1. Tidak bekerja
2. Mempunyai track record menerlantarkan anak
ANALISIS 1. Pasal 49 UU 1 1974 menerangkan bahwa pada dasarnya “Salah seorang atau
kedua orang tua dapat dicabut kekuasaannya terhadap seorang anak atau lebih
untuk waktu yang tertentu atas permintaan orang tua yang lain, keluarga anak
dalam garis lurus keatas dan saudara kandung yang telah dewasa atau pejabat
yang berwenang, dengan keputusan Pengadilan dalam hal-hal:
a. Ia sangat melalaikan kewajibannya terhadap anaknya;
b. Ia berkelakuan buruk sekali.
Berdasarkan hal ini salah seorang orang tua atau keduanya dapat dicabut
kekuasaannya terhadap seorang anak untuk waktu yang tertentu atas permintaan
dari:
2. Pasal 156 huruf c KHI, menegaskan bahwa apabila pemegang hadanah ternyata
tidak dapat menjamin keselamatan jasmani dan rohani anak, meskipun biaya
nafkah dan hadhanah telah dickupi, maka atas permintaan kerabat yang
bersangkutan Pengadilan Agama dapat memindahkan hak hadhanah kepada
kerabat lain yang mempunyai hak hadhanah pula, sehingga apabila ditemukan
bahwa pemegang hadhanah ternyata tidak dapat menjamin keselamatan jasmani
dan rohani anak, maka dapat dimintakan kepada Pengadilan Agama untuk
memindahkan hak hadhanah kepada kerabat lain yang mempunyai hak hadhanah
pula.
3. Pasal 30 UU 23 2002 dalam hal orang tua sebagaimana dimaksud dalam Pasal
26, melalaikan kewajibannya, terhadapnya dapat dilakukan tindakan
pengawasan atau kuasa asuh orang tua dapat dicabut dan dalam pelaksanaan
tindakan pengawasan terhadap orang tua atau pencabutan kuasa asuh, dilakukan
dengan penetapan pengadilan.
Lalu dalam pasal selanjutnya “Dalam hal Orang Tua tidak ada, atau tidak
diketahui keberadaannya, atau karena suatu sebab tidak dapat melaksanakan
kewajiban dan tanggung jawabnya, kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat beralih kepada Keluarga, yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
Berdasarkan hal tersebut diatas, diketahui lebih lanjut dalam Putusan Pertamanya
yaitu Putusan Nomor 685/Pdt.G/2022/PA.Lt Ibu, jarang memperhatikan anaknya
karena berdasarkan keterangan saksi, anak terlihat kurus dan lesu. Sehingga ibu
dianggap lalai.
1. Tidak bekerja
2. Mempunyai track record menerlantarkan anak
Dapat dicabut hak hadhanah/hak asuhnya, oleh pengadilan negeri, selama dapat
dibuktikan bahwa Ibu tersebut sebagai orang tua telah lalai dalam menjalankan
kewajibannya sebagaimana yang diatur oleh Undang-Undang.