Laporan Stula Kelompok Ii
Laporan Stula Kelompok Ii
Laporan Stula Kelompok Ii
Oleh :
Kelompok II
1. FIRDAUS SLAMET R. , ST, MM (11) 7. SITI NUR KOMARIATI, ST., M.Mkes (13)
2. GANESH PRESSIATANTRA K. 8. AGUS TUTIROSYID, SE., M.Si (19)
S.STP, M.Si (14) 9. SUSANA EKA JAYANTI, S.STP, M.Si (18)
3. ARIS INDAH RISTANTI, SE, MM (15) 10. SRI HANDARWATI, SE, M.Si (16)
4. IMAM SAFI’I, SE (20) 11. RINO ARISTIA DWI CAHYONO, ST (17)
5. SUHARNO, SH., MM (12)
6. FUDI HARIJANTO, SH, M.Si (23)
Widyaiswara Pembimbing :
Dr. SAIFUL RAHMAN, MM., M.Pd.
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KELOMPOK
Oleh :
KELOMPOK 2 PKA ANGKATAN XX TAHUN 2022
FIRDAUS SLAMET R,, ST., M.M. Dr. SAIFUL RAHMAN, M.M., M.Pd.
ii
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan Studi Lapangan...................................................3
C. Manfaat Studi Lapangan......................................................................4
D. Latar Belakang Pemilihan Locus.........................................................6
BAB II PROFIL KINERJA PELAYANAN ORGANISASI.......................................7
A. Profil Organisasi................................................................................12
B. Profil Kinerja Pelayanan Organisasi..................................................14
BAB III ANALISIS BEST PRACTICE.................................................................18
A. Analisa Masalah Organisasi..............................................................18
B. Strategi Penyelesaian Masalah.........................................................18
1. Lesson Learn Studi Lapangan Kelompok 2 Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Semarang.....................................................................18
2. Sumber Daya Best Practise yang dapat Diadopsi dan
Diadaptasi sesuai dengan Aksi Perubahan......................................20
BAB IV PENUTUP..............................................................................................25
A. Kesimpulan........................................................................................25
B. Rekomendasi.....................................................................................26
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang
...........................................................................................................14
Gambar 2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Semarang..........................................................................................16
Gambar 3. Standar Pelayanan Publik (SPP) Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Semarang..........................................................................................17
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Ridlo-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Studi Lapangan sebagai rangkaian kurikulum
Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XX Pola Kemitraan Pemerintah
Kota Mojokerto Tahun 2022 yang dilaksanakan di Kota Semarang Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah.
Tujuan pelaksanaan Studi Lapangan ini adalah untuk mendapatkan
lesson learnt, mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan strategi dan
manajemen kinerja pelayanan publik sesuai lokus. Selain itu dengan studi
lapangan dapat terlaksana aktualisasi kepemimpinan kinerja dalam mengelola
kegiatan yang dilakukan oleh Pejabat Pengawas dan Pelaksana dalam
memberikan pelayanan publik sesuai standar operasional prosedur dan
terselenggaranya peningkatan kinerja secara berkesinambungan.
Dalam penyusunan laporan Studi Lapangan ini disadari masih adanya
kekurangan dan keterbatasan, tetapi dengan adanya motivasi dan bantuan
bimbingan dari semua pihak maka Laporan Studi Lapangan ini dapat
terselesaikan pada waktunya.
Terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan laporan ini, yaitu yang terhormat:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Mojokerto yang
telah memberikan persetujuan untuk dilaksanakannya Studi Lapangan;
2. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah;
3. Bapak Dr. Saiful Rahman, M.M., M.Pd, Widyaiswara Pembimbing kami yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaan Studi
Lapangan Angkatan XX Pola Kemitraan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun
2022;
4. Rekan-rekan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XX
Pola Kemitraan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2022.
v
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk
kesempurnaan penyusunan laporan ini. Kami berharap, semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
KELOMPOK 2
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peranan yang sangat
penting. ASN harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
ASN diharapkan dapat melakukan perubahan dalam pelayanan dan
berfikir secara cepat serta dapat merespon, bertindak dan bekerja secara
profesional dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.
Pembentukan sosok ASN yang profesional dengan revolusi mental, dapat
dilakukan melalui beberapa langkah. Salah satu upaya diatas adalah dengan
mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administator (PKA) bagi para pejabat
Adminitrator seperti yang tertuang dalam Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Pelatihan Kepemimpinan Administrator
mengamanatkan bahwa untuk memenuhi standar kompetensi manajerial dan
mengembangkan kompetensi kepemimpinan bagi Pejabat Administrator, perlu
didukung adanya pelaksanaan pengembangan kompetensi manajerial melalui
jalur pelatihan struktural kepemimpinan administrator.
