KARAKTER RELIGIUSANAK
ABSTRAK
Banyak orang tua yang lalai dan belum tahu cara melaksanakan tugas mendidik dan
membentuk karakter anak. Kebanyakan ibu atau bapak beranggapan kalau anak-anak
sudah diserahkan kepada guru disekolah, maka selesailah tugas mereka dalam mendidik
anak. Tugas mereka sekarang hanyalah mencari uang untuk membiayai sekolah anak
anak mereka. Padahal awal terbentuknya karakter dalam diri seorang anak ketika anak
berada dalam didikan orang tua. Penanaman pendidikan karakter religius sejak dini
merupakan harga paling mahal yang perlu dibayar oleh orang tua pada anaknya.karna
pendidikan Karakter religius menjadi dasar utama pendidikan karakter lainnya. Dengan
memiliki karakter anak akan mampu menghiasai perbuatan- perbuatannya yang baik
berlandaskan nilai-nilai religiusitas. Dalam keluarga orangtua memiliki peranan yang
sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Karakteristik anak berkarakter
terlihat apabila anak dalam perilaku sehari hari didasarkan pada pengabdian keyakinan
terhadap Tuhan,dan mau menjalankan ibadah, memiliki pengetahuan agama yang
cukup, memiliki pendalaman beragama dan mampu mengaktualisasikan ajaran agama
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam prakteknya pendidikan karakter religiuitas dalam
keluarga dapat dilakukan dengan melalui: Pengajaran, pembiasaaan, nasehat dan
motivasi, pengawasan, penegakan aturan dan pemberian penghargaan dan hukuman.
“Metode penelitian ini merupakan penelitian pustaka,analisis data,deskriptif dan
metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah orang tua dan
anak. Hasil dalam penelitian ini tentang Peran Keluarga Dalam Membina Karakter
Religius Anak adalah, memberikan contoh yang baik kepada anak-anak, memberikan
pengawasan kepada anak, memberikan nasehat dan arahan kepada anak-anak, memarahi
anak-anak dengan marah yang mendidik agar anak tidak mengulangi, mengajarkan
anak-anak untuk berkata jujur, dan mengajarkan anak-anak untuk dapat menghormati.
23
A. PENDAHULUAN spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
Krisis moralitas masih menjadi mulia, serta keterampilan yang
persoalan serius bangsa ini,Mengacu diperlukan dirinya, masyarakat,
pada realitas kehidupan manusia bangsa dan negara.”(UU RI no. 20
sekarang, telah banyak bukti yang tahun 2003). Ini menandakan bahwa
menunjukkan kepada kita mengenai pemerintah Republik Indonesia
terjadinya kerusakan moral di menempatkan karakter mulia sebagai
masyarakat kita. Pada masyarakat bagian penting dalam pembangunan
kerusakan moral ditunjukkan dengan masyarakat melalui pendidikan.
merajalelanya tindakan kejahatan Adapun mengenai siapa saja yang
seperti pembunuhan, perampokan, memiliki tanggung jawab dalam
pencurian, pencopetan, perkosaan dan pendidikan dan pendidikan karakter
juga tindakan kekerasan. Pada anak, menurut Undang-Undang Nomor
tingkatan anak dan remaja, hampir 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
setiap hari kita mendengar berita Pendidikan Nasional pasal 13 ayat 1,
kenakalan. bahwa jalur pendidikan terdiri atas
Berbagai kerusakan moral diatas pendidikan formal, informal, dan non
sudah barang tentu memerlukan solusi formal yang dapat saling melengkapi
yang diharapkan mampu mencegah, dan memperkaya. Jalur pendidikan
memperbaiki dan meningkatkan formal yaitu sekolah, Pendidikan
kualitas perilaku yang mengantarkan informal adalah keluarga sedangkan non
manusia kepada terjaminnya moral formal adalah lingkungan atau
masyarakat sehingga tercipta masyarakat.
ketentraman dan kebahagiaan Dari tiga lingkungan pusat
masyarakat. Undang-undang Republik pendidikan diatas, keluarga adalah
Indonesia nomor 20 Tahun 2003 lingkungan yang pertama dan utama
Tentang Sistem Pendidikan Nasional bagi pendidikan anak. Keluarga adalah
mendefinisikan pendidikan sebagai lembaga sosial yang terbentuk setelah
“usaha sadar dan terencana untuk adanya suatu perkawinan. Yang
mewujudkan suasana belajar dan kemudian keluarga mempunyai
proses pembelajaran agar peserta didik otonom melaksanakan pendidikan.
