OLEH :
Nama : Raisah
NIM : 105831103720
Kelas : 5B
FAKULTAS TEKNIK
PRODI ARSITEKTUR
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................3
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................4
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................5
B. IDENTIFIKASI MASALAH..................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
A.ANALISIS TEORI FIGURE GROUND.......................................................................................7
a) Teori Figure ground...............................................................................................................7
Figure Ground Plan.......................................................................................................................7
b) Urban Solid............................................................................................................................8
c) Urban Void............................................................................................................................8
d) Tipologi Solid........................................................................................................................9
e) Tipologi Void........................................................................................................................9
f) Tekstur Perkotaan................................................................................................................10
g) Pola Massa dan Ruang.........................................................................................................11
C. ANALISIS TEORI PLACE.....................................................................................................11
a).Paths........................................................................................................................................11
b). Edges ( Tepi Kawasan)...........................................................................................................12
c).Landmark.................................................................................................................................13
d).Nodes......................................................................................................................................14
e). District....................................................................................................................................14
D. ANALISIS TEORI LINKAGE................................................................................................15
a). Linkage Visual........................................................................................................................15
b). Linkage Struktural..................................................................................................................16
c). Linkage Kolektif.....................................................................................................................17
BAB III................................................................................................................................................19
PENUTUP...........................................................................................................................................19
A. SARAN.......................................................................................................................................19
B. KESIMPULAN...........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20
DAFTAR GAMBAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat, berkat, dan
bimbingan‐Nya,Saya dapat menyelesaikan laporan hasil survey Pada daerah Maricaya
sebagai syarat kelulusan dalam mata kuliah Perancangan Arsitektur Kota. Dengan bantuan‐
Nya, makalah kami dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Tak lupa saya ucapkan banyak
terima kasih kepada zdosen pengampu Mata kuliah Arsitektur kota atas bimbingannya dalam
menyelesaikan laporan ini. Demikianlah laporan ini saya buat. Saya menyadari bahwa
laporan ini jauh dari kata sempurna . Untuk itu, kami menerima kritik dan saran agar nantinya
juga bisa menjadi bahan evaluasi untuk menyempurnakannya.
Raisah
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Urban Landscape Design atau desain lansekap perkotaan adalah pendekatan dalam
mendesain kota yang memberikan dampak positif pada penduduknya dengan menyediakan
lingkungan yang layak huni. adalah sebuah konsep tata kota dalam skala besar supaya bisa
menciptakan sebuah tampilan kota yang menarik dengan desain bangunan yang saling
memiliki hubungan dan tampilannya yang harmonis. Konsep desain tersebut dibuat dalam
rangka untuk menciptakan sebuah tatanan kota yang baik, sehingga setiap masyarakat bisa
mendapatkan dan terpenuhi seluruh keperluannya. Setiap masyarakat harus bisa menjangkau
seluruh bagian dari kota dengan mudah . Konsep ini juga mengharuskan supaya fasilitas
publik tersedia di berbagai tempat dengan mudah, supaya siapa saja bisa menggunakannya
tanpa harus repot bepergian dengan jauh.
Konsep ini juga mulai diterapkan pada berbagai kawasan berbeda, seperti kawasan hunian
supaya bisa tercipta kawasan yang nyaman dengan tampilan yang harmonis. Sebuah kawasan
hunian yang menerapkan konsep urban design tentu akan membuat seluruh penghuni yang
berada di dalamnya bisa tinggal dengan nyaman dan tenang.
Setiap kawasan hunian tentu memiliki desain dan tatanannya masing-masing yang berbeda.
Tampilan dan tatanan dari sebuah hunian haruslah dibuat semaksimal serta seharmonis
mungkin supaya setiap penghuni yang berada di dalamnya bisa merasa tenang dan bahagia
untuk bisa tinggal di dalam kawasan hunian tersebut. Tahukah Anda, bahwa dengan
menerapkan konsep urban design bisa memberikan banyak kontribusi? Di bawah ini adalah
beberapa contoh kontribusi urban design bagi kawasan hunian yang perlu Anda ketahui:
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Kawasan Maricaya merupakan Kawasan dengan kelebihan tata kota yang rapih,dengan pola
grid atau blok,namun juga masih banyak kekurangan yang masih harus dibenahi dalam
Kawasan tersebut,melihat dari hasil survey analisis eksisting kota yang masih belum
terpenuhi,seperti jalur pedestrian yang masih kurang memadai untuk Kawasan
tersebut.Landmark yang belum ada sehinggah orang kurang mengenal Kawasan ini. Tempat
parkir yang kurang mamadai juga menjadi masalah pada Kawasan ini. Seharusnya badan
jalan yang berukuran kurang lebih 1,5m bisa digunakan untuk lokasi parkir, tetapi tempat
tersebut digunakan untuk lokasi berjualan. Hal ini membuat parkir kendaraan sepeda motor
maupun mobil berada di jalan yang berakibat lebar jalan yang berguna untuk arus kendaraan
bermotor berkurang.
