0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan8 halaman
Laporan pendahuluan ini membahas tentang gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Ringkasannya adalah: (1) nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh, (2) sistem pencernaan dan organ aksesori berperan dalam pemenuhan nutrisi, (3) berbagai faktor seperti pengetahuan, prasangka, kebiasaan dan ekonomi dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi.
Laporan pendahuluan ini membahas tentang gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Ringkasannya adalah: (1) nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh, (2) sistem pencernaan dan organ aksesori berperan dalam pemenuhan nutrisi, (3) berbagai faktor seperti pengetahuan, prasangka, kebiasaan dan ekonomi dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi.
Laporan pendahuluan ini membahas tentang gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Ringkasannya adalah: (1) nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh, (2) sistem pencernaan dan organ aksesori berperan dalam pemenuhan nutrisi, (3) berbagai faktor seperti pengetahuan, prasangka, kebiasaan dan ekonomi dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi.
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU JAKARTA 2023 A. Konsep Kebutuhan Nutrisi 1. Definisi Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuhyang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam Aktivitas tubuh(Nurarif, 2015). Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatandan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerimamakanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yangterkandung, aksi, reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan danpenyakit (Rahayu, 2015). 2. Anatomi Fisiologi Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ aksesori terdiri dari hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi. (Wartonah, 2015 danPotter, 2014) a. Saluran Pencernaan 1) Mulut Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yangterdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi,bibir, dan pipi, serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut (Indriyani, 2014). 2) Faring dan esophagus Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak dibelakang hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut denganbagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikalkeenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuahtabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang terletak dibelakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masukmelalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung denganabdomen dan menyambung dengan lambung (Indriyani, 2014). Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan darifaring menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm (Indriyani, 2014). 3) Lambung Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atasbagian atas (disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yanghorizontal (disebut antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsungdengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan duodenummelalui orifisium pilorik. Lambung memiliki fungsi sebagaiberikut:Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecah makanan menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asamlambung. Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsin ogenrennin, dan lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosadan peptone (Indriyani, 2014). 4) Usus halus Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh ususbesar. Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ±2,5m dalam keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa,terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliteryang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya,fungsi usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi chime darilambung. Zat makanan yang telah halus diabsorpsi di dalam usus halus,yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium denganbantuan vitamin D, serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedudan asam folat (Indriyani, 2014). 5) Usus Besar Usus besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulaidari katup ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit,vitamin, dan sedikit glukosa (Indriyani, 2014). 3. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi a. Pengetahuan Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapatmemengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebebkan olehkurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi. b. Prasangka Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggidapat memengaruhi status gizi seseorang. c. Kebiasaan Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanantertentu juga dapat memengaruhi status gizi. d. Kesukaan Saat ini, para remaja di kota-kota besar di negara kita memiliki kecenderungan menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji (junkfood), bakso, dan lain-lain. Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalusering dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik (Hidayat,2014). e. Ekonomi Status ekonomi dapat memenuhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanyamampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakatdengan kondisi perekonomian rendah (Hidayat, 2014). Pemberian Makanan Dan Minuman Melalui Ngt A. Pengertian Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah prosesmemberikan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung. B.Tujuan 1. Untuk memberikan makanan dan minumak pada pasien yang tidak dapatmakan, menelan, atau atau pasien yang tidak sadar. 