Anda di halaman 1dari 10

Vol.11 No.

2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 1169


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERHUBUNGAN BIDANG ANGKUTAN KOTA
TANGERANG SELATAN

Oleh
Edy Krisyanto
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang
E-mail: dosen01108@unpam.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja (X1) dan lingkungan kerja fisik
(X2) terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas Perhubungan Bidang Angkutan Kota Tangerang
Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.
Populasi yang diambil yaitu berjumlah 65 orang dan teknik sampel yang digunakan adalah sampel
jenuh yang seluruh populasi merupakan sampel dalam penelitian ini. Teknik pengujian yang
digunakan meliputi Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik (Normalitas,
Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, Autokorelasi), Analisis Regresi Linear Berganda,
Koefisien Korelas, Koefisien Determinasi dan Uji Hipotesis (Uji T, Uji F). Hasil penelitian data
menunjukan bahwa Disiplin Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja Fisik (X2) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai (Y), dari hasil uji t menunjukan nilai hasil uji t (parsiap) pada
variabel disiplin kerja (X1) menunjukkan t hitung (6.269) > t tabel (1.998) dengan nilai signifikan
0.000 < 0.05 dan variabel lingkungan kerja fisik (X2) menunjukkan t hitung (2.632) > t tabel
(1.998) dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05 serta dari hasil uji f secara simultan menunjukkan
bahwa nilai F hitung (32.657) > F tabel (3.150) dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 sehingga H0
ditolak dan Ha diterima artinya baik secara parsial maupun simultan disiplin kerja (X1) dan
lingkungan kerja fisik (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (y) dan
melalui pengujian koefisien determinasi (R2) diperoleh sebesar 0,482 sama dengan 51.3%
sedangkan sisanya 48.7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
Kata Kunci: Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Fisik, Kinerja

PENDAHULUAN meningkatkan kinerja para pegawai. Salah satu


Sumber Daya Manusia merupakan usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai
faktor sentral dalam sebuah organisasi. Apapun yaitu dengan memperhatikan disiplin kerja dan
bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat lingkungan kerja fisik pegawai..
berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan Disiplin kerja merupakan salah satu
manusia dan dalam pelaksanaan misinya faktor penting untuk mencapai kinerja yang
dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia baik. Rivai (2013:825) mendefinisikan disiplin
merupakan faktor strategis dalam semua kerja sebagai suatu alat yang digunakan para
kegiatan organisasi. Walaupun banyak sumber pimpinan untuk berkomunikasi dengan
daya, sarana dan prasarana lainnya, tanpa ada pegawai agar mereka bersedia mengubah suatu
sumber daya manusia maka kegiatan perilaku serta sebagai upaya untuk
perusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan meningkatkan kesadaran dan kesediaan
baik. Selain itu sumber daya manusia juga seseorang untuk mentaati semua peraturan
merupakan faktor penggerak dan penentu perusahaan dan norma-norma sosial yang
jalannya suatu organisasi dalam mencapai berlaku. Disiplin karyawan memerlukan alat
keberhasilan atau tujuan organisasi. komunikasi, terutama pada peringatan yang
Keberhasilan suatu organisasi dalam hal ini bersifat spesifik terhadap karyawan yang tidak
instansi pemerintah dapat dicapai dengan mau berubah sifat dan perilakunya. Sehingga
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JIH
1170 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
seorang karyawan yang dikatakan memiliki penyuluhan bagi pegawai dalam
disiplin kerja yang tinggi jika yang menciptakan tata tertib yang baik di
bersangkutan konsekuen, konsisten, taat asas, perusahaan.
bertanggung jawab atas tugas yang Berdasarkan dari apa yang peneliti
diamanahkan padanya. dapatkan, bahwasannya terdapat berbagai
Salah satu faktor yang sangat macam permasalahan yang di temukan, di
berpengaruh dalam sumber daya manusia antaranya seperti banyak sekali pegawai yang
adalah faktor kedisiplinan. Menurut Hugges masih melanggar peraturan yang di tetapkan
dalam buku Alvin Fadilah Hendry (2011:33), pada Dinas Perhubungan Bidang Angkutan
bahwa disiplin merupakan sebagai sikap Tangsel yang kurang memahami arti disiplin
seseorang atau kelompok yang berniat untuk tersebut.
mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Hal ini di buktikan dengan data tingkat
Perusahaan atau organisasi untuk menjaga disiplin pegawai pada Dinas perhubungan
kedisiplinan baik para pegawai perlu adanya bidang angkutan Kota Tangerang Selatan
sanksi khusus bagi pelanggaran peraturan yang Tabel 1 Absensi Pegawai Periode Tahun
telah ditetapkan.sanksi itu dapat berupa teguran 2017-2021
atau hal lain yang bertujuan untuk memperbaiki No
Tahun
Absensi Keterangan
kesalahan pegawai terhadap peraturan yang Target Realisasi
telah ditetapkan. Dengan adanya teguran ini 1 2017 100% 80,6% Tidak Tercapai
dapat membuat pegawai benar-benar mematuhi 2 2018 100% 69,1% Tidak Tercapai
peraturan dan disiplin dalam bekerja. 3 2019 100% 76,9% Tidak Tercapai
Disiplin kerja merupakan fungsi 4 2020 100% 65,0% Tidak Tercapai
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) 5 2021 100% 77,5% Tidak Tercapai
terpenting dan berkaitan erat dengan pengelola Sumber : Olah data awal Dinas Perhubungan
sumber daya bagi perusahaan. Semakin baik Tangsel 2022
disiplin pegawai semakin tinggi prestasi kerja Berdasarkan Tabel diatas disimpulkan
yang dapat dicapainya. Menurut Hasibuan bahwa tingkat absensi kehadiran pegawai
(2013:193) Disiplin kerja adalah kesadaran dan mengalami naik turun tingkat absensi kehadiran
kesediaan seseorang mentaati peraturan masih adanya pegawai yang melanggar
perusahaan dan norma-norma sosial yang peraturan terutama pada absensi, masih banyak
berlaku sebagai berikut : juga pegawai yang tidak patuh terhadap aturan
1. Kesadaran adalah sikap seseorang yang berpakaian sesuai seragam yang ditetapkan,
sukarela mentaati semua peraturan yang masih adanya pegawai yang sering mangkir di
sadar akan tugas dan tanggung jam operasional kerja. Hal ini terjadi
jawabnya. Jadi seseorang pegawai akan dikarenakan kurangnya pengawasan kerja
mematuhi/mengerjakan semua terhadap pegawai dan kurang tegas untuk
tugasnya dengan baik, bukan atas memberikan sanksi kepada pegawai. Adanya
paksaan. disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya
2. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah tata tertib dan kelancaran pelaksanaan kerja
laku, dan perbuatan seseorang yang perusahaan, sehingga memperoleh hasil yang
sesuai dengan peraturan perusahaan, optimal. Sedangkan bagi pegawai, disiplin
baik yang tertulis maupun tidak. kerja memberikan dampak suasana kerja yang
3. Mentaati peraturan dan norma-norma menyenangkan sehingga akan menambah
sosial yang berlaku yaitu kesediaan semangat dalam melaksanakan pekerjaannya.
seseorang mematuhi semua peraturan Dengan demikian disiplin kerja yang di
serta melaksanakan tugas-tugasnya tanamkan pada pegawai dapat menimbulkan
dengan baik secara sukarela maupun rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya
karena terpaksa Diperlukan untuk karena menyadari kewajibannya dan
memberikan bimbingan dan mengutamakan hasil kerja dengan baik dan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JIH P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.11 No.2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 1171
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
sesuai dengan setandar yang di tetapkan. Selain Sumber : Olah data Lingkungan Kerja Dinas
disiplin, untuk meningkatkan kinerja pegawai Perhubungan Tangsel 2022
di pengaruhi juga dengan adanya lingkungan Berdasarkan data tabel di atas dapat
kerja fisik. Lingkungan kerja yang kondusif diketahui fasilitas yang yang tersedia di
merupakan salah satu bentuk kompensasi yang lingkungan kerja masih belum maksimal.
