Program Keahlian : Teknik Mesin Mata Pelajaran : Matematika ( 144 JP) Kelas/Semester : X / 1 dan 2 Tahun : 2021 / 2022 Fase :E
Dimensi Profil Strategi Jam
Elemen Capaian Pembelajaran Unit Tujuan Pembelajaran Materi Smt Pelajar Pancasila Pembelajaran TM Bilangan Di akhir fase E, peserta didik 10.1. Eksponen ● Beriman, 1. Menyatakan perkalian bilangan bulat berulang sebagai bilangan ● Eksponen Diskusi 1 15 JP dapat menggeneralisasi sifat-sifat bertaqwa kepada berpangkat (eksponen) Observasi ● Sifat-sifat Eksponen operasi bilangan berpangkat Tuhan YME dan 2. Menggeneralisasi sifat-sifat eksponen Penugasan (eksponen) dan logaritma, serta berakhlak mulia 3. Menerapkan sifat eksponen untuk menyederhanakan ekspresi ● Pangkat rasional dan menggunakan barisan dan deret ● Berkebinekaan 4. Mengidentifikasi bentuk ekuivalen menggunakan sifat eksponen bentuk akar (aritmetika dan geometri) global (termasuk hubungan pangkat rasional dan bentuk akar) ● Bentuk Eksponen ● mandiri 5. Menginterpretasi bagian dari ekspresi (bentuk) eksponen ● Grafik fungsi eksponen ● bergotong royong sederhana, misalnya 𝑎𝑏𝑛 dan kompleks, misalnya 𝑃(1 + 𝑟)𝑛 6. Menginterpretasi karakteristik utama dari table maupun grafik dari ● Perbedaan fungsi ● bernalar kritis ● kreatif fungsi eksponen eksponen dan fungsi 7. Membedakan situasi yang dapat dimodelkan dengan fungsi linier eksponen dan yang dapat dimodelkan dengan fungsi linear ● Memodelkan dengan 8. Memodelkan fenomena atau data dengan fungsi eksponen fungsi eksponen Bilangan 10.2. Logaritma 9. Menjelaskan definisi logaritma serta kaitannya dengan eksponen ● Konsep Logaritma Diskusi 1 12 JP 10. Menggeneralisasi sifat-sifat logaritma ● Sifat-sifat logaritma Observasi 11. Menggunakan sifat logaritma dalam menyederhanakan bentuk Penugasan logaritma ● Penerapan sifat-sifat 12. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logaritma konsep logaritma ● Aplikasi logaritma Bilangan 10.3. Barisan dan 13. Menentukan pola dari suatu barisan bilangan ● Barisan bilangan Diskusi 12 JP Deret 14. Menjelaskan pengertian barisan aritmetika ● Barisan aritmetika Observasi 15. Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan aritmetika ● Rumus suku ke –n Penugasan 16. Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan barisan aritmetika ● Aplikasi barisan 17. Menjelaskan pengertian deret aritmetika aritematika 18. Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika ● Deret aritmetika 19. Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret ● Rumus jumlah n suku aritmetika deret aritmetika ● Aplikasi deret aritmetika 20. Menjelaskan pengertian barisan geometri ● Barisan geometri 21. Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan geometri ● Rumus suku ke –n 22. Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan barisan Barisan geometri ● Aplikasi barisan geometri 23. Menjelaskan pengertian deret geometri ● Deret geometri 24. Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret geometri ● Rumus jumlah n suku 25. Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret deret geometri geometri ● Aplikasi deret 26. Menjelaskan pengertian deret geometri tak hingga Geometri 27. Menentukan rumus jumlah deret geometri tak hingga Deret geometri tak hingga 28. Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan deret ● Rumus jumlah tak hingga geometri tak hingga ● Aplikasi deret geometri tak hingga Aljabar Di akhir fase E, peserta didik 10.4. Sistem 29. Menjelaskan pengertian solusi dari sistem persamaan linear tiga Sistem Persamaan Linear Diskusi 12 JP dan dapat menginterpretasi ekspresi Persamaan dan variabel berdasarkan pemahaman solusi dari sistem persamaan Tiga Variabel Observasi Fungsi eksponensial. Menggunakan Pertidaksamaan linear dua variabel Memodelkan dengan Penugasan sistem persamaan linear tiga Linier 30. Menyelesaikan masalah dengan memodelkan ke dalam sistem Sistem Persamaan Linear variabel, sistem pertidaksaman persamaan linear Sistem Pertidaksamaan linear dua variabel, fungsi kuadrat 31. Menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel Linear dan Penyelesaian dan fungsi eksponensial dalam secara grafik Grafik menyelesaikan masalah. 