2019 Uas 3
2019 Uas 3
SKRIPSI
Oleh:
Edward Ginting
NIM: 19.02.711
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 19.02.711
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah benar hasil karya saya dan bukan hasil
dari plagiat. Jika dikemudian hari terbukti tulisan ini hasil plagiat, maka saya bersedia menerima
sanksi yang diberikan oleh STT Abdi Sabda Medan dan melepaskan gelar kesarjanaan saya.
Demikian surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan semestinya.
Hormat Saya
(Edward Ginting)
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai,
melindungi dan memberikan kekuatan kepada penulis dalam menjalani perkuliahan di STT Abdi
Sabda Medan. Selama penulis skripsi menyadari bahwa penyertaan Tuhan sungguh luar biasa
sehingga dimampukan untuk menulis skripsi ini. Ada banyak suka dan duka yang penulis
rasakan selama melewati masa perkuliahan hingga ke tahap terakhir skripsi ini. Dengan ini,
penulis menyadari bahwa banyak orang yang telah membantu dan menolong penulis baik itu
secara doa, semangat, motivasi, bimbingan dan mendukung penulis. Skripsi ini berjudul Guru
skripsi ini, penulis menyadari banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga penulis menerima
kritik, saran dan masukan dari pembaca guna melengkapi dan menyempurnakan tulisan karya
ilmiah ini.
ABSTRAK
Perkembangan bangsa Indonesia sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia.
Orang yang sehat fisik dan mental serta mempunyai ketrampilan dan keahlian kerja, mampu
membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang
tepat dan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Selama inikita kurang
Pendidikan dipandang sebagai jalan terobosan paling baik untuk membangun wirausaha
didalam masyarakat serta didalam lingkungan sekolah. Lembaga pendidikan formal maupun
pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi, salah satunya adalah
sekolah menengah kejuruan (SMK). Maka dari itu saya mengangkat judul tentang guru PAK
dan pendidikan entrepreneurship dengan sub judul entrepreneurship seluruh guru khususnya
Foundation, bertujuan untuk membentuk siswa secara utuh (holistik), sebagai insan yang
membentuk sikap wirausaha di SD Swasta TD. Pardede Foundation adalah bahwa produk
atau hasil pelajaran entrepreneurship tidak hanya diproduksi sendiri tetapi terbuka untuk
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Abstrak.............................................................................................................................v
Daftar Isi........................................................................................................................vii
Lampiran........................................................................................................................xii
Daftar Singkatan..........................................................................................................xiii
Daftar Tabel...................................................................................................................xv
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1........................................................................................................................................Latar
1.2........................................................................................................................................Identifik
asi Masalah....................................................................................................................10
1.3........................................................................................................................................Pembata
san Masalah...................................................................................................................11
1.4........................................................................................................................................Perumus
an Masalah.....................................................................................................................11
1.5........................................................................................................................................Tujuan
Penelitian.......................................................................................................................11
1.6........................................................................................................................................Manfaat
Penelitian.......................................................................................................................12
1.7........................................................................................................................................Metode
Penelitian.......................................................................................................................12
1.8........................................................................................................................................Sistemat
ika Penulisan..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan ini manusia mempunyai kebutuhan yang sifat dan dinamikanya beraneka
ragam, mulai dari kebutuhan hidup sehari-hari akan sandang, papan, dan pangan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut manusia dituntut untuk bekerja, sebagaimana disadari dengan
bekerja akan mendapat upah yang layak sehingga dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Akan tetapi lapangan pekerjaan saat ini semakin sulit untuk di dapatkan, sehingga semakin
menambah jumlah pengangguran. Dimasa kini peluang untuk memperoleh pekerjaan sangat
susah, oleh karena itu diharapkan membuka usaha sendiri. Jadi peluang untuk mendapat
pekerjaan sangat susah dimasa kini dikarenakan banyaknya persaingan. Maka anak didik perlu
diarahkan, dibina supaya mereka bisa membuka usaha sendiri. Seorang tidak akan pernah dapat
berkembang tanpa menggunakan daya pikir dan fisik untuk menciptakan suatu karya demi suatu
suatu keadaan. Wirausahawan mengetahui cara mencapai tujuan yang direncanakan, dan mampu
berkonsentrasi serta berinisiatif memanfaatkan pengetahuan dari pengalaman untuk mengatur
langkah sesuai dengan rencana yang telah di buat menuju target. Seorang wirausahawan adalah
seorang pembaru yang mengorganisir sebuah perubahan, mendapatkan modal untuk usaha, dan
Pendidikan Agama Keristen adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan
Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung pada kuasa Roh Kudus, yang membimbing
semua tingkat pada pertumbuhan, melalui pengajaran masa kini ke arah pengenalan dan
pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek kehidupan, dan
memperlengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat pada Kristus Sang Guru
Agung dan perintah yang mendewasakan para Murid.2 Guru PAK harus mempunyai dasar yang
kuat dalam hidupnya yaitu percaya dan mencintai Tuhan dengan rasa cinta yang murni. 3 Peran
guru PAK yaitu sebagai pendidik (educator), pengajar (instructor), pembimbing (guide),
Kepemimpinan dalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu kesiapan, kemampuan yang
dimiliki oleh guru dalam proses mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan
menggerakkan anak didik dalam pelaksanaan, pembelajaran agar berjalan secara efektif dan
efisien, yang pada gilirannya dapat mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah
1
Masud Machfuedz dan Mahmud Machfuedz, Kewirausahaan Metode, Manajemen dan Implementasi
(Yogyakarta : BPFE, 2005), 8-9.
