Anda di halaman 1dari 42

PENANGANAN MASALAH REMAJA DALAM

CHANNEL YOUTUBE “SATU PERSEN”

Disusun Oleh:

1. ARTA WARDATUTTOYYIBAH ZAMI ( NISN 0058003899 )


2. MELINTA AKBINA ( NISN 3053986990 )
3. NAILA CHARISMA AULIA PUTRI ( NISN 0058003899 )

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 NGANJUK
KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ( IPS 1)

2022 - 2023
HALAMAN MOTTO

“Tidak ada yang sempurna. Bahkan orang yang paling percaya diri pun memiliki
rasa tidak aman. Di beberapa titik dalam hidup, kita mungkin merasa kekurangan
sesuatu. Itulah kenyataan. Kita harus berusaha hidup sesuai kemampuan kita."
(Anil Sinha)

“Jangan biarkan rasa takut atau insecure menghentikanmu untuk mencoba hal-hal
baru. Percaya pada dirimu sendiri. Lakukan apa yang kamu sukai. Dan yang
terpenting, bersikap baik kepada orang lain, meski kamu tidak menyukai mereka."
( Stacy London)

“ Jangan memaksakan diri, tapi berilah pujian. Hanya dirimu sendiri yang bisa
menilaimu. Kamu tidak harus menjadi luar biasa. Percaya dan cintai dirimu
sendiri."
(Seulgi Red Velvet)

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis berjudul : PENANGANAN MASALAH REMAJA DALAM


CHANNEL YOUTUBE SATU PERSEN.
Oleh :

Nama : Arta Wardatuttoyyibah Z ( NISN 0065497906 )


: Melinta Akbina ( NISN 3053986990 )

: Naila Charisma A. P ( NISN 0058003899 )

Kelas : XI IPS 1

Telah disetujui dan disahkan di Nglawak, ...........................................................


Koordinator KIR Pembimbing KIR

Mustagfiroh, S.Pd Mustagfiroh, S.Pd


NIP.197904192005012005 NIP.197904192005012005

Mengetahui,
Kepala MAN Nglawak

H. Muh Zuhal, S.Ag., M. Pd. I


NIP. 197007252005011002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
“Analisis penanganan masalah remaja dalam channel youtube satu persen”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Nglawak, 17 April 2023

Penulis

iv
ABSTRAK

Penanganan masalah Remaja dalam Channel Youtube Satu


Persen. Arta Wardatuttoyyibah Zami, Melinta Akbina, Naila
Charisma Aulia Putri. Pembimbing : Mustaghfiroh S.Pd. MAN 1
Nganjuk.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana penanganan


permasalahan remaja dalam channel satu persen. Masa remaja
pertengahan (middle adolescent) merupakan masa yang paling kritis
karena pada tahap itu terjadi peralihan pemikiran dari anak anak
menuju dewasa. Selain termasuk kedalam masa remaja pertengahan
(middle adolescent) remaja juga termasuk kedalam Gen Z( generasi
z). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis deskriptif kualitatif dengan menganalisis channel
tersebut.

Kata kunci: penanganan permasalahan remaja, dan channel satu


persen

v
DAFTAR ISI

Isi
Contents
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN MOTTO............................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

ABSTRAK..............................................................................................................v

DAFTAR ISI..........................................................................................................vi

BAB 1......................................................................................................................8

PENDAHULUAN...................................................................................................8

1. 1 Latar Belakang Masalah.............................................................................8

1. 2 Rumusan Masalah:....................................................................................12

1. 3 Tujuan Penelitian......................................................................................12

1. 4 Manfaat Penelitian....................................................................................12

BAB II...................................................................................................................13

KAJIAN PUSTAKA............................................................................................13

2. 1 Kajian Teori...............................................................................................13

2. 2 Tinjauan Pustaka / Penelitian Terdahulu...............................................15

BAB III..................................................................................................................17

METODE PENELITIAN....................................................................................17

3. 1 Jenis Penelitian..........................................................................................17

3. 2 Subjek Penelitian......................................................................................17

3. 3 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................17

vi
3. 4 Teknik Analisis Data.................................................................................18

BAB IV..................................................................................................................19

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................................19

4. 1 Hasil Penelitian..........................................................................................19

4. 1. 1 Deskripsi Data....................................................................................19

4. 1. 2 Analisis Data.......................................................................................22

4. 1. 3 Pembahasan...........................................................................................33

BAB V....................................................................................................................34

PENUTUP.............................................................................................................34

5. 1 Simpulan.....................................................................................................34

5. 2 Saran...........................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35

LAMPIRAN..........................................................................................................36

BIODATA PENULIS.......................................................................................37

vii
BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Remaja adalah proses ketika seseorang tumbuh menjadi dewasa mencakup


kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Dimana remaja mempunyai
kemajuan kognitif mencakup peningkatan kecerdasan, kemampuan berpikir secara
abstrak dan bernalar secara lebih efektif. Jadi masa remaja adalah tahap persiapan
menuju dewasa, pada masa ini bisa dibilang merupakan masa yang sangat labil
dan kritis karena masa di mana individu berusaha mencari jati dirinya serta begitu
banyak terjadi perubahan dalam diri individu baik perubahan biologis, perubahan
psikologis dan perubahan sosial. Perubahan biologis itu ditandai dengan
perubahan fisik , tinggi, berat, dan massa otot, perubahan besar dalam struktur
otak, serta perubahan suara. Perubahan psikologis ditandai dengan tertarik pada
lawan jenis, mudah emosi, mulai mencari identitas diri, dan mampu
mengungkapkan keinginannya sendiri. Sementara perubahan sosial ditandai
dengan terjadinya perubahan pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan
perilaku lebih besar daripada pengaruh yang telah diberikan oleh keluarga, karena
remaja lebih sering menghabiskan waktu bersama teman sebayanya. Maka dari itu
tetap dibutuhkan adanya pengawasan dari orang tua agar perubahan sosial tersebut
tidak memberikan pengaruh negatif terhadap remaja itu nantinya. Masa remaja
sendiri berlangsung dari usia 12 sampai 21 tahun, dengan pembagian sebagai
berikut. Masa remaja awal (Early adolescent) umur 12-15 tahun, Masa remaja
pertengahan (middle adolescent) umur 15-18 tahun, Remaja terakhir umur (late
adolescent ) 18-21 tahun.

