Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


DI RUANG PENYAKIT DALAM RUANG LAVENDER
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN

STEFANIA FRANSISCA
20220305037

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN


DASAR PROFESI NERS
PROGRAM STUDI NERS
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TAHUN 2023
A. Konsep Kebutuhan Nutrisi
1. Definisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuhyang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam Aktivitas
tubuh(Nurarif, 2015).
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatandan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerimamakanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan sisanya.Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-
zat gizi dan zat lain yangterkandung, aksi, reaksi dan keseimbangan yang
berhubungan dengan kesehatan danpenyakit (Rahayu, 2015).
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme
untukfungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan. Nutrisidigunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana
setiap jaringan dalamtubuh bekerja dengan baik (Calorin, 2013).

2. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Kebutuhan Nutrisi


3. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
4. pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori.
Saluran
5. pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ
6. aksesori terdiri dari hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini
membantu
7. terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi. (Wartonah,
2015 dan
8. Potter, 2014)
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah
sistempencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ
aksesori. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal,
sedangkan organak sesori terdiri dari hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga
organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara
kimiawi. (Wartonah, 2015 danPotter, 2014).
a. Saluran Pencernaan
1) Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang
terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi,bibir,
dan pipi, serta bagian dalam yang terdiri dari rongga
mulut(Indriyani, 2014).
2) Faring dan esophagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak
dibelakang hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan
bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal
keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah
tabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang terletak
dibelakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian
masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung
dengan abdomen dan menyambung dengan lambung (Indriyani,
2014).Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan
darifaring menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang
beronggadengan panjang 2 cm (Indriyani, 2014).

3) Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atasbagian
atas (disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yangh
orizontal (disebut antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung
dengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan duo
denum melalui orifisium pilorik. Lambung memiliki fungsi sebagai
berikut: Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecahkan
makanan menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam
lambung. Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekres
ipepsinogen rennin, dan lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl
menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosadan
peptone (Indriyani, 2014).
4) Usus halus
Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh ususbesar.
Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ±2,5m
dalam keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya
mukosa,terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut
kelenjar soliteryang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi.
Pada umumnya,fungsi usus halus adalah mencerna dan meng
absorpsi chime darilambung. Zat makanan yang telah halus diabsorpsi
di dalam usus halus,yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi
besi, kalsium denganbantuan vitamin D, serta vitamin A,D,E dn K
dengan bantuan empedudan asam folat (Indriyani, 2014).
5) Usus besar
Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulaidari
katup ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan.Fungsi
utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%),
elektrolit,vitamin, dan sedikit glukosa (Indriyani, 2014).

b. Organ Aksesori
1) Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak dibagian
paling atas rongga abdomen, disebelah kanan di bawahdiafragma,
dan memiliki berat kurang lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5%orang dewasa).
Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiriyang dipisahkan
oleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagianbelakang
kantong empedu terdapat sel yang bersifat fagositosis terhadapbakteri dan
benda asing lain dalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan
cairan empedu, fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya,
memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen(Indriyani,
2014).
2) Empedu
Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk
sepertikantong yang terletak dibawah kanan hati atau lekukan
permukaanbawah hati sampai pinggiran depan yang memiliki panjang 8-
12 cm danberkapasitas 40-60 cm3. Fungsi kantong empedu adalah
tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan cairan empedu yang
berfungsi memberi pH sesuai dengan pH optimum enzim-enzim pada usus
halus,mengemulsi garam-garam empedu, mengelmusi lemak,
mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh tubuh, dan memberi
warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan (dihasilkan oleh pigmen
empedu).Cairan empedu mengandung air, garam empedu, lemak,
kolesterol,pigmen fosfolipid, dan sedikit protein (Indriyani, 2014).
3) Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama
sepertikelenjar ludah dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm.
Pankreasmemiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrin yang dilaksanakan
oleh selsekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta
elektrolitdan fungsi endokrin yang tersebar diantara alveoli pancreas
(Indriyani,2014)

3. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi


a. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebebkan
oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
memahami kebutuhan gizi (Hidayat, 2014).
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi
dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah,
tempeyang merupakan sumber protein yang paling murah, tidak
dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena
masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat
merendahkan derajat mereka (Hidayat,2014).
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap
makanantertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, di
beberapa daerah,terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis
remaja. Padahal,makan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik.
Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap
dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber protein yang
sangat baik bagi anal-anak (Hidayat, 2014).
d. Kesukaan
Saat ini, para remaja di kota-kota besar di negara kita
memilikikecenderungan menyenangi makanan tertentu secara
berlebihan, sepertimakanan cepat saji (junkfood), bakso, dan lain-lain.
Makanan-makanan ini tentusaja dapat berdampak buruk bagi kesehatan
mereka jika dikonsumsi terlalusering dan berlebihan karena tidak memiliki
asupan gizi yang baik (Hidayat,2014).

e. Ekonomi
Status ekonomi dapat memenuhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.
Olehkarena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi
biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan
masyaraka tdengan kondisi perekonomian rendah (Hidayat, 2014).

