Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PERKEMBANGBIAKKAN MAKHLUK HIDUP

DOSEN PENGAMPU :

AYYESHA DARA FAYOLA M.Pd

Disusun Oleh :

BELKIS NURBAITI (2201031003)

KELAS B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangbiakan pada Manusia


Pengertian berkembang biak adalah proses terbentuknya suatu individu baru
yang sama jenisnya dengan individu yang menghasilkannya. Tujuan dari
perkembangbiakan adalah sebagai cara untuk mempertahankan jenisnya supaya
tidak mengalami kepunahan atau untuk menghasilkan anak, melestarikan
jenisnya. Keturunan atau anaknya itu akan mewarisi sifat sifat biologis (hayati)
induknya.

Pertumbuhan dan perkembangan manusia dimulai sejak penggabungan antara


sel sperma dan sel telur yang membentuk zigot. Zigot merupakan cikal bakal dari
individu baru. Pertumbuhan dan perkembangan berlanjut hingga manusia dewasa
dan akan mengalami penuaan. Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
secara umum terjadi dalam dua tahap, pertama terjadi didalam rahim. Adapaun
perkemabangan tahap kedua di luar rahim.

1) Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di dalam Rahim

Pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim dimulai ketika


terjadi penggabungan antara sel sperma dan sel telur. Rahim hanya dimiliki

2
perempuan. Jadi, pertumbuhan dan perkembangan pertama kali terjadi di dalam
tubuh seorang ibu.

Bergabungnya sel sperma dan sel telur akan membentuk zigot. Proses
tersebut dinamakan dengan proses pembuahan atau fertilisasi. Setelah terjadi
pembuahan, zigot akan terus menerus membelah dan membentuk embrio. Setelah
120 jam dari pembelahan, embrio akan menempel di dinding rahim ibu. Proses
penempelan tersebut disebut implantasi. Embrio tumbuh menjadi janini dan mulai
mendapatkan makanan dan oksigen. Makanan dan oksigen diperoleh dari ibu.

Masa pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim disebut juga


dengan masa kehamilan. Masa kehamilan terjadi selama kurang dari 38 minggu.
Setelah kurang dari 38 minggu di dalam rahim, bayi akan lahir ke dunia dan
memulai pertumbuhan dan perkembangannya di luar rahim.

2) Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di Luar Rahim

Pertumbuhan dan perkembangan manusia di luar rahim atau setelah lahir


terjadi dalam beberapa tahap. Elizabeth Hurlock, seorang ahli psikologi
perkembangan, membaginya ke dalam empat tahapan. Tahapannya sebagi berikut:

a. Tahap orok, mulai lahir sampai usia dua minggu


b. Tahap bayi, mulai usia dua minggu sampai dua tahun
c. Tahap kanak-kanak, mulai usia dua tahun sampai masa pubertas (sekitar
11 tahun)
d. Tahap remaja atau pubertas, mulai usia dari 11 tahun sampai 21 tahun.

Setelah tahap remaja atau pubertas, manusia mengalami tahap dewasa.


Menusia terus mengalami penuaan sampai tahap manula. Pada proses penuaan,
secara fisik tubuh tidak mengalami pertumbuhan lagi, namun berkurang
kemampuannya. (S.Rositawaty, 2008: 17-20)

Pada masa pubertas akan terjadi ketidakstabilan emosi. Beberapa hal yang
perlu dilakukan untuk menghadapi masa pubertas adalah sebagai berikut:

3
a. Bersikap tenang dan percaya diri
b. Bersikap jujur dan terbuka kepada orang yang kamu percayai ketika terjadi
perasaan yang tidak enak. Hal itu akan membantu memberi ketenangan
dan jalan keluar.
c. Selalu menjaga kebersihan seluruh tubuh dan alat kelamin agar tetap sehat
dan bersih. (S.Rositawaty, 2008: 22)

B. Perubahan-Perubahan Fisik Tubuh Manusia Pada Masa Pubertas


Selama masa pubertas, yaitu masa akil balig (usia remaja), laki-laki atau
perempuan mangalami pertumbuhan yang pesat. Mereka bertambah tinggi amat
cepat. Pada akhir pubertas, biasanya terjadi antara usia 16 tahun sampai 20 tahun,
mereka umumnya tidak lagi bertambah tinggi.