PEMBAHASAN
Elemen Nodes pada Kawasan maricaya adalah persimpangan jalan dan pasar
maricaya,dimana pada pasar ini merupakan lokasi berkumpulnya masyarakat dimulai dari
penjual ikan gandeng, penjual ikan pasar, pemilik warung dan ibu-ibu rumah tangga yang
melakukan jual beli. Elemen node lainnya yaitu tersedianya pangkalan bentor.
Menurut Lynch "Node adalah fokus strategis dimana pengamat Dapat masuk, biasanya
persimpangan jalan, atau konsentrasi beberapa karakteristik "(Lynch, 1960: 72). Mereka
adalah titik temu seperti kotak, stasiun kereta api, plaza dan persimpangan bahkan
persimpangan jalan biasa adalah simpul. Simpul bisa berupa persimpangan, maka kaitannya
dengan jalur, sebagai konvergensi dari jalur ini seperti kotak; Atau konsentrasi tematik
seperti konsentrasi belanja; Atau kedua persimpangan dan konsentrasi.
e). District
Districts hanya bisa dirasakan Ketika orang memasukinya, atau bisa dirasakan dari luar
apabila memiliki kesan visual.Artinya districts bisa dikenali karena adanya suatu karakteristik
kegiatan dalam suatu wilayah.
Elemen ini adalah elemen kota yang paling mudah dikenali setelah jalur/ paths, meskipun
dalam pemahaman tiap individu bisa berbeda. Districts merupakan wilayah yang memiliki
kesamaan (homogen). Kesamaan tadi bisa berupa kesamaan karakter/ ciri bangunan secara
fisik, fungsi wilayah, latar belakang sejarah dan sebagainya. Sebuah kawasan district
memiliki ciri khas yang mirip (bentuk, pola, wujudnya) dan khas pula dalam batasnya,
dimana orang merasa harus mengakhiri 34 atau memulainya. District dalam kota dapat dilihat
sebagai referensi interior maupun eksterior. Distrik mempunyai identitas yang lebih baik jika
batasnya dibentuk dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan
posisinya jelas (introver/ ekstrover atau berdiri sendiri atau dikaitkan dengan yang lain).
Karakteristik-karakteristik fisik yang menentukan district adalah kontinuitas tematik yang
terdiri dari berbagai komponen yang tidak ada ujungnya: yaitu tekstur, ruang, bentuk, detail,
simbol, jenis bangunan, penggunaan, aktivitas, penghuni, tingkat pemeliharaan, topografi. Di
sebuah kota yang dibangun dengan padat, homogenitas facade merupakan petunjuk dasar
dalam mengidentifikasi district besar. Petunjuk tersebut tidak hanya petunjuk visual:
kebisingan dan ketidakteraturan bisa dijadikan sebagai petunjuk. Nama-nama district juga
membantu memberikan identitas, juga distrik-distrik etnik dari kota tersebut.
D. ANALISIS TEORI LINKAGE
teori tentang hubungan sebuah tempat dengan yang lain.Linkage artinya garis semu yang
menghubungkan antara elemen yang satu dengan yang lain, nodes yang satu dengan nodes
yang lain, atau distrik yang satu dengan yang lain. Pada teori linkage perhatian lebih
mengarah kepada hubungan sebuah tempat dengan yang lain dari berbagai aspek sebagai
suatu generator perkotaan.
a). Linkage Visual
Pohon adalah salah satu objek dari elemen linkage visual yang terlihat pola hubungan secara
visual dalam bentuk dua dimensi sebagai penghubung antar kedua kawasan.Persebaran titik-
titik pohon terdapat di tiap segmen yang tumbuh sepanjang koridor pada kiri dan kanan jalan
dan termasuk dalam elemen lansekap kota yang berfungsi sebagai jalur hijau; vegetasi pada
bentang jalan ini, juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai tanaman peneduh atau
pelindung, peredam kebisingan,pemecah angin. Oleh karena itu, pohon termasuk dalam
elemen linkage visual dengan bentuk dan pola penghubung yang bervariasi serta
menghasilkan hubungan secara visual, seperti pola dengan bentuk,koridor,irama’ dan ‘sisi’.
