Laporan Stula Kelompok Ii

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KELOMPOK

HASIL STUDI LAPANGAN KE BEST PRACTICE

DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA SEMARANG


PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh :

Kelompok II

1. FIRDAUS SLAMET R. , ST, MM (11) 7. SITI NUR KOMARIATI, ST., M.Mkes (13)
2. GANESH PRESSIATANTRA K. 8. AGUS TUTIROSYID, SE., M.Si (19)
S.STP, M.Si (14) 9. SUSANA EKA JAYANTI, S.STP, M.Si (18)
3. ARIS INDAH RISTANTI, SE, MM (15) 10. SRI HANDARWATI, SE, M.Si (16)
4. IMAM SAFI’I, SE (20) 11. RINO ARISTIA DWI CAHYONO, ST (17)
5. SUHARNO, SH., MM (12)
6. FUDI HARIJANTO, SH, M.Si (23)

Widyaiswara Pembimbing :
Dr. SAIFUL RAHMAN, MM., M.Pd.

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


ANGKATAN XX POLA KEMITRAAN
PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO
TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KELOMPOK

HASIL STUDI LAPANGAN KE BEST PRACTICE


DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh :
KELOMPOK 2 PKA ANGKATAN XX TAHUN 2022

KETUA KELOMPOK 2 WIDYAISWARA PEMBIMBING

FIRDAUS SLAMET R,, ST., M.M. Dr. SAIFUL RAHMAN, M.M., M.Pd.

ii
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan Studi Lapangan...................................................3
C. Manfaat Studi Lapangan......................................................................4
D. Latar Belakang Pemilihan Locus.........................................................6
BAB II PROFIL KINERJA PELAYANAN ORGANISASI.......................................7
A. Profil Organisasi................................................................................12
B. Profil Kinerja Pelayanan Organisasi..................................................14
BAB III ANALISIS BEST PRACTICE.................................................................18
A. Analisa Masalah Organisasi..............................................................18
B. Strategi Penyelesaian Masalah.........................................................18
1. Lesson Learn Studi Lapangan Kelompok 2 Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Semarang.....................................................................18
2. Sumber Daya Best Practise yang dapat Diadopsi dan
Diadaptasi sesuai dengan Aksi Perubahan......................................20
BAB IV PENUTUP..............................................................................................25
A. Kesimpulan........................................................................................25
B. Rekomendasi.....................................................................................26

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang
...........................................................................................................14
Gambar 2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Semarang..........................................................................................16
Gambar 3. Standar Pelayanan Publik (SPP) Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Semarang..........................................................................................17

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Ridlo-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Studi Lapangan sebagai rangkaian kurikulum
Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XX Pola Kemitraan Pemerintah
Kota Mojokerto Tahun 2022 yang dilaksanakan di Kota Semarang Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah.
Tujuan pelaksanaan Studi Lapangan ini adalah untuk mendapatkan
lesson learnt, mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan strategi dan
manajemen kinerja pelayanan publik sesuai lokus. Selain itu dengan studi
lapangan dapat terlaksana aktualisasi kepemimpinan kinerja dalam mengelola
kegiatan yang dilakukan oleh Pejabat Pengawas dan Pelaksana dalam
memberikan pelayanan publik sesuai standar operasional prosedur dan
terselenggaranya peningkatan kinerja secara berkesinambungan.
Dalam penyusunan laporan Studi Lapangan ini disadari masih adanya
kekurangan dan keterbatasan, tetapi dengan adanya motivasi dan bantuan
bimbingan dari semua pihak maka Laporan Studi Lapangan ini dapat
terselesaikan pada waktunya.
Terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan laporan ini, yaitu yang terhormat:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Mojokerto yang
telah memberikan persetujuan untuk dilaksanakannya Studi Lapangan;
2. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah;
3. Bapak Dr. Saiful Rahman, M.M., M.Pd, Widyaiswara Pembimbing kami yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaan Studi
Lapangan Angkatan XX Pola Kemitraan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun
2022;
4. Rekan-rekan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XX
Pola Kemitraan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2022.

