A. Pengertian
bahwa semua bayi baru lahir yang berat badan kurang atau sama dengan 2500
gram di sebut Low Birth Weight Infant (Bayi Berat Badan Lahir Rendah/BBLR),
karena morbiditas dan mortalitas neonatus tidak hanya tergantung pada berat
badannya tetapi juga pada tingkat kematangan (maturitas) bayi tersebut. Definisi
WHO tersebut dapat disimpulkan secara ringkas bahwa berat badan lahir rendah
adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari sama dengan 2500 gram
(Pantiawati,2010)
BBLR adalaha bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari
2500 gram (sampai dengan 2499) (sarwono 2008: 376). BBLR adalah bayi yang
lahir dengan <2500 gram tanpa memandang masa kehamilan yang di timbang 1
B. Etiologi
persalinan prematur. Kadang hanya resiko tunggal dijumpai seperti distensi yang
berlebihan uterus, ketuban pecah dini, atau trauma. Banyak kasus persalinan
6
7
serviks.
Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) dapat disebabkan oleh beberapa faktor
1. Faktor ibu
b. Usia ibu : usia <20 tahun dan usia > 35 tahun, serta multigravidarum
tidak sah.
d. Sebab lain : ibu yang perokok, ibu peminum alkohol, dan ibu
pecandu narkotika.
racun.
C. Patofisiologi
Ketika hamil tubuh membuat lebih banyak darah untuk berbagi dengan
ketika tidak hamil. Ketika tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi
anemia ringan. Anemia yang lebih berat dapat meningkatkan reiko tinggi anemia
pada bayi, selain itu jika secara signifikan terjadi anemia dua trimester pertama,
maka berisiko lebih besar untuk memiliki bayi baru lahir premature
8
atau berat badan lahir rendah (proverawati, 2011). Pertumbuhan janin pada
kehamilan kembar tegantung dari faktor placenta apakah menjadi satu atau
tersebut mungkin terdapat jantung salah satu janin lebih kuat dari yang lainnya,
sehingga janin yang mempunyai jantung lemah mendapat nutrisi yang kurang
Dengan janin (bayi) yang relatif berat badannya rendah menyebabkan morbiditas
berkurang. Oleh karena itu pengaruh infeksi hati terhadap kehamilan dapat
terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan
mati dan kematian neonatal. Ibu dengan hipertensi akan menyebabkan terjadinya
pertumbuhan janin dalam kandungan atau IUGR dan kelahiran mati. Hal ini
dengan adanya perkapuran didalam plasenta, suplai makanan dan oksingen yang
(Manuaba, 1998).
9
2. Klasifikasi BBLR
a. Bayi berat badan lahir amat sangat rendah/ekstrim rendah (bayi lahir
b. Bayi berat badan lahir sangat rendah (bayi lahir berat badan <1500
gram)
c. Bayi berat lahir cukup rendah (bayi berat badan 1501-2500 gram)
a. Bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK) smail for gestasional age
intrauterine.
(AGA). Bayi yang lahir sesuai dengan badan sesuai berat badan
2. Bayi besar masa kehamilan for gestasional age (LGA). Bayi yang
lahir sesuai dengan berat badan lebih besar untuk masa kehamilan
(Pudiastuti, 2011)
3. Diagnosa
dengan mengukur berat badan bayi dalam jangka 1 jam setelah lahir, dapat
pemeriksaaan penunjang.
a. Anamnesis
1. Umur ibu
6. Aktifitas
b. Pemeriksaan fisik
antara lain :
1. Berat badan
11
3. Tanda bayi cukup bulan atau atau lebih bulan (bila bayi kecil
Tabel 2.1 Kriteria persalinan kematuritas fisik bayi menurut Baliard Score
-1 0 1 2 3 4
Skor Minggu
<10 20
<6 22
0 24
6 26
10 28
16 30
20 32
25 34
30 36
35 38
40 40
45 42
50 44
15
Gambar 2.1 kurve yang memperlihatkan kualifikasi bayi baru lahir ditinjau dari
1967)
16
c. Pemeriksaan refleks
d. Pemeriksaan penunjang
1. Foto dada diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan
5. Komplikasi
4. Hipotermi
dan stabil yaitu 36 0C sampai dengan 370 C.segera setelah lahir bayi
dihadapkan pada suhu lingkungan yang umum lebih rendah. Perbedaan suhu
ini memberi pengaruh pada kehilangan panas tubuh bayi. Selain itu,
5. Hipoglikemia
bahwa hipoglikemia dapat pula terjadi sebanyak 50% pada bayi premature.
