Anda di halaman 1dari 6

NASKAH TUGAS TUTORIAL-1

HKUM 4404/TEORI PERUNDANG-UNDANGAN/3 SKS


PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

Nama Penulis : Prof.Dr.Maria Farida Indrati, S.H.,M.H.


Nama Penelaah : Megaliary Apriandhini, S.H., M.H.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2021.

Sumber
Skor
No Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
1. Judicial review dapat juga disebut sebagai Constitutional 25 Modul 1
review yang memberikan wewenang kepada supreme court sampai
atau Mahkamah Agung (MA) untuk membatalkan sebuah dengan
UU (karena isinya berlawanan dengan konstitusi). Dalam Modul 3
sepanjang sejarah konstitusi dan ketatanegaraan orang yang
pertama kali melakukan Judicial review adalah Chief Justice
John Marshall (Amerika Serikat) yang melakukan pengujian
dan pembatalan suatu UU. Sedangkan di Negara Indonesia
baru terbentuk MK pada abad ke-20 saat perubahan ketiga
UUD 1945.
Pertanyaan:
a. Bagaimana sejarah dan dasar hukum pembentukan
Mahkamah Konstitusi (MK) di Indonesia, jelaskan?
b. Apa yang saudara ketahui dengan istilah Judicial review
atau Constitutional review jelaskan?

2. Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai salah satu lembaga 25 Modul 1


pelaku kekuasaan kehakiman berdasarkan konstitusi sampai
memiliki fungsi peradilan untuk menegakkan hukum dan dengan
keadilan. Melihat dari later belakang pembentukannya, MK Modul 3
berfungsi sebagai lembaga penegak supremasi konstitusi dan
ukuran keadilan dan hukum yang ditegakkan dalam
peradilan yang dijalakan oleh MK adalah Konstitusi itu
sendiri.
Pertanyaan:
a. Sebutkan dan jelaskan apa fungsi dan wewenang
Mahkamah Konstitusi di Indonesia sesuai Pasal 10 Ayat
1 UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang MK?
b. Sebutkan asas-asas Hukum Acara yang digunakan
Mahkamah Konstitusi (MK) dalam pelaksanaan
peradilan?

3. Dalam kajian yuridis-normatif pengujian UU oleh MK 25 Modul 1


tentunya didalam pembentukan MK tidak terlepas dari sampai
pengalaman masa lalu yang terwarnai oleh penyelenggaraan dengan
kekuasaan secara otoriter, tertutup dan tidak menghormati Modul 3
HAM. Dengan demikian, hak gugat merupakan kedudukan
hukum yang dimiliki orang atau lembaga tertentu untuk
mengajukan permohonan atau gugatan di MK.
Pertanyaan:
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Legal Standing atau
Hak gugat dan siapa saja yang memiliki hak gugat sesuai
pasal 37 sampai dengan Pasal 39 UU Nomor 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup?
b. Ada berapakah cara pengujian UU oleh MK dan
jelaskan?

4. Kelembagaan Mahkamah Agung sebagai lembaga yang 25 Modul 1


menjalankan kekuasaan kehakiman sebagai organ kekuasaan sampai
kehakiman, yang diberikan beberapa kewenangan yudisial dengan
diantaranya adalah dalam hal pengujian peraturan Modul 3
perundang-undangan dibawah UU. Dimana status MA saat
ini sebagai peradilan negara tertinggi, yang menerima
perkara dari pengadilan-pengadilan lebih rendah dari semua
yuridiksi.
Pertanyaan:
a. Sebutkan dasar hukum yang dimiliki oleh Mahkamah
Agung dan jelaskan 3 (tiga) bentuk putusan MA
tersebut?
b. Sebutkan 5 (lima) ragam tugas Yudisial yang dimiliki
oleh MA menurut UU Nomor 14 Tahun 1985?

Total Skor 100

JAWABAN TUGAS TUTORIAL-1


HKUM 4403/ILMU PERUNDANG-UNDANGAN/3 SKS
Nama Mahasiswa : ANGGA PRAYUDA
Nim : 042661771
Semester : 7 (TUJUH)
Kelas :A
Hari/Tanggal : Sabtu, 6 Mei 2023
Dosen/Tutor : Joni Subagiyo, S.H., M.H

Sumber
Skor
No Jawaban Tugas Tutorial-1 Jawaban
Maksimal
Tutorial
1. a. Lembaran awal sejarah praktik pengujian undang-undang Modul 1
(judicial review) bermula di Mahkamah Agung (MA) sampai
Amerika Serikat saat dipimpin William Paterson dalam dengan
kasus Danil Lawrence Hylton lawan Pemerintah Amerika Modul 3
Serikat tahun 1796. Dalam kasus ini, MA menolak
permohonan pengujian Undang-Undang Pajak atas Gerbong
Kereta Api 1794 yang diajukan oleh Hylton dan menyatakan
bahwa undang-undang tersebut tidak bertentangan dengan
konstitusi, sehingga tindakan kongres dipandang
konstitusional. Itu berarti bahwa MA telah melakukan
pengujian undang-undang secara nyata meskipun
putusannya tidak membatalkan undang-undang tersebut.
Selanjutnya, pada saat MA Amerika Serikat dipimpin oleh
John Marshall dalam kasus Marbury lawan Madison tahun
1803, kendati saat itu Konstitusi Amerika Serikat tidak
mengatur pemberian kewenangan untuk melakukan judicial
review kepada MA, tetapi dengan menafsirkan sumpah
jabatan yang mengharuskan untuk senantiasa menegakkan
konstitusi, John Marshall menganggap MA berwenang
untuk menyatakan suatu undang-undang bertentangan
dengan konstitusi. Itulah cikal bakal kewenangan judicial
review yang saat ini identik dengan kewenanganan
Mahkamah Konstitusi.

