Dosen Pembimbing
Dr. Wisjnu Martani SU
Disusun oleh :
Erlyani Fachrosi
13/356716/PPS/2816
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktik Kerja Profesi Psikologi (PKPP) Magister Psikologi Profesi bidang
Pendidikan Universitas Gadjah Mada.
i
RAHASIA
Serta tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada wakil kepala
sekolah kurikulum dan kesiswaan, guru-guru kelas, serta staff dari Unit
Pelayanan Psikologi yang bersedia menjadi partner belajar dalam proses ini.
Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi untuk dunia pendidikan, berkaitan dengan sistem organisasi sekolah.
Penulis
ii
RAHASIA
DAFTAR ISI
I. IDENTITAS......................................................................................1
A. Identitas Sekolah .........................................................................1
B. Profil Sekolah ..............................................................................1
1. Profil Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Nurul Islam........1
2. Profil Sekolah Dasar Islam Terpadu Alam Nurul Islam........2
3. Profil Unit Pelayanan Psikologi Nurul Islam.........................4
4. Struktur Organisasi Yayasan Nurul Islam ............................8
II. PERMASALAHAN DAN TUJUAN PENDAMPINGAN............9
III. ASESMEN........................................................................................10
A. Prosedur dan Pelaksanaan Asesmen............................................10
B. Hasil Asesmen.............................................................................12
1. Hasil Wawancara...................................................................12
2. Hasil Observasi .....................................................................16
3. Data Sekunder........................................................................17
4. Integrasi Data .......................................................................21
5. Formulasi Masalah.................................................................22
6. Fokus Intervensi ....................................................................24
IV. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................25
A. Bimbingan Konseling dan Konselor Sekolah .............................25
B. Pembentukan Tim/ Adhoc ..........................................................28
V. REKOMENDASI INTERVENSI SISTEM...................................30
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................37
LAMPIRAN .....................................................................................38
iii
RAHASIA
I. IDENTITAS
A. Identitas Sekolah
Nama : SD Islam Terpadu Nurul Islam
Alamat : Jalan Ringroad Barat cambahan nogotirto,
Gamping , Sleman, DIY 55292
Telepon : +62 274 627125
Email : sditalam@gmail.com
Website : http://www.sekolahalamjogja.com/
NSS : 102430205039
NSPN : 20404093
No. SK Pendirian : 071/KPTS/PEND.SLM/IV/2004 Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman
Luas Lahan : 4.996 m2
Status Tanah : Sertifikat Hak Milik
B. Profil Sekolah
1. Profil Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Nurul Islam
Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Nurul Islam berdiri pada tahun 1996
di Yogyakarta. Yayasan Nurul Islam mempunyai tiga unit di bidang
pendidikan yaitu, Taman Ksiswa-Ksiswa, Sekolah Dasar, dan Sekolah
Menengah Pertama. Berbeda dengan sekolah-sekolah lain, ketiga unit ini
merupakan sekolah yang berbasis religiusitas dan alam. Pada tahun 2004
yayasan memperluas bidang garapnya tidak hanya di bidang pendidikan tetapi
meliputi bidang keagamaan, sosial, dan kemanusiaan. Selanjutnya merubah
namanya menjadi Yayasan Nurul Islam berdasarkan Akta Notaris Mochamad
Ikhwanul Muslimin, SH, di Sleman, Yoykarta. No. 01 Tanggal 12 Agustus
2014. Pada tahun 2010 untuk menyelaraskan dengan peraturan pemerintah
tentang yayasan, akhirnya berdasarkan akte notaries No.04 Tanggal 7 Juni
2010 nama yayasan menjadi Yayasan Nurul Islam Yogyakarta.
Yayasan Nurul Islam mempunyai visi yaitu menyelenggarakan kegiatan di
bidang pendidikan, sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang terpercaya
dalam bingkai dakwah islamiyah. Visi tersebut dicapai dengan
1
RAHASIA
2
RAHASIA
b. Misi
1) Menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
2) Membiasakan berpikir ilmiah
3) Menumbuhkan jiwa kepemimpinan
c. Tujuan
1) Menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan sehingga siswa
memahami dan melaksanakan islam sebagai sistem hidup
2) Menanamakn dasar-dasar kecerdasan dan keterampilan belajar sehingga
siswa dapat memahami fenomena alam dan sosial serta dapat
menyelesaikan masalah sehari-hari
3) Menanamkan dasar-dasar kepemimpinan sehingga siswa dapat
memimpin diri dan orang lain
4) Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi.