8
Dari tiga pembagian tersebut masa remaja pertengahan (middle adolescent)
merupakan masa yang paling kritis karena pada tahap itu terjadi peralihan
pemikiran dari anak anak menuju dewasa, selain termasuk kedalam masa remaja
pertengahan (middle adolescent) mereka juga termasuk kedalam Gen Z( generasi
z). Generasi z merupakan generasi yang lahir mulai tahun 1996 hingga 2012.
Artinya, Gen z adalah generasi setelah milenial. Gen z disebut juga iGeneration,
atau generasi internet. Mereka selalu terhubung dengan dunia maya dan dapat
melakukan segala sesuatunya dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang
ada. Bahkan gadget sudah menjadi pegangannya dari sejak kecil. Maka secara
otomatis pengenalan teknologi dan dunia maya ini begitu berpengaruh pada
perkembangan kehidupan dan kepribadian mereka. Ternyata semua hal tersebut
tak lantas membuat gen Z lebih sehat terutama dalam bidang kesehatan mental
dari generasi sebelumnya (generasi milenial). Hal itu terbukti dengan penelitian
menunjukkan, bahwa gen Z rentan alami masalah kesehatan mental seperti
kecemasan, mudah stres, depresi bahkan keinginan untuk bunuh diri. Faktanya
banyak dari remaja dan generasi z lain belum memiliki kesiapan dengan peralihan
tersebut yang selanjutnya akan menimbulkan konflik intrapersonal dengan dirinya
sendiri maupun konflik interpersonal yang berhubungan dengan orang lain.
Contoh dari konflik intrapersonal adalah perasaan menyesal dengan keputusan
yang sudah diambil, indecisive, merasa iri melihat keberhasilan orang lain baik
dalam hal prestasi maupun dalam hal asmara, kurang percaya diri, selalu merasa
kesepian, terlalu berlebihan dalam memikirkan sesuatu (overthinking) mengenai
hal yang belum tentu terjadi, merasa kecewa karena telah mengalami kegagalan
dalam mencapai sesuatu, kecewa dengan ekspektasi yang terlalu besar terhadap
diri sendiri, cemas, dan rasa malas yang sering muncul. Sementara contoh dari
konflik interpersonal tentunya permasalahan yang timbul akibat adanya interaksi
sosial dengan orang lain misalnya permasalahan dalam pertemanan seperti
pertemanan yang tidak lagi sehat, permasalahan keluarga seperti selalu
direndahkan dalam keluarganya sendiri dan konflik yang terjadi dengan orang tua
karena perbedaan pendapat, permasalahan sulitnya berkomunikasi dengan orang
yang baru ditemui, sensitif terhadap perlakuan atau tindakan orang lain terhadap

9
diri sendiri. Kenyataannya semua manusia baik usia remaja maupun lansia tidak
akan pernah terlepas dari yang namanya konflik, bahkan para ahli telah
mengklasifikasikan konflik dalam berbagai bentuk contohnya adalah konflik
pribadi, konflik politik, konflik rasial, konflik antar kelas dan Konflik yang
bersifat internasional. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan konflik
tersebut bisa melalui berbagai cara yaitu dengan mediasi, negosiasi, arbitrase, dan
rekonsiliasi. Sebenarnya ada banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk
mengatasi semua permasalahan atau konflik tersebut yaitu bisa dimulai dengan
hal sederhana seperti belajar dari hanya sekedar melihat film, membaca buku dan
berusaha memahami permasalahan tersebut kemudian bila dirasa tidak mampu
menyelesaikannya karena termasuk permasalahan yang serius, barulah bisa
berkonsultasi dengan orang yang bisa dipercaya dan memberikan saran yang
pastinya sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi yaitu pakar Psikolog.
Namun kebanyakan dari mereka yang sedang mengalami permasalahan itu tidak
melakukan konseling kepada pakar psikolog untuk membantu menangani
permasalahan yang mereka alami, justru mereka lebih memilih untuk diam dan
membiarkan masalah itu menjadi konflik pribadi. Di zaman modern ini manusia
mulai mengembangkan atau menggunakan teknologi yang canggih, sehingga
lebih bergantung kepada teknologi yang sudah praktis dalam berbagai hal serta
pemikiran yang sudah mulai maju. Sehingga dalam upaya menyelesaikan masalah
tidak perlu lagi melakukan konseling kepada pakar psikolog, sebagai generasi Z
yang selalu terhubung dengan teknologi mereka bisa belajar memahami dan
menyelesaikan masalah dengan memanfaat media sosial.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa peran media sosial


memberikan banyak dampak positif jika digunakan dalam hal hal positif salah
satunya adalah belajar mengenai skill dan pengetahuan yang baru untuk
mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Banyak media sosial yang
dapat kita gunakan sebagai media pembelajaran, Salah satu media sosial yang
dapat menjadi media pembelajaran untuk mengembangkan diri adalah YouTube.
YouTube merupakan sebuah situs Web video sharing (berbagi video) yang
populer di mana para pengguna dapat memuat, menonton, berbagi klip video

10
secara gratis yang berisikan database video yang paling populer di dunia internet
dan bahkan Youtube bisa menjadi media belajar skill tertentu secara gratis.
Menurut penelitian dengan belajar sambil menonton video akan membuat
pembelajaran lebih menyenangkan dengan adanya berbagai gambar dan suara.
Nah Channel YouTube yang bisa menjadi media belajar skill tertentu secara gratis
yang membahas mengenai masalah psikologi yang berkaitan dengan
permasalahan remaja adalah “Satu Persen - Indonesian Life School”. Satu persen
adalah salah satu Startup Life-school terbesar di Indonesia yang mengajarkan
bagaimana cara untuk berkembang sehingga dapat mencapai kehidupan yang
layak. Didirikan pada januari 2019, satu persen begitu cepat mendapatkan
perhatian publik. Belum genap satu tahun didirikan, satu persen dinobatkan
sebagai "Channel YouTube dengan perkembangan tercepat pada bulan november
2019 versi Nox Influencer"(Sampurno et al., 2020). Dan saat ini subscriber satu
persen mencapai 2,48 juta dengan jumlah viewer mencapai ratusan ribu per video
yang di upload. Hal itu membuktikan Kemampuan Satu Persen membawakan
topik topik berkualitas dengan ringan dan mudah dimengerti, semua konten
dikemas dalam bentuk animasi menarik, terdapat teks penunjang jika suara host
kurang jelas dan dilengkapi penjelasan ilmiah, berdasarkan jenis ilmu
pengetahuan yang sedang dibahas, bahasa yang digunakan bebas dari kata kasar
maupun vulgar, penjelasan singkat, padat, dan jelas serta selalu memberikan
masukan positif bagi para penonton. Membuatnya disenangi oleh berbagai
kalangan terutama remaja. Manfaat yang dirasakan pengguna channel ini adalah
mereka mendapatkan pelajaran mengenai kemampuan untuk menyelesaikan
masalah, melakukan pekerjaan secara produktif, mampu memberikan kontribusi
bagi lingkungannya, mengetahui bagaimana cara agar mudah untuk
berkomunikasi dengan orang yang baru ditemui, tips menghadapi rasa
kesendirian, bagaimana cara menanamkan mindset anti overthinking, bagaimana
cara meningkatkan rasa kepercayaan diri, menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan teman ataupun keluarga dan hal penting dalam menjalani hidup hal itu
merupakan suatu keadaan dalam diri individu yang dinamakan dengan kesehatan

