Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL STUDI LAPANGAN

MATA KULIAH SPIRITUAL TEACHING

Dosen Pengampu:

Dr. H. Ahmad, S.Ag., S.Psi., M.Si

Amirah Aminanty A., S.Psi., M.Psi., Psikolog

Kelompok 1:

Ershanda Nurul Alfiani 200701500054

Angra Ardana 200701502096

Muhammad Ahsan As’ad 200701500014

Lokasi Studi Lapangan Bertempat di SMP IT Nurul Fikri Makassar

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... i

HASIL STUDI LAPANGAN ............................................................................ 1

A. Profil Sekolah ............................................................................................... 1

B. Hasil Observasi Penerapan Prinsip Spiritual Teaching Di Sekolah ........... 3

C. Hasil Wawancara Guru Mengenai Penerapan Prinsip Spiritual Teaching


Dalam Proses Pembelajaran ............................................................................... 4

D. Hasil Pengukuran Sikap Spiritual, Karakter, dan Well Being Siswa ........ 6

E. Pembahasan ................................................................................................ 10

F. Saran ........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

LAMPIRAN ................................................................................................... 14

A. Surat Permohonan Izin Aplikasi Mata Kuliah ......................................... 14

B. Dokumentasi Hasil Studi Lapangan .......................................................... 15

C. Hasil Deskripsi Data Angket ...................................................................... 16

D. Pesan dan Kesan ......................................................................................... 17

i
HASIL STUDI LAPANGAN

A. Profil Sekolah

Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Fikri Makassar adalah sekolah dengan ciri khas

penerapan nilai-nilai keislaman dalam kurikulum serta pembelajarannya. Konsep Islam

yang universal meliputi seluruh aspek kehidupan mulai dari hal-hal yang kecil sampai

persoalan yang kompleks. Pendidikan Islam harus dilaksanakan sejak dari kecil

sebagaimana Nabi Muhammad SAW membina serta membentuk keluarga dan

umatnya menjadi insan berakhlak mulia, sesuai dengan perintah Allah Ta’ala.

Sekolah ini lahir dari semangat perbaikan pendidikan di Indonesia. Sekolah ini juga

lahir dari kegelisahan akan merosotnya moral generasi muda yang seharusnya memiliki

akhlak yang baik karena generasi mudalah yang kemudian akan menjadi pemimpin

Indonesia di masa yang akan datang. Berkumpul orang-orang baik yang peduli dengan

perbaikan pendidikan di Indonesia, khususnya di kota Makassar. Mereka sepakat

membentuk Yayasan Darul Fikri dengan menetapkan Drs. Muhammad Jafar Sodding

sebagai Ketua Dewan Pembina, bersama beberapa tokoh lainnya, diantaranya: Tamsil

Linrung, Drs. Sonny Haryadi, dan Peni Setyowati, S.Si., M.Si. Sementara jajaran

pengurus yayasan diketuai oleh Dr. Adnan Ibrahim, Sp.Pd, dibantu pula oleh beberapa

tokoh lainnya, diantaranya: Drs. Mukhtar Tahir, M.Pd., Dra. Yulia Trisnawati, Nelly

Mokhtar, S.Ip., dan Irmawati Baharuddin, S.E. Selain Pembina dan Pengurus Yayasan,

ditetapkan pula jajaran Pengawas Yayasan.

1
Hadirnya sekolah ini ternyata mendapat sambutan yang positif dari masyarakat

sekitar sekolah dan masyarakat Kota Makassar pada umumnya. Kehadiran SIT Nurul

Fikri Makassar ibarat oase di tengah gersangnya akhlak generasi muda, Kehadiran

sekolah ini adalah sebagai tawaran gagasan pengelolaan pendidikan yang berorientasi

pada pencapaian ilmu pengetahuan dengan akhlak mulia sebagai pondasinya. Tahun

demi tahun sekolah ini terus berkembang, meski menghadapi berbagai ujian dan

tantangan. Pada tahun 2017 SIT Nurul Fikri Makassar dinakhodai oleh Ayahanda

Hartono, S.T. dan mengalami peningkatan pesat.

