Anda di halaman 1dari 12

Character Building

HAKIKAT MANUSIA STIE SBI YOGYAKARTA


Semester Genap
Pengertian
CHARACTER BUILDING

• Charakter Building atau membangun karakter terdiri dari 2 suku kata yaitu
membangun (to build) dan karakter (character) artinya membangun yang
mempunyai sifat memperbaiki, membina, mendirikan. Sedangkan karakter
adalah tabiat, watak, aklak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari
yang lain.
• Dalam konteks matakuliah Character Building di STIE SBI adalah suatu proses
atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk
tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat)
sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan
agama yang diyakini peserta pembelajar, adat istiadat, identitas keindonesiaan,
dan almamater STIE SBI.
Manusia adalah misteri
bagi dirinya sendiri
Perspektif

Membahas tentang siapa hakikat manusia merupakan bahasan paling rumit sekaligus
paling unik di antara realitas yang yang ada. Hal ini dikarenakan manusialah subyek
sekaligus obyek dari bahasan tersebut. Selain itu manusia adalah satu-satunya makhluk
di dunia ini yang mampu mempertanyakan dirinya sendiri.

Terdapat berbagai ilmu pengetahuan atau sudut pandang yang membahas tentang
manusia, di antaranya adalah filsafat manusia, psikologi, antropologi, agama, dll.
Pertanyaan-pertanyaan filosofis menyoal hakikat manusia:

1. Apakah dan siapakah manusia pada hakikatnya?

2. Bagaimanakah kodrat manusia itu?


3. Apakah sifat-sifat manusia yang unik yang membedakannya dari makhluk-
mahluk yang lain?

4. Bagaimanakah hubungan antara badan atau raga dengan jiwa manusia?

5. Bagaimana mungkin manusia dapat bebas dan merdeka untuk melakukan


segala yang dia inginkan?

6. Apakah arti kepribadian seorang manusia?


“Yang pertama harus diselesaikan adalah kenalilah dirimu, siapa
saya? Mengenal dengan baik siapa saya dapat mengatar pada
pengenalan terhadap di luar saya yang lebih asasi dan menjadi
penentu segalanya”

Socrates
Hakikat Manusia Menurut Para Ahli

zoon Cogito
politicon Ergo Sum
(Aristoteles) (Descartes)

Homo Interaksi
Faber Sosial
(Marx) (Habermas)

Homo
Economicus
dll
(John Stuart
Mill)
Dimensi-dimensi Manusia

Individu
Sosial
Dimensi-dimensi Manusia

Jasmani
Rohani
Pemahaman tentang hakikat manusia
diharapkan bisa menjadi landasan
ontologis, apistemologis, dan aksiologis
dalam membangun kharakter diri kita
masing-masing sesuai dengan lingkup
dimana kita berada
Sekian dan Terima Kasih
REFERENSI

Louis Leahy (1984). Manusia sebuah Misteri. Jakarta: Gramedia.

Baharrudin Salam (1988). Filsafat Manusia. Jakarta: Bina Aksara.

Juraid Abdul Latief (2012). Manusia, Filsafat, dan Sejarah. Jakarta: Bumi Aksara.

Surajio (2005). Ilmu Filsafat, Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara.

Theo Huijbers (1987). Manusia Merenungkan Dirinya. Yogyakarta: Kanisius.

Soerjanto Poepowardojo (1982). Sekitar Manusia (Menuju Manusia Seutuhnya), kump.


karangan. Jakarta: Gramedia

A.Sudiarja(ed:Sastraprateja) (1982). Manusia Multi Dimensional. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai