Anda di halaman 1dari 14

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menemukan masih ada kendala yang dihadapi oleh

sistem manajemen pemerintahan di bidang pengelola asset. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sistem pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) atau yang disebut aset daerah,
serta apakah penyusunan dalam pengelolaan BMD sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Peraturan
Menteri Keuangan No. 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara serta
mengetahui kendala yang dihadapi dalam pengelolaan BMD di Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten Pakpak Bharat. Data yang digunakan dalam penelitian ialah metode
Deskriptif dengan mewancarai Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah Pengguna
Barang,, dan berupa data dokumentasi seperti Laporan Mutasi Barang, laporan rekap barang
ke Neraca, dan Kartu Inventaris Barang, dan Laporan Keuangan (Catatan Atas Laporan
Keuangan) pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pakpak Bharat. Hasil
penelitian ini ialah bahwa sistem pengelolaan barang milik daerah sudah sesuai dengan
Permendagri No 19 tahun 2016, dan PERBUP Pakpak Bhara nomor 54, 55, 56, 57 Tahun
2020 tentang pengelolaan aset daerah. Namun demikian masih terdapat kendala dalam sistem
pengelolaan BMD di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pakpak Bharat yaitu
dari segi Pengamanan aset terkait dokumen kepemilikan (sertifikat), proses hibah yang
menjadi kewenangan Pemerintah Desa (JUT, UPR, Cekdam/embung), Sistem pelabelan
barang yang masih banyak tidak diberikan label sampai saat ini. Hal ini karena sumber daya
manusia yang belum memadai dalam menangani aset serta melaksanakan inventarisasi
barang di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Seiring dengan perkembangannya,
pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah menjadi semakin kompleks, sehingga perlu
dikelola secara optimal, efektif, dan efisien

Memahami Metode Penelitian Kualitatif

Yoni Ardianto

“Behind every quantity there must lie a quality”

Gertrude Jaeger Selznick, Ph.D. pada Sofaer (1999).

A. Pendahuluan

Terdapat dua metode penelitian yang digunakan para peneliti dalam lingkup ilmu sosial, yaitu
metode kuantitatif dan metode kualitatif. Di antara dua metode penelitian tersebut, metode
kuantitatif merupakan metode yang lebih banyak digunakan, dibandingkan dengan metode
kualitatif. Dengan kata lain, metode penelitian kuantitatif lebih populer dibandingkan dengan
metode penelitian kualitatif.
Namun demikian, Chua (1986) menyatakan bahwa metode kuantitatif yang menekankan pada
hipotesis-deduktif memiliki keterbatasan dalam menjangkau permasalahan yang diteliti.
Dengan keterbatasan tersebut, diperlukan adanya metode alternatif yang bisa menjawab
pertanyaan-pernyataan yang tidak bisa dijawab dengan metode penelitian kuantitatif. Metode
tersebut adalah metode kualitatif.

Seiring dengan perkembangan jaman, khususnya dalam bidang akuntansi dan manajemen,
mulai banyak peneliti yang menggunakan metode kualitatif dan hasil penelitiannya telah
diterbitkan pada jurnal akuntansi dan manajemen yang bereputasi baik (Basri, 2014). Hal ini
menunjukkan bahwa metode kualitatif mulai mendapatkan perhatian dari para peneliti.

Tulisan ini bertujuan untuk membahas metode penelitian kualitatif. Dimulai dengan konsep
penelitian kualitatif, kemudian dibahas perbedaan antara metode kuantitatif dan metode
kualitatif, alasan penggunaan metode kualitatif, dan dibahas juga bagaimana proses penelitian
dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil akhir yang diharapkan adalah adanya
pemahaman yang lebih mendalam apa dan bagaimana penggunaan metode kualitatif.

B. Definisi dan konsep penelitian kualitatif

Definisi penelitian kualitatif dapat ditemukan pada banyak literatur. Antara lain, Ali dan
Yusof (2011) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai:

Any investigation which does not make use of statistical procedures is called “qualitative”
nowdays, as if this were a quality label in itself.