d. Pendirian Sekolah dan Akreditasi Sekolah
Tabel 1. Akreditasi Sekolah
e. Jumlah Karyawan
1) Guru
Tabel 2. Jumlah Guru
3
RAHASIA
Jumlah 12 14 4 37
2) Karyawan
Tabel 3. Jumlah karyawan
Kualifikasi Status kepegawaian Jumlah
pendidikan Tetap Tidak tetap Honorer
D3 0 0 0 0
D2 0 0 0 0
D1 1 1 0 2
SLTA 1 3 0 4
SMP 0 0 0 0
SD 0 0 0 0
Jumlah 2 4 0 6
4
RAHASIA
5
RAHASIA
Kasus Anak
Kasus Kasus
Kelompok Individu
Keterangan :
1) Kasus Individual
Prosedur penanganan permasalahan dilakukan melalui keluhan
walikelas dan guru pendamping. Wali kelas bersama guru pendamping
menganalisis permasalahan secara mendalam untuk ditindaklanjuti dengan
pendekatan personal . Wali kelas bersama pendamping kelas melakukan
penanganan terhadap siswa untuk menyelesaikan masalah. Jika
permasalahan yang sudah ditangani oleh wali kelas dan guru pendamping,
maka permasalahan dianggah sudah bisa ditangani dan dianggap selesai,
namun jika permasalahan dianggap perlu untuk ditangani tim psikologi,
maka wali kelas langsung menyampaikan permasalahan siswa secara
detail kepada tim psikologi untuk dianalisis secara mendalam dan segera
untuk ditindaklanjuti.
6
RAHASIA
7
RAHASIA
BPH Yayasan
Kepala Sekolah
SDIT Alam Nurul Islam
Ustadz/Ustadzah
8
RAHASIA
Unit
Manajer
Kepala Sekolah
Koordinator
Wakasek Kesiswaan
Konselor
Koordinator level
9
RAHASIA
III. ASESMEN
A. Prosedur dan Pelaksanaan Asesmen
Tabel 4. Prosedur dan Pelaksanaan Asesmen
No. Data yang Sumber Metode Pelaksanaan
dibutuhkan
1. a. Profil Sekolah Dokumen Dokumen 10, 23
b. Job Description Oktober
tiap unit 2014
c. Arsip penangan 25 Maret
kasus UPP 5 Mei 2015
2. Proses penanganan Kepala Wawancara 10 Oktober
kasus siswa Sekolah semi 2014
terstruktur 11 Maret
2015
Wakasek Wawancara 16 Maret
10
RAHASIA
B. Hasil Asesmen
11
RAHASIA
1. Hasil Wawancara
a. Bagian Pengurus Harian (BPH) Yayasan Nurul Islam
Bagian Pengurus Harian (BPH) merupakan bagian yang menjembatani
antara pihak yayasan dengan pihak unit yang dinaungi Yayasan seperti unit
pendidikan dan pembelajaran dan Unit Pelayanan Psikologi. Menurut hasil
wawancara, menyatakan UPP merupakan unit dukungan yang menunjang
adanya kegiatan yang ada di sekolah. UPP sedang mengalami perombakan
struktur organisasi yang dulunya berada di bawah Unit Profit Center menjadi
bagian tersendiri yang bertujuan untuk membanguan kesejahteraan (well
being) siswa di sekolah. Selama ini belum ada mekanisme yang mengatur
mengenai kerjasama dalam koordinasi kerja dan komunikasi antara UPP
dengan sistem di sekolah.
Yayasan memandang bahwa sekolah sudah memiliki keunggulan
tersendiri dibandingkan dengan sekolah lain dengan adanya UPP untuk
mendukung pembelajaran di sekolah. Hal ini membuktikan bahwa sekolah
menyadari pentingnya pendampingan terhadap siswa yang lebih menyeluruh.
Sedangkan pada tingkat SD tidak mewajibkan adanya bagian Bimbingan
Konseling (BK) sehingga untuk mengantisipasinya guru dibekali kemampuan
untuk menangani permasalahan siswa.
Belum adanya mekanisme baku yang mengatur koordinasi kerja antara
UPP dengan unit pengajaran dan pendidikan menimbulkan koordinasi kerja
bagian perunit yang cenderung bekerja secara individual. Kedua unit ini jarang
sekali bekerja dalam satu tim. Kinerja bawahan yang cenderung lepas tangan
dalam menilai suatu tugas tertentu membuat kinerja tidak maksimal.
b. Kepala Sekolah SDIT Nurul Islam
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah menyatakan
pendampingan terhadap siswa selama ini lebih diselesaikan oleh guru kelas
sendiri. Guru telah dibekali dengan kemampuan pendampingan terhadap siswa
sehingga penyelesaian terhadap permasalahan siswa sering kali diselesaikan
oleh guru kelas dan guru pendamping saja.
