Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : CHONDRI PARDAMEAN LUMBAN GAOL

Nomor Induk Mahasiswa /NIM : 045077217

Kode / Nama Mata Kuliah : HKUM4404 / TEORI PERUNDANG - UNDANGAN

Kode / Nama UPBJJ : 24 / UPBJJ – UT KOTA BANDUNG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Pertanyaan :
1. Dalam prinsip pembagian kekuasaan negara kekuasaan tidak dibagi habis kepada lembaga
negara yang ada, melaikan kekuasaan itu dibagi oleh lembaga yang oleh konstitusi diberikan
kewenangan untuk membagi kekuasaan negara. Dalam prinsip pembagian kekuasaan lebih
mengedepankan adanya kekuasan tertinggi yang mengatur dan meneria pertanggungjawaban ata
spelaksanaan kekuasaan yag diberikan. Salah satunya adalah Undang-Undang Dasar 1945
menganut prinsip pembagian kekuasaan yang mengedepankan supremasi parlemen, maka prinsip
kekuasaan kehakiman yang bebas dan mandiri sebagaimana yang diatur dalam Pasal 24 Undang-
Undang Dasar 1945.

 Berdasarkan pada uraian di atas, analisislah pemaknaan kebebasan kekuasaan kehakiman.


 Berikan analisis pengujian perundang-undangan dalam perspektif pembagian kekuasaan.

2. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 9 September 2002 No. 05.G/HUM/2001 tentang


permohonan uji materiil yang diajukan Para Pemohon Drs.Ec.H. Arwan Karsi MK, Ms dkk.
(Ketua dan para wakil Ketua DPRD Propinsi sumatera Barat), terhadap PP No. 110 Tahun 2000
tentang kedudukan keuangan DPRD. Para Pemohon mendalilkan bahwa PP tersebut
bertentangan dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1999 tentang Susduk MPR, DPR, DPRD
Pasal 34 ayat (2), (3), (5) serta Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah,
Pasal 19 dan 2l yang mengatur tentang penentuan anggaran DPRD adalah merupakan wewenang
DPRD yang bersangkutan, bukan diatur dengan PP. Permohonan ini dikabulkan dengan
menyatakan batal PP No. 110 Tahun 2000.
Berdasarkan pernyataan di atas, uraikan kedudukan perkara berdasarkan;

 pihak pemohon dan termohon


 perihal yang menjadi dasar permohonan
 hal-hal yang diminta untuk diputus

Jawaban :
1. Pemaknaan Kebebasan Kekuasaan Kehakiman:
Dalam konteks ini, pemaknaan kebebasan kekuasaan kehakiman mengacu pada prinsip bahwa
kekuasaan kehakiman harus beroperasi secara independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan
eksekutif dan legislatif. Pasal 24 Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan prinsip ini, yang
menjamin kemerdekaan dan kemandirian lembaga kehakiman dalam menjalankan tugasnya.
Kebebasan kekuasaan kehakiman memastikan bahwa lembaga-lembaga kehakiman dapat
melakukan fungsi mereka secara adil, objektif, dan netral, serta bertanggung jawab terhadap
hukum dan keadilan.
2. Kedudukan Perkara:
a. Pihak Pemohon: Drs.Ec.H. Arwan Karsi MK, Ms, dan lain-lain (Ketua dan para wakil Ketua
DPRD Propinsi Sumatera Barat)
b. Termohon: Pemerintah Pusat atau pihak yang mewakili Pemerintah Pusat, yang dalam konteks
ini mungkin merujuk pada Menteri atau lembaga terkait yang bertanggung jawab atas perumusan
dan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP).
- Perihal yang menjadi Dasar Permohonan:
Pemohon mengajukan permohonan uji materiil terhadap PP No. 110 Tahun 2000 tentang
kedudukan keuangan DPRD. Pemohon berpendapat bahwa PP tersebut bertentangan dengan
Undang-Undang No. 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPRD Pasal
34 ayat (2), (3), (5), serta Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, Pasal
19 dan 21 yang mengatur tentang penentuan anggaran DPRD.

- Hal-hal yang Diminta untuk Diputus:

Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 9 September 2002 No. 05.G/HUM/2001 mengabulkan


permohonan pemohon dan menyatakan batal PP No. 110 Tahun 2000 tentang kedudukan
keuangan DPRD. Artinya, Mahkamah Agung menyatakan bahwa PP tersebut tidak sesuai
dengan undang-undang yang diacu oleh pemohon. Dengan demikian, PP tersebut dinyatakan
tidak berlaku lagi dan tidak memiliki kekuatan hukum.

Anda mungkin juga menyukai