Saat ini Yayasan Darul Fikri mengelola enam bentuk unit pendidikan di SIT Nurul

Fikri Makassar, yakni: Children Care Education Centre (CCEC), Kelompok Bermain

Islam Terpadu (KBIT), Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT), Sekolah Dasar

Islam Terpadu (SDIT), Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT), dan

Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) dengan jumlah murid lebih dari 1200

yang tersebar dalam 43 kelas. SIT Nurul Fikri Makassar juga berkomitmen melayani

dengan program-programnya seperti kelas khusus menghafal Al-Qur’an (Takhassus

Tahfidz), kelas Internasional Bilingual, Pengembangan Inklusi, dan berbagai macam

inovasi program untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. SIT Nurul Fikri

Makassar telah menamatkan lebih dari 1100 alumni tersebar di berbagai sekolah dan

perguruan tinggi untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan di Indonesia.

2
B. Hasil Observasi Penerapan Prinsip Spiritual Teaching Di Sekolah

Penerapan nilai spiritual teaching pada SMPIT Nurul Fikri Makassar sangat

berpengaruh bagi mayoritas siswa di SMPIT Nurul Fikri Makassar. Peneliti disambut

baik saat memasuki lingkungan sekolah, siswa dan siswi SMPIT Nurul Fikri Makassar

sangat ramah terhadap peneliti. Ketika peneliti menanyakan terkait ruangan kepalah

sekolah, salah satu siswa langsung mengantar peneliti menuju ruangan kepala sekolah.

Sebagai sekolah yang menerapkan lingkungan Islam terpadu, nuansa islami sangat

melekat pada lingkungan sekolah. Berbagai kalimat motivasi yang terpajang di dinding

sekolah, seperti poster anti bullying, dan berbagai macam hal lainnya. Observasi guru

dilakukan pada aula SIT Nurul Fikri. Observasi dilakukan sebelum wawancara guru

dilaksanakan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya bias dalam

penelitian.

Peneliti mendapatkan bahwa guru-guru di SMPIT Nurul Fikri tidak dipanggil bapak

atau ibu guru seperti sekolah pada umumnya. Siswa dan siswi memanggil guru dengan

sebutan ustadz atau ustadzah, dan sebutan “bunda” untuk ibu dapur serta staf

perempuan selain dari tim pengajar. Antara siswa dan siswi ditekankan untuk selalu

menjaga jarak antar lawan jenis.

Ketika pembelajaran berlangsung, peneliti menilai terdapat beberapa nilai spiritual

teaching yang ditunjukkan oleh guru, seperti mengucapkan kalimat semangat kepada

siswa sebelum memulai pembelajaran, memberikan apresiasi kepada siswa yang berani

mengemukakan pendapat, tidak membedakan antara siswa inklusi dengan siswa

reguler, dan lain sebagainya. Ketika pembelajaran selesai, guru menanyakan pendapat

3
siswa terkait dengan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memastikan apakah

metode yang diterapkan sudah disukai oleh siswa atau tidak.

Setelah pembelajaran selesai, guru tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada

siswa dan mengucapkan kalimat apresiasi terhadap atensi siswa terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa kafaratul

majelis, siswa secara otomatis mengikuti guru membaca doa. Guru menutup dengan

mengucapkan salam dan dijawab oleh siswa.