11
mental( mental health). Sehingga, setiap individu berhak berkembang, setidaknya
1% setiap hari menuju kehidupan seutuhnya.

1. 2 Rumusan Masalah:

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian


ini sebagai berikut.

1. Apa saja permasalahan remaja yang dibahas dalam channel YouTube satu
persen?
2. Bagaimana penanganan masalah remaja dalam channel Satu Persen ?

1. 3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan sebagai berikut.

1. Menjelaskan apa saja permasalahan remaja dibahas dalam channel


YouTube satu persen.
2. Menjelaskan bagaimana penanganan masalah remaja dalam channel Satu
Persen.

1. 4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini akan memberi banyak pelajaran
dan motivasi tidak hanya bagi remaja tetapi masyarakat luas mengenai
pengembangan diri, interaksi sosial, dan tips praktis untuk mengatasi masalah
yang sedang dialami. Sementara itu secara praktis hasil penelitian dapat
diterapkan oleh kalangan remaja hingga dewasa, ketika menghadapi masalah
dengan berani, dan percaya diri.

12
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2. 1 Kajian Teori

1. Remaja

Pengertian remaja secara istilah adalah masa perkembangan transisi antara masa
anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial
emosional. Sementara pengertian remaja menurut World Health Organization
(WHO), remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun.

2. Pembagian masa remaja menurut rentang umur:

a. Masa remaja awal (Early adolescent) umur 12-15 tahun. Pada rentang usia ini,
remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan
intelektual yang sangat intensif, sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar
dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun belum bisa
meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa ini remaja belum
tahu apa yang diinginkannya, remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil,
tidak puas, dan merasa kecewa (Kartono,1990).

b. Masa remaja pertengahan (middle adolescent) umur 15-18 tahun. Pada rentang
usia ini, kepribadian remaja masih bersifat kekanak-kanakan, namun pada usia
remaja sudah timbul

13
unsur baru, yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri.
Remaja mulai menemukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan
terhadap pemikiran filosofis dan etis. Maka, dari perasaan yang penuh keraguan
pada usia remaja awal maka pada rentang usia ini mulai timbul kemantapan pada
diri sendiri yang lebih berbobot. Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan
kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang
telah dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja mulai menemukan diri sendiri
atau jadi dirinya (Kartono, 1990).

c. Remaja terakhir umur (late adolescent ) 18-21 tahun. Pada rentang usia ini,
remaja sudah merasa mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin
hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri, dengan itikad baik dan
keberanian. Remaja mulai memahami arah kehidupannya, dan menyadari tujuan
hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola
yang jelas yang baru ditemukannya (Kartono,1990).

3. Gen z ( generasi z)

Generasi z merupakan generasi yang lahir mulai tahun 1996 hingga 2012.
Artinya, Gen z adalah generasi setelah milenial. Gen z disebut juga i Generation,
atau generasi internet. Mereka selalu terhubung dengan dunia maya dan dapat
melakukan segala sesuatunya dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang
ada. Bahkan gadget sudah menjadi pegangannya dari sejak kecil. Maka secara
otomatis pengenalan teknologi dan dunia maya ini begitu berpengaruh pada
perkembangan kehidupan dan kepribadian mereka.

4. Channel satu persen

Channel Satu Persen adalah Startup Life-school terbesar di Indonesia.


Mengajarkan bagaimana caranya dapat berkembang untuk mencapai tujuan.
Channel ini banyak mengulas tentang pengetahuan umum yang jarang dibicarakan

14
atau diulas di pendidikan formal. Memberi informasi ilmiah secara sederhana,
mudah dimengerti. Berisi materi bermanfaat mengenai pengembangan diri,
interaksi sosial, dan tips praktis untuk mengatasi masalah kehidupan. Mengenal
ciri toxic relationship hingga topik tentang seksual dikemas dalam bentuk animasi
dan cuplikan video yang menarik. Memberikan masukan positif bagi penonton.
Menawarkan pendampingan khusus dari ahli untuk mentoring atau konseling.
Terdapat teks penunjang jika suara host kurang jelas dan dilengkapi penjelasan
ilmiah, berdasarkan jenis ilmu pengetahuan yang sedang dibahas.Bahasa yang
digunakan bebas dari kata kasar maupun vulgar. Penjelasan singkat, padat, dan
jelas.

5. Perkembangan Channel Satu Persen

YouTube pribadi milik Founder Satu Persen, yaitu Ifandi Khainur Rahim pada
akhir Desember 2018. Barulah pada pertengahan tahun 2019, Satu Persen diserius
kan menjadi startup oleh Evan dan Rizky. Keduanya memiliki keresahan sama,
yaitu permasalahan mental health dan self-development di Indonesia. Tujuan
besar kami adalah ingin semua orang berdaya dengan memiliki identity-aware,
active problem solver dan growth mindset. Untuk mencapai tujuan itu, Satu
Persen memiliki kurikulumnya sendiri yang diturunkan menjadi produk &
layanan utama

seperti mentoring, konseling, kelas online, webinar, dan tes online gratis. Selain
itu, satu persen juga memiliki layanan Satu Creative Agency dan training skill
dasar psikologis. Pada bulan November 2019, Satu Persen menjadi channel
YouTube dengan growth tertinggi di dunia. Ini barulah awal, satu persen akan
terus berkembang, setidaknya 1% setiap hari.

15
2. 2 Tinjauan Pustaka / Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu terkait channel Satu Persen yang dapat dijadikan
sebagai bahan pembanding sekaligus penguat dalam penelitian ini di antaranya
adalah sebagai berikut.