dapat diberikan oleh pimpinan organisasi Beberapa fasilitas yang menunjang
kepada pegawai. Dengan demikian kompensasi kenyamanan dalam bekerja masih terdapat
yang diberikan oleh pimpinan tidak hanya fasilitas keadaan rusak. Dinas Perhubungan
berbentuk finansial namun juga bisa berbentuk Kota Tangerang Selatan berada tepat dipinggir
non finansial yang salah satu diantaranya yaitu jalan raya Serpong, banyaknya kendaraan roda
dengan menciptakan lingkungan kerja yang dua maupun roda empat ditambah lagi
senyaman mungkin. Untuk dapat menciptakan kendaraan yang bermuatan besar seperti truk,
ruangan kerja yang nyaman tentu harus tronton dan lain-lain yang setiap hari melintasi
diperhatikan beberapa fakor yang kantor tempat mereka bekerja karena itu
mempengaruhi terciptanya suasana kerja yang merupakan alternatif jalan satu-satu yang bisa
dapat menciptakan kinerja pegawai yang di lewati. Hal tersebut dapat berpengaruh
optimal, yaitu : lingkungan fisik yang nyaman, terhadap sirkulasi udara yang kurang baik,
perancangan sistem kerja yang efektif dan seperti debu atau polusi dari kendaraan tersebut
efisien, dan sarana yang baik. bisa masuk ke dalam Kantor dan bisa
Keberadaan sarana dan prasarana menyerang kesehatan pegawai.
peralatan kantor, jika ditata berdasarkan Nilai lingkungan kerja yang terdapat
prinsip-prinsip penataan ruang kantor yang kerusakan paling banyak adalah dalam aspek
ergonomis akan dapat memberikan suatu Ac yang disediakan 20 Ac. Dengan kerusakan
kontribusi tersendiri dalam menciptakan gairah. 4 Ac sehingga dalam bekerja membuat pegawai
kerja pegawai yang ada, sehingga tujuan yang panas dan Tidak Nyaman dalam Bekerja dalam
telah ditetapkan dapat diwujudkan secara melakukan aktivitas bekerja. Dapat diketahui
optimal, tentunya dengan dukungan sarana dan bahwa aktivitas yang diperlukan untuk
prasarana yang ada. Dalam menciptakan membentuk suatu sistem kerja adalah dengan
ruangan ergonomis diperlukan adanya menganalisis dan menentukan secara detail
perancangan sistem kerja. Hal ini bertujuan komponen-komponen tugas dan melakukan
untuk mengatur komponen-komponen yang pendekatan ergonomis. Pendekatan ergonomis
ada dalam sistem kerja, seperti mesin dan diharapkan dapat membentuk suatu sistem
peralatan kerja serta lingkungan fisik yang ada kerja yang bisa dirancang untuk melaksanakan
sehingga dicapai tingkat efektivitas dan kegiatan tertentu dengan didukung oleh
efisiensi kerja yang tinggi, yang di ukur dengan keserasian hubungan antara manusia dengan
waktu, tenaga, serta dampak psikologi atau sistem kerja yang dikendalikannya.
sosiologis yang ditimbulkannya. Sistem kerja yang di maksud di sini
Tabel 2. Sarana dan prasarana Lingkungan adalah suatu sistem kerja yang melibatkan
kerja di Dinas Perhubungan Bidang komponen kerja seperti mesin/peralatan dan
Angkutan Kota Tangerang Selatan 2022 lingkungan fisik kerja (temperatur,
Jumlah
Jumlah Jumlah pencahayaan, kebisingan dan lain-lain) dimana
No Keterangan Yang Yang kegiatan tersebut berlangsung. Pendekatan
Barang
Terpakai Rusak
ergonomis akan membawa kita ke dalam
1 Lampu 26 lampu 23 lampu 3 lampu
2 Pendingin Ac 20 Ac 16 Ac 4 Ac rancangan sistem kerja sehingga kita `dapat
3 Lemari 10 lemari 8 lemari 2 lemari menggunakannya secara efektif, efisien, aman
dokumen dan mampu menciptakan lingkungan fisik yang
4 Komputer 50 47 3 layak. Menurut Sedarmayanti (2017:28)
Komputer Komputer Komputer lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan
5 Mobil dinas 5 mobil 4 Mobil 1 mobil
berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat
6 Toilet 7 toilet 5 toilet 2 toilet
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JIH
1172 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik Tabel 3. Hasil Penilaian Kinerja Perizinan
secara langsung maupun secara tidak langsung. Angkutan Dinas Perhubungan Bidang
Lingkungan kerja bertujuan agar dalam Angkutan Kota Tangerang Selatan Tahun
melaksankaan pekerjaan tercipta suasana yang 2019 – 2021
tentram, nyaman dan damai sehingga dapat
meningkatkan kinerja pegawai. Kinerja
pegawai adalah bagaimana seseorang pegawai
melaksanakan pekerjaannya atau unjuk
kerjanya. Kinerja individu dapat dinilai dari apa
yang dilakukan oleh individu tersebut dalam
kerjanya.