2
E.G.Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK-GM, 2009), 19.
3
Nuni Yusvavera Syatra, Desain Relasi Efektif Guru dan Murid (Yogjakarta: Buku Biru, 2013), 51-58.
4
A,M Mngunhardjana, Pembinaan: Arti dan Metodenya (Yogyakarta: Kanisius, 1986), 84.
5
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter (Bandung: ALFABETA, 2017), 142.
profesional merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
Jika menelaah pengertian guru, tepat kiranya jiwa kewirausahaan juga melekat pada seorang
yang berprofesi guru. Guru harus mampu meng”up dead” dirinya dalam hal apapun. Dalam
Kewirausahaan, yang pada akhirnya akan menghasilkan jiwa-jiwa pengusaha, banyak sifat-sifat
yang harus dimiliki antara lain percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, risiko,
kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, serta jujur dan tekun. Sifat-sifat ini kalau dimiliki
oleh guru PAK, akan semakin dahsyat efeknya terhadap dirinya sendiri. Pembenahan pendidikan
terutama bertujuan memperbaiki proses penyelenggaraan pendidikan agar peserta didik memiliki
kemampuan dalam beradaptasi dengan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan
dunia kerja. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di semua jenjang pendidikan
memegang peranan penting dalam mendukung terciptanya sumber daya manusia yang
berkualitas. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu adanya upaya nyata yang harus dilakukan
oleh setiap sekolah dalam rangka memperbaiki, memotivasi, dan meningkatkan kinerja dan
profesionalisme guru PAK.7 Guru diberi tanggung jawab paling besar dalam hal perencanaan dan
Perubahan dalam dunia pendidikan tidak akan dapat terjadi jika inisiatif guru tidak
condition (kondisi yang bisa berubah) bagi pembaruan dalam dunia pendidikan. 9 Jika kita ingin
6
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2008), 19-28.
7
Das Salirawati, Smart Teaching (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), 1-3.
8
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan (Depok: Rajawali Pers, 2018), 147.
9
Doni Koesoema, Pendidikan Karakter (Jakarta: PT Grasindo, 2019), 116.
memperbaiki mutu pendidikan dan pembelajaran di sekolah, sebenarnya tidak cukup hanya
memberi tekanan pada latihan-latihan keterampilan. Guru juga secara fleksibel mengantisipasi
perubahan, mengadaptasikan metodenya dengan tuntutan dan kebutuhan baru, serta menghadapi
tuntutan ataupun tantangan yang menghadang dirinya.10 Beberapa pokok permasalahan adalah
(mandiri, kreatif, berani mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, kepemimpinan, kerja
keras, disiplin, tanggung jawab, rasa ingin tahu, dan motifasi yang kuat untuk sukses), anak didik
entrepreneurship guru dan anak didik, minat menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran, karena anak didik akan belajar sungguh-sungguh apabila memiliki minat
belajar yang sudah ditanamkan guru dalam jiwa anak didik. Penyempurnaan sistem pendidikan
Lembaga pendidikan dapat menciptakan wirausaha dalam sekolah yang bertujuan untuk
memuaskan semua warga sekolah, yang dikembangkan dalam dunia pendidikan karna
kewirausahaan. Ini harus dirancang untuk membantu para pendidik maju dalam memproleh
Istilah entrepreneurship baru mulai terkenal dalam kosakata bisnis pada tahun 1980-an,
walaupun istilah entrepreneurship telah muncul pada abad ke- 17. Kata entrepreneur berasal dari
bahasa Prancis, entre berarti “antara” dan prendre berarti “mengambil”. Kata ini pada dasarnya
digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang berani mengambil resiko dan memulai
sesuatu yang baru. Selanjutnya, pengertian entrepreneurship diperluas hingga mencakup inovasi.
