SMP/MTS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan dan Perkembangan
Disusun oleh :
- Endah Kurniasih
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SHALAHUDDIN
AL-AYYUBI JAKARTA
Jl. Jihad Jl. Papanggo ID, RT.5/RW.2, Papanggo, Tj. Priok, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
14340
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
B. Bahaya Yang Terjadi Pada Saat Masa Anak Usia Sekolah Menengah ......... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peserta didik memiliki perbedaan satu sama lain, karakteristik yang terdapat
pada anak usia Sekolah Dasar (SD) sangat berbeda dengan karakteristik yang terdapat
pada anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas
(SMA).
Peserta didik memiliki perbedaan dalam minat, kemampuan, kesenangan,
pengalaman, dan cara belajar. Anak usia SD masih memasuki tahap perkembangan
yang sangat pesat. Berbagai otot dan tulang mengalami penguatan sehingga anak
cenderung aktif dalam melakukan kegiatan fisik seperti bergerak, berlari, bermain
dan tidak pernah diam ditempat. Hakikatnya, pemikiran anak SD sedang mengalami
pertumbuhan sangat cepat. Pada usia 6 sampai 12 tahun lebih sering berada di
sekolah dan lingkungan sekitar. Sejalan dengan hal tersebut anak usia SD masuk
dalam kelompok sebaya untuk lebih berinteraksi yang menuntut ketrampilan dan
gerak fisik.
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
A. JUDUL :
B. KAJIAN TEORI :
Menurut Piaget (1970), periode yang dimulai pada usia 12 sampai 18 tahun,
yaitu sama dengan usia siswa SMP/SMA. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa
adalah kemampuan berfikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara
bermakna tanpa memerlukan objek yang konkret atau bahkan objek yang visual.
Menurut Syamsul Yusuf (2004) masa usia Sekolah Menengah bertepatan
dengan masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian
karena sifat-sifat khasnya dan perannya yang menentukan dalam kehidupan individu
dalam masyarakat orang dewasa.
Dari pendapat diatas yaitu Anak usia Sekolah menengah bertepatan pada usia
remaja yang berkembang menuju manusia dewasa. Dan pada saat ini Anak usia
sekolah menengah merupakan waktu untuk mencari jadi diri.
2
BAB III
PEMBAHASAN
A. KARATERISTIK ANAK
Masa anak akhir (late childhood) berlangsung dalam usia 6-12 tahun
atau setara dengan anak SD. Masa ini disebut pula sebagai masa bermain,
dengan ciri-ciri memiliki dorongan untuk keluar rumah dan memasuki
kelompok sebaya, keadaan fisik yang memungkinkan akan memasuki dunia
permainan dan memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep,
logika, simbol dan sebagainya.
3
awal yang diberikan. Berdasarkan pengalaman ini, siswa membentuk konsep-
konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, pera jenis kelamin,
moral, dan sebagainya.
5. Anak Cengeng dan Manja
Pada umur anak SD, anak masih cengeng dan manja. Mereka selalu ingin
diperhatikan dan dituruti semua keinginannya mereka masih belum mandiri
dan harus selalu dibimbing.
6. Sulit Memahami Isi Pembicaraan Orang Lain
Pada masa SD anak masih sulit memahami apa yang orang lain bicarakan.
Mereka sering bertanya apa yang dimaksudnya.
7. Senang Diperhatikan
Di dalam suatu interaksi sosial anak biasanya mencari perhatian teman atau
gurunya mereka senang apabila orang lain memperhatikannya, dengan
berbagai cara dilakukan agar orang memperhatikannya.
8. Senang Meniru
Dalam usia SD anak mengontrol emosi dalam peniruan dan latihan, oleh
karena itu kemampuan orang tua atau guru dalam mengendalikan emosinya
sangatlah berpengaruh. Apabila anak dikembangkan di lingkungan keluarga
yang suasana emosionalnya stabil, maka perkembangan emosi anak
cenderung stabil atau sehat. Akan tetapi, apabila kebiasaan orang tua dalam
mengekspresikan emosinya kurang stabil atau kurang kontrol (seperti: marah-
marah, mudah mengeluh, kecewa, dan pesimis dalam menghadapi masalah),
maka perkembangan emosi anak, cenderung kurang stabil atau tidak sehat.
Gambaran tentang karateristik emosi anak itu dapat dilihat pada tabel berikut:
4
b. Perkembangan Berbagai Aspek pada Anak Sekolah Dasar
1) Pertumbuhan fisik
2) Perkembangan keterampilan
c) Keretampilan bersekolah
d) Keterampilan bermain
Sumber: http://www.google.com
3) Perkembangan intelektual
5
B. Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah
6
karena melunturnya kepercayaan terhadap agama, tetapi timbul keraguan
remaja terhadap agama yang dianutnya sebagai akibat perkembangan
berfikirnya yang mulai kritis.
d. Transisi dalam hubungan keluarga. Dalam satu keluarga yang terdapat anak
remaja, sulit terjadi hubungan yang harmonis dalam keluarga tersebut.