Definisi dari Ali dan Yusof tersebut, menekankan pada ketidakhadiran penggunaan alat-alat
statistik dalam penelitian kualitatif. Hal ini tentunya untuk mempermudah dalam
membedakan penggunaan metode kualitatif dengan penggunaan metode kuantitatif. Karena
metode kuantitatif bergantung pada penggunaan perhitungan dan prosedur analisis statistika.

Sementara itu, metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih
meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian
kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan. Oleh karena
itu, Basri (2014) menyimpulkan bahwa fokus dari penelitian kualitatif adalah pada prosesnya
dan pemaknaan hasilnya. Perhatian penelitian kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia,
objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam
upaya memahami suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena (Mohamed, Abdul Majid &
Ahmad, 2010).

C. Perbedaan metode kualitatif dan metode kuantitatif

Menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), metode kualitatif digunakan untuk
menjawab pertanyaan tentang “apa (what)”, “bagaimana (how)”, atau “mengapa (why)” atas
suatu fenomena, sedangkan metode kuantitatif menjawab pertanyaan “berapa banyak (how
many, how much)”. Sementara itu, Tailor (sebagaimana dikutip dalam tulisan Basri, 2014)
mengemukakan perbedaan penelitian dengan pendekatan metode kualitatif dan pendekatan
metode kuantitatif, antara lain sebagai berikut:
No Kuantitatif Kualitatif

Sampel yang memadai, berdasarkan Sampel sedikit, tidak mewakili populasi


1 teori “central limit theorem” (data dan idiosinkratis, yaitu unik dan bersifat
dianggap terdirstibusi normal). individual.

2 Kajian pustaka pada awal studi. Kajian pustaka pada akhir studi.

Data dikumpulkan melalui instrumen Menekankan pada pengorganisasian,


3 yang berdasarkan variabel yang telah pengkoordinasian, dan mensintesa jumlah
ditentukan. data yang banyak.

Kontrol yang objektif atas bias Bersifat subjektif atas data individual dan
4
replikasi dan reliabel. muatan nilai.

5 Besifat deduktif. Bersifat induktif

6 Menguji teori Mengembangkan teori

Mengembangkan nilai dan pengambilan


Mengambil kesimpulan berdasarkan
7 kesimpulan berdasarkan data, dengan
orientasi output data
berorientasi pada proses

Penjelasan didapat dari interpretasi Komplek dan pengalaman yang kaya


8
data-data numerik (berisi), terlepas dari data-data numerik

9 Reliabilitas dan validitas diketahui Reliabilitas dan validitas tidak diketahui

10 Perangkat pengukuran yang standar Perangkat pengukuran tidak standar

Intervensi, tidak ada keterlibatan


11 Keterlibatan partisipan
partisipan

Mengikuti metode ilmiah dengan


menggunakan HO + HA untuk Tidak mengikuti langkah-langkah metode
12
menerima, menolak, membuktikan, ilmiah, mencari makna dan substansi.
atau tidak menerima hipotesis.

Data naratif – kata-kata untuk


13 Data numerik
menggambarkan kompleksitas

Menggunakan berbagai macam variasi Pada prinsipnya menggunakan observasi


14
intrumen dan interview

Dengan asumsi realitas yang stabil


15 Dengan asumsi realitas yang dinamis
(statis)

16 Berorientasi pada verifikasi Berorientasi pada penemuan


Menganalisis realitas sosial melalui Melaksanakan observasi holistik dari total
17
variabel kontek dalam kejadian-kejadian sosial

Menggunakan metode statistik untuk Menggunakan analisis induksi untuk


18
menganalisis data menganalisis data

Mempelajari populasi atau sampel


19 Studi kasus
yang merepresentasikan populasi

D. Alasan memilih metode kualitatif

Sale, et al. (2002) menyatakan bahwa penggunaan metode dipengaruhi oleh dan mewakili
paradigma yang merefleksikan sudut pandang atas realitas. Lebih lanjut, Kasinath (2013)
mengemukakan ada tiga alasan untuk menggunakan metode kualitatif, yaitu (a) pandangan
peneliti terhadap fenomena di dunia (a researcher’s view of the world), (b) jenis pertanyaan
penelitian (nature of the research question), dan (c) alasan praktis berhubungan dengan sifat
metode kualitatif (practical reasons associated with the nature of qualitative methods).