Selain itu, pada masa pubertas, tubuh laki-laki ataupun tubuh perempuan akan
mengalami perubahan. Perubahan utama (primer) terjadi di dalam tubuh.
Perubahan tersebut memungkinkan seorang laki-laki dan wanita pada masa puber
menghasilkan bayi. Perubahan utama diiringi perubahan sekunder atau perubahan
fisik yang ciri-cirinya tampak pada tubuh manusia. Semua perubahan tersebut
diatur dan dikendalikan oleh hormon kelamin. (Haryanto, 2004; 16-17)

1. Perubahan Tubuh Laki-Laki

Perubahan utama (primer) pada laki-laki yang menandai masa pubertas adalah
mulai reproduksinya sel sperma (sel kelamin jantan) oleh alat tubuh laki-laki yang
disebut testis. Sel sperma dapat membuahi sel telur pada rahim perempuan
sehingga dapat menghasilkan bayi.

4
Tanda-tanda diproduksinya sel-sel sperma adalah pada waktu masa pubertas,
setiap laki-laki sudah menghasilkan sperma. Setiap hari testis dapat memproduksi
jutaan sperma. Akibatnya, setelah beberapa waktu, kantung testis menjadi penuh
dengan cairan sperma. Karena kantung sperma telah penuh, cairan sperma itu
akan keluar dengan sendirinya. Hal tersebut biasanya ditandai dengan mimpi
basah yang dialami laki-laki. Saat mimpi basah, laki-laki mengeluarkan sperma
yang telah memenuhi kantung testis tersebut.

Perubahan utama (primer) tersebut biasanya diiringi perubahan fisik


(sekunder) pada tubuh laki-laki. Dada terlihat bidang, tumbuh kumis, janggut dan
rambut-rambut halus disekitar alat kelamin, tumbuh jakun, suara lebih berat, dan
organ kelamin membesar.

Perubahan primer dialami semua laki-laki. Namun, tidak semua perubahan-


perubahan sekunder dialami laki-laki. Contohnya, ada laki-laki yang tidak tumbuh
kumis atau jakunnya tidak menonjol. (Haryanto, 2004; 17)

2. Perubahan Tubuh Perempuan

Perempuan utama (primer) pada perempuan yang menandai masa pubertas


adalah mulai diproduksinya sel telur oleh alat tubuh wanita yang disebt dengan
indung telur (ovarium). Hal tersebut ditandai dengan adanya mestruasi (haid)
yang dialami perempuan.

Sebuah sel telur masak diproduksi oleh indung telur. Pada saat yang bermaan,
terjadi pula penebalan dinding rahim. Selanjutnya, sel telur yang diproduksi di
indung telur dilepas menuju ke rahim. Dalam beberapa hari, jika tidak dibuahi
oleh sel sperma, sel tersebut mati dan terlepas keluar rahim. Sementara itu, lapisan
dinding rahim ikut terlepas bersama sel telur tadi dan mengalir keluar vagina. Hal
tersebut menyebabkan terjadinya pendarahan kecil. Darah ini menetas keluar
sedikit demi sedikit melalui lubang kemaluan selama dua sampai enam hari.
Kejadian itulah yang dinamakan dengan mestruasi. Siklus menstruasi biasanya
terjadi setiap 28 hari sekali. (Haryanto, 2004; 18)

5
Perubahan fisik perempuan pada saat pubertas akan terlihat lebih jelas
dibanding dengan laki-laki. Perubahan yang dialami adalah sebagai berikut:

a. Suara menjadi lebih nyaring


b. Organ reproduksi mulai menghasilkan sel telur, ditandai dengan datangnya
haid atau menstruasi
c. Payudara mulai berkembang
d. Tumbuh rambut di ketiak dari pangkal paha
e. Kulit menjadi lebih halus Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di
dalam Rahim (Sulistyowati, 2009:19)

C. Perkembangbiakkan pada Hewan


Perkembangbiakan hewan memiliki tujuan untuk melestarikan jenisnya
terlebih lagi adalah banyak hewan yang ada di Indonesia hampir di ambang
kepunahan. Oleh sebab itulah perkembangbiakan perlu dilakukan agar hewan
tersebut tidak punah. Sebenarnya setiap makhluk hidup memiliki kemampuan
untuk melestarikan jenisnya dengan cara berkembangbiak hewan, namun seiring
dengan campur tangan manusia banyak makhluk hidup yang tidak dapat
melestarikan jenisnya.

