Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Jln. Prof.Dr. Hamka – Air TawarPadang 25131


Telp (0751) 7051147 (0751) 44508

Nama : Nabila Zakiya


NIM : 22147005
Tugas Minggu ke : V ( Lima )

A. Alur Pikir

Gambar 1. Kerangka berpikir Sarana Berpikir Ilmiah

Filsafat dan Teori Administrasi 1


B. KAJIAN ANALISIS MATERI
Tentang : Sarana Berpikir Ilmiah
Pokok Bahasan Kajian Teori Analisis Materi Implementasi
1) Pengertian Sarana A. SARANA BERPIKIR ILMIAH Berdasarkan analisis terhadap bebera teori Implementasi sarana
Berpikir Ilmiah Secara umum tiap perkembangan dalam maka disimpulkan bahwa sarana berpikir berpikir ilmiah dalam kehidupan
2) Hal yang dikategorikan ide dan konsep dapat disebut dengan berpikir ilmiah adalah alat yang membantu kegiatan sehari-hari sering dijumpai. Salah
sebagai sarana berpikir (Bochenski, 1984:52). Berpikir ilmiah adalah berpikir ilmiah. Selain itu sarana ilmiah satunya pengunaan bahasa untuk
ilmiah : berpikir yang logis dan empiris. Logis berarti merupakan alat yang membantu kita dalam melakukan proses berpikir ilmiah
 Bahasa masuk akal, dan empiris berarti dibahas mencapai suatu tujuan tertentu atau sarana dan kegiatan ilmiah. Tanpa
 Matematika secara mendalam berdasarkan fakta yang ilmiah mempunyai fungsi – fungsi yang bahasa seseorang tidak bisa
 Statistika dapat dipertanggung jawabkan (Hillway: khas dalam kaitan kegiatan ilmiah secara melakukan interaksi dan
1956). Dalam hal ini ada juga yang menyeluruh. Sarana ilmiah diperlukan komunikasi kepada lawan bicara.
berpendapat bahwa berpikir ilmiah adalah untuk membantu kegiatan berpikir ilmiah. Dan akan menghambat proses
berpikir yang menggunakan akal budi untuk Tanpa sarana berpikir ilmiah maka kegiatan penyampaian informasi yang akan
mempertimbangkan,memutuskan, berpikir ilmiah tidak akan berjalan dengan menjadi salah satu hal yang
mengembangkan secara ilmu pengetahuan baik. Dan pada hakikatnya sarana berpikir mampu menjadi salah satu factor
yaitu berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan ilmiah terdiri dari empat bagian, yaitu mendapatkan pengetahuan dan
atau menggunakan prinsip-prinsip logis bahasa, matematika,statistic. proses berpikir.
terhadap penemuan, pengesahan dan 1) Bahasa Selain itu matematika dan
penjelasan kebenaran. Maka dapat juga Bahasa sebagai sarana statistika yang juga dikategorikan
disimpulkan bahwa berpikir ilmiah adalah komunikasi antar manusia, tanpa sebagai salah satu sarana atau alat
pemikiran yang didasarkan pada prinsip- bahasa tiada komunikasi. Sebagai yang mampu membantu proses
prinsip keilmuan. Yang tentu saja ini berarti sarana komunikasi maka segala yang berpikir ilmiah juga sering sekali
juga erat kaitannya dengan proses untuk berkaitan dengan komunikasi tidak diimplementasikan dalam
mendapatkan ilmu itu sendiri. Dan untuk terlepas dari bahasa, seperti berpikir kehidupan sehari –hari.
melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah sistematis dalam menggapai ilmu dan Matematika mampu
dengan baik diperlukan sarana ilmiah. pengetahuan. Dengan kemampuan mengkomunikasikan angka dan
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan kebahasaan akan terbentang luas hal tersebut bersifat lebih valid
alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam cakrawala berpikir seseorang dan tiada jika dibandingkan bahasa karena
berbagai langkah yang harus ditempuhnya batas dunia baginya. Bahasa merupakan bahasa matematika tidak
(Salam: 2000). Selain itu, Salam (2000:24) alat komunikasi verbal yang dipakai melibatkan emosi. Selain itu
menambahkan bahwa sarana ilmiah dalam seluruh rangkaian berpikir pendekatan berpikir secara
merupakan alat yang membantu kita dalam ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir deduktif juga lebih
mencapai suatu tujuan tertentu atau sarana dan berkomunikasi untuk mengutamakan mengambil
ilmiah mempunyai fungsi – fungsi yang menyampaikan pikiran kepada orang kesimpulan dari umum ke khusus
khas dalam kaitan kegiatan ilmiah secara lain. Manusia dapat berpikir dan yang mana penjabarannya
menyeluruh. Sarana ilmiah diperlukan untuk berkomunikasi dengan baik karena dilakukan berdasarkan rasional (
membantu kegiatan berpikir ilmiah. Tanpa manusia memiliki bahasa. Tanpa benar terjadi ) bukan

