KEBIJAKAN PEMERINTAH
DALAM PENGEMBANGAN
KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
Disampaikan oleh:
Ir. Kimron Manik, MSc
Direktur Keberlanjutan Konstruksi
Dalam acara:
Seminar Nasional Membangun Usaha Jasa Konstruksi Berkelanjutan
OUTLINE
SDGs terdiri dari 17 goals yang dikelompokkan menjadi 4 pilar tak terpisahkan.
GOAL 15
Ekosistem Daratan
6
Kebijakan Pemerintah Untuk Konstruksi Berkelanjutan
ACUAN PENERAPAN KONSTRUKSI BERKELANJUTAN (1)
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 tahun 2017
Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi dilaksanakan dengan memenuhi asas nyata dalam penyelenggaraan Layanan
Usaha Jasa Konstruksi; & memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan (K4)
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 tahun 2017
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan (K4) adalah pedoman teknis keamanan,
keselamatan, kesehatan tempat kerja konstruksi, dan perlindungan sosial tenaga kerja, serta tata
lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
ACUAN PENERAPAN KONSTRUKSI BERKELANJUTAN (3)
PP NO. 22 TAHUN 2020 Peraturan Menteri PUPR No.14 tahun 2020 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
Sumber daya konstruksi
diutamakan merupakan Penyedia Jasa bertanggung jawab atas penerapan Keselamatan
produk lokal, unggulan, Konstruksi (keamanan, keselamatan, kesehatan, dan
ramah lingkungan dan keberlanjutan).
sesuai dengan standar.
10
AMANAT PERMEN PUPR NO. 21 TAHUN 2019
PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
STANDAR KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KEBERLANJUTAN (K4)
Konstruksi berkelanjutan :
Sebuah pendekatan dalam “Pendekatan konstruksi
melaksanakan rangkaian berkelanjutan pada
kegiatan yang diperlukan untuk penyelenggaraan infrastruktur
menciptakan suatu fasilitas fisik PUPR dilakukan pada seluruh
yang memenuhi tujuan ekonomi, tahapan proyek dengan
sosial dan lingkungan pada saat memperhatikan penggunaan
ini dan pada masa yang akan sumber daya yang memenuhi
datang, serta memenuhi prinsip-
prinsip berkelanjutan”
prinsip berkelanjutan.
12
Penerapan Konstruksi Berkelanjutan
DAMPAK INDUSTRI KONSTRUKSI PADA LINGKUNGAN GLOBAL
bertanggung
mengkonsumsi
Bangunan mengkonsumsi jawab terhadap
60% produksi
mengkonsumsi 60% material 50% gas rumah
kayu
45-50% energi kaca
mengkonsumsi bertanggung
50% air bersih bertanggung jawab terhadap
jawab terhadap kehilangan 50%
bertanggung 23% polusi hutan dan 80%
jawab terhadap udara alih lahan
50% limbah pertanian
14
ASPEK KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA TAHAPAN PROYEK
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
Pembongkaran Pemanfaatan
Rencana pembongkaran, Operasional, pemeliharaan,
material untuk reuse & sosialisasi, pendidikan, dan
recycle monev kinerja aspek
keberlanjutan
PENERAPAN PRINSIP BERKELANJUTAN DI KEMENTERIAN PUPR
Pembangunan Rendah Karbon
Penggunaan foam dengan
mortar (pasir, semen dan
air) berkekuatan tinggi
Karet alam dan resin
untuk perkerasan jalan
pohon pinus sebagai
pada tanah lunak.
campuran aspal untuk
Menghemat biaya, waktu
meningkatkan kualitas
serta lebih ramah
jalan dan ramah
lingkungan
lingkungan
Penggunaan semen type
Jalan Tol Pandaan-Semarang Portland Cement Composit
Raih sertifikat Green Toll Road (PCC), Portland Pozoland
Indonesia Cement (PPC), dan slag
Penilaiannya meliputi enam
semen yang diproduksi
indikator yaitu akses, kelayakan
dan pelayanan, efisiensi energi dengan campuran bahan
dan air, lingkungan, material, dan proses tertentu sehingga
konstruksi, serta kerjasama menghasilkan emisi CO2
kewilayahan yang lebih rendah
Konstruksi Berkelanjutan Mendukung Pembangunan Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN)
Pemberdayaan
masyarakat dalam
Pembangunan Perlintasan Satwa di Jalan membangun infrastruktur
Tol Pekanbaru – Dumai sebagai upaya untuk demi meningkatkan
tetap menjaga kelestarian ekosistem dan kesejahteraan dan
lingkungan menumbuhkan
ekonomi di wilayahnya
PENERAPAN PRINSIP KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
DI KAMPUS KEMENTERIAN PUPR
§ Kementerian PUPR membangun green building dan
green site di kampus Kementerian PUPR.
§ 40% listrik dapat dihemat di gedung utama.
§ Memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang luas.
§ Pedestrian terintegrasi, dilengkapi guiding block
untuk difabel.
§ Sistem mekanikal, elektrikal, plumbing (MEP) serta
manajemen persampahan terintegrasi.
§ 50% penghematan biaya listrik di gedung parkir
dari penggunaan panel surya (teknologi PVROOF).
§ Menerapkan zero run off dengan cara rain water harvesting, recycling dan reuse. Memiliki 2 tampungan air bawah
tanah dengan kapasitas total 1.200 m3 yang kemudian di daur ulang sebagai air untuk menyiram tanaman, flushing
urinoir dan air cooling tower.
§ Perkerasan jalan kawasan menggunakan aspal plastik, termasuk jalur sepeda terintegrasi.
§ Sebagai percontohan Greenship Neighborhood yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI)
PENERAPAN PRINSIP KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
(BIM) DI KEMENTERIAN PUPR