Sementara itu, menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), pemilihan penggunaan


metode kualitatif dalam hal tujuan penelitiannya adalah untuk memahami bagaimana suatu
komunitas atau individu-individu dalam menerima isu tertentu. Dalam hal ini, sangat penting
bagi peneliti yang menggunakan metode kualitatif untuk memastikan kualitas dari proses
penelitian, sebab peneliti tersebut akan menginterpretasi data yang telah dikumpulkannya.

Metode kualitatif membantu ketersediaan diskripsi yang kaya atas fenomena. Kualitatif
mendorong pemahaman atas substansi dari suatu peristiwa. Dengan demikian, penelitian
kualitatif tidak hanya untuk memenuhi keinginan peneliti untuk mendapatkan
gambaran/penjelasan, tetapi juga membantu untuk mendapatkan penjelasan yang lebih dalam
(Sofaer, 1999). Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif, peneliti perlu membekali
dirinya dengan pengetahuan yang memadai terkait permasalahan yang akan ditelitinya.

Creswell (2007, p. 45-47) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang baik,
antara lain:

a. peneliti menggunakan prosedur mendapatkan data yang tepat.

b. Peneliti membatasi penelitian di dalam asumsi dan karakteristik dari pendekatan kualitatif.

c. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitiannya.

d. Peneliti memulai penelitian dengan satu fokus.

e. Penelitian berisi metode yang rinci, pendekatan yang tepat dalam pengumpulan data,
analisis data, dan penulisan laporan.

f. Peneliti menganalisis data menggunakan pemisahan analisis dalam beberapa level.

g. Peneliti menulis secara persuasif, sehingga pembaca dapat merasakan pengalaman yang
sama.
E. Proses penelitian dengan pendekatan kualitatif

Penelitian kualitatif dimulai dengan ide yang dinyatakan dengan pertanyaan penelitian
(research questions). Pertanyaan penelitian tersebut yang nantinya akan menentukan metode
pengumpulan data dan bagaimana menganalisisnya. Metode kualitatif bersifat dinamis,
artinya selalu terbuka untuk adanya perubahan, penambahan, dan penggantian selama proses
analisisnya (Srivastava, A. & Thomson, S.B., 2009).

Dalam hal pengumpulan data, Gill et. al. (2008) mengemukakan terdapat beberapa macam
metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi
pustaka, dan interview (individual atau grup). Namun demikian, yang paling popular adalah
menggunakan metode interview dan focus group discussion (FGD). Selanjutnya data yang
berhasil dikumpulkan, dianalisis untuk dapat memahami dan mendapatkan kesimpulan dalam
penelitian tersebut.

Untuk analisis data sendiri, terdapat empat permasalahan yang ditemui dalam menganalisis
data (Li & Seal, 2007), yaitu:

a. not knowing where to begin analyzing a large amount of material or how to relate research
questions to data.

b. ambiguous definition of coding categories

c. reporting or recording of data, often involving the omission of line numbers in transcripts
or the names of speakers.

d. inaccurate or overinterpretation of data.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi permasalahan dalam analisis data, Li & Seal (2007)
memberikan lima strategi dalam analisis data, yaitu:

a. connecting, was characterized by the need to establish a rigorous and valid connection
between statements made by the researcher and the actual data.

b. Separating, was characterized by the need to separate participants’ categories (emic


analysis) from researchers categories (etic analysis) and from the views of other authors.

c. Contrasting, was characterized by advice on adopting a systematic approach to identify


regular features or differences across settings.

d. Quantifying, was characterized by advice about counting or establishing the size of


selection of data needed to sustain arguments.

e. Deleting, was charactized by advice to get rid of irrelevant materials.

F. Kesimpulan
Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam. Oleh
karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas
suatu fenomena yang lebih komprehensif. Penelitian kualitatif yang memperhatikan
humanisme atau individu manusia dan perilaku manusia merupakan jawaban atas kesadaran
bahwa semua akibat dari perbuatan manusia terpengaruh pada aspek-aspek internal individu.
Aspek internal tersebut seperti kepercayaan, pandangan politik, dan latar belakang sosial dari
individu yang bersangkutan.