Penyelenggaraan PKA bertujuan untuk mengembangkan Kompetensi
Peserta dalam rangka memenuhi standar Kompetensi Manajerial Jabatan
Administrator. Salah satu impelementasi dari pengembangan Kompetensi dalam
Pelatihan Kepemimpinan Administrator ini adalah melaksanakan tugas studi
lapangan. Kegiatan studi lapangan merupakan salah satu evaluasi terhadap
peserta PKA. Kegiatan Studi Lapangan memfasilitasi Peserta
mengaktualisasikan kepemimpinan manajemen kinerja untuk mendukung
pelaksanaan tugas memimpin kegiatan pelayanan publik. Kegiatan ini dimulai
dengan pembekalan tahapan pembelajaran Studi Lapangan Kinerja Organisasi,
ceramah studi lapangan Kinerja Organisasi, kunjungan lapangan Kinerja
Organisasi, dan perumusan keunggulan manajemen kinerja pelayanan publik
sesuai lokus, dan berbagai pengalaman hasil studi lapangan Kinerja Organisasi.
Keberhasilan Peserta dinilai dari kemampuan Peserta dalam merumuskan
lesson learnt, adopsi dan adaptasi, serta keunggulan strategi peningkatan
kualitas kinerja organisasi.
Studi Lapangan Organisasi Kinerja merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan percepatan perbaikan dalam pelaksanaan upaya perbaikan,
termasuk untuk peningkatan pelayanan publik. Studi Lapangan adalah suatu
kegiatan pengamatan langsung di lokasi kegiatan untuk mengumpulkan data,
pengolahan serta analisis yang diperoleh untuk memecahkan masalah, yang
dituangkan dalam bentuk suatu laporan. Melalui kegiatan Studi Lapangan
Kinerja Organisasi, diharapkan mampu menjadi inspirasi dan selanjutnya
menjadi alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya.
Pada pelaksanaan Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan XX Pola Kemitraan Pemerintah Kota Mojokerto
Tahun 2022 ini mengambil locus sebagai best practice dalam rangka
pelaksanaan manajemen kinerja pelayanan publik. Dalam kegiatan Studi
Lapangan ini, diharapkan mendapatkan lesson learn, dapat mengadopsi dan
menggali semua potensi pada locus, antara lain :
1. Profil organisasi;
2. Deskripsi kinerja organisasi;
3. Mengidentifikasi komponen-komponen penting Key Succes Factor (KSF);
4. Menetapkan Key Succes Factor (KSF);
5. Mengidentifikasi Key Succes Factor (KSF);
6. Menggali informasi dan menganalisis peran kepemimpinan;
7. Mendapatkan lesson learnt sebagai best practice.
2. Aspek Demografi
3. Potensi Daerah
a. Topografi
Kota Semarang terdiri dari daerah pantai, dataran rendah dan
perbukitan . Daerah pantai berda di bagian sebelah utara yan berbatasan
langsung dengan Laut Jawa , dengan kemiringan atara satu persen sampai
dua persen.
Dataran Rendah merupakan kawasan bagian tengah dengan
kemiringan dua sampai lima belas persen. Daerah perbukitan berada di
bagian sebelah selatan dengan kemiringan antara lima belas sampai empat
puluh persen, beberapa diantaranya memiliki kemiringan empat puluh persen.
Sesuai dengan letak geografis wilayah Kota Semarang beriklim tropis yang
dipengaruhi oleh angin muson dengan dua musim yaitu musim kemarau
pada bulan April sampai September dan musim penghujan pada bulan
Oktober sampai Maret . Suhu udara berkisar 23 derajat celcius hingga 34
celcius dengan kelembapan 77 persen.