Sama halnya dengan tumbuhan, perkembangbiakan hewan dibedakan menjadi


pengelompokan hewan dua macam yaitu dengan cara kawin maupun tidak kawin.
Cara kawin akan dilakukan oleh hewan dengan meleburkan sel kelamin jantan
dengan sel telur betina. Hasil peleburan tersebut akan menghasilkan individu baru.
Perkembangbiakan dengan cara vegetatif atau tidak kawin juga akan dilakukan
pada hewan dengan tingkat rendah. (Sari Maya. 2015. Perkembangan Hewan
Generatif dan Vegetatif. https://dosenbiologi.com, diakses pada 20 April 2018
pukul 14.30 WIB).

1) Perkembangbiakkan secara tak kawin (vegetatif)

Perkembangbiakkan secara vegetatif terjadi tanpa melalui proses pembuahan.


Perkembangbiakkan vegetatif pada hewan invertebrata, meliputi:

6
a. Tunas

Hydra merupakan contoh hewan yang berkembang biak dengan bertunas.


Hydra yang sudah cukup tua dan besar membentuk tunas. Tunas ini kemudian
lepas dari induknya dan berkembang menjadi individu baru. Pada
perkembangbiakkan ini, calon generasi muncul dari bagian samping tubuh. Lama
kelamaan calon tersebut membesar dan memisahkan diri dari induknya. Contoh
hewan yang dapat bertunas adalah anemon laut dan hydra.

b. Membelah diri

Membelah diri adalah proses pembentukan individu baru, melalui proses


membelahan diri. Pembelahan diri menghasilkan dua individu baru atau lebih.
Conth hewan yang berkemabng biak dengan membelah diri adalah amoeba dan
paramecium. Perkembangbiakkan ini terjadi pada hewan bersel satu, seperti
amoeba, protozoa, paramecium, dan virus. Secara umum perkembangbiakkan
vegetatif pada hewan bersel satu dengan cara membelah diri. Cotoh hewan bersel
satu, misalnya amoeba, perkembangbiakkannya dimulai dengan pembelahan
cairan sel dan dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru. Masing
masing hidup sendiri dan akan membelah diri lagi.

7
Pembelahan diri pada Protozoa (a) bagian
sel protozoa, (b) dan (c) inti sel membulat dan memanjang,
(d) terbagi menjadi 2 inti sel yang sama.

c. Fragmentasi

Fragmentasi adalah perkembangbiakkan makhluk hidup yang berasal dari


potongan tubuhnya sendiri. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara
fragmentasi adalah Planaria. Cacing planaria merupakan cacing pipih. Planaria
dapat ditemukan di sungai. Ukurannya sangat kecil. Jika dipotong pada bagian
tubuhnya, potongan tubuh itu akan tumbuh menjadi individu baru. (Sulistyowati
dan Sukarno, 2006:27-28)

1. Perkembangbiakkan secara kawin (Generatif)

Perkembangbiakkan secara kawin terjadi karena adanya pembuahan sel telur


oleh sel sperma. Sel sperma dihasilkan hewan jantan. Adapun sel telur dihasilkan
hewan betina. Cara perkembangbiakkan hewan akan dijelaskan sebagai berikut.

8
a. Bertelur (Ovipar)

Jenis hewan yang berkembang biak dengan bertelur adalah bangsa burung,
ikan, serangga, dan hewan amfibi. Cara berkembang biak dengan bertelur disebut
ovipar. Ovipar berasal dari kata ovum, yang berarti telur. Burung merpati, elang,
ayam dan bebek merupakan bangsa burung. Hewan-hewan ini mengerami
telurnya sampai menetas.

Berbagai jenis ikan, serangga, dan hewan amfibi juga berkembang biak
dengan bertelur. Pernahkah kamu melihat ikan mas atau kupu-kupu sedang
mengerami telurnya? Telur hewan-hewan itu memang tidak perlu dierami. Telur-
telur itu akan menetas sendiri. Akan tetapi, ada juga jenis ikan dan hewan amfibi
yang memelihara telurnya, misalnya ikan mujair dan beberapa jenis katak. Ikan
mujair memelihara telur-telurnya di dalam mulut. Sebaliknya, telur-telur katak
ada yang dipelihara oleh katak jantan. Telur-telur katak itu dibawa di punggung
bagian bawah dan dipegang oleh kaki belakangnya. Ikan mujair dan katak tersebut
memelihara terlurnya sampai menetas.