4. Macam-macam Nutrisi
a. Karbohidrat
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organic
yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda meski terdapat
persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Didalam
tumbuhan karbohidrat mempunyai dua fungsi utama, ialah sebagai simpanan
energi dan sebagai penguat struktur tumbuhan tersebut. Yang merupakan
sumber energy terutama terdapat dalam bentuk zat tepuntng (amylum) dan zat
gula (mono dandisakarida). Karbohidrat nabati didalam makanan manusia
terutama berasal dari tumbuhan, yaitu biji, batang dan akar. Sumber
yang kaya akan karbohidrat umunya termasuk bahan makanan pokok
(Rahayu, 2016).
b. Lipid
Pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya
sedikit),karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung
mengeluarkan enzim lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi
asam lemak dan gliserin, kemudian di angkut melalui getah bening
dan selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk kemudian tiba di
hati. Sintesis kembali terjadi dalam saluran getah bening, mengubah lemak
gliserin menjadi lemak sepertiaslinya. (Rahayu, 2016).
c. Protein
Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan
protoplasma sel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup
penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai
larutan untuk keseimbangan osmotik. Protein ini terdiri dari 24 asam amino
diantaranya 9 asam amino esensial diantaranya thrionin, valin, leusin,
isoleusin, lisin,triftofan, penilalanin, metionin dan histidin, selebihnya
asam amino non esensial. Jumlah protein dalam tubuh tersebut harus
tersedia dalam jumlah yang cukup apabila jumlahnya berlebih atau tinggi
dapat memperburuk insufisiensi ginjal demikian juga apabila jumlahnya
kurang maka dapat menyebabkan kelemahan, edema, dapat kwhashiokor
apabila kekurangan protein saja tetapijika kekurangan protein dan kalori
menyebabkan marasmus (Rahayu, 2016).
d. Mineral
Mineral adalah unsur logam dalam jumlah yang sedikit yang
sangatp enting untuk pertumbuhan gigi dan tulang yang sehat. Mineral juga
membantu dalam aktifitas sel yang berfungsi seperti enzim, kontraksi
otot, reaksi dan transmisi syaraf, kekebalan tubuh, dan pembekuan darah.
(Rahayu, 2016).
Berdasarkan jumlah yang ada dan dibutuhkan tubuh, mineral
dibagi menjadi tiga golongan :
1) Macromineral : yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari
100miligram perhari. Terdiri dari Kalsium, Fosfor, Magnesium, Sulfur,
Sodium,Chloride dan Potassium.
2) Micromineral : yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh sekitar 15 miligram
perhari. Terdiri dari zat besi, zinc, tembaga, mangan, yodium, selenium,
fluoride, molybdenum, chromium dan Kobalt (sebagai bagian dari molekul
vitamin B12).
3) Ultratracemineral : istilah yang digunakan untuk menamakan mineral yang
terdapat dalam makanan dalam jumlah yang sangat kecil (microgram
sehari). Contohnya adalah arsenic, boron, nickel, silicon, dan vanadium.
Fungsi dan kegunaan dari kelompok mineral ini sampai sekarang belum
jelas.
e. Vitamin
Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah
keciluntuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis
oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin yang pertama kali
ditemukan adalah vitamin A dan B, dan ternyata masing-masing larut dalam
lemak dan larut dalam air (Rahayu, 2016).

5. Masalah Kebutuhan Nutrisi


Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan
dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung
koroner,kanker, dan anoreksia nervosa.
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) risiko penurunan berat badan
akibat ketidak cukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme (Hidayat
& Uliyah2015).
Tanda klinis:
1) Berat badan 10-20% dibawah normal.
2) Tinggi badan dibawah ideal.
3) Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.4) Adanya penurunan
albumin serum.
b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebih (Hidayat & Uliyah 2015).
Tanda klinis:
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal.
2) Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
3) Adanya jumlah asupan yang berlebihan.
4) Aktivitas menurun atau monoton
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang
mencapailebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi
kebutuhanmetabolisme karena kalebihan asupaasupan kalori dan
penurunan dalampenggunaan kalori (Hidayat & Uliyah 2015).
d. Diabetes melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan
insulinatau penggunaan karbohidrat secara berlebihan (Hidayat & Uliyah
2015).
e. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanyaobesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang
berlebihan (Hidayat & Uliyah 2015).
f. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat
ini,gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang
tidak sehat, obesitas, dan lain-lain (Hidayat & Uliyah 2015).
g. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
konsumsi lemak secara berlebihan (Hidayat & Uliyah 2015).
h. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya kontipasi, pembengkakan
badan,nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi (Hidayat &
Uliyah2015).

