhana pula. Caranya roti dibuat dari gandum yang digiling menjadi
terigu murni dan dicampur air, kemudian dibakar di atas batu panas atau oven.
Dengan berkembangnya teknologi tercipta roti yang lebih bervariasi baik dari
segi ukuran, penampilan, bentuk, tekstur, rasa, dan bahan pengisinya karena
adanya pengaruh terhadap perkembangan pembuatan roti.
Faktor penentu kualitas roti
Produksi
Resep
Ciri roti yang baek
1. Roti yang bagus memiliki tingkat kekenyalan yang cukup, tidak terlalu
keras dan tidak terlalu lembek. Jika ditekan, roti akan kembali kepada
bentuk asal
2. Pori yang tidak terlalu besar. Roti yang berkualitas tidak memiliki
rongga yang terlalu besar,karena semakin kecil rongganya maka roti
tersebut makin banyak menyimpan kelembapan sehingga
menghasilkan rasa yang lembut.
3. Aromanya harum
4. Berwarna coklat keemasan
5. Putih cerah
6. Tahan lama
7. Kulit roti rata dan rapuh
8. Tidak hangus dan rata bagian dalamnya
9. Adonan naik dan tidak mengandung kotoran