Telur (ovum) dihasilkan oleh hewan betina. Alat kelamin betina yang
menghasilkan terlur disebut ovarium (indung telur). Telur-telur itu lalu dibuahi
oleh sperma dari hewan jantan. Alat kelamin jantan yang menghasilkan sperma
disebut testis. Sperma membuahi telur (ovum) pada saat terjadi perkawinan. Telur
yang telah dibuahi akan tumbuh menjadi embrio, yaitu calon bayi. Jika telur-telur
itu tidak dibuahi, maka telur tidak akan menghasilkan calon bayi.

Ada dua macam cara pembuahan terhadap telur-telur hewan, yaitu pembuahan
dalam (internal) dan pembuahan luar (eksternal). Pembuahan dalm terjadi di
dalam tubuh hewan betina, misalnya pada bangsa burung dan serangga. Ayam
jantan membuahi telur pada saat telur berada di dalam tubuh ayam betina. Pada
saat itu cangkang (kulit) telur yang keras belum terbentuk. Pembuahan luar terjadi
di luar tubuh hewan betina, misalnya pada ikan mas jantan membuahi telur pada
saat telur berada di luar tubuh ikan mas betina.

9
b. Melahirkan (Vivipar)

Cara berkembang biak dengan melahirkan disebut vivipar. Hewan-hewan


yang melahirkan anaknya antara lain kucing, sapi, kijang, harimau, dan tikus.
Hewan-hewan tersebut hidup di darat. Adapula hewan air yang berkembang biak
dengan melahirkan, misalnya pesut, lumba-lumba, dan paus. Pesut, lumba-lumba,
dan paus tidak termasuk golongan ikan. Selain itu, pesut, lumba-lumba dan paus
bernafas dengan paru-paru.

Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan tetapi, telur tersebut
tidak dikeluarkan dari tubuh hewan betina. Telur itu juga tidak dibungkus oleh
cangkang (kulit telur yang keras). Selanjutnya, telur tersebut dibuahi oleh sperma
hewan jantan di dalam rahim (uterus) saat terjadi perkawinan. Rahim terdapat di
dalam tubuh hewan betina. Sperma dihasilkan dalam tubuh hewan jantan.

Telur yang telah dibuahi akan tumbuh menjadi calon bayi. Calon bayi
mengalami pertumbuhan selama berada di dalam rahim. Selama itu, hewan betina
menjalani masa bunting. Lamanya masa bunting setiap jenis hewan berbeda-beda.
Misalnya lama bunting pada kucing adalah sembilan minggu.

Setelah pertumbuhan calon bayi di dalam rahim sempurna, maka bayi hewan
itu dilahirkan. Oleh karena itu, induk hewan merawat anaknya dengan sangat
baik. Bayi hewan tersebut diberi makan dengan cara disusui. Hewan yang
menyusui anakanya disebut mamalia (mamae=kelenjar susu). Hewan mamalia
yang hidup di darat disebut mamalia darat. Hewan mamalia yang hidup di air

10
disebut mamalia air. Lumba-lumba, singa laut, pesut dan paus merupakan
mamalia air.

c. Bertelur melahirkan (Ovovivipar)

Cara berkembang biak dengan bertelur melahirkan disebut ovovivipar. Jenis


hewan yang berkembang biak dengan cara itu adalah bangsa reptil, yaitu beberapa
jenis ular dan beberapa jenis kadal.

Cara bertelur melahirkan merupakan perpaduan cara bertelur dan cara


melahirkan. Seperti hewan yang bertelur, hewan betina yang ovovivipar juga
mengeluarkan telur dari tubuhnya. Akan tetapi, telur yang dikeluarkan itu telah
tumbuh menjadi calon bayi. Calon bayi tumbuh hampir sempurna. Jadi, saat telur
dikeluarkan dari tubuh hewan betina, saat itu juga calon bayi dilahirkan. (Arifin,
dkk, 2009: 28-29)

D. Perkembangbiakan pada tumbuhan

1. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan

11
Perkembangbiakan secara generatif dialami tumbuhan berbiji dan terjadi
penyerbukan. Penyerbukan atau persarian adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke
atas kepala putik. Penyerbukan akan diikuti dengan pembuahan. Jika pembuahan
berhasil, maka biji akan terbentuk. Biji menghasilkan calon tumbuhan baru. Jika
ditanam jatuh ke tanah, biji akan tumbuh menjadi tanaman baru.

a. Bunga
Tumbuhan berasal dari biji. Biji akan tumbuh menjadi kecambah. Kecambah
akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Bunga yang sempurna mempunyai bagian-
bagian yang terdiri dari tangkai, bunga, kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.