10
B. S. Sidjabat, Mengajar Secara Profesional (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2009), 67.
11
Kunandar, Guru Profesional (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 16-17.
12
Kiki Saputra, Pendidikan Berbasis Entrepreneurship (Yogyakarta: Diva Press, 2015), 23.
Melalui inovasi munculah kebaharuan yang dapat berbentuk produk baru hingga sistem
pemperkecil jumlah pengangguran yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan. Dengan adanya
entrepreneurship manusia dituntut untuk memiliki niat yang kuat dalam membangun sebuah
usaha. Niat kewirausahaan akhir-akhir ini mulai mendapat perhatian untuk diteliti karena
diyakini bahwa suatu niat yang berkaitan dengan perilaku terbukti dapat menjadi cerminan dari
perilaku yang sesungguhnya. Bentuknya seperti memberikan pembelajaran dan pelatihan hingga
memberikan modal awal merealisasikan usaha untuk menjadi seorang entrepreneurship. Untuk
menjadi seorang entrepreneurship memang butuh kemauan dan kerja keras, karena seorang
entrepreneurship, bukan hanya cerdas di dalam melihat peluang, lalu mengeksekusinya menjadi
Entrepreneurship merupakan salah satu ciri atau karakter yang harus dimiliki guru
khususnya guru PAK. Dalam pendidikan entrepreneurship tidak hanya sekedar alat untuk
melakukan perbaikan dan perubahan dalam kehidupan, tetapi juga harus dibuktikan bahwa
entrepreneurship dapat berperan signifikan di dalam mewujudkan kualitas diri masyarakat dan
bangsa. Menjadi seorang wirausaha bukan sebagai alternative profesi, tetapi menjadi wirausaha
adalah sebuah pilihan strategis yang harus dibuat dengan tekat yang bulat dan kuat. Adapun
kewirausahaan anak didik di sekolah yaitu anak didik diajarkan untuk membuat sarung Alkitab,
membuat salib, membuat pohon natal dari akua, membuat sapu lidi, membuat bunga dari kertas
origami atau barang-barang bekas, membuat tirai dari bahan pipet, membuat kotak pensil dari
bahan kardus, membuat keset kaki dari kain perca. Kemampuan (ability), keterampilan (skill),
13
Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship (Jakarta: PT Grasindo, 2009), 1 & 4.
dan motivasi ( motivation) akan memberikan kontribusi positif terhadap kualitas kinerja guru
PAK apabila disertai dengan upaya yang dilakukan untuk mewujudkannya. Jadi guru PAK yang
memiliki jiwa entrepreneurship adalah guru yang memiliki passion, inspirasional, dapat
mendengar dengan baik, menjalin relasi dengan teman sekerjanya, kreatif dan inovatif, mandiri,
pantang menyerah.14
Contoh besar dari entrepreneurship yaitu Allah yang kreatif dalam dunia ciptaan-Nya,
Allah bisa menciptakan segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Allah sendiri memiliki
jiwa entrepreneurship yang luar biasa yang mampu mengadakan segalanya, jadi sebagai orang
yang percaya mengimani Allah yang kereatif, kita juga diharapkan memiliki karakter yang
menjiwai kreativitas Allah. Inilah salah satu contoh yang dapat dilihat dan diterapkan anak didik
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan
kreativitas. Dengan ilmu kewirausahaan tercipta mindset di dalam diri seorang guru untuk tidak
hanya berorientasi pada mencari kerja saja, tetapi menyadarkan bahwa ada pilihan menarik
lainnya selain menjadi pendidik, guru juga dapat menciptakan lapangan kerja. Tentu saja hal itu
bisa tercapai apabila entrepreneurship seorang guru PAK yang profesional sudah dibekali
dengan pengetahuan, wawasan, keterampilan, pola pikir, strategi, dan taktik yang dapat dia buat
dalam sebuah usaha atau bisnis yang dia peroleh, yaitu kewirausahaan yang cerdas (smart
entrepreneurship), bukan hanya kerja keras semata. Maka sudah saatnya dilakukan proses
mempengaruhi upaya berwirausaha yakni faktor dari dalam diri (internal) misalnya prestasi
belajar, motivasi, sikap, minat, maupun kondisi fisiologis seperti kesehatan dan panca indra.