Selanjutnya, masing-masing pendekatan metode penelitian (kuantitatif dan kualitatif)


memiliki keunggulan masing-masing. Oleh karena itu, pemilihan metode penelitian juga
tergantung pada fenomena yang ingin diteliti.

Daftar pustaka

Ali, A. M. D., & Yusof, H. (2011). Quality and qualitative studies: The case of validity,
reliability, and generalizability. Issues in Social and Environmental Accounting, 5(1/2), 25-26

Basri, H. (2014). Using qualitative research in accounting and management studies: not a new
agenda. Journal of US-China Public Administration, October 2014, Vol.11, No.10, 831-838.
DOI: 10.17265/1548-6591/2014.10.003

Chua, W.F. (1986). Radical Developments in Accounting Thought. The Accounting Review,
Vol. 61, No. 4 (Oct., 1986), pp. 601-632.

Creswell, J.W. (2007). Qualitative inquiry & research design choosing among five
approaches. Second Edition. Sage Publications – California.

Gill, P., Stewart, K., Treasure, E., & Chadwick, B. (2008). Methods of data collection in
qualitative research: interviews and focus groups. British Dental Journal Volume 204 No.6.
DOI: 10.1038/bgj.2008.192

Kasinath, H. M. (2013). Understanding and using qualitative methods in performance


measurement. Journal of Educational Studies, Trend and Practices, 3(1), 46-57.

Li, S., & Seale, C. (2007). Learning to do qualitative data analysis: An observational study of
doctoral work. Qualitative Health Research, 17, 1442–1452. https://doi.org/10.1177/
1049732307306924

McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015). Research using qualitative, quantitative or mixed
methods and choice based on the research. Perfusion. DOI: 10.1177/0267659114559116

Mohamed, Z. M., Abdul Majid, A. H., & Ahmad, N. (2010). Tapping new possibility in
accounting research, in qualitative research in accounting, Malaysian case. Penerbit
Universiti Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia.

Sale, M. J., Lohfeld, L. H., & Brazil, K. (2002). Revisiting the quantitative-qualitative debate:
Implication for mixed-method research. Quality and Quantity, 36(1), 43-53.
Sofaer, S. (1999). Qualitative methods: what are they and why use them?. Health Services
Research 34:4 Part II (December 1999).

Srivastava, A. & Thomson, S.B. (2009). Framework analysis: a qualitative methodology for
applied policy research. JOAAG, Vol.4. No.2

Disclaimer

Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana
penulis bekerja.

Penelitian Deskriptif, Tujuan Hingga Contohnya

April 7, 2022

Menjadi salah satu metode penelitian yang dipilih saat akan meneliti sesuatu, penelitian
deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang
diteliti secara mendalam, luas dan terperinci. Metode penelitian ini digunakan untuk
memecahkan dan menjawab masalah dengan mengumpulkan data, klasifikasi, analisis,
kesimpulan dan laporan.

Penyajian data dalam penelitian deskriptif bisa dilakukan menggunakan tabel, grafik,
diagram, piktogram, perhitungan modus, median, mean, standar deviasi serta perhitungan
persentase. Biasanya metode penelitian deskriptif kerap digunakan dalam bidang kesehatan,
metode penelitian ini berbeda dengan metode lain yang cenderung lebih fokus pada
pembahasan suatu fenomena terjadi.
Pengertian Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang memperlihatkan karakteristik


populasi atau fenomena yang tengah diteliti. Hingga akhirnya metode penelitian ini utamanya
fokus pada menjelaskan objek penelitian dan menjawab peristiwa atau fenomena apa yang
terjadi. Metode ini berbeda dengan metode lain yang cenderung lebih fokus pada
pembahasan.

Kenapa suatu peristiwa atau fenomena tersebut terjadi, peristiwa dan fenomena yang
dimaksudkan disini adalah objek penelitian. Sementara hasil penelitiannya tentu saja akan
menggambarkan objek penelitian dengan detail, beberapa ahli memberikan definisi atau
pengertian dari metode penelitian yang menjadi salah satu metode penelitian.