Filsafat dan Teori Administrasi 2


sarana berpikir ilmiah maka kegiatan berpikir bahasa manusia tidak bisa mengedapankan pengalaman.
ilmiah tidak akan berjalan dengan baik. Dan mengkomunikasikan pengetahuan yang Begitu juga dengan statistika
pada hakikatnya sarana berpikir ilmiah dimilikinya kepada orang lain dan yang dikategorikan sebagai sarana
terdiri dari empat bagian, yaitu bahasa, tidak bisa melakukan proses berpikir berpikir ilmiah karena dalam
matematika,statistic. ilmiah dengan baik. statistika terdapat langkah –
B. MACAM – MACAM SARANA Selain itu bahasa juga langkah yang dilakukan supaya
BERPIKIR ILMIAH memungkin manusia untuk berpikir mendapatkan pengetahuan seperti
1. Bahasa secara abstrak dimana objek –objek observasi, hipotesis,ramalan dan
Bahasa sebagai sarana komunikasi yang factual ditranformasikan menjadi pengujian kebenaran.
antar manusia, tanpa bahasa tiada symbol- symbol bahasa yang abstrak. Implementasi tiga sarana
komunikasi. Sebagai sarana komunikasi Bahasa juga mengkomunikasikan 3 hal berpikir diatas mudah ditemui
maka segala yang berkaitan dengan yaitu pikiran, emotif dan sikap. Dalam dalamkehidupan sehari- hari
komunikasi tidak terlepas dari bahasa, komunikasi ilmiah seharusnya terbebas seperti bagaimana cara seorang
seperti berpikir sistematis dalam dari unsur emotif (emosi) hal itu agar dosen menyampaikan materi
menggapai ilmu dan pengetahuan. Dengan pesan yang disampaikan sampai kuliah ke mahasiswa nya agar
kemampuan kebahasaan akan terbentang dengan baik ke orang yang diberikan materi tersebutdipahami dengan
luas cakrawala berpikir seseorang dan informasi. baik maka dosen tersebut harus
tiada batasdunia baginya. Bahasa juga dapat diartikan mengunakan bahasa yang baik
Bloch and Trager mengatakan bahwa sebagai serangkaian bunyi. Kumpulan tertata dan mudah dipahami.
a language is a system of arbitrary vocal bunyi ini kemudian membentuk suatu Dengan pengimplementasian
symbols by means of which a social group arti. Bahasa bukan hanya menjadikan bahasa yang baik maka akan
cooperates (bahasa adalah suatu sistem manusia mampu berpikir dan terjadi komunikasi dan interaksi
simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang mengkomunikasikan pengetahuannya yang baik sehingga materi mudah
dipergunakan oleh suatu kelompok sosial kepada orang lain. Dengan bahasa dimengerti oleh mahasiswa dosen
sebagai alat untuk berkomunikasi). Joseph manusia juga dapat mengekspresikan tersebut.
Broam mengatakan bahwa a language is a dirinya dengan baik. Dengan adanya
structured system of arbitrary vocal bahasa maka manusia hidup dengan
symbols by means of which members of pengalaman nyata dan simbolik.
social group interact (bahasa adalah suatu Dari beberapa pernyataan diatas
sistem yang berstrukturdari sibol-simbol dapat diketahui bahwa bahasa
bunyi arbiter yang dipergunakan oleh para merupakan saran berpikir ilmiah yang
anggota sesuatu kelompok sosial sebagai utama. Selain kumpulan bunyi bahasa
alat bergaul satu sama lain). juga merupakan simbol –simbol yang
Aliran filsafat bahasa dan bisa dipahami oleh orang lain yang
psikolinguistik melihat fungsi bahasa dapat dimanfaatkan dalam proses
sebagai sarana untuk menyampaikan berpikir imliah dan menyampikan
pikiran, perasaan dan emosi, sedangkan pengetahuan. Akan tetapi pengunaan
aliran sosiolinguistik berpendapat bahwa bahasa dalam berpikir ilmiah juga
fungsi bahasa adalah untuk perubahan memiliki beberapa kekurangan