Unsur utama yang ada dalam entrepreneurship, yaitu penerapan kreativitas dan inovasi,
pemanfaatan peluang, membuat perubahan, dan memberikan nilai tambah bagi diri sendiri dan
orang lain. Suatu ide atau gagasan dapat menjadi peluang, guru PAK bersedia melakukan
evaluasi terhadap peluang secara terus menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan
berbeda. Untuk memperoleh peluang menjadi entrepreneurship guru harus memiliki berbagai
kemampuan dan pengetahuan, ide pasti menghasilkan peluang dan sebaliknya tidak ada ide yang
tidak akan menghasilkan peluang. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrumen penting untuk
memberdayakan sumber-sumber agar dapat menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan
nilai.17 Entrepreneurship guru PAK harus memiliki visi misi dan tujuan usaha, berani mengambil
resiko waktu dan dana, merencanakan, mengorganisasikan dan menjalankan, bekerja keras
sesuai tingkat kepentingannya, membangun hubungan dengan teman sejawat, bertanggung jawab
Dalam refleksi teologis Kristen, entrepreneurship diartikan sebagai kreativitas dan inovasi
yang dimotivasi oleh kasih dan disediakan khusus untuk melayani sesama dalam mengatasi
masalah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab. Oleh karena manusia dicipta segambar dan
serupa dengan Tuhan, maka pada manusia ada kemampuan kreatifitas dan inovatif, Kejadian
16
http://s.docworkspace.com/d/. Entrepreneurship, diakses pada tanggal 20 Desember, 2022, pukul 15.05
WIB.
17
Syahrial Yusuf, Entrepreneurship Teori dan Praktik Kewirausahaan Yang Telah Terbukti (Jakarta:
Lentera Ilmu Cendekia, 2010), 22 & 174.
18
Dun Steinhoff dan Jhon F. Burgess, Small Business Fundamentals (Singapore: Mcgraw-Hill Co, 1993),
38.
1:27, dan 2:15 menegaskan potensi entrepreneurship dan perwujudan entrepreneurship dalam
diri manusia. Tuhan menempatkan manusia di taman Eden untuk kreatifitas dan inovasi,
perhatikan kata: pelihara dan usahakan dalam Kejadian 2:15. Dalam konteks Iman Kristen,
firman Allah dalam Alkitab menjadi dasar teologis entrepreneurship Kristen. Inti dari
Dalam Alkitab terdapat tokoh-tokoh yang sukses dalam entrepreneurship yaitu Paulus,
Kisah Para Rasul 18:3 “dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-
sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.
Artinya bahwa Paulus melakukan kegiatan entrepreneurship dengan membuat tenda untuk
dijual. Paulus mendalami bisnis property (peralatan) dalam konteks kekinian untuk membiayai
pelayanannya. Paulus bukan seorang pelayan yang dapat menikmati hasil pelayanannya lewat
apa yang diberikan kepada jemaat. Apa yang Paulus lakukan setidaknya memberikan sebuah
gambaran bahwa pelayan dapat berinovasi untuk memenuhi kebutuhan dari sekedar
mengandalkan belas kasihan. Pada bagian inilah pelayan Tuhan membutuhkan jiwa seorang
entrepreneur adalah jiwa yang penuh inovasi dan kreativitas. Pelayan Tuhan memerlukan hikmat
2 Tesalonika 3:6-15, pada nats ini Paulus menekankan tentang pentingnya setiap orang
bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Ayat 7, Paulus menegaskan untuk mencontoh dirinya
yang tidak menjadi beban bagi jemaat sekalipun berhak menerimanya dalam konteks pelayanan.
19
http://blog.tifwe.org/entrepreneurship-in-the-bible/ diakses tanggal, 22 Desember 2022 pukul 12.40
WIB.
20
Harls Evan, Rianto Siahaan, Hikmat Sebagai Implikasi Pendidikan Kristiani Dalam Keluarga, Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristiani (2016), 15-30.
Paulus mendapat laporan tentang jemaat Tesalonika dari Timotius bahwa jemaat bermalas-
malasan dan hidup tidak senonoh, inilah yang mendorong Paulus menyampaikan nasihat dan
teguran dengan menekankan pengajaran (paradosin).21 Paulus adalah orang yang bekerja keras.
Paulus ingin menjelaskan supaya jemaat tidak bermalas-malasan dalam bekerja. Paulus punya
hak untuk mendapat tunjangan selama melayani Tuhan, namun Paulus tidak mengambil haknya.