32. Menyelesaikan masalah dengan memodelkan ke dalam sistem Memodelkan dengan Melakukan operasi Vektor pertidaksamaan linear Sistem Pertidaksamaan Linear Aljabar 10.5. Fungsi Kuadrat 33. Menginterpretasi karakteristik utama dari grafik fungsi kuadrat Karakteristik Fungsi Diskusi 9 JP dan 34. Menganalisis sifat dari fungsi kuadrat Observasi Kuadrat Fungsi 35. Memodelkan fenomena atau data dengan fungsi kuadrat Penugasan Sifat fungsi kuadrat Memodelkan dengan Fungsi Kuadrat Aljabar 10.6. Vektor dan 36. Menjelaskan pengertian vektor, notasi vektor dan panjang vector Diskusi 9 JP Pengertian vektor, notasi dan Operasinya 37. Melakukan operasi vektor (penjumlahan, pengurangan dan dan panjang vector Observasi Fungsi perkalian dengan skalar) secara geometris Operasi vektor secara Penugasan 38. Melakukan operasi vektor (penjumlahan, pengurangan dan geometris perkalian dengan skalar) secara aljabar Operasi vektor secara 39. Menentukan hasil kali skalar dua vector aljabar 40. Menentukan besar sudut antara dua vektor Hasil kali dua vector Besar sudut antara dua vektor Geometri Di akhir fase E, peserta didik 10.7. Perbandingan 41. Mengidentifikasi hubungan sudut dan sisi dari segitiga siku-siku Sudut dan Sisi dari Diskusi 12 JP dapat menentukan perbandingan Trigonometri 42. Menjelaskan definisi perbandingan trigonometri untuk sudut lancip Observasi Segitiga Siku-Siku trigonometri dan memecahkan Segitiga siku- menggunakan konsep kesebangunan Penugasan masalah yang melibatkan segitiga siku 43. Menggunakan hubungan antara sinus dan cosinus untuk sudut Sinus, Cosinus, Tangen siku-siku penyiku Hubungan Sinus dan 44. Menggunakan perbandingan trigonometri dan teorema Pythagoras Cosinus untuk menyelesaikan permasalahan yang melibatkan segitiga Aplikasi Perbandingan siku-siku Trigonometri Analisis Di akhir fase E, peserta didik 10.8. Statistika Data 45. Merepresentasikan data menggunakan tampilan data kelompok Tabel distribusi Histogram Diskusi 12 JP Data dan dapat menampilkan dan Kelompok yang sesuai (tabel distribusi frekuensi dan histogram) Observasi Interpretasi Data Peluang menginterpretasi data 46. Menginterpretasi data berdasarkan tampilan data Penugasan menggunakan statistik yang 47. Menentukan ukuran pemusatan dari kumpulan data (mean, Mean, Median, Modus sesuai bentuk distribusi data median dan modus) pada data kelompok Kuartil untuk membandingkan nilai 48. Menentukan ukuran penempatan dari kumpulan data (kuartil) Jangkauan Inter Kuartil, tengah (median, mean) dan pada data kelompok sebaran (jangkauan interkuartil, 49. Menentukan ukuran penyebaran dari kumpulan data (jangkauan Varian, Simpangan Baku standar deviasi) untuk inter kuartil, varian dan simpangan baku) pada data kelompok Membandingkan Dua membandingkan dua atau lebih 50. Membandingkan dua kelompok data menggunakan ukuran Kelompok Data himpunan data. Mereka dapat pemusatan dan ukuran penyebaran Analisis meringkas data kategorikal 10.9. Analisis Data 51. Menganalisis asosiasi dan tren dari data (2 variabel) Diskusi 6 JP Diagram Pencar, Korelasi Data dan untuk dua kategori dalam tabel Bivariat menggunakan diagram pencar dan Asosiasi Observasi Peluang frekuensi dua arah, menafsirkan 52. Menganalisis data kategorikal untuk dua kategori menggunakan Data Kategorikal Tabel Penugasan frekuensi relatif dalam konteks tabel frekuensi dua arah Frekuensi Dua Arah Analisis data (termasuk frekuensi relatif 10.10. Peluang 53. Menjelaskan pengertian ruang sampel dan kejadian 9 JP bersama, marginal, dan Ruang sampel dan Data dan 54. Menentukan ruang sampel dan kejadian dari suatu percobaan kejadian Peluang kondisional), dan mengenali 55. Menjelaskan pengertian peluang suatu kejadian kemungkinan asosiasi dan tren Peluang kejadian 56. Menentukan peluang suatu kejadian Frekuensi harapan dalam data. Mereka dapat 57. Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian Gabungan dua kejadian membedakan antara korelasi 58. Menjelaskan pengertian gabungan dua kejadian Peluang gabungan dua dan sebab-akibat. Mereka dapat 59. Menentukan peluang gabungan dua kejadian Kejadian membandingkan distribusi 60. Menjelaskan pengertian kejadian saling Lepas Kejadian Saling Lepas teoretis diskrit dan 61. Menentukan peluang kejadian saling lepas Peluang kejadian saling distribusi eksperimental, dan lepas mengenal peran penting dari ukuran sampel. Mereka dapat menghitung peluang dalam situasi diskrit
ATP 1
ATP 1 ATP 2 ATP 3 ATP 4 ATP 5 ATP 6 ATP 7 ATP 8
ATP 22 ATP 21 ATP 20 ATP 13 ATP 12 ATP 11 ATP 10 ATP 9
ATP 23 ATP 14 ATP 15 ATP 16 ATP 17 ATP 18 ATP 19 ATP 24
ATP 32 ATP 31 ATP 30 ATP 29 ATP 28 ATP 27 ATP 26 ATP 25