12
RAHASIA
13
RAHASIA
14
RAHASIA
membatasi UPP untuk melayani unit pendidikan dan pembelajaran mulai dari
TK sampai dengan SMP.
f. Guru Kelas
Guru kelas III selama ini kurang begitu memanfaatkan kerjasama dengan
UPP secara langsung. Banyak guru yang mencoba untuk datang ke ruang
Psikologi namun kondisi kosong. Selama ini, guru merasa perlu untuk
mendapatkan bantuan mengenai asesmen beberapa siswa terkait dalam hal
kemampuan intelektual dan kepribadian siswa. Identifikasi dan asesmen
terhadap siswa selama ini masih bisa ditangani oleh guru kelas, namun untuk
kasus tertentu guru merasa masih memerlukan bantuan dari UPP.
Selama ini hasil asesmen yang telah dilakukan terhadap kemampuan
intelektual siswa sewaktu masuk sekolah tidak diketahui oleh guru. Guru tidak
mengetahui gambaran intelektual dan kepribadian siswa. Catatan mengenai
perkembangan siswa hanya didapat melalui guru di kelas sebelumnya.
Guru kelas V menyatakan selama ini kerjasama dengan UPP berkaitan
dalam hal pendampingan dan konsultasi misal yang biasa dilakukan di dewan
kelas. Hal ini dikarenakan adanya kewajiban dewan kelas untuk mengundang
psikolog dari UPP untuk mengisi program dewan kelas yang biasa dilakukan
sebulan sekali. Guru kelas V juga menyatakan tidak pernah secara rutin
bertemu dengan tim dari UPP dan masih tidak mengenali orang-orang yang
bekerja di unit tersebut.
Guru kelas I menyatakan beberapa siswa di kelas pernah mendapatkan
penanganan dari unit UPP. Namun guru tidak pernah mendapatkan edukasi
mengenai keberlanjutan penanganan permasalahan siswa. Ketika dihadapkan
permasalahan siswa yang sama guru kelas masih tidak mengetahui cara
penanganan yang benar. Selama ini guru kelas tidak mengetahui mekanisme
kerja sama guru dengan unit UPP.
g. Kesimpulan Hasil Wawancara
Berdasarkan beberapa wawancara didapatkan hasil bahwa belum adanya
mekanisme kerja baku yang mengatur hubungan antara unit pendidikan
dengan UPP. Kurangnya koordinasi kerja antar unit ditenggari oleh belum
15
RAHASIA
16
RAHASIA
17
RAHASIA
18
RAHASIA
19
RAHASIA
20
RAHASIA
21
RAHASIA
22
RAHASIA
UPP. Tugas dan fungsi dari UPP sebagai pemberi pelayanan psikologis dalam
mendampingi kasus siswa baik secara individual dan kelompok. Begitu pula
dengan salah satu tugas guru kelas untuk memberikan bimbingan dan
konseling kepada siswa di kelas. Kedua pihak ini sama-sama memiliki tugas
untuk memberikan pendampingan terhadap siswa. UPP dinyatakan sebagai
subsistem yang menyokong ataupun memberi bantuan kepada guru yang
merujuk ataupun mengkonsultasikan permasalahan siswa.
Selama ini guru merujuk permasalahan siswa yang tidak dapat lagi
ditangani kepada UPP secara langsung. Sehingga pendampingan lebih berdiri
masing-masing tanpa kolaborasi. Hal ini diperparahh dengan SDM UPP yang
belum memadai untuk menangani kasus internal sekolah yang meliputi
jenjang pendidikan mulai TK sampai dengan SMP. Sehingga kinerja UPP
yang cenderung lambat dalam merespon keluhan guru di SD.
Program komprehensif yang dijelaskan oleh Johnson dan Dinnal (2009)
didesain berdasarkan kebutuhan siswa, pelayanan ini bersifat inklusif dan
konstan, mengikuti perkembangan, preventif, dan evaluatif. Langkah-langkah
konselor sekolah mulai dari identifikasi sampai dengan keberlanjutan program
penanganan siswa membutuhkan koordinasi pelayanan yang dapat bernilai
bagi siswa dan komunitas sekolah karena usaha untuk membuat perubahan
dari yang nyata bagi siswa dan menjaga lingkungan belajar yang nyaman dan
terstruktur.
