Anda di halaman 1dari 3

ENSEFALOPATI HEPATIKUM

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

dr. Ida Megawati


Puskesmas Dinoyo
NIP. 19700412 199803 2 008

1. Pengertian Ensefalopati hepatik (EH) merupakan sindrom neuropsikiatri yang


dapat terjadi pada penyakit hati akut dan kronik berat dengan
beragam manifestasi, mulai dari ringan hingga berat, mencakup
perubahan perilaku, gangguan intelektual, serta penurunan
kesadaran tanpa adanya kelainan pada otak yang mendasarinya

Klasifikasi ensefalopati hepatikum :

1. Tipe A :berhubungan dengan gagal hati akut dan ditemukan


pada hepatitis fulminan
2. Tipe B : berhubungan dengan jalur pintas portal dan sistemik
tanpa adanya kelainan intrinsik jaringan hati
3. Tipe C : berhubungan dengan sirosis dan hipertensi portal,
sekaligus paling sering ditemukan pada pasien dengan
gangguan fungsi hati.

Derajat ensefalopati hepatikum berdasarkan kriteria West Haven :

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan ensefalopati


hepatikum

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Dinoyo Nomor : ............................


Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilisitas Kesehatan Tingkat Pertama

Jurnal MEDICINUS tahun 2014 tentang ensefalopati hepatikum

5. Alat dan Alat :


Bahan
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Senter
5. Saturasi oksigen
6. Glukometer
Bahan :

1. Obat-obatan : infus NS 0.9%


2. Infus set
3. Abbocath no 20
4. Nasal canula
5. Spuit 3cc/5cc
6. Foley Kateter no 16
6. Langkah- 1. Lakukan pengecekan airway, breathing dan circulation.
langkah Lakukan anamnesis terutama riwayat hepatitis sebelumnya,
riwayat penggunaan diuretic berlebihan, riwayat gangguan
elektrolit, perdarahan saluran cerna,gejala awal gangguan
saraf/ psikiatri sebelumnya, riwayat minum alkohol, dll.
Lakukan pemeriksaan fisik : adakah tanda-tanda liver kronis,
sklera ikterik, dll.
2. Berikan oksigenasi 2-4 liter/menit.
3. Segera lakukan pemasangan akses intra vena .
4. Ambil sampel darah lengkap dan gula darah. SGOT/SGOT,
ureum kreatinin jika memungkinkan.
5. Lakukan pemasangan kateter urin untuk dapat memantau
diuresis dan balans cairan dengan optimal.
6. Jika ada kejang, berikan injeksi Diazepam 5 mg 1 ampul
diencerkan 10 cc aquabidest berikan secara iv pelan hingga
kejang berhenti.
7. Lakukan KIE kepada keluarga untuk kondisi pasien serta
persiapan perujukan ke FKRTL dengan menggunakan
ambulance untuk penanganan selanjutnya.
7. Diagram
Alir

8. Unit IGD
Terkait

9. Riwayat No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


Perubaha diberlakukan
n

Anda mungkin juga menyukai