1. Penelitian Zahrotul Firdausi (2021), dengan judul PENGARUH TERPAAN


KONTEN YOUTUBE SATU PERSEN-INDONESIAN LIFE SCHOOL
TERHADAP LITERASI KESEHATAN MENTAL GENERASI Z DI KECAMATAN
JAMBANGAN KOTA SURABAYA. Menyimpulkan bahwa melalui penelitian ini
dapat menambah literasi Kesehatan mental Generasi Z dalam konten konten yang
terdapat dalam channel youtube satu persen.

Berdasarkan paparan tersebut, penelitian ini berencana melakukan penelitian


terkait Kesehatan mental Generasi Z( lahir pada tahun 1995 sampai 2010. Saat ini,
gen Z berusia 12 tahun sampai 27) . Sebagai pembeda penelitian terdahulu dengan
penelitian ini adalah cara Penanganan Masalah Remaja, Penanganan Masalah
Remaja yang dikaji dalam penelitian terdahulu adalah kesehatan mental yang
merupakan bagian dari permasalahan yang dialami oleh generasi Z( remaja)
sementara, dalam penelitian ini membahas lebih mendalam tidak hanya mengenai
kesehatan mental saja melainkan Penanganan Masalah Remaja dalam Channel
Satu Persen.

16
BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif yaitu


menyajikan data analisis dalam bentuk deskripsi. Pendekatan deskripsi digunakan
untuk menjabarkan dan menggambarkan secara sistematis rumusan masalah
dalam penelitian ini.

3. 2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah channel YouTube Satu Persen milik Ifandi
Khainur Rahim.

3. 3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.

a. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan menggali informasi


melalui dokumen baik tertulis maupun elektronik, dalam penelitian ini lebih
banyak menggunakan dokumen elektronik yang menggali informasi tentang

17
remaja yang mencakup pembagian remaja menurut rentang usia, permasalahan
yang muncul serta upaya penangananya dan salah satu channel YouTube.

b. Riset Dokumentasi

Riset dilakukan terhadap dokumen yang berupa chanel YouTube “Satu Persen”
milik Ifandi Khainur Rahim. Data yang diambil adalah data yang dibutuhkan
sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan.

3. 4 Teknik Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data, seluruh data yang terkumpul kemudian


diolah oleh peneliti. Data analisis dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif, yaitu mendeskripsikan secara menyeluruh data yang di peroleh dari
hasil penelitian. Pengolahan data kualitatif dapat dilakukan melalui tahap
pereduksian, penyajian data dan penyimpulan.

a. Reduksi data

Mereduksi adalah proses pemilihan, penyederhanaan, data yang dihasilkan dari


proses pengumpulan data yang nantinya data akan disesuaikan dengan kebutuhan
dan fokus penelitian. Sehingga mampu memberikan gambaran jelas tentang objek
penelitian.

b. Penyajian data

Setelah direduksi, data berupa informasi terkait dengan remaja yang mencakup
permasalahan nya dan upaya menangani dalam channel satu persen serta
kemudian dihubungkan dengan teori dalam penelitian ini.

c. Penyimpulan

Setelah semua data tersaji, permasalahan yang menjadi objek penelitian dianalisis
kemudian ditarik yang merupakan hasil penelitian ini.

18
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Penelitian

4. 1. 1 Deskripsi Data

N Kode Data Bentuk Penanganan


O Data Masalah Masalah

1. 1A Saat kita gagal Insecure Meningkatkan


mengerjakan tugas, kemampuan pada
sementara rekan kita aspek yang
yang lain berhasil menyebabkan
melaluinya dengan insecure.
baik, entah dari mana
tiba-tiba terselip
perasaan tidak terima
di hati.

2. 1B Terlalu berlebihan Overthinking Kurangi memikirkan


dalam memikirkan hal hal yang masih
masa depan. jauh dan diluar
kendali kita, maka
sebaiknya kita fokus
untuk memperbaiki
keadaan yang kita
alami saat ini.

19
3. 1C Bingung ketika akan Indecisive Menentukan alternatif
memilih jurusan keputusan yang akan
sekolah. diambil, dan cari
informasi berdasarkan
alternatif keputusan
yang akan dipilih baik
sisi negatif maupun
positifnya.

4. 1D Ketika ekspektasi Merasa Mencoba memikirkan


tidak sesuai keinginan kecewa dan cara yang bisa
yang diharapkan. putus asa dilakukan untuk
dengan diri memperbaiki
sendiri. kesalahan dan
selanjutnya mencoba
fokus pada masa
depan.

5. 2A Merasa canggung Susah Berlatih skill


ketika akan berbicara berkomunikasi komunikasi dengan
dengan orang yang dengan orang orang lain, hal itu bisa
baru dikenal. baru, dimulai dengan small
talk untuk
mengevaluasi diri
skill mana yang harus
ditingkatkan.

6. 2B Saat mengemukakan Pendapat kita Mengolah terlebih

20
pendapat tidak pernah tidak diterima dahulu apa informasi
didengar ataupun oleh orang yang akan kita
diterima oleh orang lain. sampaikan agar
lain. mudah diterima oleh
orang lain.

7. 2C Orang tua tidak Merasa selalu Kenali apa yang


memahami keinginan direndahkan diinginkan oleh
anaknya. dalam keluarga beserta
keluarga. alasan mengapa
mereka
menginginkanya,
dengan memahami
kita bisa menimbang
bahwa keputusan
orang tua tersebut
baik atau tidak untuk
diri sendiri.

8. 2D Merasa dirinya paling Bertengkar Mencoba tetap tenang


benar, dibanding dengan teman sebelum
teman ataupun atau pasangan berkomunikasi,
pasanganya. karena mulailah dengan
perbedaan menceritakan
pendapat. bagaimana persepsi
personal, harus
diingat bahwa semua
yang kamu sampaikan
adalah kesalahan

21
lawan bicaramu
berdasarkan persepsi
diri.

4. 1. 2 Analisis Data

Jenis permasalahan remaja dalam channel Satu Persen serta upaya


penangananya.
1. ) Insecure

Insecure adalah perasaan kompleks yang melibatkan cemas, tidak percaya diri,
dan selalu merasa kurang dengan keadaan diri sendiri, selain melibatkan semua
hal itu insecure juga melibatkan kondisi tidak pasti yang menyebabkan perasaan
tidak nyaman bahkan sampai menjudge dirinya sendiri.