 Etna Widodo Muchtar

Penelitian ini merupakan metode riset yang digunakan untuk memperjelas gejala sosial
melalui berbagai variabel penelitian yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
Penelitian yang dilakukan secara deskriptif pihak peneliti tidak perlu menyusun hipotesis.
Karena penelitian yang dilakukan untuk proses pengujian dan penulisan hasilnya didapat
langsung dari lapangan.

 Hidayat

Menjelaskan bahwa metode penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang lebih luas dalam
penggunaan data-data, artinya lebih condong pada analisa yang panjang dari awal hingga
akhir. Peneliti berhak melakukan penelitian dengan metode deskriptif yang kemudian dituntut
untuk memiliki komitmen yang kuat.

 Punaji

Merupakan metode riset yang bertujuan menjelaskan secara spesifik terkait peristiwa sosial
dan alam. Penjelasan secara spesifik membuat hasil penelitian menjadi lebih kompleks,
metode deskriptif menjadi lebih variatif karena bisa berupa angka dan juga bisa dalam kata-
kata.

 Sukmadinata

Metode penelitian deskriptif merupakan karakteristik penelitian yang mengungkap lebih


spesifik mengenai berbagai fenomena sosial dan alam yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat. Spesifik dalam definisinya, dimaksudkan untuk menyebutkan pada aspek
hubungan, dampak dan penyelesaian dari kegiatan penelitian.

 Sugiyono

Merupakan metode penelitian dalam menggambarkan suatu hasil penelitian, bahwa


penggambaran ini tidak digunakan untuk menyusun kesimpulan penelitian secara umum.
Penelitian diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, analisis dan juga penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif dalam memecahkan persoalan.
Tujuan Penelitian Deskriptif

 Mendeskripsikan

Tujuan pertama metode penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan, penelitian pada tahap
awal yakni mendeskripsikan temuan-temuan penelitian berdasarkan data-data yang dianalisis
dan kemudian dilakukan penelitian secara mendetail.

 Menjelaskan

Menjelaskan dalam hal ini adalah memberi penjelasan terkait hasil deskripsi penelitian yang
sudah ditemukan berdasarkan data-data tersebut. Data yang secara detail dimiliki oleh
peneliti harus dijabarkan agar pembaca jelas membaca dan memahaminya.

 Memvalidasi

Melakukan validasi yang dilakukan pada tahap terakhir, deskriptif ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menjelaskan semua temuan. Validasi kebenaran dan keakuratan hasil
temuan sangat diperlukan agar hasil penelitian tidak dianggap suatu kebohongan.

Kriteria Penelitian Deskriptif

 Masalah yang Dirumuskan Layak

Mengenai masalah penelitian yang menjadi topik dalam penelitian, apakah topik ini wajib
diangkat untuk diteliti. Sehingga peneliti dalam memakai metode penelitian ini tidak dapat
asal ketika memilih atau merumuskan suatu masalah penelitian. Selain rumusan masalah,
juga harus memuat nilai ilmiah.

 Tujuan Tak Boleh Terlalu Luas

Dalam penelitian dengan menggunakan metode deskriptif tak boleh terlalu luas, perlu
dipersempit dan sangat spesifik, sehingga isi laporan penelitian lebih fokus. Karena penelitian
dengan metode deskriptif menggambarkan dan menjelaskan objek penelitian secara detail,
sehingga tujuannya akan terlalu banyak dan kemungkinan pembahasannya terlalu luas dna
tidak terfokus.

 Data Adalah Fakta

Penelitian deskriptif memiliki kriteria bahwa data yang digunakan merupakan fakta,
meskipun menggambarkan objek penelitian tentu tidak bisa hanya didasarkan dari apa yang
disampaikan. Seperti referensi baik itu foto dan video maupun referensi lain yang digunakan,
peneliti juga harus terjun langsung di lapangan.

 Pembanding Harus Punya Validasi

Penelitian dengan metode deskriptif memiliki standar yang digunakan sebagai pembanding,
standar pembanding ini penting memiliki validasi. Sehingga jelas dan tentu tidak
mengandung unsur opini melainkan fakta. 
 Tempat dan Waktu Penelitian Jelas

Metode penelitian deskriptif wajib mencantumkan tempat dan waktu penelitian dengan jelas,
sehingga terdapat kewajiban untuk mencantumkan keterangan waktu. Tak hanya lokasi atau
tempat penelitian, sama seperti dengan penelitian yang dilakukan dengan metode lain.