Dengan kata lain kinerja individu
adalah bagaimana seseorang melaksanakan
pekerjaannya atau unjuk kerja. Supaya kinerja
pegawai dapat berjalan dengan baik di Sumber: Data kinerja Pegawai Dinas
butuhkan kondisi lingkungan kerja yang dapat Perhubungan Kota Tangsel 2022
melaksanakan kegiatannya secara optimal, Berdasarkan tabel diatas hasil laporan
sehat, aman, dan nyaman. kinerja pegawai Dinas Perhubungan Bidang
Menurut August W. Smith dalam Angkutan Kota Tangerang Selatan masih
Sedarmayanti, (2017:50) menyatakan bahwa belum mencapai Target. Makin banyaknya
performance atau kinerja adalah: “... Output jumlah kendaraan pribadi menjadi pemicu
drive from processes, human or otherwise, jadi menurunnya pengguna jasa transportasi umum.
dikatakan bahwa kinerja merupakan hasil atau Beralihnya kecenderungan menggunakan
keluaran dari suatu proses. Kinerja menurut kendaraan pribadi juga tak lepas dari rasa
Anwar Prabu Mangkunegara (2013:67)
ketidakpercayaan terhadap sistem transportasi
mengemukakan bahwa : “Kinerja adalah hasil umum yang ada. Dalam hal ini Kantor Dinas
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai Perhubungan diharapkan sebisa mungkin untuk
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan menerapkan program - program yang bertujuan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang untuk memacu kesadaran supir angkutan
diberikan kepadanya”. sehingga kepatuhan tertib berlalu lintas
Kinerja karyawan yang optimal adalah semakin tinggi. Hal ini akan menciptakan
gambaran dari sumber daya manusia yang angkutan yang aman dan nyaman bagi
berkualitas. Kinerja ini mencerminkan masyarakat. Maka dari itu Dinas Perhubungan
keberhasilan dari diri seseorang. Pada Dinas Bidang Angkutan Kota Tangerang Selatan
Perhubungan Tangerang Selatan kinerja perlu meningkatkan kinerja pegawai.
karyawan sangat diperhatikan karena kinerja
yang tinggi dari seseorang karyawan sangat
LANDASAN TEORI
diperhatikan karena kinerja yang tinggi dari Disiplin sangat penting untuk
seseorang karyawan akan meningkatnya pertumbuhan perusahaan, digunakan terutama
kinerja secara keseluruhan.
untuk memotivasi pegawai agar dapat
mendisiplinkan diri dalam melaksanakan
pekerjaaan baik secara perorangan maupun
kelompok. Disiplin bermanfaat mendidik
pegawai untuk mematuhi dan menyenangi
peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang
ada, sehingga dapat meningkatkan kinerja
karyawan. Menurut Siagian (2015:305)
mengemukakan bahwa “Disiplin karyawan
dalam manajemen sumber daya manusia
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JIH P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.11 No.2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 1173
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
berangkat dari pandangan bahwa tidak ada sumber pengumpulan data primer dan skunder
manusia yang sempurna, lepas dari kesalahan adalah sebagai berikut
dan kekhilafan” A. Data primer
Lingkungan kerja fisik merupakan salah 1) Observasi, Yaitu mengadakan
satu lingkungan kerja yang harus diperhatikan pengamatan langsung ke instansi untuk
oleh perusahaan demi terciptanya suatu kondisi mengumpulkan data dan informasi
yang nyaman bagi para karyawan dalam secara sistematis di mana pengumpulan
melakukan seluruh aktivitas perusahaan. data melalui pengamatan di tempat
Menurut Sedarmayanti (2017:21) penelitian.