Berikut ini merupakan penyebab mengapa seseorang bisa Insecure :

1. Karena adanya proses belajar dalam diri kita artinya terbentuk karena
pengalaman pengalaman menyakitkan yang kita alami baik secara
langsung maupun tidak. Kemudian semakin beranjaknya usia secara tidak
sadar kita mengadopsi dan menginternalisasi pola pemikiran yang
konstruktif kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi akar rasa
insecure kita saat ini.
2. Manusia bisa insecure karena mempunyai inner critic yang bertugas
mengkritik dan memberitahu hal yang seharusnya dilakukan sehingga
membuat kita tetap fokus serta terdorong untuk mencapai tujuan, dan
manusia juga mempunyai inner nurturer yang bertugas menenangkan dan

22
memberi semangat. Jika kedua hal itu tidak seimbang maka sangat
berpotensi menimbulkan perasaan insecure.
3. Sebagai permasalahan kompleks yang pastinya pernah dialami oleh setiap
orang, insecure dibagi menjadi beberapa tipe atau jenis.

Berikut ini merupakan tipe atau jenis jenis insecure:

1. Insecure soal Finansial

Insecure jenis ini bisa berasal dari ada tidaknya uang uang, seperti
membandingkan jumlah uang yang dimiliki dengan uang milik orang lain. Karena
kebanyakan orang beranggapan bahwa jumlah yang berhubungan dengan value
hidup.

2. Insecure soal Pekerjaan

Insecure jenis ini merupakan cara diri sendiri menilai bagaimana pekerjaan yang
dilakukan saat ini dan pendapat bagaimana penguasaan pekerjaan misalnya
pengalaman yang dipunyai tidak sesuai dengan passion sehingga perasaan
insecure akan muncul.

3. Insecure soal Penampilan

Insecure jenis ini sangat berhubungan dengan faktor eksternal, misalnya


bagaimana standar kecantikan dan kritik dari orang lain yang membuat tidak
nyaman.

4. Insecure dengan Interaksi Sosial

Insecure jenis ini berhubungan mengenai bagaimana cara berhubungan dengan


orang lain, misalnya merasa malu dan awkward ketika melakukan percakapan
dengan orang lain. Keadaan tersebut dapat diatasi dengan mencoba pelan pelan
mengenali dan berusaha merasa nyaman dengan situasi baru.

5. Insecure dengan sisi Emosional

23
Insecure jenis ini merupakan gambaran umum kenapa orang insecure itu tidak
percaya diri dan rendah diri ketika membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Berikut ini merupakan berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menangani
perasaan insecure:

a. Belajar untuk percaya diri


b. Bertanya kepada diri sendiri dengan tujuan evaluasi
c. Keuntungan dari melakukan evaluasi kepada diri sendiri adalah sebagai
pemberitahuan bahwa ada hal hal tertentu yang harus di improve untuk
mengurangi rasa insecure.
d. Meningkatkan kemampuan pada aspek yang menyebabkan insecure
e. Dengan melakukan hal tersebut tentunya akan mengurangi perasaan
insecure, namun jika tidak bisa melakukannya sendiri maka membutuhkan
feedback dari orang yang sudah profesional seperti psikolog untuk
membantu menyelesaikan masalah. Maka psikolog tersebut akan berfungsi
sebagai observer yang akan melihat secara objektif bagaimana diri kita
berdasarkan insight negatif maupun positif yang dikemukakan, kemudian
akan menjadi pandangan baru yang berguna untuk evaluasi diri.

2.) Overthinking

Overthinking merupakan suatu hal normal yang terjadi pada: manusia dan bisa
berkembang menjadi permasalahan serius apabila dibiarkan begitu saja. Berikut
ini merupakan penyebab kenapa seseorang bisa mengalami overthinking:

1. Karena kesalahan dimasa lalu yang akhirnya membuat rasa menyesal


dengan keputusan yang pernah diambil.
2. Counterfactual thinking secara terus menerus yaitu kondisi bagaimana
realtitas kehidupan saat ini atau masa lalu berbeda dari dunia nyata, hal itu
merupakan suatu hal yang wajar dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari
hari untuk mengelola tingkah laku dan mempertimbangkam alternatif yang
ada.

24
3. Tidak bisa membedakan mana diri sendiri yang ideal dan mana diri sendiri
yang sebenarnya, sehingga rentan terhadap kata “seharusnya”
4. Menarget diri sendiri dengan ekspektasi tinggi dan ketika target itu tidak
tercapai maka akan merasa buruk dengan diri, kemudian diperparah ketika
orang benar benar merasa tidak akan pernah bisa mencapai diri mereka
yang ideal. Akhirnya kana mengakui bahwa diri meraka merupakan sosok
yang gagal dan tidak berguna.
5. Overthinking juga disebabkan karena manusia tidak suka dengan hal yang
tidak pasti seperti masa depan, kembali lagi bahwa semua manusia pasti
menginginkan masa depan yang bahagia.

Berikut ini merupakan upaya mengatasi overthinking:

a. Jadikan kesalahan masa lalu sebagai pelajaran sehingga kelak kita bisa
tersenyum memandang kesalahan lama kita karena sudah belajar banyak
dari situ untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari masa ke masa.
b. Mencoba mengakui dan memahami rasa overthinking, seharusnya ketika
rasa overthinking muncul kita harus mengakui dan memahami bahwa hal
tersebut normal maka sebaliknya jika kita tidak menerimanya akan
menambah rasa overthinking.
c. Kurangi self talk negatif terhadap diri sendiri
d. Mencari tahu kenapa rasa overthinking itu bisa muncul
e. Mencoba mencari dan mewujudkan goals soals kecil yang berpotensi
mengurangi overthinking, hal itu bisa dilakukan dengan menurunkan
ekspektasi yang terlalu tinggi dan memecah goal goal besar yang dipunya
menjadi gol yang lebih kecil. Jika tidak punya goal cobalah untuk
membuat goal kecil.
f. Mencoba memahami kata seharusnya, ketika kata tersebut muncul
segeralah bertanya ke diri sendiri. Karena pada dasarnya kita sering

25
bergantung terhadap kata seharusnya sampai lupa apa sih sebenarnya yang
diri kita inginkan.
g. Kurangi memikirkan hal hal yang masih jauh dan diluar kendali kita, maka
sebaiknya kita fokus untuk memperbaiki keadaan yang kita alami saat ini.
h. Siapkan cara yang akan dilakukan ketika berhadapan dengan rasa
overthinking, hal itu bisa dilakukan dengan membuat list apa saja yang
menyebabkan kita bisa tenang tidak cemas lagi misalnya dengan bercerita
ke orang lain, meditasi, mendengarkan musik dll.
i. Jalanilah kehidupan yang dipunyai saat ini dengan baik, karena menurut
Alan Watts ketika kamu berhadapan dengan rasa khawatir tentang masa
depan jangan berusaha untuk memahaminya tetapi biarkanlah itu berlalu.

