Oleh:
NIM 2111026
SURABAYA
2021
A. Biografi Calista Roy
Suster Callista Roy adalah suster dari Saint Joseph of Carondet. Roy dilahirkan pada
tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art Nursing
pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College di Los Angeles dan Magister Saint in
nurshing pada tahun 1966 di Universitas California Los Angeles. Setelah mendapat gelar
perawat Roy memulai pendidikannya di sosiologi dan menerima gelar M.A tahun 1973 dan
ph.D tahun 1977 diuniversitas California
B. Model konseptual Calista Roy
Ada 4 elemen model konsetual adaptasi calista roy:
1. Manusia
2. Lingkungan
3. Lingkungan
4. Keperawatan
a. Input
Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus. Dimana dibagi dalam tiga tingkatan.
1. Stimulus fokal
2. Stimulus kontekstual
3. Stimulus residual
b. Kontrol
Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme ini dibagi atas regulator
dan kognator yang merupakan subsistem.
a) Subsistem regulator.
b) Subsistem kognator.
c. Output
C. Tingakatan adaptasi
a.Focal Stimulasi.
b.Kontekstual Stimulus
c.Residual stimulus.
D. System mode adaptasi
1. Mode fungsi fisiologis
2. Mode konsep diri
3. Mode fungsi peran
4. Mode interdependensi
E. Aplikasi teori adaptasi dalam keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian Fisiologis
yang dibagi menjadi dua bagian, Yaitu :
1) Model Fungsi Fisiologis dengan Tingkat Dasar, diantaranya :
Oksigenasi
Nutrisi
Eliminasi
Aktivitas dan Istirahat
Proteksi / Perlindungan
2) Model Fungsi Fisiologis dengan Proses Kompleks, diantaranya :
a) The Sense / Perasaan
b) Cairan dan Elektrolit
c) Fungsi Syaraf / Neurologis
d) Fungsi Endokrin
b. Pengkajian Konsep Diri
Konsep diri menurut Roy terdiri dari dua komponen yaitu the physical self dan
the personal self.
c. Pengkajian Fungsi Peran
Mengidentifikasi tentang pola interaksi sosial seseorang dengan orang lain akibat
dari peran ganda.
d. Pengkajian Interdpendensi
Mengidentifikasi pola nilai menusia, kehangatan, cinta dan memiliki melalui hubungan
interoersonal terhadap individu dan kelompok. Mode interdependensi adalah bagian akhir
dari mode yang dijabarkan oleh Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi
dan menerima cinta / kasih sayang, perhatian dan saling menghargai. Interdependensi
yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu
untuk dirinya.
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan menurut teori adaptasi Roy didefinisikan sebagai suatu hasil dari
proses pengambilan keputusan berhubungan dengan kurang mampunya adaptasi.
Diagnosa keperawatan dirumuskan dengan mengobservasi tingkah laku kilen terhadap
pengaruh lingkungan. Menurut Roy (1991) ada 3 metode dalam membuat diagnosa
keperawatan menggunakan 4 (empat) model adaptif, yaitu fisiologis, konsep diri, fungsi
peran dan interdependen.
3. Tujuan
Roy (1984) menyampaikan bahwa secara umum tujuan pada intervensi
keprawatan adalah untuk mempertahankan dan mempertinggi perilaku adaptif dan
mengubah perilaku inefektif menjadi adaptif
F. Kelebihan dan kelemahan teori konseptual Calista Roy
b. Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah terletak pada teori praktek dan
model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji respon perilaku
pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode fungsi peran dan
mode interdependensi.
c. Perawat juga bisa mengkaji stressor yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal,
konektual dan residual, sehingga diagnosis yang dilakukan oleh perawat bisa lebih
lengkap dan akurat.
d. Dengan penerapan dari teory adaptasi Roy perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
dapat mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal-hal yang menyebabkan
stress pada individu, proses mekanisme koping dan effektor sebagai upaya individu untuk
mengatasi stress.
Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan bagaimana
pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses keperawatan dan tidak menjelaskan
bagaimana sikap dan perilaku cara merawat ( caring ) pada pasien. Sehingga seorang perawat
yang tidak mempunyai perilaku caring ini akan menjadi sterssor bagi para pasiennya