Dari hasil observasi yang dilakukan, peneliti cukup terkesan dengan budaya serta

sistem yang diterapkan oleh SMPIT Nurul Fikri. Penerapan nilai spiritual teaching

diterapkan oleh seluruh guru maupun staff yang bekerja di SMPIT Nurul Fikri, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

C. Hasil Wawancara Guru Mengenai Penerapan Prinsip Spiritual Teaching Dalam

Proses Pembelajaran

Peneliti melakukan wawancara bersama dengan guru Bahasa Inggris dan guru

Bimbingan Konseling di SMP IT Nurul Fikri Makassar. Berdasarkan dari wawancara

yang dilakukan, dapat diketahui bahwa secara umum seluruh tim pengajar beserta staf

SMP IT Nurul Fikri diarahkan untuk selalu menyematkan nilai-nilai Spiritual Teaching

dalam setiap pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. Dari penjelasan guru yang

diwawancarai, setiap pengajar memiliki cara tersendiri dalam penerapan nilai spiritual

teaching.

4
Guru Bahasa Inggris sendiri menyematkan nilai spiritual teaching dengan

menceritakan sejarah sejarah islam di setiap pembelajaran, dari hal tersebut beliau

berharap selain belajar bahasa asing, siswa juga mampu mengetahui sejarah-sejarah

terkait dengan islam. Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa sudah menjadi hal yang

wajib bagi setiap tim pengajar untuk memulai pembelajaran dengan siswa memberi

salam serta berdoa, dan membaca doa kafaratul majelis ketika pembelajaran selesai.

Guru kedua yang diwawancarai merupakan guru BK (Bimbingan Konseling) di

SMP IT Nurul Fikri. Berdasarkan dari pernyataan pernyataan beliau, penerapan

spiritual teaching di SMP IT Nurul Fikri sudah sangat baik, terlebih dengan lingkungan

sekolah yang dibentuk islami. Dari guru BK sendiri, menerapkan nilai spiritual

teaching seperti menegur siswa yang makan atau minum sambil berdiri, menyegerakan

siswa untuk segera berwudhu ketika adzan telah berkumandang, dan lain sebagainya.

Selain itu guru BK selalu memastikan agar majalah dinding sekolah selalu di

perbaharui dengan kalimat motivasi atau dengan informasi-informasi terbaru seputar

pendidikan. Beliau mengatakan bahwa setiap konten yang di akan di perbaharui akan

dipastikan sesuai dengan syariat islam.

Berdasarkan dari hasil wawancara, penerapan nilai-nilai spiritual teaching yang

dilakukan cukup berpengaruh terhadap perilaku dari siswa SMP IT Nurul Fikri, guru-

guru berharap bahwa nilai-nilai spiritual teaching di sekolah lebih ditingkatkan lagi,

menyesuaikan dengan perkembangan watak pada setiap generasi baru.

5
D. Hasil Pengukuran Sikap Spiritual, Karakter, dan Well Being Siswa

Berdasarkan hasil angket siswa yang melibatkan 11 orang siswa kelas 8 di SMP IT

Nurul FIkri Makassar dengan tujuan mengetahui proses kegiatan belajar mengajar yang

menitikberatkan pada konsep spiritual teaching dijelaskan sebagai berikut:

No Pernyataan Ya Kadang Tidak Total

Kadang Pernah

1 Guru membimbing/mengarahkan 11 - - 11

siswa untuk berdo’a sesuai dengan

ajaran agama masing-masing di

awal pembelajaran

2 Guru membimbing/mengarahkan 9 2 - 11

siswa untuk berdo’a sesuai dengan

ajaran agama masing-masing di

akhir pembelajaran

3 Guru mencontohkan ibadah (sholat 9 2 - 11

atau berdo’a) sesuai agama yang

dianut

6
4 Selain ibadah utama, guru juga 9 2 - 11

mengajarkan/mengarahkan siswa

untuk melakukan ibadah tambahan

(sunnah)