3.) Indecisive (bingung dalam mengambil keputusan)

Berikut ini adalah penyebab mengapa seseorang merasa bingung ketika akan
mengambil keputusan:

1. Takut akan kegagalan.


2. Kurangnya support dari keluarga yang berpotensi menimbulkan
kebingungan ketika akan mengambil suatu keputusan.
3. Takut akan di bully, direndahkan, di judge ketika telah mengambil suatu
keputusan yang menurut orang lain itu salah.
4. Terlalu fokus mengkhawatirkan hasil dari pada prosesnya.
5. Terpengaruh tekanan yang akan sangat berpengaruh kepada suatu
keputusan yang akan diambil.
6. Terlalu fokus dengan kelemahan diri sampai mengabaikan kelebihan diri
yang berujung salah dalam mengambil suatu keputusan.

Berikut ini merupakan upaya yang bisa dilakukan dalam menghadapi Indecisive
(bingung dalam mengambil keputusan):

26
a. Memahami bagaimana versi jika suatu saat gagal mengambil keputusan
menurut diri sendiri, karena menurut kebanyakan orang kegagalan
mempunyai dua versi yaitu positif dan negatif. Dan ketika versi negatif
terhadap kegagalan akan menimbulkan rasa takut, gagal dalam memulai
sesuatu yang baru.
b. Refleksi diri, hal ini bisa dilakukan dengan menganalisis kelebihan dan
kekurangan diri sehingga bisa menjadi opsi dalam menentukan keputusan
yang akan diambil.
c. Melakukan hal hal untuk mengurangi resiko ketika akan mengambil
keputusan serta mencari tahu skill apa saja yang dapat ditingkatkan, jadi
kuncinya adalah harus terus belajar untuk mengembangkan diri tidak
peduli apa saja hambatan yang ada didalam diri.
d. Membuat perencanaan yang baik dengan cara menguraikan secara
mendetail apa saja goals yang ingin dicapai ketika akan mengambil suatu
keputusan, hal itu dilakukan untuk mengatur tujuan jangka panjang
seperti dalam kurun waktu 10 tahun kedepan kita mau menjadi apa.
e. Perlunya menyadari bahwa kita selalu cemas ketika akan mengambil suatu
keputusan, selain perlu menyadari disisi lain kita juga harus mengontrol
perilaku kita.
f. Kenali misi & tujuan hidup agar bisa memilih mana keputusan yang sesuai
dengan diri, hal itu dilakukan agar bisa memilih mana opsi yang sesuai
dengan diri.
g. Mengenali kepribadian diri sendiri, sehingga akan menemukan kecocokan
dengan kinerja kerja kepuasan maupun kebahagiaan.
h. Berusaha melatih kelebihan yang ada didalam diri, selain itu hal pertama
yang harus dilakukan adalah yakin dan tentunya mau berubah memang
membutuhkan proses yang sangat lama.
i. Menentukan alternatif keputusan yang akan diambil, dan cari informasi
berdasarkan alternatif keputusan yang akan dipilih baik sisi negatif
maupun positifnya.

27
4.) Merasa kecewa dan putus asa dengan diri sendiri.

Perasaan seperti ini bisa disebabkan, karena di kehidupan ini banyak situasi yang
menyebabkan kita merasa putus asa dan tidak bisa berbuat apa apa. Misalnya saat
sekolah berhadapan dengan pelajaran yang susah, ketika kamu sudah berusaha
keras untuk mempelajari itu tetapi nilainya tetap saja jelek. Hal tersebut pasti
membuat tidak nyaman karena kita masih mempunyai harapan bahwa sesuatu
yang sudah diusahakan bisa berhasil, tapi disisi lain sudah merasa capek dan
merasa bahwa kalau berusaha ujungnya bakal gagal lagi. Berikut ini merupakan
beberapa upaya yang bisa dilakukan ketika mengalami perasaan kecewa dan putus
ada terhadap diri sendiri:

a. Harus menyadari bahwa segala sesuatu itu tidak 100% disebabkan oleh
diri sendiri, pasti dibaliknya terdapat pengaruh lain seperti pengaruh yang
berasal dari teman maupun keluarga.
b. Memahami bahwa keadaan buruk yang dialami bukanlah sesuatu yang
permanen.
c. Mencoba mengasihi diri sendiri layaknya mengasihi orang lain yang
mengalami kegagalan.
d. Memaafkan diri sendiri.
e. Mencoba memikirkan cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki
kesalahan dan selanjutnya mencoba fokus pada masa depan.

5.) Susah berkomunikasi dengan orang baru

Berikut ini merupakan penyebab mengapa kita sulit berkomunikasi dengan orang
baru:

1. Ketika berada di situasi yang melanggar norma sosial seperti menyela


pembicaraan orang lain.
2. Adanya situasi yang menyebabkan penilaian negatif terhadap orang lain,
misalnya saat sedang membicarakan orang lain tetapi orang itu berada
dibelakangmu.

28
3. Berusaha untuk menebak apa yang orang lain pikirkan tentang kita,
sehingga akan muncul persepsi negatif dahulu sebelum memulai
komunikasi.

Berikut ini merupakan upaya yang bisa dilakukan ketika susah berkomunikasi
dengan orang baru:

a. Mencoba mencari tahu dahulu hal apa yang menyebabkan tidak percaya
diri saat berkomunikasi dengan orang baru, tidak percaya diri itu bisa
disebabkan kurangnya interaksi dengan oran lain.
b. Identifiksilah untuk menemukan solusi dari permasalahan komunikasi.
c. Berlatih skill komunikasi dengan orang lain, hal itu bisa dimulai dengan
small talk untuk mengevaluasi diri skill mana yang harus ditingkatkan.
d. Meningkatkan keterampilan sosial khususnya komunikasi, hal ini
bertujuan untuk mencegah adanya kesalahpahaman atau konflik dan hal
hal yang tidak diinginkan ketika berkomunikasi.
e. Ketika sudah mulai berkomunikasi dengan orang baru cobalah untuk
mengontrol emosi, agar bisa menyampaikan apa yang dimau dengan jelas,
tanpa memotong pembicaraan serta tetap menghormati orang lain
f. Kembangkanlah skill mendengarkan serta komunikasi non verbal.
Komunikasi nonverbal seperti nada bicara, postur tubuh, kontak mata, dan
ekspresi wajah yang berguna untuk memperjelas apa yang akan
disampaikan.

