Anda di halaman 1dari 2

1.

Menurut analisa saya Legislative review dan judicial review merupakan dua konsep yang
berbeda dalam konteks hukum dan sistem pemerintahan. Legislative review mengacu pada
proses pengawasan dan evaluasi terhadap keputusan-keputusan yang diambil oleh badan
legislatif (parlemen) dalam proses pembuatan undang-undang. Tujuan utama legislative review
adalah untuk memastikan bahwa undang-undang yang dibuat konsisten dengan konstitusi,
tidak bertentangan dengan undang-undang yang ada, dan tidak melanggar hak-hak individu.
Proses legislative review dilakukan oleh lembaga atau badan-badan lain dalam pemerintahan,
seperti badan eksekutif atau lembaga yudikatif. Sedangkan, Judicial review merupakan proses
pengujian dan penilaian oleh kehakiman terhadap keputusan-keputusan yang diambil oleh
badan legislatif atau lembaga pemerintahan lainnya. Judicial review dilakukan oleh pengadilan
untuk memeriksa apakah undang-undang atau keputusan pemerintah tersebut sesuai dengan
konstitusi atau tidak. Dalam hal ini, pengadilan menilai apakah keputusan tersebut bersifat
konstitusional atau tidak. Jika pengadilan menemukan keputusan tersebut bertentangan dengan
konstitusi, mereka dapat membatalkannya atau menyatakan tidak sah.

Dalam rangka memastikan keadilan dan menjaga keseimbangan kekuasaan dalam sistem
pemerintahan, legislative review dan judicial review berperan penting. Legislative review
dilakukan oleh badan-badan pemerintahan lainnya untuk memastikan keputusan legislatif
konsisten dengan konstitusi dan hukum yang berlaku. Sementara itu, judicial review dilakukan
oleh pengadilan untuk memastikan keputusan pemerintah, termasuk undang-undang yang
dibuat oleh badan legislatif, sesuai dengan konstitusi.

2. Di Indonesia, terdapat beberapa contoh legislative review yang telah dilakukan oleh lembaga-
lembaga pemerintahan untuk memastikan kepatuhan undang-undang terhadap konstitusi.
Beberapa contoh legislative review di Indonesia meliputi
a. Mahkamah Konstitusi (MK):
Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga peradilan yang memiliki kewenangan untuk
melakukan legislative review di Indonesia. MK dapat menguji konstitusionalitas undang-undang
yang diterbitkan oleh badan legislatif, seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Contohnya,
dalam beberapa kasus, MK telah membatalkan undang-undang yang dinilai tidak sesuai
dengan ketentuan konstitusi.
b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR):
DPR sebagai badan legislatif juga dapat melakukan legislative review terhadap undang-undang
yang telah diterbitkan. DPR dapat merevisi atau mengubah undang-undang yang sudah ada
jika ditemukan kekurangan atau perlu penyesuaian dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan masyarakat.
c. Badan Legislasi Nasional (BLN):
Badan Legislasi Nasional adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi
terhadap produk hukum yang dihasilkan oleh DPR. BLN melakukan legislative review terhadap
rancangan undang-undang (RUU) yang diajukan oleh anggota DPR, sehingga memastikan
kualitas dan kesesuaian RUU dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Badan Pengawas Peradilan (Bawas MA):
Badan Pengawas Peradilan merupakan lembaga yang bertugas mengawasi kinerja hakim di
Indonesia. Bawas MA juga dapat melakukan legislative review terhadap putusan-putusan
pengadilan untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang dan konstitusi.

Anda mungkin juga menyukai