Anda di halaman 1dari 36

Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja
PP No. 50 Tahun 2012

www.midiatama.co.id
Sistem Manajemen Penerapan Sistem Adanya perkembangan
Keselamatan dan Manajemen dan Peningkatan
kesehatan kerja menjadi Keselamatan dikuatkan Kesadaran Masyarakat
Kebijakan Nasional di dengan Undang-undang
Indonesia

Permenaker No. 5 Undang-Undang Peraturan


Tahun 1996 No. 13 Tahun 2003 Pemerintah No.
50 Tahun 2012
milestone

www.midiatama.co.id
Soehatman Ramli, Smart Safety, Panduan Penerapan SMK3 yang efektif, Maret 2013
1 Undang – Undang No. 1 Th.1970 ,
Tentang Keselamatan Kerja

Undang-undang Ketenagakerjaan
No.13 Tahun 2003 2
Peraturan Pemerintah (PP) No.50

3
Dasar hukum

Tahun 2012, Tentang Penerapan


Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan kerja

Permenaker No.26 Tahun 2014


tentang Petunjuk Teknis Penerapan
SMK3 PP No.50 Tahun 2012
4
Kep. Dirjen BINWASNAKER
5 No.KEP.24/DJPPK/V/2006, Tentang
Kompetensi Auditor SMK3
Pasal 27 (2)
Skema Dasar Hukum

UUD1945

Undang-undang
13 Thn 2003

Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970 PP 50 Tahun 2012

Sanksi
Pasal 86:
“Pekerja / buruh mempuyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan
dan kesehatan kerja”.
Pasal 87:
Dasar Hukum

1. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja yang terintegrasi dengan sistem UU No. 13 Tahun
manajemen perusahaan, 2013 tentang
2. Ketentuan mengenai penerapan sistem Ketenagakerjaan
manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan peraturan pemerintah.
Pasal 5 (2):
Dasar Hukum

Kewajiban sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) berlaku bagi perusahaan:
PP No. 50 Tahun 2012
a. mempekerjakan pekerja/buruh paling
Tentang Sistem
sedikit 100 (seratus) orang; atau
Manajemen
b. mempunyai tingkat potensi bahaya
Keselamatan dan
tinggi.
Kesehatan Kerja
(SMK3)
PASAL 359
Barang siapa karena
kealpaannya…menyebabkan matinya
orang lain diancam dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun atau
kurungan paling lama 1 (satu) tahun.
Dasar Hukum

PASAL 360
Barang siapa karena kealpaannya
menyebabkan orang lain mendapat KITAB UU HUKUM
luka berat, diancam dengan pidana PIDANA BAB XX1
penjara paling lama 5 (lima) tahun atau
kurungan paling lama 1 (satu) tahun.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)

Adalah segala kegiatan untuk


menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja.
(PP 50 Tahun 2012 Pasal 1 poin 2)
Pengertian
PP 50/2012 ISO 45001:2018
Dokumen diterbitkan oleh Pemerintah Dokumen di tetapkan oleh Tim yang
R.I, diprakarsai oleh Kemnaker ditunjuk ISO
Berlaku secara nasional dalam Berlaku Internasional
wilayah NKRI
Mandatory/Wajib = Penerapan, dan Wajib Voluntary/Sukarela
Audit Utk perusahaan Tertentu
Perbedaan/GAP

Terdapat sangsi terhadap perusahaan yang Tidak ada ketentuan sangsi


melanggar
Audit di lakukan oleh Lembaga Audit Audit dilakukan oleh Lembaga
(LA) yang ditunjuk Menaker Sertifikasi (LS) yang ditunjuk KAN
LA hanya melakukan audit tanpa LS yang memberikan sertifikat
memutuskan hasil dan sertifikat oleh
Menaker
PP 50/2012 ISO 45001
Auditor Internal dan Eksternal diatur Oleh Lembaga Sertifikasi (LS) sendiri, KAN
kompetensi dan kewenangan oleh menetapkan kompetensi auditor
Menteri
Persyaratan Lembaga Audit SMK4 Persyaratan LS diatur dengan ISO 17011
diatur oleh Menaker melalui dan KAN
Perbedaan/GAP

Permenaker No. 26/2014


Audit = Audit Pemenuhan Regulasi K3 Audit terhadap Standar (terdapat beberapa
Nasional (Compliance) klausul tentang Pemenuhan Regulasi Lokal)
*tergantung pemahaman auditor