mengungkapkan bahwa: “Lingkungan kerja 2) Angket, Merupakan teknik
fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik pengumpulan data yang dilakukan
yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat dengan cara memberi seperangkat
mempengaruhi pegawai baik secara langsung pertanyaaan tertulis kepada responden
maupun tidak langsung”. Lingkungan kerja untuk dijawabnya.
fisik merupakan salah satu faktor yang b. Data Sekunder, yaitu studi kepustakaan
mempengaruhi kinerja karyawan. Seorang dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji
karyawan yang bekerja di lingkungan kerja serta menelaah literatur-literatur yang ada
fisik yang baik dan mendukung untuk bekerja kaitanya dengan masalah yang di teliti.
secara optimal akan menghasilkan kinerja yang Populasi yang dijadikan objek dalam
baik pula, sebaliknya apabila seorang karyawan penelitian ini adalah seluruh pegawai yang
bekerja di lingkungan kerja fisik yang tidak bekerja di instansi yang berjumlah 65 pegawai.
mendukung atau kurang memadai untuk Dalam penelitian ini, teknik sampling yang
bekerja secara optimal maka akan membuat digunakan adalah nonprobability sampling
karyawan menjadi tidak nyaman, cepat lelah, dengan teknik yang diambil yaitu sampling
malas sehingga kinerja karyawan tersebut akan jenuh (sensus). Menurut Sugiyono (2016:118)
rendah (Mangkunegara, 2013:105). Teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan
Istilah kinerja berasal dari kata job sampel bila semua anggota populasi digunakan
perfomance atau actual perfomance (prestasi sebagai sampel. Maka dari itu, peneliti memilih
kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai sampel menggunakan teknik sampling jenuh
oleh seseorang). Menurut Wibowo (2012:08) karena jumlah populasi yang relatif kecil.
Kinerja berasal dari pengertian Performance Maka sampel yang akan digunakan dalam
yang memberikan pengertian sebagai hasil penelitian ini sebanyak 65 orang.
kerja atau prestasi kerja. Menurut Mulyadi Pengujian instrument penelitian dan
(2015:63) mendefinisikan kinerja sebagai hasil data penelitian dilakukan menggunakan uji
kerja yang dicapai oleh pekerja oleh karyawan statistik sebagai berikut
secara kualitas dan kuantitas yang sesuai 1. Uji Kualitas Data
dengan tugas dan tanggung jawab mereka. a. Uji Validitas, menurut Ghozali
(2012:142) uji validitas
METODE PENELITIAN digunakan untuk mengetahui
Penelitian ini dirancang dengan metode sah/valid tidak suatu kuesioner,
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. suatu kuesioner dinyatakan
Metode kuantitatif deskriptif digunakan untuk valid jika pertanyaan pada
menjelaskan fenomena yang terjadi perihal data kuesioner mampu
penelitian. Sedangkan metode kuantitatif mengungkapkan sesuatu yang
digunakan untuk menjelaskan pengaruh akan diukur oleh kuesioner
variabel bebas terhadap variabel terikat. tersebut, validitas menunjukkan
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini sejauh mana alat pengukur yang
menggunakan sumber data primer dan data digunakan untuk mengukur apa
sekunder. Menurut Sugiyono (2016:193) yang diukur.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JIH
1174 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
lain.
n.(∑XiXt)-(∑Xi)(∑Xt) 3. Uji Koefisien Determinasi, untuk
rx(it) =
√{n.∑Xi2 -(∑Xi)2 }{n.∑Xt2 -(∑Xt)²} mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi
Sumber : Sugiyono (2012:356) variabel terikat.
Keterangan 4. Uji Hipotesis
rx(it) Nilai koefisien korelasi variabel X a. Uji Parsial (Uji Statistik t)
n Banyaknya responden b. Uji F (Uji Serentak/Simultan)
Xi Skor setiap item variabel X dengan menggunakan Analysis of
Xt Skor total variabel X Varian (Anova)
∑Xi² Jumlah kuadrat skor item variabel X HASIL DAN PEMBAHASAN
∑Xt² Jumlah kuadrat skor total variabel X Asumsi Klasik
∑XiXt Jumlah skor Xi dengan skor Xt variabel Uji Normalitas
X
b. Uji Reliabilitas, suatu kuesioner
dikatakan handal jika jawaban
responden terhadap butir-butir
pertanyaan dalam kuesioner
adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu (Ghozali,
2012:42).