glukosa diambil janin tergantung dari kadar gula darah ibu karena
selama 72 jam pertama, sedangkan bayi berat badan lahir rendah dalam
mencukupi. Hipoglikemia bila kadar gula darah sama dengan atau kurang
dari 20 mg dL.
keringat dingin.
6. Perdarahan intracranial
2010: 50-52)
bergerak normal, refleks morro menurun atau tidak ada, tonus otot menurun,
6. Penatalaksanaan
infeksi
10. Observasi KU baik bayi selama 3 hari, apabila tidak ada perubahan rujuk
bayi ke RS.
1. Puskesmas
b. Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain kering dan hangat.
f. Beri oksingen
2. Rumah Sakit
1,5 %-4:1
c. Antibiotika
1. Mediakamentosa
2. Diatetik
(Wiknjosastro, 2008)
20
a) Bayi sehat
1) Biarkan bayi menyusui pada ibu semau bayi. Ingat bahwa bayi kecil
lebih mudah merasa letih dan malas minum, anjurkan bayi menyusi
b) Bayi sakit
2) Apabila bayi minum per oral dan tidak memerlukan cairan IV,
pipa lambung
Hari ke 1 2 3 4 5+
Berat
>1500 gr 60 80 100 120 150
Tabel 2.5 jumlah cauiran IV dan ASI untuk bayi saat berat 750-2500 gram
Umur
1 2 3 4 5 6 7
Kecepatan cairan IV 5 4 3 2 0 0 0
(ml/jam@ mikro/ menit)
Jumlah ASI setiap 3 jam 0 6 14 22 30 35 38
kali minum.
8. Manajemen Kebidanan
D. Pengertian
proses pemecahan masalah yang ditemukan oleh perawat dan bidan pada awal
1. Pengumpulan data
2. Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap dianosis atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas dasar
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
4. Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
kesehatatn yang lain sesuai dengan kondisi klien. Dari data yang dikumpulkan
terhadap diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau antisipasi, pada
langkah ini informasi / data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
6. Implementasi
Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh di langkah kelima harus
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi
oleh klien, atua anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukan
7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi kefektifan dari asuhan yang sudah
9. Konsep Asuhan pada Bayi Baru Lahir dengan NCB-SMK dan BBLR
Dalam tahap ini data atau fakta yang dikumpulkan adalah dengan melakukan
A. Data subyektif
1. Biodata
a) Data anak
menghindari kekeliruan.
diberikan.
3) Jenis kelamin
4) Anak ke
terhadap anak.
25
kesehatan
2. Keluhan utama
a. Prenatal
b. Natal
c. Neonatal
atau tidak
Yaitu istirahat, eliminasi, dan nutrisi pada bayi baru lahir dengan
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
rangsangan apapun.