secara aktif mengembangkan potensi Maka dalam hal ini orang tua mau
dirinya untuk memiliki kekuatan tidak mau, berkeahlian atau tidak
23
berkeahlian, berkewajiban secara karakter. Tanggung jawab mereka
kodrati untuk menyelenggarakan meliputi masalah perbaikan jiwa
pendidikan terhadap anak-anaknya. mereka, ,meluruskan penyimpangan
Menurut Thomas Lickona yang mereka, mengangkat mereka dari
dikutip oleh Juma Abdul Wamaungo seluruh kehinaan dan menganjurkan
(2012:49), keluarga sebaiknya pergaulan yang baik dengan orang lain.
dijadikan pondasi dasar memulai Mereka bertanggung jawab untuk
pembentukan karakter/moral anak mendidik anak- anak sejak kecil untuk
dimasa yang akan datang. berlaku benar, dapat dipercaya,
Menurut Ki Hajar Istiqamah, mementingkan orang lain,
Dewantoro,keluarga adalah tempat menolong orang yang membutuhkan
yang sempurna untuk melangsungkan bantuan, menghargai orang tua,
pendidikan kearah pembentukan menghormati tamu, berbuat baik kepada
pribadi yang utuh.Maka dari itu, tetangga, dan mencintai orang lain.
keluarga memiliki peran penting Mereka bertanggung jawab untuk
dalam pembentukan akhlakul karimah membersihkan lidah anak-anak dari
A. Sarbini,(2016: 101) kata-kata kotor, serta dari segala
Menyatakan bahwa Keluarga akan perkataan yang menimbulkan
membentuk karakter seseorang dan merosotnya nilai karakter. Orang tua
akan berpengaruh terhadap bertanggung jawab membiasakan
lingkungannya. Jika karakter itu baik dengan perikemanusiaannya yang
maka ia akan membawa pengaruh baik mulia, seperti berbuat baik kepada anak-
pada lingkungannya. Namun anak yatim, dan mengasihani para janda
sebaliknya, jika karakter itu tidak baik dan fakir miskin dan masih banyak lagi
maka akan memberi pengaruh meluas tanggung jawab besar yang
yang pada akhirnya dapat menjadi berhubungan dengan pendidikan
keburukan karakter bangsa. karakter. (A. Nasih Ulwan, 2007: 219)
Senada dengan pemikiran Ki
Hajar Dewantoro, Abdulloh Nashih B. METODOLOGI
Ulwan juga berpendapat bahwa Para Metode Penelitian ini adalah
pendidik terutama ayah dan ibu, penelitian kepustakaan (Library
mempunyai tanggung jawab yang Research)atau kajian pustaka.Library
sangat besar dalam mendidik anak-anak research menurut kartini kartono(1996)
dengan kebaikan dan dasar-dasar adalah suatu penelitian terhadap beberapa
23
literature baik berupa sama lain dan fungsi masing masing
buku,majalah,bulletin,surat dalam satu keseluruhan yang terjadi.data
kabar,internet,hasil seminar dan sumber ini dapat dibtarik kesimpulan dengan
lainnya,yang berhubungan dengan menggunakan beberapa metode antara
masalah yang di rumuskan .data yang lain :
diperoleh akan dipaparkan secara a. Metode deduktif adalah cara
deskriptif. analisis dari kesimpulan umum
Data dalam penelitian ini atau jeneralisasi yang diuraikan
bersumber dari studi kepustakaan yang menjadi contoh-contoh kongkrit
bersifat teoritis,berkaitan dengan judul atau fakta-fakta untuk
yang di angkat dalam penelitian yang di menjelaskan kesimpulan atau
lakukan yaitu “Peran Keluarga dalam jeneralisasi tersebut.
Penerapan Pendidikan Karakter Religius b. Penelitian induktif adalah
Pada Anak” metodologi penelitian yang
pencarian data atau informasi riset yang pendekatan atau penalaran dengan
tepat. Metode dalam hal ini adalah mengenai cara pembentukan karakter
23