Untuk mengukur reliabilitas
kuesioner dalam penelitian ini
digunakan “Method Alpha Cronbach”
2. Uji Asumsi Klasik, digunakan untuk Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
mengetahui ketepatan data. Dari hasil grafik probability plot, dapat
a. Uji Normalitas, Menurut Priyatno dilihat bahwa penyebaran data (titik-titik)
(2011:282) “pengujian normalitas mengikuti pola garis lurus atau mendekati garis
data dapat menggunakan uji diagonal, maka datanya dapat dikatakan
Kolmogorov-Smirnov Sample Test, normal, sehingga syarat normalitas residual
yaitu mendeteksi normalitas dengan untuk analisis regresi dapat terpenuhi.
melihat nilai signifikansi residual, Uji Multikolinearitas
dengan melihat dari angka Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
probabilitasnya, dimana jika
probabilitas > 0,05 maka residual
terdistribusi normal. Sebaliknya jika
probabilitas < 0,05 maka tidak
terdistribusi normal”.
b. Uji Multikolinearitas, Menurut
Ghozali (2012:64) “Uji
Multikolinieritas bertujuan untuk Sumber: Data diolah (2022)
menguji apakah model regresi Berdasarkan hasil output diatas
menemukan adanya korelasi antar diketahui bahwa dapat disimpulkan untuk X1
variabel bebas (independent)”. nilai tolerance 0,882 dan X2 nilai tolerance
c. Uji Heteroskedastisitas, bertujuan 0,882 atau > 0,10 sedangkan VIF X1 sebesar
untuk mengetahui apakah dalam 1.134 dan VIF X2 sebesar 1.134 atau <10,00
model regresi terjadi ketidaksamaan maka tidak terjadi multikolinieritas. Sehingga
varian dari suatu residual penelitian ini dapat dilanjutkan dengan analisis
pengamatan ke pengamatan yang berikutnya.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JIH P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.11 No.2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 1175
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Uji Heteroskedastisitas nilai tersebut menunjukkan pengaruh
signifikan terhadap disiplin terhadap
kinerja pegawai.
2. Nilai t hitung variabel Lingkungan
Kerja Fisik yang diperoleh sebesar
2,632 dengan nilai sig 0,011 sehingga t
hitung > t tabel (2,632 > 1,998) dan nilai
signifikansi 0,011 < 0.05, maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai tersebut
menunjukkan pengaruh signifikan
terhadap lingkungan kerja fisik
Gambar 2. Hasil Uji Heterokedastisitas terhadap kinerja pegawai.
Pada gambar diatas, titi-titik pada grafik Hal ini berarti disiplin berpengaruh
Sccater plot tidak mempunyai pola penyebaran signifikan serta memiliki peranan penting
yang jelas dan titik-titik tersebut menyebar terhadap kinerja kpegawai. Lingkungan kerja
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbuh Y, fisik berpengaruh signifikan serta memiliki
dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa peranan penting terhadap kinerja pegawai.
tidak terdapat ganguan heterokedastisitas. Tabel 7. Hasil Uji F
Uji Autokorelasi
Tabel 5. Hasil Uji Durbin-Watson (DW test)

Sumber : Data diolah (2022) Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan


Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji bahwa :
Durbin-Watson atas residual persamaan regresi 1. Hasil pengujian dengan bantuan
diperoleh angka sebesar 1.898. Berdasarkan Software SPSS Version 24
hasil pengujian pada tabel di atas, model regresi menunjukkan nilai Fhitung sebesar
ini tidak ada autokorelasi, hal ini dibuktikan 32,657 sehingga Fhitung > Ftabel
dengan nilai Durbin-Watson sebesar 1.898 (32,657 > 3,15) pada ɑ 5% maka Ho
yang berada diantara interval 1.550 – 2.460. ditolak dan Ha diterima. Sehingga
Pengujian Hipotesis disimpulkan bahwa variabel disiplin
Tabel 6. Hasil Uji t (Signifikansi) dan lingkungan kerja fisik berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja
karyawan di Dinas Perhubungan Kota
Tangerang Selatan.