 Hasil Dijelaskan Secara Detail

Peneliti memakai deskriptif sebagai hasil penelitian atau laporan hasil penelitian yang perlu
dijelaskan secara detail. Objek penelitian lalu dijelaskan dan digambarkan selengkap dan
sejelas mungkin, sehingga pembaca hasil penelitian juga memiliki gambaran terhadap objek
penelitian.

Ciri Penelitian Deskriptif

Variabel utama dalam penelitian dijelaskan secara detail, sehingga peneliti yang
menggunakan metode ini perlu mendeskripsikan  terkait umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pekerjaan, status dan variabel utama lain dengan detail.

 Adanya Hubungan Sebab Akibat

Memiliki hubungan sebab akibat yang kemudian oleh peneliti disajikan secara detail melalui
penelitian yang sudah dilakukan. Setelah melewati berbagai proses penelitian dan hasilnya
disajikan kepada para pembaca.

 Hasil Penelitian Disajikan Sesuai Data

Penelitian deskriptif menyajikan hasil penelitian dengan data yang sesuai fakta, data tersebut
murni didapatkan langsung dari lapangan. Oleh para peneliti kemudian dikembangkan yang
kemudian digambarkan dengan jelas dan detail.

 Data Terkumpul dari Periode Tertentu

Pengamatan dalam metode ini memerlukan waktu tertentu, karena data dari metode penelitian
ini penting untuk dikumpulkan di periode tertentu. Fenomena yang diambil terkadang lebih
mudah diamati pada periode waktu tertentu dan untuk memastikan hasil penelitian akurat.

 Wilayah Penelitian Fleksibel

Wilayah mana yang ditentukan sebagai lokasi penelitian sifatnya fleksibel, kondisi ini
membuat peneliti mampu membatasi lokasi penelitian hanya pada satu tempat. Selain itu
penelitian bahkan bisa dilakukan hingga dalam satu negara.

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Deskriptif

 Kelebihan

Jenis metode penelitian deskriptif bisa digunakan untuk menganalisis topik dan isu yang
jarang, susah dan menyimpang dalam masyarakat.
Metode deskriptif dapat digunakan untuk melakukan pengamatan dalam kondisi sosial yang
alami dan apa adanya.

Jenis penelitian ini tidak memakan banyak waktu seperti penelitian lain, misalnya seperti
penelitian kuantitatif.

Riset ini memiliki potensi dalam menggabungkan antara penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif secara bersamaan.

 Kekurangan

Metode penelitian deskriptif tidak bisa menghasilkan temuan yang signifikan melalui statistik
yang ditemukan.

Metode penelitian ini riskan dengan opini subjektif, sehingga hasilnya bisa menjadi bias atau
tidak jelas.

Jenis penelitian deskriptif tidak dapat digunakan untuk menjelaskan penyebab di balik


fenomena yang tengah terjadi dan diteliti.

Penelitian ini memiliki sifat kontekstual dan observasional, sehingga sulit dalam melakukan
verifikasi.

Langkah-langkah dalam Penelitian Deskriptif

 Melakukan identifikasi permasalahan yang spesifik dan signifikan dalam mencari


solusi menggunakan metode penelitian deskriptif.

 Langkah kedua dalam penelitian ini adalah melakukan perumusan dan membatasi
permasalahan secara spesifik.

 Melakukan studi pustaka dengan menggunakan sumber-sumber berdasarkan


permasalahan yang diteliti.

 Menentukan kerangka berpikir dan hipotesis penelitian sesuai dengan tujuan


penelitian merupakan langkah keempat dalam penelitian ini.

 Langkah selanjutnya adalah untuk menentukan metode yang akan digunakan dalam
penelitian, selanjutnya mengumpulkan, mengorganisasi dengan teknik statistika.

 Langkah yang terakhir dalam menerapkan metode deskriptif adalah membuat laporan
penelitian berdasarkan sistematika.