hipertermi
HR : 120-160x/menit (Normal)
RR : 40-60x/menit (Normal)
27
takipnea
> 3cm dari lingkaran dada maka bayi mengalami hidrosefalus, jika
dan BBLR
28
a. Diagnosa
diagnose
diagnose
b. Masalah
akan datang dan sebagai deteksi dini jika terjadi penyulit maupun
5. Langkah V : Perencanaan
kelahiran
hangat
10) Bila bayi sehat dan dapat menyusu maka berikan bayi
11) Anjurkan ibu menyusu lebih sering (setiap 2 jam bila perlu
6. Langkah VI : Implementasi
dan aman
berikut :
S : Subyektif
O : Obyektif
antripometri
tindakan segera
P : Perencanaan
TINJAUAN KASUS
Pengkaji : Jubaedah
A. Data subjektif
1. Biodata Bayi
Pendidikan : SD/SMP
3. Riwayat Materal
a. Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua, dan belum pernah keguguran
(G2P1A0). Usia kehamilan menurut ibu sudah memasuki 9 bulan. HPHT tanggal 23-
06-2021 (TP 30-03-2022). Anak yang pertama tahun 2016 lahir spontan di bidan
jenis kelamin laki-laki, berat badan 2100 gram, dan sekarang berusia 6 tahun. Ibu
32
melakukan pemeriksaan ANC 2x. Pada trimester ke tiga, ibu melakukan pemeriksaan
ANC 4x. Pada usia kehamilan 32 minggu didapatkan hasil pemeriksaan TFU ibu 23
cm,bidan memberikan KIE mengenai pemenuhan nutrisi dan merujuk ibu ke rumah
sakit dengan diagnose IUGR. Namun, karena keadaan ekonomi yang tidak
mencukupi dan akses menuju rumah sakit jauh, ibu hanya makan dengan menu
seadanya dan tidak pergi ke rumah sakit. Ibu biasa makan 1-2 kali sehari dengan
menu seadanya, ibu jarang makan buah dan tidak minum susu hamil. Gerakan janin
dirasakan aktif. Ibu minum obat yang diberikan olehbidan seperti tablet penambah
darah, vitamin, dan paracetamol. Ibu sudah melakukan imunisasi TT 3x. Saat
penyakit jantung, tidak pernah merasakan sesak disebelah dada kiri, ibu tidak
militus, gejalanya ibu tidak pernah merasakan jika terdapat luka tidak kunjung
sembuh dan kering, ibu tidak ada gejala merasakan pipis bernanah, bintik-bintik pada
kemaluan, pipis terasa panas, ibu tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi.
b. Riwayat persalinan
Ibu mengatakan mules sejak jam 01.00 wib semakain lama semakin sering dan
teratur dan keluar lendir darah jam 04. 00 datang ke bidan jam 08.00 t tekanan
darah 110/80 mmHg, TFU 24 cm, denyut jantung janin 142x/menit, teratur.
Hasil pemeriksaan dalam tidak ada massa didinding vagina, portio tipis lunak,
pembukaan 8 cm, selaput ketuban utuh, penurunan kepala Hodge II+, UUK kanan
33
depan, tidak ada moulage.Jam 08.30 ketuban pecah dan ibu merasakan ingin
mengedan hasil pemeriksan pembukaan lengkap, ketuban (-) sisa jernih, DJJ :
142x/m teratur. Ibu dipimpin meneran, pukul 09.00 bayi lahir spontan.
B. Data Objektif
Penilain selintas
Kulit : kemerahan
Mengangis : kuat
C. Analisa
Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan dengan suspek BBLR dan KU baik
D. Penatalaksanaan
1) Memberitahu ibu hasil bahwa bayi sehat jenis kelamin laki-laki , ibu merasa senang
2) Mengeringkan bayi dengan kain yang bersih, bayi tebungkus kain bersih
5) Menjaga kehangan bayi daengan menjaga kain agar tetap kering, menjaga
2 JAM POSTNATAL
Tempat :
A. Data subjektif
3. Biodata Bayi
4. Riwayat Persalinan
Bayi lahir spontan segera menangis, warna kulit kemerahan, tonus otot aktif, ditolong
oleh Bidan dengan kehamilan cukup bulan. Belum BAK dan sudah BAB. Sudah
diberi salep mata, suntik Vit. K dan imunisasi HB-O. Sudah berusaha disusui ASI
oleh ibu.
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik (Menangis kuat, kulit kemerahan, gerakan aktif, tonus
otot kuat)
LK : 32 cm LD : 31 cm
RR : 43 x/menit
4. Pemeriksaan Fisik
succedaneum.
ballard 3)
pembuluh darah.