2. Nilai sig. lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,05
berarti secara bersama-sama (simultan)
Berdasarkan data diatas, maka dapat disiplin dan lingkungan kerja fisik
disimpulkan untuk uji t sebagai berikut : berpengaruh signifikan terhadap kinerja
1. Nilai t hitung variabel disiplin yang pegawai di Dinas perhubungan Kota
diperoleh sebesar 6,269 dengan nilai sig Tangerang Selatan.
0,000 sehingga t hitung > t tabel (6,269
> 1,998) dan nilai signifikansi 0,000 <
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JIH
1176 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Koefisien Determinasi disimpulkan bahwa variabel disiplin
Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi dan lingkungan kerja fisik berpengaruh
Secara Simultan secara simultan terhadap kinerja
karyawan di Dinas Perhubungan Kota
Tangerang Selatan.

PENGAKUAN/ACKNOWLEDGEMENTS
Terimakasih kepada seluruh jajaran staf
manajemen dan pegawai Dinas Perhubungan
Berdasarkan hasil perhitungan yang
Bidang Angkutan Kota Tangerang Selatan
telah dilakukan, nilai R Square diperoleh
beserta orang-orang yang terlibat dalam
sebesar 0,513 atau 51,30%. Hal ini
penelitian ini.
menunjukkan besarnya pengaruh disiplin dan
lingkungan kerja fisik dalam upaya
DAFTAR REFERENSI
meningkatkan kinerja pegawai sebesar 51,30%,
[1] Ading, S. (2020). Pengaruh Gaya
sedangkan selebihnya 48,70% dipengaruhi
Kepemimpinan, Motivasi, Serta Disiplin
karena faktor lain yang tidak dibahas dalam
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (study
penelitian ini.
di PT Mitsui Leasing Capital Indonesia
Abdul Muis–Jakarta Pusat). KREATIF:
KESIMPULAN
Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen
Berdasarkan Hasil Penelitian dan
Universitas Pamulang, 8(1), 18-38.
pembahasan yang telah penulis uraikan pada
[2] Alvin fadilah Hendry (2011) Manajemen
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
Sumber Daya Manusia. Penerbit Insan
sebagai berikut :
Cendikia
a) Nilai t hitung variabel disiplin yang
[3] Anwar Prabu Mangkunegara (2013),
diperoleh sebesar 6,269 dengan nilai sig
“Manajemen Sumber Daya Manusia
0,000 sehingga t hitung > t tabel (6,269
Perusahaan”. Remaja Rosdakarya.
> 1,998) dan nilai signifikansi 0,000 <
Bandung, 2015.
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
[4] Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Multivariate dengan Prgram IBM SPSS
nilai tersebut menunjukkan terdapat
19 (Edisi kelima), Semarang,Universitas
pengaruh positif dan signifikan antara
Diponegoro, Semarang, 2012.
disiplin terhadap kinerja pegawai.
[5] Hasibuan, Malayu SP. 2013. Manajemen
b) Nilai t hitung variabel Lingkungan
Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Kerja Fisik yang diperoleh sebesar
Jakarta : Bumi Aksara.
2,632 dengan nilai sig 0,011 sehingga t
[6] Mulyadi. 2015. Manajemen Sumber Daya
hitung > t tabel (2,632 > 1,998) dan nilai
Manusia (MSDM), Penerbit IN MEDIA :
signifikansi lebih kecil dari nilai
Bogor
probabilitas atau 0,011 < 0.05, maka Ho
[7] Priyatno, Duwi, Buku Saku Analisis
ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat
Statistik Data SPSS, Mediakom,
disimpulkan bahwa nilai tersebut
Yogyakarta, 2011.
menunjukkan terdapat pengaruh positif
[8] Rivai, Veithzal. 2013. Manajemen
dan signifikan antara lingkungan kerja
Sumber Daya Manusia Untuk
fisik terhadap kinerja pegawai.
Perusahaan. Dari Teori ke Praktik.
c) Dari hasil pengujian Uji F secara
Jakarta : Raja Grafindo Persada
simulutan antara Variabel disiplin kerja
[9] Sedarmayanti. (2017). Sumber Daya
dan lingkungan kerja fisik terhadap
Manusia dan Produktifitas Kerja.
kinerja pegawai diperoleh Fhitung >
Bandung: CV Mandar Maju
Ftabel (32,657 > 3,15) pada ɑ 5% maka
[10] Sondang P. Siagian. 2015. Manajemen
Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JIH P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.11 No.2 Desember 2022 Jurnal Ilmiah Hospitality 1177
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, VISIONET DATA INTERNASIONAL
Jakarta. CABANG KARAWACI. Jurnal
[11] Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Semarak, 4(2), 105-118.