B. Rencana Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi


1. Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan
1) Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas
2) Kesulitan makan (gangguan mengunyah atau menelan)
3) Perubahan nafsu makan
4) Perubahan berat badan
5) Ketidakmampuan fisik
6) Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaruhi dalam
pemilihanmakanan
7) Status kesehatan umum dan kondisi medis
8) Riwayat pengobatan
b. Pemeriksaan fisik
Pengkajian tidak hanya berfokus pada jaringan yang berproliferasi secaracepat
seperti kulit, rambut, kuku, mata, dan mukosa tetapi juga meliputi
tinjauansistematis yang dapat dibandingkan dengan setiap pemeriksaan fisik
yang rutin.
Tanda Klinis malnutrisi :

Area pemeriksaan Tanda-tanda


Penampilan Apatis, tidak bersemangat, lelah, mudah letih
BB Berlebih/ kurang
Kulit Kering, berlapis, bersisik, pucat/ berpigmen,
adapetekie/ memar, lemak subkutan kurang
Kuku Rapuh, pucat, melengkung, bentuk sepertisendok
Rambut Kering, kusam, jarang, warna memudar, rapuh
mata Konjungtiva pucat/merah,, kering, kornea
lunak,kornea berawan
Bibir Bengkak, pecah berwarna merah di pinggir
mulut, fisura vertical
Lidah Bengkak, berwarna merah, penampakan halus
Gusi Berspons, bengkak, mudah berdarah, meradang
Otot Lemah, mengecil
System Anoreksia, tidak mampu mencerna,
gastrointestinal diare,konstipasi, pembesaran hati
Saraf Penurunan refleks, kehilangan sensorik,
rasaterbakar, kesemutan di tangan dan
kaki,iritabilitas

c. Pemeriksaan Penunjang
1) Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml)
2) Transferin (N:170-25 mg/100 ml)
3) Hb (N: 12 mg%)
4) BUN (N: 10-20 mg/100 ml)
5) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml,
wanita:0,5-1,0 mg/100ml).

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a. Definisi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah Intakenutrisi
tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.
b. Batasan Karakteristik
1) Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal
2) Membran mukosa dan konjungtiva pucat
3) Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah
4) Luka, inflamasi pada rongga mulut
5) Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan
c. Faktor yang berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau
ekonomi.

Diagnosa 2 : Gangguan Menelana.


a. Definisi
Abnormal fungsi mekanisme menelan yang dikaitkan dengan deficit
struktur atau fungsi oral, faring, atau esophagus.
b. Batasan Karakteristik
Gangguan fase esofagus
1) Abnormalitas pada fase esofagus pada pemeriksaan menelan
2) Pernafasan bau asam
3) Nyeri epigastrik, Nyeri ulu hati
4) Menolak makan

Gangguan fase oral


1) Abnormalitas fase oral pada pemeniksaan menelan
2) Tersedak sebelum menelan
3) Batuk sebelum menelan
Gangguan Fase Faring
1) Abnormalitas pada fase faring pada pemeriksaan menelan
2) Gangguan posisi kepala
3) Tersedak, Batuk
4) Keterlambatan menelan
5) Menolak makan, Muntah.

c. Faktor yang berhubunganDefisit congenital


1) Masalah perilaku makan
2) Gangguan dengan hipotonia signifikan
3) Penyakit jantung kongenita
4) Gagal bertumbuh

Diagnosa 3 : Obesitasa.
a. Definisi
Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh
yangsangat tinggi.
b. Batasan karakteristik
1) Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk
jeniskelamin manusia
2) Konsumsi gula pasir minuman
3) perilaku makan yang tidak teratur
4) persepsi makan yang tidak teratur
5) Konsumsi alcohol berlebihan
6) Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
7) Susu formula atau bayi campuran
8) Sering ngemil
9) Gangguan genetic
10) Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi,
energipengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
11) Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
12) Diabetes mellitus ibuhamil1
13) Ibu hamil perokok
14) Kegemukan pada masa bayi
15) Parental obesity
16) Ukuran porsi cenderung besar
c. Faktor yang berhubungan
1) Faktor genetic
2) Faktor psikologis
3) Pola hidup yang kurang tepat