Hasil = Sertifikat dan atau Bendera sesuai Lolos = Sertifikat


pencapaian
Hasil = Penreapan Kurang, Penerapan Baik Layak atau tidak layak sertifikat
dan Penerapan memuaskan
PP 50/2012 ISO 45001
Penerapan terhadap 5 prinsip/langkah, 10 klausul
Audit dilakukan terhadap 12 elemen (awal
= 64 kriteria, transisi = 122 kriteria,
Lanjutan = 166 kriteria)
Penilaian sistem menggunakan kriteria Penilaian sistem menggunakan kriteria
Perbedaan/GAP

kuantitatif kualitatif
Audit pemenuhan regulasi lebih detail Audit pemenuhan regulasi tergantung
penilaian auditor
Auditor tidak boleh outsourcing Auditor boleh outsourcing
Elemen SMK3 pp 50/2012
Elemen SMK3 pp 50/2012

NO ELEMEN SUB ELEMEN KRITERIA


1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen 4 26

2. Strategi Pendokumentasian 4 14
3. Peninjauan ulang perancangan (Design) dan 2 8
Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 2 7
5. Pembelian 4 9
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 9 41
7. Standar Pementauan 4 17
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 4 9
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya 3 12

10. Pengumpulan dan Penggunaan Data 2 6


11. Audit SMK3 1 3
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan. 5 14

12 ELEMEN 44 166
5 PRINSIP DASAR
SMK3 PP No. 50 Tahun 2012

BAB III, Lampiran Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012


PENETAPAN KEBIJAKAN K3
Pasal 7, PP No. 50 Tahun 2012
1. Penyusunan Kebijakan K3
a. Identifikasi Awal (benchmark, data Kecelakaan,
Identifikasi bahaya dan Analisa risiko, dll)
b. Proses Konsultansi dg wakil tenaga kerja (P2K3)
2. Penetapan Kebijakan
a. Disahkan, tertulis, tertanggal, di tandatangani
b. Disebarluaskan, terdokumentasi
c. Tinjauan secara rutin/Evaluasi
d. Peran serta semua pekerja (Jobdesc) Dir, Dept
Head, Spv, Staff terhadap K3
e. Adanya Kebijakan Khusus terhadap Drugs &
Alkohol,
f. Visi & Misi perusahaan integrasi dengan K3,
g. Mendapat input dari tenaga ahli/Disnaker.
PERENCANAAN K3
Pasal 9, PP No. 50 Tahun 2012
a. Penelahaan awal,
b. Risk Assessment (HIRADC)
c. Identifikasi dan Evaluasi Peraturan K3
d. Sumber daya yg dimiliki
e. Objective Target Program HSE
B. Perencanaan
K3
a. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko (secara umum)
b. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan
dan sektor lain yang lebih baik (Benchmarking)
c. Peninjauan sebab akibat kejadian yang
membahayakan (Efek domino Frank E bird)
d. Penilaian tingkat pengetahuan, pemenuhan
peraturan perundangan dan standar K3 (list dan
evaluasi perpu)
a. Melakukan Persiapan Risk assessment
b. Mengidentifikasi Bahaya dan Risiko K3, melakukan
analisa Risiko, melakukan Evaluasi Risiko,
melakukan Pengendalian Risiko.
c. Risk assessment dilakukan berdasarkan tinjauan
awal yang sudah ditetapkan
d. Bersifat preventive terhadap potensi kerugian yang
kemungkinan muncul
Identifikasi dan
Evaluasi Perpu
a. Melakukan identifikasi peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya yang berlaku disesuaikan
dengan core bisnis perusahaan
b. Melakukan evaluasi peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya.
c. Melakukan sosialisasi terhadap perkembangan
peraturan perundangan yang berlaku kepada
seluruh pekerja.
Penetapan
Sumber Daya
a. Melakukan penilaian terhadap
kemampuan perusahaan dalam
menjalankan SMK3.
b. Penilaian dilakukan terhadap
ketersediaan budget, tenaga
yang berkompeten, atau
sarana lainnya.
Objective, Target
and Program
a. Menetapkan tujuan perusahaan berdasarkan
proses identifikasi bahaya, penialaian dan
pengendalian risiko,
b. Menetapkan target yang dapat diukur.