Alfabeta, Bandung, 2012. [20] Sunarto, A., & Aprianda, D. (2021).
[12] _____ . Metodologi Penelitian PENGARUH REKRUITMEN DAN
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. SELEKSI TERHADAP
Bandung, Alfabeta, 2016. PRODUKTIVITAS KERJA GURU
[13] Sunarto, A. (2020). Pengembangan PADA YAYASAN PONDOK INDAH
Sumber Daya Manusia dengan Berbasis DON BOSCO JAKARTA
Inovasi Untuk Menghadapi Revolusi SELATAN. Jurnal Arastirma, 1(1), 106-
Industri 4.0. Jurnal Ilmiah MEA 116.
(Manajemen, Ekonomi, & [21] Sunarto, A. (2020). KINERJA
Akuntansi), 4(2), 397-407 PEGAWAI BERBASIS
[14] Sunarto, A., Qurbani, D., & Virby, S. KEPEMIMPINAN DAN
(2020). Pengaruh Kompetensi, Disiplin LINGKUNGAN KERJA PADA PT
Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap VICTORY CHINGLUH INDONESIA
Kinerja Pada PT Anugrah Bersama DIVISI QUALITY. KREATIF: Jurnal
Sejahtera Depok. JIMF (Jurnal Ilmiah Ilmiah Prodi Manajemen Universitas
Manajemen Forkamma), 4(1). Pamulang, 8(2), 92-101.
[15] Sunarto, A. (2020). Kinerja Karyawan [22] Sunarto, A. (2019). HUBUNGAN
Berbasis Kepemimpinan Dan Motivasi STRESS KERJA DAN
Pada PT. Duta Jaya Putra Persada PRODUKTIVITAS KERJA
Mining. JENIUS (Jurnal Ilmiah KARYAWAN PADA PT. BANK
Manajemen Sumber Daya MANDIRI CLUSTER CILEGON
Manusia), 3(3), 246-257. I. Jurnal Semarak, 2(3), 1-9.
[16] Sunarto, A., Tanjung, A. W., & Ellesia, N. [23] Sunarto, A. (2018). Hubungan Stres Kerja
(2020). Teacher Performance Based on dan Prestasi Kerja Karyawan PT.
The Visionary Leadership Style of Asuransi Sinarmas Jakarta Pusat pada
School, Competency and Work Divisi Credit Control. SCIENTIFIC
Discipline (Study at Muhammadiyah JOURNAL OF REFLECTION:
Setiabudi Pamulang College). Journal of Economic, Accounting, Management and
Research in Business, Economics, and Business, 1(4), 361-370.
Education, 2(5), 1046-1052. [24] Sunarto, A. (2021). PENGARUH
[17] Sunarto, A. (2019). Analisis Kinerja PELATIHAN DAN KOMPENSASI
Karyawan Pada PT. Bank Mandiri Cluster TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Cilegon I. SCIENTIFIC JOURNAL OF CV MURNI RASA BOGOR. Jurnal
REFLECTION: Economic, Accounting, Arastirma, 1(2), 326-335
Management and Business, 2(3), 241- [25] Siagian Sondang P, (2015) “Kiat
250. Meningkatkan Produktivitas Kerja”, PT.
[18] Sunarto, A. (2021). KINERJA Rineka Cipta, Jakarta.
PEGAWAI BERBASIS DISIPLIN DAN [26] Wibowo, Edi.2012. Manajemen Kinerja,
LINGKUNGAN KERJA (Studi Pada Jakarta : Rajawali Pers.
Kantor Kecamatan Pondok Aren Kota [27] Widodo (2017). Manajemen Sumber
Tangerang Selatan). Jurnal Daya Manusia Bandung: Manggu
Visionida, 7(1), 1-13.. Makmur
[19] Sunarto, A. (2021). PENGARUH
KOMUNIKASI DAN GAYA
KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA PT.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JIH
1178 Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.11 No.2 Desember 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JIH P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534

Anda mungkin juga menyukai