Fungsi bagian bunga:


1) Kelopak bunga berfungsi melindungi bunga sewaktu masih
kuncup. Kelopak bunga akan membuka saat bunga mulai mekar.
2) Mahkota bunga berfungsi menarik serangga untuk datang.
Mahkota ini merupakan bagian bunga paling indah, biasanya
mempunyai bentuk dan warna yang menawan.
3) Putik bunga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina pada
tumbuhan. Bentuk putik ini seperti botol yang lehernya lurus dan
panjang. Bagian putik yang paling ujung disebut kepala putik.
Bagian putik yang paling panjang disebut tangkai putik. Putik
bagian bawah yang menggembung berisi bakal buah. Di dalam
bakal buah terdapat juga bakal biji. Bakal biji mempunyai dua inti,
yaitu sel telur dan calon lembaga.

12
4) Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan pada
tumbuhan.Benang sari mengandung banyak serbuk sari.

Macam-macam bunga:

1. Bunga jantan ialah bunga yang hanya memiliki benang sari.


2. Bunga betina ialah bunga yang hanya memiliki putik.
3. Bunga hermafrodit ialah bunga yang memiliki putik dan benang sari dalam
satu kuntum. Contohnya bunga sepatu.

b. Penyerbukan dan Pembuahan


Apabila serbuk sari jatuh jatuh dan menempel di kepala putik, maka terjadilah
penyerbukan atau persarian. Serbuk dari itu lalu tumbuh membentuk bukuh
serbuk sari. Buluh serbuk sari mempunyai dua inti. Setelah mencapai bakal biji,
maka kedua inti buluh serbuk sari membuahi inti bakal biji. Sel telur (ovum) yang
dibuahi tumbuh menjadi biji. Calon lembaga yang dibuahi, tumbuh menjadi
lembaga (endosperm). Lembaga (endosperm) merupakan tempat cadangan
makanan bagi biji.
Selanjutnya biji tumbuh dan membentuk bakal tunas. Bersamaan dengan itu,
bakal buah tumbuh menjadi buah. Bakal tunas itu merupakan calon tumbuhan
baru. Jadi, jika biji yang telah matang itu ditanam, maka tanaman baru akan
tumbuh.
Tanaman baru yang dihasillkan
dari perkembangbiakan secara
generatif (melalui biji) sering
mengecewakan. Tanaman baru itu
kadang mempunyai sifat yang sama
dengan induknya. Akan tetapi, lebi
ering terjadi tanaman baru itu
mempunyai sifat yang
menyimpang dari induknya. Oleh karena itu, orang lebih menyukai
perkembangbiakan tanaman secara vegetatif, khususya vegetatif buatan.

13
c. Cara-cara penyerbukan
Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibagi menjadi empat macam.
1. Penyerbukan sendiri, bila serbuk sari suatu bunga jatuh di kepala putik
bunga itu juga. Contohnya penyerbukan sendiri pada bunga turi.
2. Penyerbukan tetangga, bila serbuk sari suatu bunga jatuh di kepala putik
bunga lain dalam satu pohon. Contohnya penyerbukan tetangga pada bunga
kupu kupu.
3. Penyerbukan silang, bila serbuk sari suatu bunga jatuh di kepala putik
bunga pohon lain yang sejenis. Contohnya penyerbukan silang pada bunga
pukul empat.
4. Penyerbukan bastar, bila serbuk sari suatu bunga jatuh di kepala putik
bunga lain yang tidak sejenis. Contohnya penyerbukan bastar pada jambu air.

Tumbuhan baru hasil perkembangbiakan generatif memiliki sifat yang tidak


sama dengan induknya. Selain itu, diperlukan waktu lebih lama untuk berbuah.
Oleh karena itu, kita lebih suka memilih perkembangbiakan tanpa melalui
perkawinan yang disebut perkembangbiakan vegetatif.

2. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan


Perkembangbiakkan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk
hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan. Perkawinan adalah peristiwa
bertemunya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.

Perkembangbiakkan vegetatif hanya melibatkan satu induk saja. Makluk


hidup baru (keturunan) berasal dari bagian tubuh induknya (satu induk). Karena
hanya melibatkan satu induk, maka makhluk hidup baru memiliki sifat biologis
yang sama dengan induknya.

Perkembangbiakkan secara vegetatif dikelompokkan menjadi dua macam,


yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan vegetatif buatan. Pada
perkembangbiakan secara vegetatif alami, makhluk hidup baru terbentuk tanpa
bantuan manusia. Pada perkembangbiakan secara vegetatif buatan, makhluk hidup
baru terbentuk dengan bantuan manusia.

