Tanaman yang terserang gemini virus secara umum gejala-gejala yang dapat diamati adalah helai daun
mengalami “vein clearing―, dimulai dari daun-daun pucuk, berkembang menjadi warna kuning yang
jelas, tulang daun menebal dan daun menggulung ke atas (cupping). Infeksi lanjut dari geminivirus
menyebabkan daun-daun mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah.
Pengamatan lapang menunjukkan pertanaman cabai merah yang 100% terserang tidak menghasilkan buah
sama sekali.
 » Variasi gejala yang mungkin timbul pada cabai adalah sebagai berikut:
» Tipe -1. Gejala diawali dengan pucuk mengkerut cekung berwarna mosaik hijau pucat, pertumbuhan
terhambat, daun
» Tipe-2. mengkerut
Gejala diawalidan menebal
dengan disertai
mosaik tonjolan
kuning pada berwarna
pucuk danhijau
dauntua.
muda, gejala berlanjut pada hampir
seluruh daun menjadi
» Tipe-3. bulai.urat daun pucuk atau daun muda berwarna pucat atau kuning sehingga tampak
Gejala awal
seperti jala, gejala
» Tipe-4. berlanjut
Gejala menjadi
awal daun belang kuning,
muda/pucuk cekungsedangkan bentuk
dan mengkerut daun tidak
dengan warnabanyak
mosaikberubah.
ringan, gejala
berlanjut dengan seluruh daun berwarna kuning cerah, bentuk daun berkerut dan cekung dengan ukuran lebih
kecil,
»serta pertumbuhan
Penularan terhambat.
dan Penyebab
Penyakit yang disebabkan oleh virus gemini tidak ditularkan karena tanaman bersinggungan atau terbawa
benih. Di lapangan virus ditularkan oleh kutu kebul Bemisia tabaci atau Bemisia argentifolia. Kutu kebul
dewasa yang mengandung virus dapat menularkan virus selama hidupnya pada waktu dia makan pada
tanaman sehat. Satu kutu kebul cukup untuk menularkan virus. Efisiensi penularan meningkat dengan
bertambahnya jumlah serangga per tanaman. Sifat kutu kebul yang mampu makan pada banyak jenis tanaman
(polifagus) menyebabkan virus ini menyebar dan menular lebih luas berbagai jenis tanaman. Selain itu, virus
gemini memiliki tanaman inang yang luas dari berbagai tanaman seperti: ageratum, kacang buncis, kedelai,
tomat, tembakau, dll.
» Pengendalian
Usaha pengendalian penyakit virus kuning (khususnya dengan pestisida) terutama ditujukan kepada serangga
vektornya, karena sampai saat ini tidak ada pestisida yang terdaftar dan diizinkan oleh Menteri Pertanian yang
dapat mematikan virus. Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit virus kuning pada tanaman
cabai, antara lain ;
Melakukan upaya preventif dengan penggunaan benih tahan virus kuning, penggunaan benih yang tahan virus
kuning akan meminimalisir
» Mengolah serangan
lahan dengan virus.
baik dan pemupukan yang berimbang, yaitu 150-200 kg Urea, 450-500 kg Za,
100-150 kg TSP, 100-150
» Pembibitan dengan KCL, dan 20-30 tontempat
cara penyungkupan pupuk semaian
organik per hektar.
dengan kain kasa atau plastik yang telah
dilubangi.
» Dan persemaian
membuat rak pembibitan setinggi lebih kurang
yang 1terserang
m.
» Tempat
Menanam yang
varietas yang terisolasi
agak tahan jauh
atau dari lahan
toleran terhadap penyakit.
virus maupun serangga penular, misalnya
cabai keriting jenis Bukittinggi
» Menggunakan bibit tanaman yang sehat (tidak mengandung virus) atau bukan berasal dari daerah
terserang.
» Mengatur waktu tanam agar tidak bersamaan dengan tingginya populasi serangga penular, jarak tanam
yang tidak terlalu rapat, dan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan inang dari virus maupun
serangga (terutama bukan dari famili solanaceae seperti tomat, cabai, kentang, tembakau, dan famili
cucurbitaceae seperti mentimun). Rotasi tanaman akan lebih berhasil apabila dilakukan paling sedikit dalam
Page 1/2
Â
Â
Page 2/2