5 Guru memandu siswa untuk 6 5 - 11

memaknai kegiatan yang dilakukan

di sekolah

6 Guru mencontohkan berkata jujur 8 3 - 11

dalam setiap perkataannya

7 Guru meminta siswa untuk datang 9 2 - 11

tepat waktu di sekolah

8 Guru datang mengajar dengan 10 1 - 11

tepat waktu di kelas

9 Guru meminta siswa untuk 10 1 - 11

bertanggung jawab atas tugas-

tugas yang diberikan

7
10 Guru peduli dengan kondisi yang 9 2 - 11

dialami siswa

11 Guru mengajarkan untuk saling 10 1 - 11

membantu jika ada teman yang

mengalami kesulitan

12 Guru berkomunikasi dengan cara - 11 - 11

yang lemah lembut

13 Guru mendorong siswa untuk 7 4 - 11

percaya diri dalam bergaul dengan

teman

14 Guru mengajarkan siswa untuk 8 3 - 11

percaya diri dengan kemampuan

yang dimiliki

15 Guru mengajarkan untuk saling 10 1 - 11

menghormati sesama manusia

Tabel 1.1. Hasil Angket Spiritual Teaching Siswa

Berdasarkan hasil angket diketahui sebagai berikut:

8
Pernyataan no 1: Ya = 100%

Pernyataan no 2: Ya= 82% Kadang kadang= 18%

Pernyataan no 3: Ya= 82% Kadang kadang= 18%

Pernyataan no 4: Ya= 82% Kadang kadang= 18%

Pernyataan no 5: Ya= 55% Kadang kadang= 45%

Pernyataan no 6: Ya= 62% Kadang kadang= 38%

Pernyataan no 7: Ya= 82% Kadang kadang= 18%

Pernyataan no 8: Ya= 91% Kadang kadang= 9%

Pernyataan no 9: Ya= 91% Kadang kadang= 9%

Pernyataan no 10: Ya= 82% Kadang kadang= 18%

Pernyataan no 11: Ya= 91% Kadang kadang= 9%

Pernyataan no 12: Kadang kadang= 100%

Pernyataan no 13: Ya= 64% Kadang kadang= 36%

Pernyataan no 14: Ya= 73% Kadang kadang= 27%

Pertanyaan no 15: Ya= 91% Kadang kadang= 9%

Rata rata persentase untuk pilihan jawaban “Ya”= 75.20%, “Kadang Kadang”=

24.80% dan “Tidak Pernah”= 0.00%. Jadi rata rata konsep spiritual teaching siswa

kelas 8 di SMP IT Nurul Fikri Makassar sebesar 75.20%

9
E. Pembahasan

Menurut para ahli, guru merupakan penentu utama kualitas pendidikan, karena itu

keberadaan pendidik (guru) perlu mendapatkan perhatian serius dengan rumusan

aturan yang jelas agar kualitas pendidikan Indonesia menjadi lebih baik (Hardianto,

2009;Baliet al., 2020).Guru tersebut harus menjadi suri tauladan yang baik, karena guru

mempunyai arti digugu dan ditiru (Munawar, 2019). Baik ucapan dan tingkah lakunya

menjadi rujukan semua orang, terutama bagi para kalangan pelajar (Wahidet al., 2018).

Peran guru adalah membantu peserta didik dalam memberikan pemahaman tentang

kurikulum serta membantu siswa untuk mencapai tujuan kurikulum(Babuta & Rahmat,

2019). Demikian juga untuk upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kinerja

sangat perlu untuk meningkatan kualitas guru (Iis Maulah & Hazin, 2018). Dalam hal

ini oleh kegiatan wawancara yang kami lakukan; Hal pendapat ahli diatas mencakup

ke dalam penerapan nilai spiritual teaching bahwa secara umum seluruh tim pengajar

beserta staf SMP IT Nurul Fikri diarahkan untuk selalu menyematkan nilai-nilai

Spiritual Teaching dalam setiap pembelajaran dan kehidupan sehari-hari. Dari

penjelasan guru yang diwawancarai, setiap pengajar memiliki cara tersendiri dalam

penerapan nilai spiritual teaching.