Kota Bawah yang sebagian besar tanahnya terdiri dari pasir dan
lempung. Pemanfaatan lahan lebih banyak digunakan untuk jalan,
pemukiman atau perumahan, bangunan, halaman, kawasan industri,
tambak, empang atau embung dan persawahan. Kota Bawah sebagai pusat
kegiatan pemerintahan, perdagangan, perindustrian, pendidikan dan
kebudayaan, angkutan atau transportasi dan perikanan. Kota Semarang
Atas berada pada ketinggian antara 0 sampai dengan 348,00 meter dpl (di
atas permukaan air laut). Semarang terdiri atas daerah pantai, dataran
rendah dan perbukitan, sehingga memiliki wilayah yang disebut sebagai kota
bawah dan kota atas. Pada daerah perbukitan mempunyai ketinggian 90,56 –
348 mdpl yang diwakili oleh titik tinggi yang berlokasi di Jatingaleh dan
Gombel, Semarang Selatan, Tugu, Mijen, dan Gunungpati, dan di dataran
rendah mempunyai ketinggian 0,75 mdpl. Kota bawah merupakan pantai dan
dataran rendah yang memiliki kemiringan antara 0% sampai 5%, sedangkan
dibagian Selatan merupakan daerah dataran tinggi dengan kemiringan
bervariasi antara 5%-40%
Kota Semarang berada di kaki bukit Gunung Ungaran, ada sejumlah
sungai yang mengalir di Kota Semarang yaitu Kali Besole, Kali Silandak, Kali
Beringin, Kali Siangker, Kali Kreo, Kali Kripik , Kali Garang, Kali Candi, Kali
Bajak serta Kali Kedungmundu.
b. Geologi
Kota Semarang dipengaruhi oleh keadaan alam yang membentuk
struktur geologi kota. Struktur geologi sebagian besar terdiri dari batuan beku
yang mempunyai ciri khas yaitu dalam bentuk perbukitan, dataran rendah
dan daerah pantai. Kondisi Geologi Kota Semarang berdasarkan Peta
Geologi Lembar Magelang – Semarang (RE. Thaden, dkk; 1996), susunan
stratigrafi adalah sebagai berikut Aluvium (Qa), Batuan Gunungapi
Gajahmungkur (Qhg), Batuan Gunungapi Kaligesik (Qpk), Formasi Jongkong
(Qpj), Formasi Damar (QTd), Formasi Kaligetas (Qpkg), Formasi Kalibeng
(Tmkl), Formasi Kerek (Tmk).
c. Sumber Daya Alam
Kota Semarang menghasilkan banyak sumber pangan dimana memiliki
lahan pertanian yang produktif untuk menanam padi maupun bahan pangan
lainnya seperti palawija. Kota Semarang menjadi Pilot Project Pertanian
Regeneratif Nasional karena masih memiliki lahan pertanian perkotaan yang
cukup luas. Pertanian Regeneratif ini adalah memanfaatkan sumber daya
alam yang ada secara berkelanjutan untuk dimanfaatkan kembali, sehingga
tidak ada yang terbuang secara percuma. Misalnya air limbah, dengan
konsep pertanian regeneratif, akan dikelola lagi untuk memelihara ikan dan
menyiram tanaman, tumbuhan gulma- gulma yang selama ini dibuang begitu
saja bisa dipakai untuk pupuk organik dan lainnya.
d. Pariwisata
Kota Semarang merupakan pusat perdagangan dan bisnis yang
termasuk dalam kawasan strategis nasional (KSN), sebagian besar sektor
kegiatan perekonomian yang mendominasi adalah sektor perindustrian dan
sektor perdagangan, kondisi perekonomian Kota Semarang ditandai
dengan munculnya gedung pencakar langit dengan ketinggian minimal 12
lantai, Gedung pencakar langit ini di fungsikan sebagai perkantoran, hotel
dan apartemen. Pertumbuhan perekonomian ini sangat mendorong
meningkatnya daya beli masyarakat, arus modal, indeks kepercayaan
konsumen, dan minat investasi.
Kota Semarang mempunyai mempunyai beberapa julukan, antara
lain: Venetie van Java (Kota Semarang yang dilalui oleh banyak sungai),
Kota Lumpia (makanan Khas Semarang), Kota Atlas ( Slogan Keindahan
Kota yaiitu Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), The Paort of Java
(Pelabuhannya Jawa), Semarang Pesona Asia (Pembersihan dan
Pembangunan)
Misi :
1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia yang unggul
dan produktif untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan.
2. Meningkatkan potensi ekonomi lokal yang berdaya saing dan stimulasi
pembangunan industri, berlandaskan riset dan inovasi berdasar prinsip
demokrasi ekonomi Pancasila
3. Menjamin kemerdekaan masyarakat menjalankan ibadah, pemenuhan
hak dasar dan perlindungan kesejahteraan sosial serta hak asasi
manusia bagi masyarakat secara berkeadilan
4. Mewujudkan infrastruktur berkulaitas yang berwawasan lingkungan
untuk mendukung kemajuan kota.