14
a. Perkembangbiakan vegetatif alami
Jahe, pisang, bawang merah, dan kentang tidak berkembang secara kawin.
Oleh karena itu, keempat jenis tanaman ini digolongkan dalam
perrkembangbiakan vegetatif.
Tumbuhan melakukan perkembangbiakan vegetatif dengan berbagai cara:
1. Akar tinggal
Akar tinggal atau rizoma yaitu batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah.
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan akar tinggal adalah jahe,
lengkuas, kunyit, dan kencur. Akar tingga atau rizoma merupakan batang yang
tertanam dan tumbuh di dalam tanah. Batang tersebut tumbuh secara mendatar
dan tampa seperti akar. Ciri-ciri akar tinggal adalah sebagai berikut:
(1) Bentuknya mirip akar, tetapi berbuku-buku seperti batang dan pada
ujungnya terdapat kuncup.
(2) Pada setiap buku terdapat semacam daun yang berubah menjadi sisik.
(3) Pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.

Jika ujung rizoma atau tunas ketiak tumbuh menjadi tumbuhan baru, maka
tumbuhan tersebut tetap bergabung dengan tumbuhan induk dan membentuk
rumpun. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah
jahe, lengkuas, temulawak, kunyit, dan rumput.

2. Umbi lapis
Bawang merah mempunyai bentuk berlapis-lapis. Umbi yang berlapis-lapis
dan di tengahnya tumbuh tunas disebut umbi lapis. Umbu lapis terdiri dari atas
daun yang mengelilingi cakram (batang) dan membengkak di dalam tanah.

15
Pada tumbuhan atas dari setiap buku(ruas), tumbuh daun yang tebal dengan
satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdeakatan sehingga seperti berlapis-
lapis. Pada permukaan bawah dari setiap buku, tumbuh akar serabut tepat di
bawah batangnya (cakram). Umbi lapis baru yang berasal dari tunas ketiak terluar
akan tumbuh membentuk tunas yang disebut siung.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis antara lain bawang
merah, bawang bombay, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip.

3. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah. Ujung batang
menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan, terutama
zat tepung. Pada suatu lekukan di permukaan batang atau umbi tersebut terdapat
tunas yang disebut mata tunas. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan
umbi batang adalah kentang.

4. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar dan berisi cadangan makanan. Ciri-ciri
umbi akar adalah sebagai berikut.

16
(1) Umbi tidak berbuku-buku.
(2) Umbi hanya mempunyai kuncup dan daun.
(3) Umbi tidak mempunyai mata tunas.

Jika umbi akar ditanam, maka akan tumbuh tunas-tunas baru dari bagian yang
merupakan sisa batang. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi
akar adalah wortel dan bunga dahlia.

5. Tunas

Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas contohnya adalah pohon


pisang dan bambu. Tumbuhan dikatakan berkembang biak dengan tunas apabila
tunas dari tumbuhan induk
tumbuh menjadi tumbuhan
baru. Tunas ini tumbuh dari
bagian bawah tanah dan
muncul di samping
tumbuhan induk. Akan
tetapi, ada pula tunas yang
muncul di bagian bawah
tumbuhan, seperti tunas
yang muncul dan tumbuhan di daun. Tunas itu disebut tunas adventif. Contoh
tumbuhan yang memiliki tunas adventif adal

17
Tunas Adventif (cocor bebek)

6. Spora

Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora antara lain tumbuhan paku,
jamur dan ganggang. Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil sehingga tidak
dapat dilihat dengan mata saja. Spora dapat dilihat dengan alat mikroskop. Spora
dibentuk dan disimpan dalam kotak spora yang disebut sporangium.

Tumbuhan paku mempunyai bentuk daun yang indah. Sporangium pada


tumbuhan paku terdapat pada bagian bawah daun. Jika daun dibalik, maka kita
dapat melihat kotak spora di bagian bawah tepi daun.