Melihat konsepsi kecerdasan spiritual, maka nilai-nilai spiritual sangatlah penting

untuk ditanamkan kepada anak-anak sedini mungkin agar hal tersebut dapat

terinternalisasi secara baik ke dalam dirinya. Penanaman nilai-nilai spiritual

diharapkan dapat membentuk mereka menjadi pribadi-pribadi yang disiplin, cerdas,

ikhlas, rendah hati, memiliki misi hidup yang jelas dan tentunya memiliki kepekaan

10
sosial yang tinggi kepada sesama. Contohnya seperti yang ada pada SMP IT Nurul

Fikri, mengutip dari hasil wawancara guru mengenai penerapan prinsip spiritual

teaching dalam proses pembelajaran pada saat kami mewawancarai guru BK

(Bimbingan Konseling) di SMP IT Nurul Fikri ‘Penerapan spiritual teaching di SMP

IT Nurul Fikri sudah sangat baik, terlebih dengan lingkungan sekolah yang dibentuk

islami. Dari guru BK sendiri, menerapkan nilai spiritual teaching seperti menegur

siswa yang makan atau minum sambil berdiri, menyegerakan siswa untuk segera

berwudhu ketika adzan telah berkumandang, dan lain sebagainya’. Itu adalah salah

satu contoh sikap spiritual teaching berkaitan dengan adab dan disiplin yang diterapkan

untuk proses pembelajaran maupun kegiatan siswa/i/peserta didik SMP IT Nurul Fikri

hingga saat ini.

Taufik Pasiak dalam bukunya Revolusi IQ/EQ/SQ antara Neurosains dan Al-Quran

mengatakan, para ahli otak telah menemukan bahwa kecerdasan spiritual berakar kuat

dalam otak manusia. Hal ini berarti, manusia bukan saja berpotensi untuk memiliki

kekuatan rasional dan emosional saja sebagaimana dikonsepkan oleh William Stern

dan Daniel Goleman, tetapi juga manusia memiliki potensi spiritual dalam dirinya,

tepatnya di dalam otaknya. Sehingga diterapkan disiplin pada SMP IT Nurul Fikri. Hal

lain terkait disiplin yang sudah ditampakkan pada siswa/i/peserta didik SMP IT Nurul

Fikri yang kami observasi pada saat mulai datang ke lokasi hingga melakukan

observasi terhadap kegiatan belajar mengajar di lokasi sekolah disana, nampak pada

siswa dan siswi SMP IT Nurul Fikri Makassar yang sangat ramah terhadap peneliti,

ketika peneliti menanyakan terkait ruangan kepalah sekolah, salah satu siswa langsung

11
mengantar peneliti menuju ruangan kepala sekolah. Ketika dalam proses belajar untuk

memulai pembelajaran dengan siswa memberi salam serta berdoa, dan membaca doa

kafaratul majelis ketika pembelajaran selesai, serta tidak lupa setelah pembelajaran

selesai, guru tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada siswa dan mengucapkan

kalimat apresiasi terhadap atensi siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa kafaratul majelis, siswa secara

otomatis mengikuti guru membaca doa. Guru menutup dengan mengucapkan salam

dan dijawab oleh siswa. Itu menjadi catatan buat kami hal yang dilakukan seperti

membaca doa dll. Itu merupakan atau mencakup ke dalam nilai spiritual teaching.

F. Saran

Setelah melakukan studi lapangan, saran kami sebagai penulis kepada pihak

sekolah yaitu mempertahankan dan lebih meningkatkan lagi konsep spiritual teaching

yang sudah berjalan di lingkungan sekolah, teknik pemberian nilai spiritual teaching

hendaknya mengikuti perubahan watak generasi baru, sehingga siswa dapat lebih

mudah menangkap nilai nilai spiritual teaching yang diberikan. Selain itu beberapa hal

kecil mengenai konsep spiritual teaching khususnya terhadap individu siswa dan pada

umumnya pada siswa secara keseluruhan perlu diperhatikan mengingat hasil angket

terdapat siswa yang merasa kurang dalam pelaksanaan konsep spiritual teaching di

lingkungan sekolah dalam hal ini guru dan pembina yang ada di lingkungan SMP IT

Nurul Fikri harus turut berperan dalam pelaksanaannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Babuta, A. I., & Rahmat, A. (2019). Peningkatan Kompetensi Pedagodik Guru melalui

Pelaksanaan Supervisi Klinis dengan Teknik Kelompok. Al-Tanzim: Jurnal

Manajemen Pendidikan Islam, 3(1), 1–28.