5. Menjalankan reformasi birokrasi pemerintah secara dinamis dan
menyusun produk hukum yang sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
A. PROFIL ORGANISASI
Profil Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang tertuang dan
terpampang dalam website resmi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota
Semarang dengan alamat https://diskopumkm.semarangkota.go.id/ sebagai
bentuk keterbukaan publik dan akuntabilitas kinerja pelayanan publik.
BAB III
ANALISIS BEST PRACTICE
4. INOVASI
1. Gulo Asem (Gerai Usaha Mikro Lokal Online Asli Semarang)
Aplikasi Gulo Asem adalah aplikasi katalog online (eCatalog) milik
pemerintah Kota Semarang. Aplikasi ini digagas oleh Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang untuk memberikan
layanan dalam bidang pemasaran bagi pelaku usaha mikro
(UMKM).
Gulo Asem adalah singkatan dari Gerai Usaha Mikro Lokal Online
Asli Semarang. Gerai diartikan sebagai lapak untuk pedagang
kecil, secara online. Potensi usaha mikro yang
bergerak di berbagai bidang adalah potensi yang perlu
dikembangkan khususnya dalam bidang kuliner. Pemerintah Kota
Semarang berkomitmen untuk mendukung secara penuh
pengadaan makanan dan minuman menggunakan aplikasi Gulo
Asem sehingga memandorong pelaku usaha untuk meningkatkan
pendapatan setelah pandemic covid-19.
4. Digitalisasi Koperasi
Dalam era yang serba digital Dinas Koperasi dan usaha Mikro
terus melakukan inovasi bergerak maju mengikuti perubahan
dan menyesuaikan diri dengan era digital dengan inovasi –
inovasi seperti SIMDAKOP (Sistem Informasi Data Koperasi),
SIDAKOCAN (Sistem Informasi Data Kantor Cabang Koperasi)
khusus bagi koperasi yang memiliki cabang di Kota Semarang,
SIPONPESKOP (Sistem Pelaporan dan Penilaian Kesehatan
Koperasi) secara mandiri dan aplikasi NINA ONLINE (Klinik
Layanan Konsultasi Koperasi ) secara online.
5. Prestasi
Beberapa penghargaan yang diterima Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro sebagai berikut:
A. KESIMPULAN
Hasil dari Studi Lapangan yang telah dilaksanakan pada Dinas Koperasi
dan Usaha Mikro Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah dapat memberikan
manfaat yang bisa diadopsi dan diadaptasi di Organisasi Perangkat Daerah
tempat kami. Adapun pelaksanaan studi lapangan ini menghasilkan ketercapaian
dan rekomendasi/tindak lanjut sebagaimana berikut :
2. Pola Kepemimpinan
Pola Kepemimpinan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kota Semarang yaitu
a. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang memiliki
kharisma yang mampu “menyihir” bawahan untuk bereaksi mengikuti
pimpinan. Dalam bentuk konkrit, kharisma ini ditunjukan melalui perilaku
pemahaman terhadap visi dan misi organisasi, mempunyai pendirian
yang kukuh, komitmen dan konsisten terhadap setiap keputusan yang
telah diambil, dan menghargai bawahan. Dengan kata lain, kepala Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang menjadi role model yang
dikagumi, dihargai, dan diikuti oleh bawahannya.
b. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang karakter
seorang pemimpin yang mampu menerapkan standar yang tinggi akan
tetapi sekaligus mampu mendorong bawahan untuk mencapai standar
tersebut. Karakter seperti ini mampu membangkitkan optimisme dan
antusiasme yang tinggi dari para bawahan. Dengan kata lain, kepala
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang senantiasa
memberikan inspirasi dan memotivasi bawahannya.
c. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang memberikan
Reward dan Punishment pada staf dalam rangka meningkatkan layanan
publik dan memberikan pelayanan prima dan meningkatkan prestasinya.
3. Komunikasi
a. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang mampu
mengkolaborasikan semua unsur lini dan staf dalam
mengoptimalisasikan kinerja dengan jargon bergerak bersama untuk
merubah kebijakan pemerintah dari yang kurang baik menjadi lebih
baik;
b. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang melakukan
harmonisasi dan transfer of knowledge kepada semua personil,
sehingga semua personil update regulasi dan system informasi
(aplikasi);
4. Pengendalian
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang mampu
mendorong pelayanan bertransformasi ke digital guna mengurangi konflik
kepentingan dan adanya jaminan keterbukaan pelayanan sehingga
meminimalkan adanya konflik internal maupun eksternal