Jalan sebagai sarana mobalisasi penghubung antarkedua kawasan, pola hubungan elemen
linkage visual yang terbentuk, yaitu pola ‘garis’ dan pola ‘koridor’. Pola dengan bentuk
‘garis’
5 elemen linkage visual
Garis: menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa
(bangunan ataupohon).
Koridor: dibentuk oleh dua deretan massa (bangunan atau pohon) yang membentuk
sebuah ruang.
Sisi: menghubungkan dua kawasan dengan satu massa. Mirip dengan elemen garus
namun sisi bersifat tidak langsung.
Sumbu: mirip dengan elemen koridor , namun dalam menghubungkan dua daerah
lebih mengutamakan salah satu daerah saja.
Irama: menghubungkan dua tempat dengan variasi massa dan ruang
Secara struktural kawasan ini jelas sehingga menyebabkan orang merasa tidak tersesat
dengan adanya hierarki yang memberikan stabilitas dengan menghubungkan kawasan satu
dengan lainnya
jalan yang berfungsi sebagai linkage struktural. Dimana jalan ini mampu sebagai penghubung
yang memadukan antara dua tipe grid yang berbeda, mampu sebagai stabilisator atau
penyeimbangan untuk membentuk sebuahstruktur lingkungan.
c). Linkage Kolektif
Terdapat tiga elemen bentuk kolektif menurut Fumihiko Maki, antara lain:
Komposisi Digunakan untuk merancang objek-objek yang hubungannya cenderung
abstrak.
Megaform Kerap digunakan untuk menghubungkan struktur-struktur yang linear atau
grid dengan hierarki yang masih bisa berkembang.
Groupform Elemen ini kerap muncul dari penambahan bentuk dan struktur yang
biasanya berdisi di dekat ruang terbuka publik yang bentuknya organis dan sering
digunakan untuk mengekspresikan suatu persamaan bangunan didalam kawasannya
melalui pola struktur yang saling terikat.
PENUTUP
A. SARAN
Hendaknya pemerintah setempat memperhatikan Permasalahan yang ada pada Kawasan
Maricaya sepertim lahan parkir yang tidak ada atau kurang,landmark yang belum ada,taman
ataupun ruang hijau yang menjadi tempat untuk bersantai dan sebagai tempat wisata atau
rekreasi bagi masyarakat untuk mulai di adakan,Mengingat tatanan kawasan atau kota sudah
baik sehinggah bisa menjadikan atau mewujudkan Kawasan ini Tempat yang nyaman bagi
masyarakat yang tinggal disana maupun pendatang yang dating berkunjung ke tempat itu.
B. KESIMPULAN
Pada koridor kawasan kantor Walikota Manado dan kawasan kantor Gubernur Provinsi
Sulawesi Utara, terdapat elemen linkage dengan bentuk dan pola hubungnya seperti, elemen
linkage visual berupa ‘Persebaran Pohon’ dengan pola penghubung secara visual, berupa
‘koridor’, ‘irama’ dan ‘sisi’. Selanjutnya ‘Jalan’, pola penghubungnya membentuk pola‘garis’
dan ‘koridor’. Berikutnya ‘pedestrian’ membentuk polahubungan ‘koridor’.. Selanjutnya
elemen linkage kolektif, yaitu bentuk kolektifnya secara spatial berupa bentuk ‘group form’
dan ‘compositional form’. Elemen linkage yang dominan pada koridor kawasan Maricaya
adalah elemen linkage struktural dan elemen linkage visual.
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/spasial/article/view/20791
http://repository.ummat.ac.id/
http://e-journal.uajy.ac.id/
https://arsadvent.wordpress.com/pakuwon-city/analisa-linkage/
https://www.researchgate.net/publication/
348555300_KAJIAN_VISUAL_LINKAGE_DALAM_KAWASAN_BERBASIS_TOD
https://www.academia.edu/37437537/
Penerapan_Teori_Linkage_Dalam_Penataan_Kawasan_Wisata_Pusaka_Soekarno_Di_Blitar