Filsafat dan Teori Administrasi 3


masyarakat (Bakhtiar: 2004). Menurut diantaranya Karena bahasa memliki
Haliday sebagaimana yang dikutip oleh banyak fungsi yaitu sarana komunikasi
Thaimah bahwa fungsi bahasa adalah emotif, afektif dan simbolik. Dalam
sebagai berikut: komunikasi ilmiah bahasa yang
1) Fungsi instrumental: peggunaan digunakan hanya simbolik saja akan
bahasa untuk mencapai suatu hal tetapi karena bahasa memiliki
yang bersifat materi seperti makan, multifungsi maka apabila komunikasi
minum dan sebagainya. ilmiah mengandung emotif dan afektif
2) Fungsi regulatoris: penggunaan maka akan menganggu nilai – nilai
bahasa untuk memerintah dan ilmiah yang dikomunikasikan.
perbaikan tingkah laku. 2) Matematika
3) Fungsi interaksional: penggunaan Matematika juga dikategorikan
bahasa untuk saling mencurahkan sebagai sarana atau alat berpikir ilmiah.
perasaan pemikiran antara seseorang Hal ini dikarenakan matematika adalah
dan oraang lain. bahasa. Matematika merupakan bahasa
4) Fungsi personal: seseorang yang melambangkan serangkaian
menggunakan bahasa untuk makna dari pernyataan yang ingin kita
mencurahkan perasaandan pikiran. sampaikan. Bahasa matematika
5) Fungsi heuristik: penggunaan bahasa bersifatnya artifisial yang baru
untuk mencapai mengungkap tabir memiliki arti setelah diberikan makna
fenomena dan keinginan untuk kepadanya. Matematika memiliki
mempelajarinya. kelebihan dibandingkan dengan bahasa
6) Fungsi imajinatif: penggunaan verbal. Matematika mengembangkan
bahasa untuk mengungkapkan bahasa numeric yang bisa diukur
imajinasi seseorang dan gambaran- secara kuantitatif. Sedangkan bahasa
gambaran tentang discovery verbal hanya mampu mengungkapkan
seseorang dan tidak sesuai dengan segala sesuatu secara kualitatif.
realita (dunia nyata). Sifat kuantitatif yang dimiliki
7) Fungsi representasional: penggunaan matematika meningkatkan daya
bahasa unuk menggambarkan prediktif dan kontrol dari ilmu. Ilmu
pemikiran dan wawasan memberikan jawaban yang bersifat
Dalam sarana ilmiah, ada dua hal yang eksak memungkinkan pemecahan
harus diperhatikan, yaitu pertama, sarana masalah dengan tepat Selain itu
ilmiah itu merupakan ilmu dalam pengertian matematika mengedepankan proses
bahwa ia merupakan kumpulan pengetahuan berpikir deduktif yaitu menarik sebuah
yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah. kesimpulan dari yang bersifat umum ke
Kedua, tujuan mempelajari secara ilmiah khusus. Kebenaran matematika bukan
adalah agar dapat melakukan penelaahan didasari pembuktian empiris melainkan
ilmiah secara baik. Sarana ilmiah merupakan berdasarkan penalaran deduktif.