3. Rencana Tindakan Asuhan Keperawatan


Diagnosa I: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a. Tujuan dan Kriteria Hasil
NIC
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24
jam/selama perawatan klien dapat menunjukan pemenuhan kebutuhan nutrisi
yang adekuat.kriteria Hasil:
1) Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
2) Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
3) Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
4) Tidak ada tanda tanda malnutrisi

b. Intervensi Keperawatan dan Rasional: berdasarkan NIC


Intervensi Rasional
1. Kaji tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui keadaan
2. Kaji status nutrisi klien umum klien
3. Kaji berat badan klien 2. Untuk mengetahui status
4. Berikan makanan peroral nutrisiklien
5. Berikan informasi yang 3. Untuk mengetahui berat
tepatterhadap klien tentang badanklien
kebutuhannutrisi yang sesuai 4. Untuk memenuhi
6. Ajarkan untuk selalu kebutuhannutrisi klien
menjagakebersihan mulut 5. Informasi yang diberkan
7. Anjurkan klien makan dapatmemotivasi klien
sedikitdemi sedikit tapi sering untukmeningkatkan intake
8. Kolaborasi dengan ahli gizi nutrisi
6. Mulut yang bersih
dapatmeningkatkan nafsu
makan
7. Makan sedikit demi sedikit
untuk meningkatkan intake
nutrisi
8. Untuk memenuhi nutrisi
yangadekuat

Diagnosa II : Gangguan Menelana.


a. Tujuan Dan Kriteria hasilSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1x24 jam/selama perawatanklien dapat mempertahankan intake nutrisi
dengan Kriteria Hasil :
1) Dapat mempertahankan makanan dalam mulut
2) Kemampuan menelan adekuat
3) Mampu mengontrol mual & muntah
4) Imobilitas konsekuensi : fisiologis
5) Pengetahuan tentang prosedur pengobatan
6) Tidak ada kerusakan otot tenggorong atau otot wajah,
menelan,menggerakkan lidah, atau refleks muntah
7) NGT

b. Intervensi Keperawatan dan Rasional: berdasarkan NIC

Intervensi Rasional
1. Kaji tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui keadaan
2. Kaji status nutrisi klien umum klien
3. Berikan perawatan mulut klien 2. Untuk mengetahui status
4. Kolaborasi pemasangan NGT nutrisiklien
5. Kolaborasi dengan ahli gizi 3. Untuk meningkatkan nafsu
makan klien
4. Untuk meningkatkan
masukanmakanan
5. Untuk menentukan
kebutuhannutrisi

Diagnosa 3: Obesitasa.
a. Tujuan dan kriteria hasil :
Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 1x24 jam/selama
perawatan ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan pada klien teratasi
dengan Kriteria hasil :
1) Mengerti faktor yang meningkatkan berat badan
2) Memodifikasi diet dalam waktu yang lama
3) Menggunakan energy untuk aktivitas sehari-hari
b. Intervensi Keperawatan dan Rasional: berdasarkan NIC

Intervensi Rasional
1. Kaji tanda-tanda vital 1. untuk mengetahui keadaan
2. Kaji berat badan klien umum klien
3. Berikan informasi yang 2. untuk mengetahui berat
tepat terhadap klien tentang badan klien
diet4. Ajurkan klien untuk 3. agar klien mengetahui
berolahraga bagaimanacara diet
4. untuk menurunkan berat
badanklien

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2014. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi


Konsep danProses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, Uliyah. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:


Salemba Medika.

Indriyani, Diyan.2014. Keperawatan Maternitas: Pada Area Perawatan


Antenatal, EdisiPertama, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nanda(2015).Diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasu edisi 10.


Jakarta:EGC Nanda International.2015-2017. Diagnosis Keperawatan Edisi
10.Jakarta: EGC

Nurarif.A.H dan Kususma.H.(2015). Aplikasi Asuhan keperawatan


berdasarkan diagnosa medis dan Nanda Nic-Noc. Yogya: medication

Rahayu, S.,Harnanto,A.M.(2016). Kebutuhan dasar manusia II.


Kementrian Kesehatanrepbublik Indonesia.

https://www.google.co.id/amp/s/nerstriwinugroho77.wordpress.com/
2016/02/25/laporan-pendahuluan-pada-klien-dengan-gangguan-nutrisi/amp/
http://chrisinabally.blogspot.com/2017/06/makalah-kebutuhan-nutrisi.html?
m=117

Anda mungkin juga menyukai