Paulus berbuat demikian supaya menjadi teladan bagi orang-orang yang dilayaninya supaya
Bagi guru PAK yang memiliki jiwa entrepreneurship, pengalaman itu sangatlah penting
proses interaksi anak didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar,
yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Pembelajaran menyiratkan adanya
interaksi antara pengajar dengan anak didik.23 Guru dan anak didik adalah padanan frase yang
serasi, seimbang, dan harmonis. Hubungan keduanya berada dalam relasi kejiwaan yang saling
membutuhkan. Guru mengajar dan anak didik belajar dalam proses intraksi edukatif yang
menyatukan langkah mereka kesatu tujuan yaitu mengembangkan potensi diri anak didik. 24
jawab, memiliki sifat yang jujur, melatih anak untuk menjadi lebih mandiri, dan memiliki
21
Hasan Sutanto, Hermeneutik, Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab (Malang: Seminari Alkitab Asia
Tenggara, 2000), 289.
22
Waren W. Wiersbe, Bersiap Sedia Di Dalam Kristus (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, tanpa.tahun), 161.
23
Oktaryana, pembelajaran Gerak Dasar Senam Irama Berbasis Multimedia (Lampung: GRE
PUBLISHING, 2019), 1.
24
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Intraksi Edukatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005),
1.
25
Yusrita SE, H.Usman, H. Nur Mhd Ridho, Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak Dini, 108.
Guru yang ingin melakukan sebuah usaha dalam sekolah mereka harus memiliki motivasi
yang kuat, mindset yang tepat (produktif, kreatif, positif) dan make it agar mereka dapat
mengembangkan jiwa entrepreneurship yang mereka miliki. Guru PAK yang efektif adalah guru
yang dilandasi oleh sikap-sikap adil, mengedepankan persamaan, memiliki integritas, jujur
bermartabat dan memiliki keseimbangan, mau melayani, sabar, tekun, peduli, keteguhan hati dan
senantiasa berfikir positif. Wirausahawan yang efektif adalah guru PAK yang pro-aktif, tidak
membatasi diri pada keterbatasan yang ada, namun menyadari bahwa mereka memiliki
kebebasan untuk menentukan karakter yang mereka miliki. Guru PAK yang berorientasi pada
tindakan tidak hanya mengejar pencapaian tujuan, akan tetapi meningkatkat kualitas dan
menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan
lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.27 Masalah yang dihadapi adalah kurangnya
penanaman nilai-nilai entrepreneurship dalam jiwa guru dan anak didik. Jadi guru PAK yang
inspirasional, dapat mendengar dengan baik, menjalin relasi dengan anak didiknya dan memiliki
mindset (pola pikir) yang dapat meningkatkat kualitas pendidikan di SMP NILA HARAPAN,
supaya proses pembelajaran lebih maju dan berkembang dengan memiliki jiwa entrepreneurship
guru PAK. Jadi melalui pokok permasalahan di SMP NILA HARAPAN membuat sekolah
kurang berkembang, maka dari itu entrepreneurship sangat berperan penting dalam jiwa guru
khususnya guru PAK, entrepreneurship bukan saja sebagai bisnis tetapi itu mengarah pada
26
Yusrita SE, H.Usman, H. Nur Mhd Ridho, Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak Dini, 109-
110.
27
Eddy Soeryanto Soegoto, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (Jakarta: Kompas Gramedia, 2009),
3.
usaha, untuk memberdayakan diri sendiri atau memberdayakan orang lain. Maka dari itu sangat
masalah diatas, maka penulis mengangkat judul proposal “Guru PAK dan Pendidikan
2. Kurangnya penanaman nilai-nilai entrepreneurship dalam jiwa guru PAK dan anak
didik.
Agar masalah yang diidentifikasi lebih terarah, maka penulis membatasi masalah yang akan
dibahas, maka penulis akan membahas tentang: Guru PAK dan Pendidikan
pendidikan ?
entrepreneurship?
2. Untuk mengetahui peran guru PAK dalam membangun entrepreneurship anak didik.
4. Untuk mengetahui tentang entrepreneurship seluruh guru khususnya guru PAK dalam
pengetahuannya.
5. Sebagai bahan masukan kepada guru dan guru PAK dalam meningkatkan entrepreneurship.
Adapun metode yang dipakai penulis dalam penelitian ini sebagai berikut:
dan teori informasi melalui buku-buku yang berhubungan dengan judul tulisan.
2. Metode penelitian lapangan (field research) yakni mengambil data-data dari lokasi
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Lain :