Filsafat dan Teori Administrasi 4


alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk Matematika memiliki manfaat
mengembangkan materi pengetahuan praktis dalam pemecahan
berdasarkan metode ilmiah. permasalahan yang ada didalam
Menurut (Surajiyo:3008) dalam kehidupan secara cermat dan teliti.
penelaahan bahasa pada umumnya dibedakan 3) Statistika
antara bahasa alami dan bahasa buatan. Statistika merupakan sarana
1) Bahasa Alami berpikir yang diperlukan untuk
Bahasa alami adalah bahasa sehari-hari memproses pengetahuan secara ilmiah.
yang biasa digunakan unutk menyatakan Kegiatan ilmiah harus dibekali dengan
sesuatu, yang tumbuh atas dasar penguasaan statistika yang cukup agar
pengetahuan alam sekelilingnya. Bahasa kesimpulan yang ditariknya adalah
alami dibedakan menjadi dua yaitu kesimpulan yang sah / benar.
bahasa isyarat dan bahasa biasa. Statistika melakukan penalaran
Bahasa isyarat ini dapat berlaku umum secara Induktif. Sehingga statistika
dan dapat pula berlaku khusus. Misalnya merupakan pengetahuan yang telah
yang berlaku umum: menggelengkan teruji kebenarannya. Semua pernyataan
kepala berarti tidak setuju, ilmiah adalah sesuai faktual.
menggangguk tanda setuju, hal ini tanpa Pengujian secara empiris merupakan
mendapat persetujuan dapat dimengerti salah satu mata rantai dalam metode
secara umum. Sedangkan yang berlaku ilmiah yang membedakan ilmu dari
khusus adalah untuk kelompok tertentu pengetahuan yang lain. Pengujian
dan isyarat tertentu pula. Bahasa biasa mengharuskan kita untuk menarik
yaitu bahasa yang digunakan dalam kesimpulan yang bersifat umum dari
kehidupan sehari-hari. Symbol sebagai kasus-kasus yang bersifat individual.
pengandung arti dalam bahasa biasa Kesimpulan yang ditarik dalam
disebut kata, sedangkan arti yang penalaran deduktif adalah benar jika
dikandungnya sebagai makna. premis yang digunakannya adalah
2) Bahasa Buatan benar dan prosedur penarikan
Bahasa buatan ialah bahasa yang kesimpulannya.
disusun sedemikian rupa berdasarkan Statistika merupakan sekumpulan
pertimbangan akal pikiran untuk maksud metode dalam memperoleh
tertentu. Kata dalam bahasa buatan pengetahuan. Dan mengenai langkah-
disebut istilah, sedangkan arti yang langkah dalam kegiatan keilmuan,
dikandung istilah itu yang disebut rinciannya adalah sebagai berikut:
konsep. Bahasa buatan dibedakan atas a. Observasi. Mengumpulkan dan
dua macam, yakni bahsa istilah dan mempelajari fakta yang
bahasa artifisial. Bahasa istilah ini berhubungan dengan masalah
rumusannya diambilkan dari bahasa yang sedang diselidikinya. Dalam
biasa yang diberi arti tertentu, missal: hal ini statistika memiliki peranan

Filsafat dan Teori Administrasi 5


demokrasi (demos dan kratein), medan, untuk mengemukakan secara rinci
daya, massa. Bahasa artifisial adalah tentang analisis mana yang akan
murni bahasa buatan, atau sering juga dipakai dalam observasi dan
disebut bahsa simbolik, bahasa berupa tafsiran apa yang akan dihasilkan
symbol-simbol sebagaimana yang dari observasi tersebut.
digunakan dalam logika maupun b. Hipotesis. Untuk menjelaskan
matematika. fakta yang diobservasi, dugaan
Bahasa alami yaitu antara kata dan yang sudah ada dirumuskan dalam
makna merupakan satu kesatuan utuh, sebuah hipotesis, atau teori yang
atas dasar kebiasaan sehari-hari, karena menggambarkan sebuah pola,
bahsanya secara spontan, bersifat yang menurut anggapan
kebiasaan, intuitif (bisikan hati), ditemukan dalam data tersebut.
pernyataan secara langsung. Bahasa Disini, statiska membantu kita
buatan antara istilah dan konsep dalam mengklasifikasikan,
merupakan satu kesatuan bersifat mengikhtisarkan, dan menyajikan
relative karena bahasanya berdasarkan hasil observasi dalam bentuk
pemikiran, diskursif (logis, luas arti), yang dapat dipahamidan
pernyataan tidak langsung. Dari dua memudahkan kita dalam
bahasa itu bahasa buatanlah yang disebut mengembangkan hipotesis.
bahasa ilmiah. c. Ramalan. Dari hipotesis atau
2. Matematika teori dikembangkanlah deduksi.
Matematika merupakan salah satu puncak Nilai dari suatu teori tergantung
kegemilangan intelektual. Disamping dari kemampuan ilmuwan untuk
pengetahuan mengenai matematika itu menghasilkan pengetahuan baru
sendiri, matematika juga memberikan bahasa, tersebut. Fakta baru ini disebut
proses, dan teori yang memberikan ilmu suatu ramalan, yaitu menduga apa yang
bentuk dan kekuasaan. Fungsi matematika akan terjadi berdasarkan syarat-
menjadi sangat penting dalam perkembangan syarat tertentu.
berbagai ilmu pengetahuan. (Amsal Bakhtiar, d. Pegujian kebenaran.
2004).
Matematika adalah bahasa yang
melambangkan serangkaian makna dari
serangkai pernyataan yang ingin kita
sampaikan. Lambang-lambang matematika
bersifat “artifisial” artinya setelah sebuah
makna diberikan kepadanya. Tanpa itu
matematika merupakan kumpulan rumus-
rumus yang mati.
Matematika merupakan ilmu deduktif.

