Anda di halaman 1dari 2

KESULITAN PENGAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING

(BIPA)
Oleh : Dina Melawati

1. Latar Belakang
Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter dan berfungsi
sebagai alat komunikasi atau interaksi bagi manusia untuk melakukan aktivitas sehari
hari dengan orang lain. Tanpa adanya bahasa, tentunya akan membuat manusia
kesuliatan untuk berinteraksi, komunikasi dengan orang lain serta merasa susah untuk
mengeluarkan gagasan dan ide. Bahasa di dunia ini beragam, berbeda negara bahasa
yang digunakanpun ikut berbeda maka dari situlah ada beberapa orang untuk
mempelajari bahasa negara lain dengan maksuda untuk bisa memahami bahasanya
dan bisa berkomunikasi jika nantinya akan menggunjungi negara tersebut. Bahasa
Indonesia tidak digunakan oleh negara indonesia saja, namun banyak negara diluar
sana tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia dengan tujuan sebagai alat
komunikasi di Indonesia melalui progam pembelajaran yang biasa disebut dengan
BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing).
Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) merupaka progam pembelajaran
bahasa Indonesia yang diperuntukan bagi penutur asing. Progam ini mulai terkenal
atau banyak yang mengetahui disaat perdagangan bebas atau yang sering disebut
MEA. MEA (Masyrakat Ekonomi Asia) adalah sekolompok pedagang yang bebas
berjualan dan mengirimkan tenaga kerja di negara lain di lingkup ASEAN untuk
mengubah kawasan negara yang stabil, makmur dan kompetitif dalam pasar
pembangunan ekonimi. Dalam hal ini, banyak negara asing yang datang ke Indonesia
dengan tujuan berdagang maupun pendidikan, tentunya harus menguasai terlebih
dahulu bahasa Indonesia melalu progam BIPA tersebut. Namun dalam pembelajaran
BIPA terdapat banyak kesulitan yang dialami oleh pengajar saat memberikan materi
bahasa Indonesia kepada penutur asing. Penulis akan menganalis apa saja kesulitan
yang dialami oleh pengajar dalam proses pembelajaran BIPA yang nantinya pembaca
bisa memahami apa saja kesulitan-kesulitan yang dialami pengajar BIPA.
Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) adalah progam pembelajaran dan
ketrampilan bahasa Indonesia bagi penutur asing yang akan belajar bahasa Indonesia
baik secara tulis, lisan, baca, dan mendengarkan. Namun dalam proses pembelajaran
Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) terdapat masalah-masalah dan kesuliatan
yang dialami oleh pengajar, baik itu dilihat dari segi materi yang disampaikan atau
dari penutur asing itu sendiri.
Pembelajaran BIPA dilaksanakan dalam tiga jenjang, yaitu tingkat dasar,
menengah, dan lanjut. Tiga jenjang tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-
beda. Bahasa yang digunakan dalam interaksi pembelajaran tiap jenjang juga berbeda-
beda. Hal ini disebabkan kemampuan pembelajar dalam menguasai Bahasa Indonesia
berbeda-beda. Oleh sebab itu, dalam mengidentifikasi pola pemilihan bahasa dalam
interaksi pembelajaran BIPA dapat dilihat berdasarkan jenjang atau tingkat
pembelajaran. Pola pemilihan bahasa yang dominan muncul adalah pola peralihan
situasional.
2. Pembahasan

a. Kendala
penutur asing benar-benar dari awal dan tidak tahu sama sekali tentang bahasa
Indonesia. Kesulitan disini pengajar harus mengajarkan bahasa Indonesia dari yang
paling dasar dan pengajar Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) harus bisa sedikit
bahkan banyak berbahasa Inggris karena sebagai bahasa pertama dari penutur asing
tersebut.
Kesulitan yang lainya adalah ketika proses pembelajaran berlangsung ada
beberapa pertanyaan yang membuat pengajar bingung untuk menjawabnya, ini
disebabkan karena komunikasi antar pengajar dan penutur asing masih belum baik.
Kesulitan selanjutnya adalah materi yang disampaikan oleh pengajar kepada penutur
asing biasanya kurang tepat dan membuat penutur asing merasa pembelajaran Bahasa
Indonesi Penutur Asing (BIPA) tidak menyenangkan sehingga membuat penutur
asing menjadi malas dan meremehkan materi yang diberikan.
b. Solusi
Guru atau pengajar BIPA memiliki kedudukan bukan orang yang biasa.
Maksudnya guru, BIPA harus serba bisa. Dalam artian bisa menempatkan situasi
kapanpun dalam keadaan orang yang memiliki sabar yang luar biasa, percaya diri
yang penuh, tidak mudah baperan ( bawa perasaan ), bisa dalam segala bidang
(kebahasaan, bahasa asing minimal bahasa inggris dl). Guru BIPA benar-benar harus
menguasai semua materi yang ada pada BIPA tersebut. Harus siap juga menjadikan
pemelajar BIPA yang mengalami kesulitan menjadikan pemelajar atau peserta didik
merasa mudah dengan menjalaninya. Guru BIPA harus siap menyediakan sarana
untuk pembelajaran berlangsung supaya mudah dan diterima bagi pemelajar.

Anda mungkin juga menyukai