Pihak sekolah, khususnya bagian kesiswaan yang menangani
pendampingan siswa cenderung belum menjalin koordinasi kerja yang baik
dengan UPP. Kolaborasi kerja di SDIT tidak berjalan optimal. Akibatnya
kedua subsistem ini berjalan masing-masing dalam menjalankan tugas
pendampingan siswa. Padahal Johnson dan Dinnal (2009) mengatakan tujuan
penyediaan pelayanan komprehensif ini dapat menguntungkan setiap siswa.
Hal ini dapat dilakukan dengan adanya kolaborasi antara konselor dan
administrator, guru, orang tua, dan anggota komunita yang berpartisipasi
dalam perencanaan sampai evaluasi.
23
RAHASIA
24
RAHASIA
belum berjalan optimal. Selama ini program kerja yang dirancang oleh UPP
sering kali tidak tersampaikan kepada unit pendidikan dan pembelajaran.
Selain itu rujukan kasus permasalahan siswa sering ditangani secara terpisah
tanpa adanya kolaborasi sebagai tim untuk menangani permasalahan siswa di
unit SD. Pembentukan tim koordinasi kerja ini dapat dilakukan dengan
mengkolaborasikan antara staff UPP, guru kelas yang terpilih sebagai
koordinator level yang memahami dinamika kelas, berserta wakasek
kesiswaan yang dapat menaungi tim ini. Fokus intervensi yang ditetapkan
adalah membentuk tim konselot terintegratif dalam pendampingan kasus
siswa.
25
RAHASIA
26
RAHASIA
27
RAHASIA
28
RAHASIA
29
RAHASIA
30
RAHASIA
Unit
Supervisor/Psikolog
Kepala Sekolah
Koordinator
Wakasek Kesiswaan
Koordinator level
Internal Eksternal
Guru Kelas
Tim Konselor
Terintegratif
31
RAHASIA
1. Fungsi
Tim ini sebagai salah satu program konseling sekolah yang
komprehensif yang mengintegrasikan perkembangan akademik, karir,
personal dan sosial. Tim ini berisikan oleh staff dari UPP yang meliputi
konselor dan psikolog serta staff dari Unit Pendidikan dan Pembelajaran
SD yakni wakasek kesiswaan, koordinator level, dan guru kelas senior.
2. Tugas Pokok
a. Menerima keluhan dari permasalahan siswa yang berkaitan dengan
perkembangan akademik, karir, personal, dan sosial dari pihak yang
terlibat dengan diri siswa seperti guru dan orang tua.
b. Melakukan asesmen terhadap keluhan yang disampaikan melalui
wawancara, observasi yang dapat dilakukan guru, koordinator level ,
atau konselor. Serta asesmen psikologis dengan instrumen psikologi
yang dilakukan atas supervisei psikolog untuk mengases inteligensi,
minat, bakat, dan kepribadian.
c. Psikolog menegakkan diagnosa berdasarkan integrasi dari data-data
asesmen yang telah dikumpulkan oleh tim.
d. Memberikan intervensi dalam mengatasi permasalahan yang
ditemukan secara responsif, berkoordinasi, dan berkolaborasi dengan
guru, orang tua, dan pihak sekolah untuk mengawasi pelaksanaan
intervensi. Intervensi dapat berupa:
1) Layanan Individu
Intervensi yang berfokus pada aktivitas sistemik dalam setting
sekolah pada aspek akademik, karir dan perkembangan personal-
sosial. Melalui layanan individual ini, konselor dapat membantu
siswa dalam hal merencanakan, mengawasi, dan mengatur pola
belajar dan perilaku. Promosi dalam program layanan individual
seperti transisi sekolah (seperti dari TK-SD), transisi karir (SD-
32
RAHASIA
33
RAHASIA
34
RAHASIA
35
RAHASIA
Tim melakukan
asesmen
Psikolog mengintegrasi
data dan menegakkan
diagnosa
Intervensi
Pengawasan dan
pencatatan
Perkembangan siswa
Mensosialisasikan
perkembangan dalam
rapat (syuro’)
36
RAHASIA
DAFTAR PUSTAKA
37
RAHASIA
LAMPIRAN
38
BLANGKO RUJUKAN PERMASALAHAN SISWA
(Anindita, 2015)
Level Kasus: Ringan/Sedang/Berat
A. IDENTITAS SISWA
1. Nama :
2. Kelas :
C. PENANGANAN GURU
Sleman,_______________
Guru,
(_____________________)