Faizin, F., Al Farisi, Y., & Wafi, A. (2021). Peningkatan Kinerja Guru Melalui

Penguatan Kecerdasan Spiritual Di Sekolah. MANAGERE: Indonesian Journal of

Educational Management, 3(1), 85-95.

Hardianto, D. (2009). Pendidikan guru dan upaya meningkatkan profesionalisme guru.

Seminar Nasional IPTPI, 1(November), 1–10.

Hasan, Abdul Wahid, SQ Nabi: Aplikasi Strategi dan Model Kecerdasan Spiritual (SQ)

Iis Maulah, & Hazin, M. (2018). Sumber Daya Guru dalam Implementasi Kebijkan

Karakter di Sekolah SMPN 1 Ploso Klaten Kediri. Khazanah Pendidikan: Jurnal

Ilmiah Kependidikan, XI (2), 92–106.

Munawar, M. (2019). Supervisi Akademik: Mengurai Problematika Profesionalisme

Guru di Sekolah. Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(1), 135–155.

https://doi.org/10.33650/al-tanzim.v3i1.522.

Nisa, K. (2009). Hidden curriculum: upaya peningkatan kecerdasan spiritual siswa.

Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 12(1), 72-86.

Rasulullah di Masa Kini, cet. I; Jogjakarta: IRCiSoD, 2006.

13
LAMPIRAN

A. Surat Permohonan Izin Aplikasi Mata Kuliah

14
B. Dokumentasi Hasil Studi Lapangan

15
C. Hasil Deskripsi Data Angket

16
D. Pesan dan Kesan

Ershanda Nurul Alfiani

Saya sangat terkesan selama studi lapangan di SMP IT Nurul Fikri, sambutan yang

cukup ramah tidak hanya dari siswa, tapi juga dari seluruh warga sekolah tersebut.

Kepala sekolah sangat membantu kami selama berada disana. Saat diminta untuk

wawancara dan observasi guru, mereka sangat kooperatif dan senantiasa mengikuti

arahan dari kami.

Semoga kedepannya SMP IT Nurul Fikri dapat mempertahankan hal-hal baik yang

saya dapatkan selama studi lapangan

Muhammad Ahsan As’ad

Pelaksanaan studi lapangan kali ini cukup berkesan, mengingat kami hanya 3 orang

dalam satu kelompok dikarenakan teman teman yang lainnya mengalami gagal absen.

Proses izin pun tidak sulit dikarenakan anggota kelompok kami ber BKP di tempat

studi lapangan. Anggota kelompok yang saling back up dan support sejauh ini terbaik.

Angra Ardana

Kesan saya selama turlap tercengang, Mengapa? Karena saya baru menjumpai dan

memasuki lingkungan sekolah yang nuansa lingkungannya sangat disiplin dan ramah

anak-anak didiknya. Selama proses studi lapangan mencakup observasi saya merasa

sangat mudah melakukan observasi dikarenakan lingkungan sekolah yang nyaman dan

aspek-aspek dan nilai-nilai spiritual teaching terasa selama proses studi lapangan

berlangsung bersama teman kelompok di SMP IT Nurul Fikri, saya rasa pihak-pihak

yang kami libatkan sangat welcome dan memberi kami support terhadap aktivitas yang

17
kelompok kami lakukan. Serta anak didik dari SMP Nurul Fikri Makassar keren-keren,

ramah, dan disiplin "dengar-dengaran" itu menambah kekaguman saya terhadap siswa

disana.

Semoga kedepannya SMP IT Nurul Fikri dapat mempertahankan hal-hal baik yang

saya dapatkan selama studi lapangan

18

Anda mungkin juga menyukai