2. Untuk memenuhi nutrisi pada pasien yang mengalami gangguan pada sistem pencernaan 3. Pasien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga membahayakan jiwanya, misalnya pasien psikiatri (kelainan kejiwaan) 4. Pasien yang muntah terus-menerus 5. Bayi yang berat badan lahir rendah (BBLR), premature, atau dismature. C. Indikasi 1. Klien yang tidak dapat makan/menelan atau klien tidak sadar. 2. Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga membahayakan jiwanya,misalnya klien dengan gangguan jiwa. 3. Klien yang muntah terus-menerus 4. Klien yang tidak dapat mempertahankan nutrisi oral adekuat 5. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Premature, dismature 6. Perdarahan GI (Gastrointestinal) 7. Trauma multiple, pada dada dan abdomen 8. Pemberian Obat-obatan, cairan makanan 9. Pencegahan aspirasi penderita dengan intubasi jangka panjang. Operasiabdomen 10. Obstruksi saluran cerna D. Kontra Indikasi 1. Fraktur tulang-tulang wajah dan dasar tengkorak 2. Penderita operasi esofagus dan lambung (sebaiknya NGT dipasang saatoperasi) E. Komplikasi 1. Komplikasi mekanis, seperti sonde tersumbat atau dislokasi sonde 2. Komplikasi pulmonal, seperti bradikardia 3. Komplikasi yang disebabkan karena posisi sonde yang menyerupai jerat atausimpul 4. Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi F. Prosedur Kerja 1. Persiapan: a. Persiapan alat : 1) Slang penduga lambung pada tempatnya 2) Corong 3) Spuit 20 cc 4) Serbet 5) Bengkok (nierbekken) 6) Plester dan gunting 7) Makanan cair sesuai kebutuhan, dalam tempatnya. Dengan ketentuansuhu makanan harus hangat. 8) Teh atau air matang 9) Bila ada obat yang harus diberikan, harus dihaluskan dulu dan dicampur dalam makanan b. Persiapan pasien : Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan 2. Pelaksanaan : a. Pasien disiapkan dalam posisi semi fowler b. Pasien yang gelisah sebaiknya diikat tangan dan kakinya. c.Bila pemberian makanan dilakukan memalui hidung, maka lubang hidungharus dibersihkan terlebih dahulu. d. Serbet dipasan di dada pasien e. Bengkok diletakkan didekat pasien f. Slang penduga lambung diukur dari epigastrum sampai kehidung,kemudian belok ke telinga, selanjutnya diberi tanda (ujung pipa pada arahepigastrum) g. Ujung slang dilicinkan dengan air atau pelican lain h. Bagian pangkat pipa di klem i. Selang dimasukkan perlahan-lahan sambil pasien disuruh menelan jika pasien sadar j. Periksa apakah slang betul-betul masuk ke dalam lambung dengan cara sebagai berikut: 1) Masukkan ujung slang sampai terendam dalam bengkok berisi air.Klem dibuka dan dilipat. Perhatikan apakah ada gelembung atau tidak.Jika tidak ada gelembung berarti pipa berhasil masuk ke epigastrum.Setelah itu pipa diklem dan diangkat kembali 2) Pada pasien dalam keadaan yang sangat payah, atau BBLR, tempuh cara menghisap isi lambung sedikit demi sedikit dengan spuit. Bilareaksi asam berarti pipa berhasil masuk ke dalam epigastrum 3) Masukkan udara dengan spuit 2 atau 3 cc ke dalam lambung, sambilmendengarkn dengan stetoskop. Bila terdengart bunyi, berrti pipa berhasil masuk ke epigastrm. Kemudian udara tadi dikeluarkankembali. k. Setelah yakin bahwa slang masuk ke spigastrum, pasangalah corong atauspuit pada pangkal pipa l. Melalui corong, masukkan air matang atau the hangat sekurang-kurangnya15 cc. pada tahap permulaan, corong di miringkan dan dituangkanmakanan melalui piringnya. Setelah penuh, corong ditegakkan kembali. m. Klem dibuka perlahan-lahan n. Cairan selanjutnya dituangkan sebelum isi corong kosong o. Bila cairan tidak mengalir secara lancer, posisi pipa harus agakditinggikan p. Bila pasien harus minum obat. Obat harus dilarutkan dan diberikansebelum makanan habis q. Setelah makanan habis slang dibilas dengan air masak, kemudian pangkalslang segera diklem r. Jika slang harus dipasang secara tetap, maka slang harus dilekatkan pada pipa dan ples. Diagnosa keperawatan Diagnosa 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh a. Definisi Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah Intakenutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh. b. Batasan Karakteristik 1) Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal 2) Membran mukosa dan konjungtiva pucat 3) Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah 4) Luka, inflamasi pada rongga mulut 5) Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan c. Faktor yang berhubungan : Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi. Perencanaan Dx: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh a. Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam/selamaperawatan klien dapat menunjukan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat. Kriteria Hasil: 1) Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan 2) Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan 3) Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 4) Tidak ada tanda tanda malnutrisi Intervensi: 1. Kaji tanda-tanda vital 2. Kaji status nutrisi klien 3. Kaji berat badan klien 4. Berikan makanan peroral 5. Berikan pemasangan NGT, jika perlu 6. Berikan informasi yang tepatterhadap klien tentang kebutuhan nutrisi yang sesuai 7. Ajarkan untuk selalu menjaga kebersihan mulut 8. Anjurkan klien makan sedikit demi sedikit tapi sering 9. Kolaborasi dengan ahli gizi.