Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yulia Trisnawati

NIM : 2112321003
Jurusan : Akuntansi D

RESUME AKUNTANSI SYARIAH


BAB 13 AKUNTANSI AKAD – AKAD LAINNYA

1. AKAD SHARF
Sharf menurut bahasa adalah penambahan, penukaran, penghindaran, atau transaksi jual
beli. Sharf adalah transaksi jual beli valuta lainnya. Transaksi jual beli atau penukaran mata
uang yang dapat dilakukan baik dengan mata uang sejenis ( misalnya rupiah dengan rupiah )
maupun yang tidak sejenis (misalnya rupiah dengan dolar atau sebaliknya) tidak boleh ada
hak khiyar syarat bagi pembeli.

Skema Sharf Valuta


(Pembeli menyerahkan valuta
kepada penjual)

Pembeli dan penjual menyepakati akad sharf


Penjual Pembeli

Valuta
(Penjual menyerahkan valuta
kepada pihak lain)

 Sumber Hukum Akad Sharf


“Transaksi pertukaran emas dengan emas harus sama takaran,
timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, perak dengan perak
harus sama takaran, timbanngan dan tangan ke tangna (tunai), kelebihannya adalah riba,
gandum dengan gandum harus sama takaran, timbanngan dan tangan ke tangna (tunai),
kelebihannya adalah riba, tepung dengan tepung harus sama takaran, timbanngan dan
tangan ke tangna (tunai), kelebihannya adalah riba,kurma dengan kurma harus sama
takaran, timbanngan dan tangan ke tangna (tunai), kelebihannya adalah riba, garam
dengan gram harus sama takaran,timbanngan dan tangan ke tangna (tunai), kelebihannya
adalah riba,”(HR.Muslim)
2. AKAD WADIAH
Wadiah merupakan simpanan (deposit) barang atau dana kepada pihak yang bukan
pemiliknya, untuk tujuan keamanan. Wadiah adalah akad penitipan dari pihak yang
mempunyai uang/barang kepada pihak yang menerima titipan dengan catatan kapanpun
titipan diambil pihak penerima titipan wajib menyerahkan kembali uang/barang titipan
tersebut dan yang menjadi penjamin pengembali barang titipan.

Skema Wadiah Yad Al-Amnah 1

2
Pihak yang manitipkan Penerima titipan /
/ muwaddi mustawda

Keterangan
 Pihak yang menitipkan menyepakati akad wadiah dengan penerima titipan
 Pihak yang menitipkan menyerakan barang untuk disimpan oleh penerima titipan
 Penerima titipan menerahkan barang kembali kepada pihak yang menitipkan ketika
diminta

 Sumber hukum akad wadiah


Sumber hukum dari akad wadiah terdapat pada Al-Qur’an (Qs 4:58) yang artinya
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amat kepada yang berhak
menerimanya dan As-Sunnah yang berbunyi “Tunaikan amanat itu kepada orang yang
member amanat kepadamu dan jangan kamu mengkhianati orang yang
mengkhianatimu”(HR . Abu Dawud dan Al Tirmidzi).

3. AKAD WAKALAH
Al Wakalah atau Al Wikalah atau Tahwidh artinya penyerahan, pendelegasian, pemberian
mandate. Akad Wakalah adalah akad pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain
dalam hal-hal yang boleh diwakilkan.

 Sumber hukum dari akad Al wakalah terdapat pada Al-


- Qur’an (Qs 18:19)
- As-Sunah
4. AKAD KAFALAH
Akad kafalah adalah suatu perjanjian pemberian jaminan yang diberikan oleh penanggung
(kafi’il) kepada pihak ketiga (makful lahu) untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
pihak yang ditanggung (makful anhul/ashil).

 Sumber hukum akad Al-Kafalah


- Qur’an
- As-Sunah.

5. AKAD QADHRUL HASAN


Qardhul hasan adalah pinjaman tanpa dikenai biaya (hanya wajib membayar sebesar
pokokutangnya). Pinjaman qardh bertujuan diberikan pada orang yang membutuhkan atau
tidakmemiliki kemampuan finansial, untuk tujuan social atau kemanusiaan.

 Sumber hukum Qardhul hasan


- Qur’an (Qs 2:280) dan As
- Sunah

6. AKAD HAWALAH
Hawalah secara harfiah artinya pengalihan, pemindahan, perubahanwarna kulit atau memikul
sesuatu diatas pundak. Objek yang dialihkan dapat berupa utang atau piutang. Pada dasarnya
adalah akad tabaruu’ yang bertujuan untuk saling menolong untuk mengharap ridho Allah.

 Dasar hukum hiwalah adalah hadis Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
“Menunda pembayaran bagi orang yang mampu adalah kezaliman,dan jika salah
seorang kamu dialihkan (dihiwalahkan) kepada orangyang kaya yang mampu, maka
turutlah (menerima pengalihantersebut).” (HR. Bukhari Muslim)

7. AKAD RAHN
Rahn secara harfiah adalah tetap, kekal, dan jaminan. Secara istilah rahn adalah apa yang
disebut dengan barang jaminan,agunan, cagar, atau tanggungan. Rahn yaitu menahan barang
sebagai jaminanatas utang. Akad rahn bertujuan agar pemberi pinjaman lebih mempercayai
pihak yang berutang.

 Sumber hokum akad rah terdapat pada Al-


- Qur’an
- (Qs 2:283) dan As-Sunah.

Anda mungkin juga menyukai