Metode-metode dalam Penelitian Deskriptif

 Metode Studi Kasus

Penelitian yang berfokus pada suatu objek untuk mempelajari kasus tertentu yang berkaitan,
tujuannya dapat memberi gambaran atau deskripsi secara rinci mengenai sifat, karakter, latar
belakang dari suatu kasus. Subjek penelitian bisa berupa individu, kelompok, lembaga dan
masyarakat.

 Deskriptif Kesinambungan

Merupakan metode yang dilakukan secara kontinyu dengan menggunakan riset sebelumnya
dalam mendapatkan pengetahuan dengan menyeluruh mengenai suatu peristiwa atau
fenomena. Metode penelitian ini lebih sering ditemukan pada pengkajian masalah-masalah
sosial.

 Penelitian Survei

Metode dengan mengumpulkan informasi melalui kuesioner, jajak pendapat hingga survei.
Untuk survei bisa dikatakan baik ketika peneliti memilih pertanyaan yang bagus, sehingga
hasil yang didapat mencakup seluruh informasi terkait suatu permasalahan.

 Penelitian Kepustakaan

Disebut juga tinjauan pustaka, merupakan penelitian yang membahas mengenai suatu
permasalahan kemudian mengaitkan dengan tulisan yang berkaitan dengan permasalahan
yang sedang terjadi tersebut.

 Penelitian Komparatif

Penelitian dengan perbandingan suatu hal dengan hal yang lainnya, sering diterapkan pada
penelitian kuantitatif. Yakni korelasi dan eksperimen, tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis faktor penyebab  terjadinya suatu peristiwa.

Jenis-jenis Metode dalam Penelitian Deskriptif

 Deskriptif Kuantitatif

Suatu riset kuantitatif yang bentuk deskripsinya menggunakan angka, penelitian ini berkaitan
dengan penjabaran melalui angka-angka statistik.

 Penelitian Deskriptif Kualitatif

Riset kualitatif yang deskripsinya memakai fakta dan fenomena yang didapatkan melalui
data-data secara apa adanya.

 Penelitian Verifikatif

Metode deskriptif yang tujuannya untuk menjelaskan suatu masalah secara aktual, sistematik
dan akurat dengan temuan fakta-fakta di lapangan.

 Deskriptif Korelasional

Riset yang memiliki tujuan dalam mengumpulkan informasi mengenai status hubungan dari
variabel-variabel yang sedang diuji.
 Deskriptif Analitik

Metode yang fungsinya mendapatkan data-data secara mendalam, di mana data-data tersebut
mengandung makna dan bisa memengaruhi substansi penelitian secara signifikan.

Contoh Penelitian Deskriptif

 Studi Kualitatif Deskriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik Vinyl di Yogyakarta.


Dilakukan oleh Sulistiyono dari Universitas Negeri Yogyakarta di tahun 2015. Riset
ini termasuk dalam deskriptif kualitatif, sebab menjelaskan hasil riset sebuah
fenomena yang terjadi di dalam masyarakat.

 Studi Deskriptif Kualitatif Kuantitatif: Prokrastinasi pada Mahasiswa Fakultas


Psikologi Universita Sanata Dharma. Dilakukan oleh Sofia Rosaria Lega Jaya dari
Universitas Sanata Dharma di tahun 2016, penelitian ini termasuk deskriptif
kuantitatif karena menjelaskan hasil riset menggunakan angka-angka statistik.

Demikian penjelasan mengenai penelitian deskriptif, tujuan hingga contohnya yang terjadi di
dalam masyarakat. Jurnal Sampoerna University memberi informasi lengkap terkait berbagai
macam metode penelitian, termasuk salah satunya penelitian deskriptif. Mahasiswa dibekali
dengan informasi yang akurat dan mudah dipahami sehingga mampu dipraktekkan tanpa
masalah di lapangan.

Sampoerna University memberi fasilitas lengkap kepada seluruh mahasiswa, termasuk bagi


yang sudah mengerjakan ujian akhir berupa skripsi atau penelitian lainnya. Fasilitas
penunjang mahasiswa diberikan Sampoerna University agar hasil yang diberikan juga
maksimal. Berbasis kurikulum internasional, Sampoerna University membentuk lulusan yang
siap bersaing di dunia internasional.

Referensi
Wikipedia.org- Deskriptif

Anda mungkin juga menyukai