Anda di halaman 1dari 8

Tafsir Maqashidi

Ayat Sosial Politik


Surah An-Nisa : 59
Kelompok 12 :
• Mohammad Ma’sum
• Muhammad Ridwan
• Asykhiaul Ghina
Asbabun Nuzul
Dalam riwayat Imam Bukhari dikemukakan bahwa
turunnya QS. An-Nisa: 59 berkenaan dengan
diutusnya Abdullah bin Hudzafah oleh Rasulullah
sebagai pemimpin suatu pasukan. Dan menurut
Ibnu Hajar Al Asqalani, kisah Abdullah bin
Hudzafah ini menjadi sebab turunnya An-nisa : 59
karena adanya batasan saat taat kepada perintah
(pimpinan) dan menolak perintah untuk terjun ke
dalam api. Mereka butuh petunjuk apa yang harus
dilakukan. Dan ayat ini memberikan petunjuk,
apabila berselisih pendapat, maka merujuk kepada
keputusan Allah dan Rasul-Nya.
Munasabah

Pada ayat sebelumnya, Allah memerintahkan untuk


menyerahkan kewajiban-kewajiban yang dipercayakan dari
seseorang kepada orang yang berhak menerimanya dalam
artian orang yang menerimanya adalah orang yang memang
ahli di bidangnya, di antaranya adalah ahli dalam
menetapkan suatu hukum dan ahli dalam memimpin
kekuasaan. Karena adanya mereka, maka orang-orang yang
ada di bawah kekuasaannya haruslah menaati mereka.
Namun apabila dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan
pendapat, maka diharuskan untuk kembali kepada Al-
Quran dan hadis.
Tafsir QS. An-Nisa : 59
• Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad) dan Ulil Amri
(‫) اطيعوا هللا واطيعوا الرسول واولي االمر‬.
1. Taat kepada Allah yaitu dengan menaati atau mematuhi perintah dan
larangan-Nya.
2. Taat kepada Rasulullah yaitu menaati apa yang diperintahkan dan yang
dilarang olehnya. Taat kepada Rasul sama saja dengan taat kepada Allah.
3. Ulil Amri yaitu pemimpin, penguasa, hakim atau penegak hukum dan setiap
orang yang mempunyai wilayah kekuasaan.

• “Jika kamu berbeda pendapat” (‫) فإن تنـزعتم‬, perbedaan pendapat atau
perselisihan yang dimaksud adalah perselisihan yang mampu menarik
permasalahan lain.
• “tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran)
dan Rasul (Sunnahnya)” (“ .)‫“ في شيء فردوه الى هللا والرسول‬Sesuatu” yang
dimaksud adalah masalah agama, bukan masalah dunia. Kembali
kepada Allah adalah kembali kepada kitabnya yaitu Al-Quran
sedangkan kembali kepada Rasul adalah kembali kepada Hadis
setelah wafatnya beliau. Adapun jika terjadi dalam masa hidupnya,
maka kembali yang dimaksud adalah bertanya kepadanya.

• Firman Allah “yang demikian itu, lebih


● “jika kamu beriman kepada Allah utama (bagimu) dan lebih baik
dan hari kemudian” ( ‫ان كنتم تؤمنون‬ akibatnya” ( .)‫ ذلك خير واحسن تأويال‬Kitab Fath
‫) باهلل واليوم االخر‬. Maksudnya bahwa al-Bayan memaknai penggalan Ayat
orang yang berselisih harus tersebut dengan menukil dari perkataan
mengembalikan masalah tersebut Qatadah dan Mujahid. Qatadah berkata
kepada Allah dan Rasulnya. “itu adalah sebaik-baiknya pahala dan
Karena hal itu adalah sifat orang sebaik-baiknya akibat”, sedangkan
yang beriman kepada Allah dan Mujahid berkata “itu adalah pahala
hari akhir. yang paling baik”.
Maqashid Al-Qur’an
Surat An-Nisa:59

Perbaikan akidah, gambaran Membangun umat yang


tentang ketuhanan, risalah berperikemanusiaan.
kenabian dan balasan amal.

Mengukuhkan kehormatan Seruan untuk saling


manusia dan perlindungan menolong sesama
hak-hak manusia terutama manusia.
kaum-kaum lemah.
Contoh Penerapan

Contoh penerapan surah An-Nisa ayat 59 adalah dalam menaati


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 2020
tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dalam Peraturan Pemerintahan tersebut terdapat pembatasan
kegiatan penduduk tertentu yang ada dalam wilayah yang diduga
terinfeksi Covid-19. Setidaknya yang dibatasi adalah sekolah,
tempat kerja, kegiatan keagamaan dan tempat atau fasilitas umum.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai