PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
”PERAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP ANAK DALAM MEMBANGUN
DEMOKRASI YANG BERADAB”
OLEH :
PERAN KELUARGA
Keluarga bagi seorang anak merupakan lembaga pendidikan non formal pertama, di
mana mereka hidup, berkembang dan matang. Di dalam sebuah keluarga, seorang anak
pertama kali diajarkan pada pendidikan. Dari pendidikan dalam keluarga tersebut anak
mendapatkan pengalaman, kebiasaan, ketrampilan berbagai sikap dan bermacam-macam ilmu
pengetahuan. Menurut Effendi (1995) keluarga memiliki peranan utama didalam mengasuh
anak, di segala norma dan etika yan berlaku didalam lingkungan masyarakat, dan budayanya
dapat diteruskan dari orang tua kepada anaknya dari generasi-generasi yang disesuaikan
dengan perkembangan masyarakat. Keluarga memiliki peranan penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Pendidikan moral dalam keluarga perlu ditanamkan pada
sejak dini pada setiap individu. Walau bagaimana pun, selain tingkat pendidikan, moral
individu juga menjadi tolak ukur berhasil tidaknya suatu pembangunan. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memegang peranan penting serta sangat mempengaruhi
perkembangan sikap dan intelektualitas generasi muda sebagai penerus bangsa. Keluarga,
kembali mengmbil peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat memerlukan adanya sumber daya manusia
yang berkualitas baik. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas baik
tentunya memerlukan berbagai macam cara. Salah satu diantanya adalah melalui pendidikan.
Pendidikan baik formal maupun informal. Pendidikan moral dalam keluarga merupakan salah
satunya. Walaupun memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, tetapi rendah dalam hal
moralitas, individu tidak akan berarti dimata siapa pun.
Pendidikan moral dimulai dari sebuah keluarga yamng menanamkan budi pekerti
luhur dala setiap interaksinya. Sumber daya manusia berkualitas dapat dilihat dari
keluarganya. Bukan hanya keluarga mampu dari segi materi, yang dapat meningkatkan
kualitas individunya melalui tambahantambahan materi pembelajaran di luar bangku sekolah.
Akan tetapi, keluarga sederhana di desa pun dapat menjamin kualitas sumber daya
manusianya. Kualitas sumber daya dan keluhuran budi pekerti merupakan hasil tempaan
orang tua. Dari semua penjelasan diatas peran keluarga perlu untuk diketahui bahwa
mendidik anak baik dalam hal penerapan pola asuh, pendidikan dan juga dalam memahami
anak, sangatlah wajib hukumnya untuk diketahui bagi ayah/ibunya Selanjutnya, untuk
memahami lebih jauh tentang pemahaman peran keluarga maka perlu kita ketahui secara jelas
apa yang di maksud dengan keluarga
3. Cara menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam keluarga Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam keluarga, antara lain:
Memberikan contoh
Orang tua adalah panutan bagi anak. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan contoh
yang baik dalam mengamalkan nilai-nilai demokrasi. Jika orang tua ingin anak-anaknya
menghormati perbedaan pendapat, maka orang tua juga harus menghormati perbedaan
pendapat orang lain.
Melakukan diskusi
Orang tua dapat melakukan diskusi dengan anak tentang berbagai hal, termasuk tentang
nilainilai demokrasi. Diskusi dapat membantu anak untuk memahami nilai-nilai
demokrasi dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan keterampilan berpikir kritis
Orang tua dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis anak dengan mengajak
anak untuk berpikir secara rasional dan logis. Keterampilan berpikir kritis penting untuk
mengembangkan nilai-nilai demokrasi, karena nilai-nilai demokrasi harus didasarkan
pada pemikiran yang rasional dan logis.
KESIMPULAN
Maka keluarga harus memiliki peran penting dalam membangun demokrasi yang
beradab. Keluarga juga dapat menanamkan nilai-nilai demokrasi dan mengembangkan
keterampilan demokrasi kepada anak sejak dini. Dengan demikian, anak akan tumbuh
menjadi warga negara yang demokratis dan beradab. Peran keluarga dapat membangun
demokrasi yang beradab merupakan fondasi penting yang sering diabaikan. Keluarga
tidak hanya tempat pertama di mana anak-anak belajar tentang nilai dan norma, tetapi juga
lingkungan pertama yang menanamkan pemahaman tentang demokrasi. Melalui pendidikan
karakter, praktik demokrasi di rumah, dan pembelajaran nilainilai seperti kejujuran dan
empati, keluarga berkontribusi besar dalam membentuk warga negara yang beradab dan
bertanggung jawab. Di Indonesia, di mana keragaman budaya dan politik sangat kaya, peran
keluarga menjadi semakin penting. Keluarga-keluarga di Indonesia memiliki peluang besar
untuk membentuk dasar demokrasi yang beradab melalui pendidikan dan praktik sehari-hari.
Dengan demikian, setiap keluarga dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak
positif tidak hanya untuk anggotanya, tetapi juga untuk masyarakat dan negara secara
keseluruhan. Untuk itu, penting bagi kita semua, terutama para orang tua dan pengasuh,
untuk terus menyadari dan memperkuat peran ini. Dengan demikian, kita dapat bersama-
sama membangun fondasi yang kuat untuk generasi masa depan Indonesia yang menghargai
dan mempraktikkan nilai-nilai demokrasi yang beradab dalam kehidupan sehari-hari.
SARAN
Jurnal Ilmiah
Munandar Utami. Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia. Suatu Tinjauan
Psikologis. Depok UI Press.
Hasan baharun. Pendidikan Anak Dalam Keluarga. Jurnal Pendidikan, Vol. 3, No. 2
Januari- Juni 2016.
Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka, 1994.
Rakhmawati, Istina. Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak Vol. 6, No. 1, Juni
2015 Ruli, Efrianus. Tugas Dan Peran Orang Tua Dalam Mendidk Anak E-ISSN:
Yogyakarta, Liberty.
Buku