29
6.) Pendapat / suara nya tidak diterima oleh orang lain

Keadaan seperti ini terjadi ketika kita ingin mengungkapkan pendapat tetapi takut
kalau pendapat tersebut tersebut akan menimbulkan konflik nantinya ataupun
takut bahwa pendapat kita tidak akan didengar oleh orang lain. Akhirnya
mayoritas orang memilih untuk tidak berbicara dan memendam sendiri hal itu,
masalah seperti ini merupakan hal yang wajar dan merupakan permasalahan setiap
orang. Berikut ini merupakan penyebabnya:

1. Tidak adanya keyakinan bahwa pendapat kita akan diterima oleh orang
lain. Hal ini berhubungan dengan self esteem jika kita merasa bahwa
dirinya berharga maka cenderung percaya diri untuk menyampaikan atau
mempertahankan pendapatnya, sebaliknya jika merasa bahwa dirinya tidak
berharga maka cenderung takut untuk menyampaikan pendapatnya.
2. Munculnya perasaan bahwa orang lain tidak mengerti apa yang kita
sampaikan.
3. Anggapan bahwa orang lain memiliki pemahaman tidak sama dengan kita.

Berikut ini merupakan upaya untuk mengatasi pendapat / suara nya tidak diterima
oleh orang lain:

a. Mengolah terlebih dahulu apa informasi yang akan kita sampaikan agar
mudah diterima oleh orang lain.
b. Setelah itu pahami dahulu informasi yang akan disampaikan sebelum
menyampaikan nya pada orang lain.
c. Pastikan untuk memberi informasi yang bermutu agar didengarkan, aturlah
emosi dahulu sebelum menyampaikan nya.
d. Memikirkan bagaimana cara agar orang lain merasa penasaran dengan
informasi yang akan kita sampaikan
e. Mengenali apa kebutuhan emosional lawan bicara agar dapat membantu
mencapai tujuan komunikasi.

7.) Merasa selalu direndahkan dalam keluarga

30
Ada pendapat bahwa kasih sayang ayah dan ibu itu sepanjang masa, tapi pada
kenyataannya tidak semua orang tua itu sayang terhadap anaknya. Ada yang
sayang hanya pada anak tertentu bisa dikatakan pilih kasih terhadap anak, nah
terkadang demi mendapatkan kasih sayang dari orang tua seorang anak harus
menuruti apa keinginan mereka. Jika tidak mau memenuhinya maka berpotensi
akan dicemooh sebagai anak yang tidak patuh kepada orang tua ddl, mengapa hal
tersebut dapat terjadi berikut ini merupakan penyebabnya:

1. Kurangnya empati dari orang tua atau dari keluarga, empati sendiri
merupakan sebuah kemampuan untuk bisa mengerti apa yang sedang
dirasakan oleh orang lain. Tanpa adanya empati kemampuan untuk bisa
mengerti dan mendengarkan itu sangat sulit.
2. Bedanya motivasi setiap orang tua terhadap anaknya, karena perbedaan
motivasi itulah yang menyebabkan setiap orang tua mempunyai
pandangan yang berbeda terhadap anak mereka. Contohnya motivasi orang
tua untuk memiliki anak adalah agar tidak kesepian, maka jika anak
tersebut memilih untuk melanjutkan sekolah diluar kota yang jauh dari
rumah orang tua otomatis akan langsung menentang keputusan tersebut
karena takut merasa kesepian jika anak mereka jauh dari rumah.
3. Perbedaan jaman seringkali orang tua tidak mengikuti perkembangan
jaman dan teknologi saat ini seperti apa, jadi ketika anaknya mengambil
suatu keputusan yang menurut mereka salah pada jamanya otomatis akan
langsung ditentang oleh mereka.

Berikut ini merupakan upaya dalam menghadapi rasa selalu direndahkan dalam
keluarga:

a. Belajar mempunyai rasa empati, karena jika terjadi suatu konflik bukan
hanya orang tua atau keluarga yang tidak bisa mengerti bisa jadi diri
sendiri yang tidak bisa mengerti mereka. Maka untuk mengatasi hal
tersebut penting untuk mengasah rasa empati dengan cara banyak
melakukan komunikasi, mendengar dan berusaha mengerti bagaimana
perasaan orang lain.

31
b. Kenali apa yang diinginkan oleh keluarga beserta alasan mengapa mereka
menginginkannya, dengan memahami kita bisa menimbang bahwa
keputusan orang tua tersebut baik atau tidak untuk diri sendiri.
c. Mengakui bahwa zaman keluarga dan kita sudah berbeda, maka ketika
memutuskan suatu hal orang tua seringkali menentang karena kembali lagi
kebutuhan pada zaman mereka dan jaman saat ini yang kamu butuhkan
sangat berbeda.
d. Bicarakan mengenai apa perbedaan pendapat mu dan keluarga, hal itu
dilakukan dengan mencari alasan mengapa kamu mengambil keputusan
tersebut setelah ketemu coba bicarakan baik baik dengan mereka sehingga
mereka mengerti dan menyetujui keputusan yang kamu ambil.
e. Ingatlah bahwa hidupmu itu adalah milik kamu sendiri, ketika kita berada
di kondisi orang tua tetap keras kepala dengan keputusan yang kita ambil
padahal kita telah berusaha menjelaskan pelan pelan ke mereka. Maka
ingatlah orang tua atau keluargamu juga bisa salah, jalan terbaik adalah
pilihlah jalan yang terbaik untuk diri sendiri.