Tungkai dan Kaki : Bentuk simetris, gerakan aktif, tidak ada sindaktili,
spinabifida
C. Analisis
Bayi Ny. W usia 2 jam postnatal dengan BBLR dan keadaan umum baik.
D. Penatalaksanaan
2. Melakukan informed consent tentang tindakan yang akan dilakukan, Respon ibu
6. Memberikan imunisasi HB-0 di 1/3 paha kanan anterolateralis secara IM, sudah
dilakukan
a. Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir, ibu dan keluarga dapat mengulang
b. Pemberian ASI Eksklusif dan on demand, ibu bersedia hanya memberikan ASI
c. Posisi dan cara menyusui yang baik dan benar, ibu dapat melakukan seperti
yang dicontohkan.
topi untuk mencegah kehilangan panas pada bayi, ibu dan keluarga memakaikan
bedong.
e. Perawatan bayi baru lahir sehari-hari dan perawatan tali pusat, respon baik dan
f. Merencanakan kunjungan ulang 3 Hari kemudian atau jika ada keluhan, rencana
pemeriksaan tanggal .
38
3 HARI POSTNATAL
Hari/tanggal : 31-03-2022
A. Data Subjektif
Riwayat
Sudah BAB dan BAK. Sudah diberikan salep mata, Vit K dan Hb-0. Sudah berusaha
B. Data Objektif
RR : 42x/menit
bronchopulmoner.
C. Analisis
D. Penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent secara lisan tentang tindakan yang akan dilakukan,
2. Memberitahu hasil pemeriksaan, Respon ibu baik dan sudah mengetahui hasilnya.
a) Mengingatkan kembali cara jaga hangat bayi, ibu dan keluarga dapat
b) Mengingatkan kembali tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir, ibu dan
keluarga lainnya.
e) Menganjurkan bayi dijemur pada saat pagi hari dibawah pukul 09.00 WIB
berikutnya bagian tubuh belakang dan jaga mata bayi dari sinar matahari
4. Mendiskusikan kunjungan ulang 4 hari kemudian atau bila ada keluhan, ibu bersedia
Hari/tanggal : 06-04-2022
A. Data Subjektif
Riwayat
Sudah BAB dan BAK. Sudah berusaha disusui ASI oleh ibu dan lebih dari 6 kali sehari.
B. Data Objektif
kuat)
RR : 44x/menit
bronchopulmoner.
tali pusat, tidak ada pendarahan tali pusat, tali pusat mulai
mengering.
41
C. Analisis
D. Penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent secara lisan tentang tindakan yang akan dilakukan,
2. Memberitahu hasil pemeriksaan, Respon ibu baik dan sudah mengetahui hasilnya.
a) Mengingatkan kembali tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir, ibu dan
c) Mengingatkan kembali cara jaga hangat bayi, ibu dan keluarga dapat
d) Perawatan bayi baru lahir sehari-hari, ibu sudah menjaga kebersihan bayi
e) Menganjurkan bayi dijemur pada saat pagi hari dibawah pukul 09.00 WIB
selama 30 menit dimana 15 menit tubuh bagian depan dan 15 menit berikutnya
bagian tubuh belakang dan jaga mata bayi dari sinar matahari langsung dengan
pagi.
4. Mengajarkan ibu cara menyusui, posisi, dan perlekatan yang baik dan benar, ibu
5. Memberikan motivasi kepada ibu untuk selalu memberikan ASI untuk bayinya agar
DAFTAR PUSTAKA
Merenstein, G.B. et all. 2002. Buku Pegangan Pediatri. Edisi 17. Widya Medika.
Jakarta
Pilliteri Adele. 2003. Maternal and Child Health Nursing: Care of The
Childbearing Family. Fourth Edition . Philadelphia: Lippincott
Williams and Wilkins.
Wilkinson. J.M, dan Ahern. N.R, 2011, Buku Saku Diagnosis Keperawatan :
diagnosis NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil NOC, Jakarta: EG