c. Menetapkan program-program untuk
mencapai target.
d. Menentukan Personil yang bertanggung
jawab
e. Tanggal pencapaian target.
PELAKSANAAN
RENCANA K3
Pasal 10, PP No. 50 Tahun 2012
A. Penyediaan Sumber Daya Manusia
yang kompeten.
B. Penyediaan Prasarana dan Sarana
yang memadai.
Penyediaan
a. Prosedur Pengadaan Sumber Daya
Manusia (Proses rekrutmen Sumber Daya
disesuaikan dengan jabatan/posisi)
b. Konsultasi (rapat dengan tenaga
Manusia
kerja), Motivasi (Pemberian
Reward/Punishment) dan Kesadaran
(Observasi Perilaku selamat)
c. Tanggung Jawab dan Tanggung gugat (job description pada
setiap level/jabatan)
d. Pelatihan (Induksi K3 dan Pelatihan K3 sesuai dengan
jabatannya) dan Kompetensi Kerja (sertifikasi Ahli K3 Umum,
Ahli K3 Listrik, dll)
Penyediaan
a. Organisasi/Unit yang bertanggung
jawab di bidang K3. (Pembentukan
P2K3)
b. Anggaran K3 (aktifitas P2K3, Sarana dan
pelatihan K3, dan pengadaan
sarana dan prasarana) Prasarana
c. Prosedur Operasi/Kerja, Informasi
dan Pelaporan serta yang
Pendokumentasian (Prosedur
SMK3, Prosedur operasional) memadai
d. Komunikasi dan Informasi
(penyampaian aspek K3 kepada
seluruh karyawan, Informasi
Internal dan Eksternal)
PEMANTAUAN DAN
EVALUASI KINERJA K3
Pasal 14, PP No. 50 Tahun 2012
1. Pemeriksaan, Pengujian dan
Pengukuran
2. Penyelidikan Insiden
3. Audit Internal SMK3
a. Inspeksi secara b. Inspeksi terencana
berkelanjutan Inspeksi yang sudah direncanakan
dan terjadwal pada kurun waktu
Dilaksanakan di lingkungan produksi tertentu. Inspeksi ini biasanya
yang dilaksanakan oleh para dilakukan untuk peralatan-
operator, pekerja pemeliharaan peralatan teknis yang disyaratkan
mesin atau petugas K3 yang menurut peraturan perundangan.
dilakukan secara berlanjut dan
• Inspeksi Periodik
berulang (rutin).
• Inspeksi untuk menjamin
• Inspeksi APD
kelaikan peralatan
• Inspeksi Mesin dan Peralatan
• Inspeksi oleh inspektur
(mesin gerinda, tangga, forklift,
pemerintah
crane, dll)
Pengujian berkaitan
dengan keandalan dan
kelaikan suatu alat atau
fasilitas
Berdasarkan regulasi K3 bahwa peralatan Pengujian harus
yang memiliki bahaya wajib disertifikasi dilakukan oleh orang
seperti:
a) Ketel uap
yang berkompeten
b) Bejana bertekanan, bersertifikat dan
c) Alat angkat, hasilnya wajib
d) Alat angkut, didokumentasikan.
e) Mekanis dan lainnya. Contoh: PJK3 Uji Riksa
a. Pengukuran Kinerja b. Pengukuran c. Pengukuran
Sistem Manajemen Kinerja Peralatan Kondisi
K3 Pengukuran yang Lingkungan
• Lagging Indicator dilakukan untuk Pengukuran yang
(Fatality, LTI, RWD & memastikan apakah berkaitan dengan
LWC, First Aid, LTIFR peralatan dapat bekerja parameter lingkungan,
dll) dengan baik sesuai seperti Iklim kerja, tingkat
persyaratan. kebisingan, getaran,
• Leading Indicator
(Pelatihan, Rapat, • Kalibrasi alat ukur kadar udara, dll.
Inspeksi, Audit, lingkungan (Au. Gas,
Pemeriksaan/Pengence Kebisingan, Volume,
kan Kesehatan, dll) dll)
c. Rekaman Kejadian
• Data informasi kejadian
(1)
harus tercata dan disimpan
serta dipelihara dengan baik,
misalkan di area klinik
darurat, sekuriti atau
ruangan K3.

d. Penyelidikan b. Tindakan Segera a. Persyaratan umum


Prosedur membahas tentang • Prosedur membahas • Tanggung jawab dalam
tanggung jawab penyelidikan tentang tindakan penyelidikan insiden
seperti: penanganan dan termasuk tindak
• Siapa yang melakukan pengamanannya lanjutnya
penyelidikan • Penetapan nomor • Ketentuan mengenai
• Proses dan Teknik telepon khusus untuk pelaporan kejadian dan
penyelidikan pelaporan kejadian batasannya
• Laporan penyelidikan kepada pihak • Prosedur penyelidikan
kejadian berkepentingan insiden, pelaporan dan
tindak lanjutnya.
(2)