b. Judicial review atau Constitutional review adalah sebab,


antara keduanya terdapat berbedaan mendasar dalam
pemahaman sbb; pertama Constitutional review selaian
dilakuakan oleh hakim atau pengadilan, tergantung kepada
lembaga Mana UUD memberikan kewenangan untuk
melakukannya; kedua, dalam konsep Judicial review terkait
pula pengertian yang lebih luas obyeknya, misalnya
mengucap soal legalitas peraturan di bawah UU terhadap
UU sedangkan Constitutional review hanya menyangkut
pengujian konstitusionalitasnya, yaitu terhadap UUD
2. a. Berdasarkan Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 yang Modul 1
ditegaskan kembali dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a sampai sampai
dengan d UU 24/2003, kewenangan Mahkamah Konstitusi dengan
adalah menguji undang-undang terhadap UUD 1945; Modul 3
memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945; memutus
pembubaran partai politik; dan memutus perselisihan
tentang hasil pemilihan umum. Selain itu, berdasarkan Pasal
7 ayat (1) sampai dengan (5) dan Pasal 24C ayat (2) UUD
1945 yang ditegaskan lagi oleh Pasal 10 ayat (2) UU
24/2003, kewajiban Mahkamah Konstitusi adalah
memberikan keputusan atas pendapat DPR bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran
hukum, atau perbuatan tercela, atau tidak memenuhi syarat
sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana
dimaksud dalam UUD 1945.

b. Beberapa asas dalam hukum acara konstitusi adalah


asas ius curia novit, asas persidangan terbuka untuk umum,
asas independent dan imparsial, asas peradilan dilaksanakan
secara cepat, sederhana, dan biaya ringan, asas hak untuk
didengar secara seimbang, asas hakim aktif, dan asas
praduga keabsahan. Tujuan dari kepenulisan ini adalah
untuk memberi pemahaman dan mengetahui apa saja asas-
asas yang diterapkan dalam hukum acara mahkamah
konstitusi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif.
3. a. stilah gugatan legal standing pada umumnya digunakan Modul 1
sampai
untuk merujuk pada hak gugat (legal standing) organisasi dengan
sebagaimana terkandung di antaranya dalam Undang- Modul 3
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (“UU
32/2009”) dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen (“UU Perlindungan
Konsumen”).

Dalam hal ini, menurut Bambang Sutiyoso, legal


standing dapat diartikan sebagai kualitas atau hak
menggugat/berperkara ke pengadilan
dengan mengatasnamakan kepentingan kelompok
masyarakat tertentu.

Berkaitan dengan perlindungan lingkungan hidup, hak gugat


organisasi lingkungan hidup diatur dalam Pasal 92 UU
32/2009 yang menyatakan sebagai berikut:

1. Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab


perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan
gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan
hidup.
2. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk
melakukan tindakan tertentu tanpa adanya tuntutan ganti
rugi, kecuali biaya atau pengeluaran riil.
3. Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan
apabila memenuhi persyaratan:
a. berbentuk badan hukum;
b. menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa
organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan
pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan
c. telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan
anggaran dasarnya paling singkat 2 (dua) tahun.

b. Kewenangan dan kewajiban MK seolah-olah adalah dua


hal yang berbeda, tetapi sebenarnya secara hukum tidak ada
perbedaan signifikan antara kewenangan MK dan kewajiban
MK. Pembedaan demikian hanya karena secara redaksional
pembentuk UUD 1945 memilih menggunakan dua istilah
tersebut.
4. a. a. Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Modul 1
Agung merupakan pengadilan kasasi yang bertugas sampai
membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui dengan
putusan kasasi dan peninjauan kembali menjaga agar semua Modul 3
hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI
diterapkan secara adil, tepat dan benar.
b. Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi,
Mahkamah Agung berwenang memeriksa dan memutuskan
pada tingkat pertama dan terakhir
- semua sengketa tentang kewenangan mengadili.
- permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 28,
29,30,33 dan 34 Undang-undang Mahkamah Agung No. 14
Tahun 1985)
- semua sengketa yang timbul karena perampasan kapal
asing dan muatannya oleh kapal perang Republik Indonesia
berdasarkan peraturan yang berlaku (Pasal 33 dan Pasal 78
Undang-undang Mahkamah Agung No 14 Tahun 1985)

c. Erat kaitannya dengan fungsi peradilan ialah hak uji


materiil, yaitu wewenang menguji/menilai secara materiil
peraturan perundangan dibawah Undang-undang tentang hal
apakah suatu peraturan ditinjau dari isinya (materinya)
bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih tinggi
(Pasal 31 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14
Tahun 1985).

b. a. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap


perilaku hakim;
b. Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan
pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim;
c. Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi terhadap
laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim secara tertutup;
d. Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim,
e. Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain
terhadap orang perseorangan, kelompok orang, atau badan
hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran
martabat hakim.
Total Skor

Anda mungkin juga menyukai