tropis dan subtropis. Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi pada usus
halus yang disebabkan oleh salmonella typoid, dimana penularanya terjadi melalui
thyposa. Gejala yang timbul pada kasus demam thypoid sangat bervariasi, dalam
minggu pertama keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut seperti
muncul gejala demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual muntah,
obstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut dan batuk. Pada minggu kedua
gejala timbul lebih jelas, berupa demam, bradikardi relatif, lidah kotor,
insidensi penyakit Typhoid Fever sekitar 22 juta kasus dan 200.000 kematian
terkait typhoid terjadi setiap tahun di seluruh dunia (WHO, 2015). Indonesia
demam typhoid di Indonesia mencapai 81% per 100.000 (Kemenkes RI, 2013).
Penularan dapat terjadi dimana saja, kapan saja, sejak usia seseorang mulai
dapat mengkonsumsi makanan dari luar, apabila makanan atau minuman yang
dikonsumsi kurang bersih. Biasanya baru dipikirkan suatu demam tifoid bila
terdapat demam terus-menerus lebih dari 1 minggu yang tidak dapat turun dengan
obat demam dan diperkuat dengan kesan anak baring pasif, nampak pucat, sakit
perut, tidak buang air besar atau diare beberapa hari (Bahtiar, 2008). Terjadinya
peningkatan suhu tubuh pada penderita dengan demam thypoid disebabkan oleh
adanya reaksi kuman salmonella yang masuk ke dalam tubuh, kemudian kuman
berkembang biak dan masuk ke peredaran darah kembali. Pasien demam tifoid
limpa. Hal ini akan menyebabkan inflamasi pada hati dan limpa sehingga
motilitas usus. Akibatnya asam lambung akan meningkat dan membuat klien mual
kepada anggota keluarga yang sakit, sebagai pendidik kesehatan, dan sebagai
fasilitator agar pelayanan kesehatan mudah dijangkau dan perawat dengan mudah
Masalah:
hipertermia