Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anggun Syafira Kinanti

NIM : 202110101102
Kelas : Epidemiologi Penyakit tidak Menular A
Dosen : Dr. dr. Candra Bumi, M.Si

RESUME
(AUTOIMUN DAN SENSITIVITAS)
1. Penyakit ini banyak diderita oleh wanita, sama halnya dengan penyakit kanker.
Akan tetapi wanita memiliki rata-rata usia yang lebih panjang daripada
laki-laki. Autoimun adalah kelainan dimana sel tidak dapat/mampu mengenali
antigen sendiri. Sistem imun mengalami proses maturasi atau perkembangan
sejak janin hingga usia 10 tahun
2. Saat organ lengkap, maka hal tsb disebut dengan janin sejak jantung berdetak
(usia bayi 40 hari).
3. Sistem imun adaptif (leukosit)
4. -Sistem imun non adaptif (makrofag)
5. - antigen sel akan mengenali "" maka sel akan mati dengan *Apoptosis
6. Kematian Sel
- Nekrosis : Kematian sel yang diawali oleh kurangnya oksigen yang
menyebabkan sel hipoksik (hipoksia) sehingga menyebabkan sel tsb
pecah dan isi dari sel keluar. Isi dari sel tsb yang menyebabkan
terjadinya peradangan, sistem imun tsb terjadi karena isi sel tsb tidak
dikenali oleh antigen dan selanjutnya berjalan pada proses peradangan
sebagai salah satu proses perlindungan diri.
- Apoptosis : kematian sel yang tidak memicu peradangan karena tidak
terjadinya perpecahan sel, jadi organel sel terlindungi oleh membran.
(Pembentukan jari jari tangan dan anus)
7. Sel yang tidak mengenai antigen akan berkembang (mature).
8. YANG DAPAT MENGAKTIFKAN IMUNITAS
- Sel limfosit yang telah mengenai antigen gen akan mature. Lalu sel tsb
akan dimatikan oleh mikroba (karena memiliki antigen yang mirip
dengan manusia). Terdapat kondisi yang dapat menurunkan sistem
imun.
9. BAGAIMANA MENCEGAH AUTOIMUN?
- Pencegahan primer tidak ada dalam pencegahan primer karena
penyakit ini tidak dapat dicegah sebelum terkena penyakit
- Kongenital (masih ada pencegahan primer)
- Thalassemia (Primer) konseling kondisi kesehatan
10. HIPERSENSITIVITAS
- Salah satu bentuk penyakit autoimun dimana sistem imun memiliki
respon berlebih dalam menanggapi antigen. Ex : rasa sakit yang
berlebihan
11. Tipe 1 : yang banyak ditemui : alergi - Komponen yang terlibat : imun IgE ,
antigen (alergen), sel mast - Proses : alergen akan menempel IgE kemudian
akan memaparkan sel mast sehingga mengeluarkan mediator kimia
(histamin) untuk alergi yang tipe 1 - ex : sinusitis,bersin-bersin. (allergen) Obat
antihistamin
12. Tipe 2 dan 3 : disebabkan immunoglobulin IgE, antigen, komplemen
13. Perbedaan tipe 2 dan 3 :
- Tipe 2 : menempel antigen di permukaan sel. ex : reaksi transfusi
- Tipe 3 : berada di sirkulasi (solible). immunoglobulin IgE, terdapat
komplemen. Soluble (faringitis) kuman mengeluarkan antitoksin dan
selanjutnya ditangkap antibodi dan membentuk imun kompleks. ex :
radang tenggorokan kumannya mengeluarkan toksin yang dialirkan ke
darah kemudian ditangkap antibodi yang terbentuk kompleks dan
mengendap.
14. Tipe 4 : sel limfosit T. ex : kontak dengan sabun yang memicu alergen pada
kulit - pencegahan : menghindari antigen (alergen) / prime

Anda mungkin juga menyukai