Filsafat dan Teori Administrasi 6


Nama ilmu deduktif diperoleh karena
penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi
tidak didasari atas pengalaman melainkan
didasarkan atas deduksi-deduksi (penjabaran-
penjabaran). Matematika lebih mementingkan
bentuk logisnya. Pernyataan- pernyataan
mempunyai sifat yang jelas. Pola berpikir
deduktif banyak digunakan baik dalam bidang
lain yang merupakan proses pengambilan
kesimpulan yang didasarkan kepada premis-
premis yang kebenarannya telah ditentukan.
Dalam semua pemikiran deduktif maka
kesimpulan yang ditarik merupakan
konsekuensi logis dari fakta-fakta yang
mendasarinya. Kesimpulan yang ditarik tak
usah diragukan lagi. Dalam peranan deduktif,
bentuk penyimpulan yang banyak digunakan
adalah system silogisme, dan silogisme Ini
disebut juga sebagai perwujudan pemikiran
deduktif yang sempurna.
3. Statistik
Secara etimologi, kata “statistik”
berasal dari kata status (bahasa Latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata
state (bahasa Inggris) yang artinya negara.
Namun, dalam bahasa Inggris, ada dua kata
yaitu statistics yang artinya ilmu statistik
dan kata statistic yag dapat diartikan sebagi
ukuran yang diperoleh atau berasal dari
sample, yang berarti ukuran yang diperoleh
atau berasal dari populasi.
Konsep statiska sering dikaitkan
dengan distribusi variabel yang ditelaah dalam
suatu populasi tertentu dan salah satunya
adalah Thomas Simpson yang menyimpulkan
terdapat sesuatu distribusi yang berlanjut
(continuous distribution) dari suatu variabel
dalam suatu frekuensi yang cukup banyak.
Pierre Simon de Laplace (1749-1827)

Filsafat dan Teori Administrasi 7


mengembangkan konsep Demoivre dan
Simpson lebih lanjut dan menemukan
distribusi normal sebuah konsep
mungkin paling umum dan paling
banyak dipergunakan dalam analisis statistika
di samping teori peluang.
Teknik kuadrat terkecil (least squares)
simpangan baku dan galat baku untuk rata-rata
(the standard error of the mean)
dikembangkan Karl Friedrich Gauss (1777-
1855). Pearson melanjutkan konsep-konsep
Galton dan mengembangkan konsep regresi,
korelasi, distribusi, chi-kuadrat, dan analisis
statiska untuk data kualitatif Pearson menulis
buku The Grammar of Science sebuah karya
klasik dalam filsafat ilmu. William Searly
Gosset, yang terkenal dengan nama samaran
“Student”, mengembangkan konsep tentang
pengambilan contoh. Di Indonesia, kegiatan
dalam hal penelitian juga cukup meningkat,
baik kegiatan akademik maupun maupun
pengambilan keputusan telah memberikan
momentum yang baik untuk pendidikan
statistika. Dengan masyarakatnya berpikir
secara ilmiah, maka sesuai dengan apa yang
dikatakan oleh HLM. G. Welles bahwa setiap
hari berpikir statistik akan merupakan
keharusan bagi manusia seperti juga membaca
dan menulis.
Statistika merupakan sekumpulan
metode dalam memperoleh pengetahuan. Dan
mengenai langkah-langkah dalam kegiatan
keilmuan, rinciannya adalah sebagai berikut:
1) Observasi. Mengumpulkan dan
mempelajari fakta yang berhubungan
dengan masalah yang sedang
diselidikinya. Dalam hal ini statistika
memiliki peranan untuk mengemukakan
secara rinci tentang analisis mana yang

Filsafat dan Teori Administrasi 8


akan dipakai dalam observasi dan
tafsiran apa yang akan dihasilkan dari
observasi tersebut.
2) Hipotesis. Untuk menjelaskan fakta
yang diobservasi, dugaan yang sudah
ada dirumuskan dalam sebuah hipotesis,
atau teori yang menggambarkan sebuah
pola, yang menurut anggapan ditemukan
dalam data tersebut. Disini, statiska
membantu kita dalam
mengklasifikasikan, mengikhtisarkan,
dan menyajikan hasil observasi dalam
bentuk yang dapat dipahamidan
memudahkan kita dalam
mengembangkan hipotesis.
3) Ramalan. Dari hipotesis atau teori
dikembangkanlah deduksi. Nilai dari
suatu teori tergantung dari kemampuan
ilmuwan untuk menghasilkan
pengetahuan baru tersebut. Fakta baru
ini disebut ramalan, yaitu menduga apa
yang akan terjadi berdasarkan syarat-
syarat tertentu.
4) Pegujian kebenaran.