e. Tindakan Koreksi f. Tindakan g. Tindak lanjut


• Prosedur membahas Pencegahan • Prosedur membahas
tentang tindakan koreksi • Prosedur membahas tentang tindak lanjut
untuk menghilangkan tentang tindakan updaya pencegahan,
factor penyebab kejadian pencegahan agar termasuk tanggung
atau penyimpangan yang kecelakaan tidak meluas jawab, batas waktu
ditemukan dalam yang dapat menimbulkan pelaksanaan dan
penyelidikan awal korban atau kerusakan pelaporannya.
yang lebih besar
a. Tujuan Audit
• Memastikan apakah SMK3
telah sesuai dengan
standard
• Memastikan Sistem
Manajemen dijalankan oleh
jajaran manajaman c. Lingkup Audit d. Tahapan Audit
• Meastikan keefektifan
Internal • Persiapan
pelatihan ini.
• Dokumentasi SMK3 • Memeriksa perlengkapan
b. Penetapan Tim Audit • Kebijakan dan Komitmen audit
Tim internal audit K3 • Obyektif K3 • Presentasi pembukaan
sebaiknya terdiri atas berbagai • Prosedur, IK dan form K3 • Kordinasi tim Audit
disiplin atau fungsi dalam • Rekaman Kecelakaan,
organisasi yang terdiri atas
• Rekaman komunikasi
ketua, Sekretaris, anggota
internal dan eksternal,
tetap dan anggota tidak tetap.
dll.
PENINJAUAN DAN
PENINGKATAN KINERJA
SMK3
Pasal 14, PP No. 50 Tahun 2012
1. Tinjauan Ulang (Management Review)
2. Peningkatan dan Perbaikan
c. Lingkup Tinjauan
Ulang
• Kesesuaian kebijakan
b. Masukan untuk
tinjauan ulang
• Hasil Audit
Tinjauan
K3
• Penyempurnaan OTP
• Kecukupan data Risk
• Hasil rapat dengan
pekerja
• Hasil komunikasi dengan
pihak eksternal
Ulang
Assessment dan
keefektifan dalam • Safety performance
pengendalian risiko • Objective, Target and
• Kecukupan Sumber Program a. Sasaran Tinjauan
daya yang tersedia • Status Investigasi ulang
• Evaluasi kecelakaan Insiden/Kecelakaan Diharapkan membawa
• Evaluasi penerapan • Tindak lanjut tinjauan implikasi yang positif
prosedur manajemen terhadap aspek K3 yang
• Hasil audit K3 baik • Saran-saran dari ahli K3 mencakup isu dan lingkup
internal dan eksternal untuk peningkatan kegiatan, baik produk maupun
Safety performance. jasa
Continual
Improvement
1) Perubahan peraturan perundangan
2) Tuntutan dan Pihak yang terkait dan pasar
3) Perubahan Produk dan kegiatan perusahaan
4) Perubahan struktur organisasi
5) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
6) Hasil kajian kecelakaan dan PAK
7) Adanya pelaporan
8) Adanya saran dari pekerja/buruh
PENILAIAN AUDIT SMK3
PP No. 50 Tahun 2012
1. Kategori Tingkat Awal (64 Kriteria)
2. Kategori Tingkat Transisi (122 Kriteria)
3. Kategori Tingkat Lanjutan (166 Kriteria)

1. Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh Lembaga Audit


SMK3 yang telah ditunjuk oleh Menteri Ketenagakerjaan R.I.
Lembaga Audit SMK3 antara lain adalah PT. Sucofindo
International Certification Services (SICS), PT. Surveyor
Indonesia (SI), PT. Alkon Indo Sejahtera (AIS), PT. Jatim Aspek
Nusantara (JAN), PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), PT. Jasa
Sertifikasi (JASER), PT. SAI Global Indonesia, (SAI), PT. Multi
Sertifikasi Indonesia (MSI), PT. TUV Rheinland (TUV)

2. Hasil Penilaian Audit SMK3 dilaporkan ke Menaker dan


ditembuskan ke Disnaker Setempat
KEBERHASILAN = 166 – T.Minor
166
X 100 %
Tingkat
Penilaian
1) Tingkat Penerapan Pencapaian 0-59%
termasuk tingkat penilai Penerapan
Kurang
Penerapan
2) Tingkat Penerapan Pencapaian 60-
84% termasuk tingkat penilai
SMK3
Penerapan Baik
3) Tingkat Penerapan Pencapaian 85-
100% termasuk tingkat penilai
Penerapan memuaskan

Anda mungkin juga menyukai