Anda di halaman 1dari 2

PUTUSAN PEMBUNUHAN BERENCANA

Peradilan pidana pada dasarnya bertujuan untuk mencari dan mendapatkan

kebenaran dari suatu peristiwa pidana yang telah didakwakan terhadap terdakwa.

Untuk mendapatkan kebenaran dalam memeriksa dan mengadili suatu perkara pidana,

maka harus adanya jaminan hukum atas kemandirian hakim dalam mengemban dan

menjalankan tugasnya.

Kemandirian hakim dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara tegas

disebutkan dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan

Kehakiman bahwa kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan Negara yang merdeka

untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan

berdasarkan Pancassila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.

Pembunuhan berencana merupakan salah satu perbuatan yang diancam dengan

pidana mati, selain itu juga ancaman hukumannya adalah pidana penjara seumur hidup

atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.

Contoh kasusnya yaitu salah satunya kasus pembunuhan Mirna atau Bernama

lengkap Wayan Mirna Salihin (27) Dari hasil otopsi penyelidikan laboratorium forensik

terdapat adanya zat yang bersifat koresif yang berasal dari sianida. Tim laboratorium

forensik Mabes Polri juga mengeluarkan hasil pemeriksaan sampel kopi ditemukan

15gram racun sianida. Sebagai perbandingan 90 miligram sianida bisa menyebabkan

kematian, jika dalam bentuk cairan dibutuhkan 3-4 tetes saja. Sedangkan 15gram

sekitar 1 sendok teh.


Pada awal perkembangan kasus kematian Mirna, kepolisian sempat menemui

jalan buntu karena pihak keluarga Mirna tidak mengizinkan untuk dilakukan otopsi

terhadap jenazah. Namun setelah dilakukan musyawarah dan penjelasan dari pihak

kepolisian akhirnya pihak keluarga mengizinkan polisi untuk melakukan otopsi.

Setelah hampir 1 bulan sejak kematian Wayan Mirna Salihin polisi akhirnya

mengumumkan pelaku pembunuhan berencana ini. Jessica Kumala Wongso ditetapkan

sebagai tersangka, dan setelah menjalani 13 jam sebagai tersangka, Jessica pun

dditahan oleh pihak kepolisisan.

Setelah melewati beberapa kali persidangan, Jessica Kumala Wongso pada

akhirnya dituntut 20 tahun penjara atas tindak pidana pembunuhan yang diatur dalam

Pasal 340 KUHP. Dalam tuntutannya, jaksa menyebutkan bahwa Jessica diyakini

terbukti bersalah meracuni mirna dengan menaruh racun sianida dengan kadar 15

gram.

Anda mungkin juga menyukai