Jamur tidak mempunyai zat hijau daun. Jamur tidak berbunga. Oleh karena
itu, jamur tidak berbuah dan berbiji. Jamur tumbuh di tempat-tempat yang
lembab. Jamur berkembang biak dengan spora. Pada jamur tempe, sporangium
terletak pada ujung hifa yang menggembung. Hifa adalah benang-benang yang
menyusun tubuh jamur. Sporangium jamur berisi banyak spora. Bila spora masak,
maka sporangium akan pecah dan spora-spora akan keluar. Spora-spora itu dapat
langsung jatuh ke tanah dan dapat pula disebarkan ke tempat-tempat yang jauh
oleh angin dan air. Apabila spora itu jatuh di tempat yang tidak cocok, maka akan
tumbuh hifa baru. Setiap hifa akan tumbuh membentuk cabang-cabang yang
disebut rizoid. Selanjutnya rizoid melekatkan diri di tempat ia tumbuh, maka
tumbuhlah jamur baru.

Pada golongan ganggang,


sporangium terdapat pada

18
tumbuh ganggang itu sendiri. Setiap spora dilengkapi bulu cambuk atau bulu getar
yang berguna sebagai alat gerak dalam air. Spora ini disebut zoospora. Bila
zoospora itu mendapatkan tempat yang cocok, maka zoospora akan menempel
dan berkembang menjadi individu baru.

7. Geragih

Batang yang tumbuh menjalar di atas atau bawah permukaan tanah disebut
geragih. Tunas pada buku-buku batang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Ujung geragih yang menyentuh tanah akan membelok ke atas. Pada bagian bawah
geragih akan muncul akar serabut. Walaupun tetap berhubungan dengan
induknya, tumbuhan baru tidak bergantung pada induknya.

Contoh tumbuhan bergeragih di atas permukaan tanah adalah arbei,


peganganm dan semanggi. Contoh tumbuhan bergeragih di bawah permukaan
tanah adlaah rumput teki.

8. Membelah diri

Tumbuhan tingkat rendah berkembang biak dengan membelah diri. Tumbuhan


tingkat rendah itu terdiri dari satu sel, misalnya ganggang hijau. Jadi, ganggang
hijau memperoleh keturunan dengan cara membelah sel tubuhnya menjadi dua.

19
b. Perkembangbiakan vegetatif buatan
Tidak semua tumbuhan berkembangbiak vegetatif alami. Beberapa tumbuhan
dapat berkembangbiak dengan bantuan manusia. Perkembangbiakan ini disebut
perkembangbiakan vegetatif buatan.
Tanaman tanaman berbiji biasanya memerlukan waktu lama untuk berbuah.
Oleh karena itu, kita lebih suka memperbanyak tanaman buah buahan dengan cara
perkembangbiakan vegetatif buatan supaya hasilnya lebih cepat dipanen serta sifat
anak sama dengan induk. Beberapa cara perkembangbiakan tumbuhan secara
vegetatif buatan (Neti Lim, dkk, 2009:35-39 )
1. Cangkok

Banyak jenis tumbuhan yang dapat dicangkok. Jenis tumbuhan yang bisa
dicangkok adalah pohon buah
buahan, misalnya mangga, jeruk, dan
jambu merupakan jenis tumbuhan
berkayu yang mudah dicangkok.
Jenia tanaman hias dapat juga
dicangko misalnya bunga melati dan
soka.

Ada pula jenis tumbuhan berkayu yang agak sulit untuk dicangkok, misalnya
pohon cemara. Jenis tumbuhan berkayu juga dapat dicangkok yaitu dengan cara
khusus misalnya pohon pepaya dan salak.

20
Mencangkok pohon berkayu dilakukan dengan cara mengupas kulit batang.
Bagian batang yang

telah dikupas itu, kemudian dilapisi tanah subur dan dibungkus dengan sabut
kelapa, ijuk, atau plastik.

2. Setek
Perkambangbiakan dengan setek dengan cara menanam bagian tertentu
tumbuhan tanpa menunggu tumbuhnya akar baru lebih dahulu. Dibandingkan cara
perkembangbiakan vegetatif buatan lainnya, cara setek adalah yang termudah.
Pembiakan tanaman dengan setek ada yang menggunakan batang (kayu) disebut
setek batang, ada juga yang menggunakan daun disebut setek daun.

a. Setek batang
Potongan batang tumbuhan yang hendak disetek harus mempunyai sebuah
mata sebagai bakal tunas. Potongan batang itu umumnya merupakan batang yang
cukup tua. Jenis tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan setek batang
antara lain: ketela pohon, mawar, dan sirih. Potongan batang itu ditanam pada
tanah subur yang gembur. Tanah diusahakan selalu dalam keadaan cukup lembab.

b. Setek daun

Perkembangbiakan dengan setek daun


umumnya diterapkan pada tanaman hias,
misalnya cocor bebek, begonia, dan sri rejeki..
daun yang setek ini harus yang cukup tua dan

21
berwarna hijau segar. Jangan memlih daun yang kekuning kuningan karena daun
itu telah layu. Tanah untuk menanam harus gembur dan lembab.

Perkembangbiakan dengan setek daun sangat sederhana. Daun cocor bebek


yang disetek cukup diletakan dipermukaan tanah. Beberapa hari kemudian,
tumbuh tunas dan akar dari lekukakn lekukan dibagian tepi daun. Tunas itu
menjadi tanaman baru.

3. Tempel (okulasi)
Tempel (okulasi) adalah cara pembudidayaan tanaman dengan menempelkan
tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Setiap tumbuhan itu
mempunyai sifat berbeda. Tunas dan batang itu dapat tumbuh menjadi tanaman
yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk.

Batang dan tunas yang di okulasi berasal dari dua tumbuhan. Batang yang
ditempel merupakan tumbuhan yang mempunyai akar dan batang yang kuat.
Tunas diambil dari tumbuhan yang mempunyai buah yang manis dan lebat. Jenis
tumbahan yang dapaqt diokulasi antara lain: mangga, belimbing dan avokat.

4. Sambung pucuk (enten)

Sambung pucuk merupakan penyatuan kucup dengan batang bawah. Pucuk


dan batang bawah yang disambung itu berasal dari dua tumbuhan. Sambung
pucuk dapat dihasilakan tanaman yang lebih baik mutunya. Bila dibandingkan

22
dengan ovulasi ternyata sambung pucuk lebih cepat menghasilkan. Cara sambung
pucuk dapat dilakukan terhadap tanaman hias, buah buahan, dan perkebunan.
Jenis tanaman itu antara lain kembang sepatu, durian, jambu, dan kopi.

Sambung pucuk dilakukakan secara sederhana. Batang bawah diperoleh dari


semaian biji. Pucuk diambil dari cabang tumbuhan yang mempunyai sifat sifat
baik, misalnya berbunga indah dan berbuah manis. Pucuk kemudian disambung
dengan batang bawah. Penambungan dilakukan dengan menggunakan tali plastik
atau rafia.

5. Runduk

Jenis tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan runduk sangat


sedikit.tumbuhan itu mempunyai batang yang panjang dan lentur. Tumbuhan yang
dapat dikembangbaiakn dengan cara merunduk antara lain: melati, alamanda,
apel, dan mawar pagar.

Perkembangbiakan tanamana
dengan cara merunduk dilakukan
dengan sangat sederhana. Batang
tanaman dikerak setidkit. Batang
itu kemudia dilengkungkan atau
dirundukan ketanah. Tanah itu harus selalu lembab. Oleh karena itu, harus rajin
disirami. Setelah beberapa hari, dari batang yang tertimbun akan keluar akar.
Dengan demikian, telah tumbuh tanaman baru. (Muharam, dkk, 2008: 48-50)

23
PENUTUP

A. Kesimpulan

Mahluk hidup pasti memiliki fase pertumbuhan dan perkembangan dimana


ditandai dengan berubahnya bentuk fisik maupun secara psikologis mahluk hidup
hidup itu sendiri baik manusia, tumbuhan maupun hewan.
Cara makhluk hidup terutama tumbuhan dan hewan sangat beraneka ragam.
Adapun tujuan utama makhluk hidup itu berkembangbiak adalah untuk
memperoleh keturunan.
Berikut ini adalah cara perkembangbiakan pada tumbuhan meliputi
perkembang-biakan secara kawin (generatif) meliputi penyerbukan benang sari
dan kepala putik dan perkembangbiakan secara tak kawin (vegetatif) meliputi
vegetatif alami dan vegetatif buatan. Sedangkan cara perkembangbiakan pada
hewan yaitu Ovipar (Bertelur), Vivipar (melahirkan), dan Ovovivipar (Bertelur-
melahirkan).

24
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto. 2004. Sains SD. Jakarta:Erlangga.

Aris Muharam, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyowati dan Sukarno. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:Swadya Murni.

Arifin Mulyanti, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku.


Jakarta:Setia Purna Inves.

Lim Neti, dkk. 2009. Seri Paduan Belajar dan Evaluasi IPA. Jakarta:Grasindo.

Sari Maya. 2015. Perkembangan Hewan Generatif dan Vegetatif.


https://dosenbiologi.com, diakses pada 20 April 2018 pukul 14.30 WIB

25
26

Anda mungkin juga menyukai