Keadaan ini disebabkan remaja yang banyak menentang orang tua dan
biasanya cepat menjadi marah. Sedangkan orang tua biasanya kurang
memahami ciri tersebut sebagai ciri yang wajar pada remaja.
e. Transisi dalam moralitas. Pada masa remaja terjadi peralihan moralitas dari
moralitas anak ke moralitas remaja yang meliputi perubahan sikap dan nilai-
nilai yang mendasari pembentukan konsep moralnya. Sehingga sesuai dengan
moralitas dewasa serta mampu mengendalikan tingkah lakunya sendiri.
Adanya anggapan bahwa remaja sebagai masa yang tidak rapi tidak dapat
dipercaya dan merusak. Hal ini menimbulkan ketakutan pada remaja jika
bersama orang dewasa. Karena hal ini sudah melekat pada sebagian besar
orang dewasa pada umumnya.
Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, peubahan
fisik yang cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan
perilaku yang juga cepat.
7
3. Munculnya ciri – ciri sekunder (tumbuh bulu
pada pubik region, otot mengembang pada
bagian – bagian tertentu), disertai mulai
aktifnya sekresi kelenjar jenis (menstruasi pada
wanita dan polusi pada pria pertama kali).
4. Gerak – gerik tampak canggung dan kurang
terkoordinasikan.
5. Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan
yang dicobanya.
1. Perkembangan fisik
Dengan terjadinya perubahan yang sangat cepat pada masa pubertas, baik itu
perubahan pada proporsi tubuh maupun berkembangan ciri-ciri seks sekunder,
individu yang berada pada fase remaja secara biologis mulai menunjukkan
tanda-tanda sebagai orang dewasa. Itulah sebabnya dikatakan bahwa masa
remaja merupakan masa peralihan dari anak menjadi orang dewasa.
3. Perkembangan intelektual
8
Karakteristik perkembangan intelektual remaja digambarkan oleh Keating
(Syamsu Yusuf, 2004 : 195 - 196) sebagai berikut.
a.) Kemampuan intelektual remaja telah sampai pada fase operasi formal
sebagaimana konsep Piaget. Berlainan dengan cara berpikir anak-anak yang
tekanannya kepada kesadaran sendiri di sini dan sekarang (here and now),
cara berpikir remaja berkaiatan erat dengan dunia kemungkinan (world of
possibilities).
4. Perkembangan emosi
Konsep diri yang kurang baik sering menyebabkan anak puber menarik diri
dalam kegiatan kelompok, menjadi agresif dan bersikap bertahan, balas
dendam atas perlakuan yang dianggapnya kurang adil, serta menjadi rendah
diri.
b. Rendahnya prestasi
9
Pertumbuhan fisik yang cepat sering menyababkan tenaga menjadi lemah.
Kondisi ini mengakibatkan anak puber ingin bekerja sesegera mungkin dan
cepat jenuh pada setiap aktivitas yang dikerjakan sendiri. Sehingga tidak
bertanggung jawab, dalam menyepelekan tugas –tugas sekolah dengan lebih
memilih bersenang – senang dalam mendapat dukungan sosial.
THOMAS berpendapat, " Anak ini tidak saja berbeda dari teman-temannya
sehingga mudah diasingkan, tetapi dia juga mengalami kesulitan dalam
kegiatan akademik, sosial, dan fisik yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
dan kemampuannya yang unik. Pengalaman ini hanya akan semakin
memperbesar perasaan berbeda.”
B. Bahaya Fisik
Bahaya fisik, yaitu bahaya yang meliputi kematian, bunuh diri atau
percobaan bunuh diri, cacat fisik, kecanggungan, dan kekakuan, karena
kurang atau lebihnya hormon.
10
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah yang kami tulis dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak
usia sekolah dan sekolah menengah (SMP) mempunyai perbedaan
karakteristik anak, dan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya.
Anak usia SD masih memasuki tahap perkembangan yang sangat pesat.
Berbagai otot dan tulang mengalami penguatan sehingga anak cenderung aktif
dalam melakukan kegiatan fisik seperti bergerak, berlari, bermain dan tidak
pernah diam ditempat. tetapi untuk kelas akhir merupakan pertumbuhan yang
lambat dan relatif seragam sampai terjadi perubahan pubertas. Dan pada saat
menginjak usia Sekolah Menengah atau tengah terjadi perubahan pubertas
anak kembali terjadi perkembangan yang cepat terutama perubahan proporsi
tubuh maupun berkembangan ciri-ciri seks sekunder.
B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini, kami dan semua pembaca dapat
memahami tentang karakteristik yang terdapat pada anak usia SD dan SMP,
dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya, serta bahaya yang
terjadi pada perkembangan anak remaja. dan saya berharap pembaca dapat
menyerap, mengambil nilai positif dan dapat mengamalkan atau menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam makalah ini
11
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20SD.pdf
http://www.sman2mpa.sch.id/2014/06/perkembangan-peserta-didik-dari-sd-
smp.html
http://sahabatedhay.blogspot.com/2014/05/makalah-perkembangan-peserta-
didik.html
12