Dalam Hartanto Kasmidi dkk (1990)


mengemukakan peran statistic dalam kegiatan
penelitian ilmiah sebagai berikut:
1) Memungkinkan penvatatan data
penelitian dengan eksak.
2) Memandu peneliti untuk menganut tata
pikir dan tata kerja yang defenitif
dengan eksak.
3) Menyajikan cara-cara meringkas data
dalam bentuk yang bermakna lebih
banyak dan lebih mudah
mengerjakannya.
4) Memberikan dasar-dasar untuk menarik
kesimpulan melalui proses yang

Filsafat dan Teori Administrasi 9


mengikuti tata cara yang diterima oleh
ilmu.
5) Memberikan landasan untuk
meramalkan secara ilmiah tentang suatu
gejala akan terjadi dalam kondisi yang
telah diketahui.
6) Memungkinkan peneliti menganalisis,
menguraikan sebab akibat yang
kompleks dan rumit, andaikata tanpa
statistic hal itu bakal merupakan
peristiwa yang membingungkan dan
bakal tidak dapat diuraikan.

Pentingnya mengetahui dan mempelajari Sarana Berpikir Ilmiah Sebagai seorang administrator pendidikan kita perlu mengetahui dan
( Bahasa, Matematika dan Statistika ) mempelajari sarana apa yang bisa membantu proses berpikir ilmiah. Untuk
mendapatkanpengetahuan yang ilmiah harus mengunakan metode ilmiah. Metode
berpikir ilmiah bisa dilakukan kalau kita menemukan dan mengetahui sarana atau
alat yang dipakai untuk berpikir ilmiah.
Jujun S. Suriasumatri dalam buku filsafat ilmu sebuah pengantar popular
mengkategorikan 3 hal berikut sebagai sarana atau alat yang mampu membantu
seseorang untuk melakukan proses berpikir ilmiah 3 hal tersebut jika dianalisis
memang membantu proses berpikir ilmiah.Salah satunya bahasa. Setelah
mengetahui bahwa bahasa adalah alat untuk proses berpikir ilmiah dan
mendapatkan pengetahuan menambah semangat untuk mengunakan bahasa
Indonesia yang baik dan mempelajari bahasa asing lainnya agar bisa mendapatkan
berbagai macam pengetahuan. Karena keterbatasan bahaaa menjadi salah satu
factor penghambat proses berpikir ilmiah dan mendapatkan pengetahuan.
Mengetahui matematika dan statistika sebagai sarana berpikir ilmiah juga
menyadarkan saya bahwa bahasa bisa saja mengandung hal – hal emotif yang
mempengaruhi penyampaian si komunikator. Sehingga bahasa matematika yang
berupa angka bisa menjadisolusinyakarena angak tidak mengandung unsure motif
jadi lebih rasional dan benar. Begitu juga dengan statistika.
Ilmu statistika melalui tahap – tahapan yang benar – benar mengedepankan
Sesuatu yang benar setelah melalui rangkaian berupa observasi, hipotesis ,
ramalan dan uji kebenaran. Sehingga statistika menjadi alat berpikir ilmiah untuk
mendapatkan pengetahuan.

Filsafat dan Teori Administrasi 10


C. SUMBER BACAAN

Bakhtiar, Amsal. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada


Salam, Burhanuddin. 2000. Sejarah Filsafat Ilmu dan Teknologi. Jakarta: Rineka Cipta
Suriasumantri, Jujun S. 1984. Ilmu dalam Perspektif. Jakarta: Gramedia
Suriasumantri, Jujun S. 2013. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Surajiyo. 2008. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Bagus Rai Utama, I Gusti. 2013. Filsafat ilmu dan Logika. Bandung: Universitas Dhyana Pura Bandung

Filsafat dan Teori Administrasi 11

Anda mungkin juga menyukai