8.) Bertengkar dengan teman /keluarga / pacar karena perbedaan pendapat

Mungkin sebagian orang bertengkar atau mungkin tidak nyaman lagi dengan
temanya, karena merasa kalau temanya fake baik pas di depan tetapi pas di
belakang malah membicarakan yang tidak tidak tentang diri kita ke orang lain.
Sementara kebanyakan orang bertengkar dengan pacarnya karena salah satu pihak
merasa kalau pasangannya tidak lagi punya waktu untuk dia. Dan kebanyakan
orang bertengkar dengan keluarganya karena perbedaan pendapat dalam
mengambil keputusan. Berikut ini merupakan upaya dalam mengatasi
permasalahan tersebut:

a. Bertanya kepada diri sendiri apakah kita sudah menjadi nyaman dengan
menjadi diri sendiri ketika berada dalam suatu hubungan, karena suatu
hubungan yang sehat baik di lingkungan pertemanan, keluarga, atau

32
asmara adalah saling memberikan dukungan dan bisa membuat kita
menjadi diri sendiri ketika berada dalam hubungan tersebut.
b. Memutuskan bahwa kita akan melanjutkan atau mengakhiri hubungan
tersebut, jika memilih untuk melanjutkan coba diskusikan mengenai hal
apa saja yang membuat terganggu agar kedepanya sama sama nyaman
dalam menjalani suatu hubungan.
c. Harus mengakui bahwa hubungan tersebut tidak lagi sehat.
d. Coba bertanya ke diri sendiri siapa yang lebih berjuang dalam hubungan
tersebut, karena dalam hal apapun itu kedua belah pihak harus berjuang
bersama. Jika kita berjuang sendiri sangatlah lelah.
e. Mencoba tetap tenang sebelum berkomunikasi, mulailah dengan
menceritakan bagaimana persepsi personal, harus diingat bahwa semua
yang kamu sampaikan adalah kesalahan lawan bicaramu berdasarkan
persepsi diri.
f. Harus beradu pendapat untuk menyelesaikan masalah, jadi sebelum beradu
pendapat pikirkan dahulu apa yang kita mau agar bisa lebih cepat
menemukan solusi dari permasalahannya.

4. 1. 3 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa ada beberapa permasalahan


remaja yang terdapat dalam channel Satu Persen. Bentuknya adalah insecure,
overthinking, indische, merasa kecewa dan putus asa dengan diri sendiri, susah
berkomunikasi dengan orang baru, pendapat atau suaranya tidak diterima oleh
orang lain dll. Permasalahan seperti ini sebenarnya tidak hanya dialami oleh
remaja saja tetapi orang dewasa juga mengalami permasalahan serupa. Oleh
karena ittu, channel Satu Persen ini sebenarnya bisa juga dimanfaatkan oleh
remaja hingga dewasa yang mengalami permasalahan yang sama. Kendala yang
yang mungkin dialami oleh remaja yang memanfaatkan channel satu persen
adalah susahnya menjangkau karena masalah kuota dan jaringan internet.

33
BAB V

PENUTUP

5. 1 Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Permasalahan remaja yang terdapat dalam channel satu persen adalah


insecure, overthinking, indiscive, merasa kecewa dan putus asa dengan diri
sendiri, susah berkomunikasi dengan orang baru, pendapat atau suaranya
tidak diterima oleh orang lain dll.
2. Upaya yang ditawarkan dalam channel satu persen adalah seperti yang
telah disebutkan di Bab 4.

5. 2 Saran

Sebaiknya remaja yang mengalami masalah insecure, overthinking,


indiscive, merasa kecewa dan putus asa dengan diri sendiri, susah
berkomunikasi dengan orang baru, pendapat atau suaranya tidak diterima
oleh orang lain dll. Ada baiknya menonton channel ini agar memperoleh
alternatif solusi.

34
DAFTAR PUSTAKA

Adica. 2019. “Pengertian Remaja Menurut para Ahli",


https://www.silabus.web.id/pengertian-remaja-menurut-para-ahli, diakses
pada 15 November 2022 pukul 22.44.

Dr. Sudaryono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Dr. Anggraini Sabrina. 2022. ‘’Penelitian: Gen Z Rentan Alami Masalah


Kesehatan Mental’’, https://skata.info/article/detail/1363/penelitian-gen-z-
rentan-alami-masalah-kesehatan-mental, diakses pada 08 Maret 2023
pukul 21.19.

Murni, Ina. 2021. “Review Youtube Satu Persen", https://www.4savvy.id/review-


youtube-satu-persen, diakses pada 15 November 2022 pukul 23.00.
Satu persen. 2019. “ Satu persen indonesian life school”,
https://satupersen.net/about, diakses pada 02 Maret 2023 pukul 23.13.

Wikipedia. 2023. “Remaja”, https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja, diakses pada


02 Maret 2023 pukul 22.00.

35
LAMPIRAN

36
BIODATA PENULIS

PENULIS I

Nama Lengkap : Arta Wardatuttoyyibah Zami


TTL : Nganjuk, 4 Januari 2006
Pendidikan / sekolah : 1. TK Darush sholihin
2. SDN Jogomerto 1
3. MTs Darussalam

Alamat Lengkap Sekolah : Jl. KH. Abdul Fattah, Nglawak Kertosono


Nganjuk
Alamat Lengkap Rumah : Dsn Paldaplang Ds Jogomerto Kec
Tanjunganom
Bidang Ilmu yang digemari : Agama
Nama Orangtua : Ayah : Ahmad Muzaki
Ibu : Uminatun
Pekerjaan Orangtua : Ayah : Buruh Lepas
Ibu: : Ibu Rumah Tangga
Cita cita : Orang Sukses

PENULIS II

Nama Lengkap : Melinta Akbina


TTL : Nganjuk, 28 Agustus 2005
Pendidikan / sekolah : 1. RA Sabilillah
2. MI Sabilillah

37
3. MTsN 1 Nganjuk

Alamat Lengkap Sekolah : Jl. KH. Abdul Fattah, Nglawak Kertosono


Nganjuk
Alamat Lengkap Rumah : Dsn Gondang Ds Tanjung Kec Kertosono
Bidang Ilmu yang digemari : Agama
Nama Orangtua : Ayah : Kukus Bambang
Ibu : Sulastri Menur
Pekerjaan Orangtua : Ayah : Buruh Tani
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Cita cita : Pengusaha sukses.

PENULIS III

Nama Lengkap : Naila Charisma Aulia Putri


TTL : Nganjuk, 16 November 2005
Pendidikan / sekolah : 1. TK Pertiwi Betet

38
2. SDN Betet 1
3. MTs Darussalam

Alamat Lengkap Sekolah : Jl. KH. Abdul Fattah, Nglawak Kertosono


Nganjuk
Alamat Lengkap Rumah : Dsn Barik Ds Betet Kec Ngronggot
Bidang Ilmu yang digemari : -
Nama Orangtua : Ayah : Ahmad Kholiq
Ibu : Siti Aisah
Pekerjaan Orangtua : Ayah : Karyawan Swasta
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Cita cita : -

39
40
41
42

Anda mungkin juga menyukai