Kami menyadari dalam penyusunan laporan studi lapangan ini masih


terdapat beberapa kekurangan, akan tetapi dengan bantuan bimbingan dan
motivasi dari semua pihak, maka laporan studi lapangan ini dapat terselesaikan.

v
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk
kesempurnaan penyusunan laporan ini. Kami berharap, semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Mojokerto, September 2022

Stula PKA Angkatan XX


Tahun 2022

KELOMPOK 2

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peranan yang sangat
penting. ASN harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
ASN diharapkan dapat melakukan perubahan dalam pelayanan dan
berfikir secara cepat serta dapat merespon, bertindak dan bekerja secara
profesional dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.
Pembentukan sosok ASN yang profesional dengan revolusi mental, dapat
dilakukan melalui beberapa langkah. Salah satu upaya diatas adalah dengan
mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administator (PKA) bagi para pejabat
Adminitrator seperti yang tertuang dalam Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Pelatihan Kepemimpinan Administrator
mengamanatkan bahwa untuk memenuhi standar kompetensi manajerial dan
mengembangkan kompetensi kepemimpinan bagi Pejabat Administrator, perlu
didukung adanya pelaksanaan pengembangan kompetensi manajerial melalui
jalur pelatihan struktural kepemimpinan administrator.
Penyelenggaraan PKA bertujuan untuk mengembangkan Kompetensi
Peserta dalam rangka memenuhi standar Kompetensi Manajerial Jabatan
Administrator. Salah satu impelementasi dari pengembangan Kompetensi dalam
Pelatihan Kepemimpinan Administrator ini adalah melaksanakan tugas studi
lapangan. Kegiatan studi lapangan merupakan salah satu evaluasi terhadap
peserta PKA. Kegiatan Studi Lapangan memfasilitasi Peserta
mengaktualisasikan kepemimpinan manajemen kinerja untuk mendukung
pelaksanaan tugas memimpin kegiatan pelayanan publik. Kegiatan ini dimulai
dengan pembekalan tahapan pembelajaran Studi Lapangan Kinerja Organisasi,
ceramah studi lapangan Kinerja Organisasi, kunjungan lapangan Kinerja
Organisasi, dan perumusan keunggulan manajemen kinerja pelayanan publik
sesuai lokus, dan berbagai pengalaman hasil studi lapangan Kinerja Organisasi.
Keberhasilan Peserta dinilai dari kemampuan Peserta dalam merumuskan
lesson learnt, adopsi dan adaptasi, serta keunggulan strategi peningkatan
kualitas kinerja organisasi.
Studi Lapangan Organisasi Kinerja merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan percepatan perbaikan dalam pelaksanaan upaya perbaikan,
termasuk untuk peningkatan pelayanan publik. Studi Lapangan adalah suatu
kegiatan pengamatan langsung di lokasi kegiatan untuk mengumpulkan data,
pengolahan serta analisis yang diperoleh untuk memecahkan masalah, yang
dituangkan dalam bentuk suatu laporan. Melalui kegiatan Studi Lapangan
Kinerja Organisasi, diharapkan mampu menjadi inspirasi dan selanjutnya
menjadi alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya.
Pada pelaksanaan Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan XX Pola Kemitraan Pemerintah Kota Mojokerto
Tahun 2022 ini mengambil locus sebagai best practice dalam rangka
pelaksanaan manajemen kinerja pelayanan publik. Dalam kegiatan Studi
Lapangan ini, diharapkan mendapatkan lesson learn, dapat mengadopsi dan
menggali semua potensi pada locus, antara lain :
1. Profil organisasi;
2. Deskripsi kinerja organisasi;
3. Mengidentifikasi komponen-komponen penting Key Succes Factor (KSF);
4. Menetapkan Key Succes Factor (KSF);
5. Mengidentifikasi Key Succes Factor (KSF);
6. Menggali informasi dan menganalisis peran kepemimpinan;
7. Mendapatkan lesson learnt sebagai best practice.

Dalam kegiatan Studi Lapangan ini juga, peran kepemimpinan


organisasi sangat strategis dalam menentukan arah dalam mencapai tujuan
organisasi, adapun hal-hal yang dapat digali selama proses pelaksanaan
Studi Lapangan adalah sebagai berikut :
1. Peran kepemimpinan;
2. Inovasi pelayanan;
3. Kompetensi dan pemberdayaan sumber daya manusia;
4. Pembangunan jejaring kerja dan kolaborasi pemangku kepentingan;
5. Penerapan manajemen kinerja;
6. Penerapan manajemen resiko;
7. Planning dan budgetting
8. Pemanfaatan teknologi digitalisasi

B. MAKSUD DAN TUJUAN STUDI LAPANGAN


1. Maksud Studi Lapangan
Maksud dilaksanakannya Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan XX Pola Kemitraan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun
2022 adalah untuk :
a. Melakukan pemetaan pelaksanaan kepemimpinan, pengelolaan internal
organisasi dan pelayanan publik berbasis kinerja, kemudian merumuskan
keunggulan strategi administrator dalam melakukan inovasi dan
breakthrough untuk mencapai tujuan organisasi sesuai locus;
b. Melakukan pengumpulan data dan informasi dari lokus kemudian melakukan
analisis, melakukan interpretasi, dan berdiskusi untuk merumuskan lesson
learnt;
c. Menyusun rekomendasi/rencana aksi adopsi, adaptasi, dan strategi
keunggulan locus.
2. Tujuan Studi Lapangan
Adapun tujuan dilaksanakannya Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan XX Pola Kemitraan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun
2022 adalah untuk :
a. Menambah wawasan peserta untuk mendapatkan program unggulan
(inovasi) baru di locus yang dituju;
b. Mendapatkan lesson learnt, mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan
strategi dan manajemen kinerja pelayanan publik sesuai lokus.
c. Diharapkan peserta dapat berinovasi dan berkolaborasi dalam mengadopsi
maupun mengadaptasikan hasil tersebut ke dalam aksi perubahan masing-
masing peserta.

C. MANFAAT STUDI LAPANGAN


Manfaat Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan
XX Pola Kemitraan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2022 dengan locus
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kemampuan personal peserta Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan XX Pola Kemitraan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun
2022;
2. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan peserta Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan XX Pola Kemitraan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun
2022 dalam melakukan berbagai aktivitas mental-berpikir, menalar dan
memecahkan masalah pada organisasi masing-masing.

D. LATAR BELAKANG PEMILIHAN LOKUS


1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Pasal
43 menyebutkan bahwa Lembaga Administrasi Negara (LAN) memiliki
fungsi antara lain :
1) Pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN;
2) Pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai
ASN;
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial
Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga
pendidikan dan pelatihan lainnya;
4) Pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN;
5) Melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN,
baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.

Pasal 69 Ayat 1 dan 3 Huruf b


1) Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah;
3) Kompetensi sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi :
(b) Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil
Pasal 52 Ayat(1) dan (2) Huruf a dan b
1) Setiap pejabat administrasi harus menjamin akuntabilitas Jabatan;
2) Akuntabilitas Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
terlaksananya :
(a) Seluruh kegiatan yang sudah direncanakan dengan baik dan efisien
sesuai standar operasional prosedur dan terselenggaranya
peningkatan kinerja secara berkesinambungan, bagi Jabatan
administrator;
(b) Pengendalian seluruh kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh
pejabat pelaksana sesuai standar operasional prosedur, bagi Jabatan
pengawas.
Pasal 217 Ayat (5)
Pelatihan struktural kepemimpinan pratama, kepemimpinan administrator,
dan kepemimpinan pengawas diselenggarakan oleh lembaga pelatihan
pemerintah terakreditasi.
c. Peraturan LAN Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Pasal 6
1) Untuk mencapai Kompetensi kepemimpinan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1), dilaksanakan melalui 4 (empat) agenda
pembelajaran PKA, yang meliputi :
a. agenda kepemimpinan Pancasila dan nasionalisme;
b. agenda kepemimpinan kinerja;
c. agenda manajemen kinerja;
d. agenda aktualisasi kepemimpinan.
2) Selain agenda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PKA dilaksanakan
melalui agenda orientasi program.
3) Agenda orientasi program sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan untuk memberikan pemahaman umum terkait kebijakan
penyelenggaraan PKA.
2. Locus Studi Lapangan
Agenda orientasi program Pelatihan Kepemimpinan Administrator adalah
wajib melaksanakan kegiatan Studi Lapangan ke locus yang dianggap dapat
mewakili terhadap aksi perubahan untuk dapat diadopsi dan diadaptasi, guna
melakukan inovasi sehingga dapat melengkapi aksi perubahan. Kegiatan Studi
Lapangan diharapkan dapat membuka wawasan dan memberikan pengetahuan
yang memiliki pola pikir yang lebih profesional dalam hal memberikan pelayanan
publik.
Untuk mendorong program pemerintah dalam hal pemberian pelayanan
publik secara profesional dan sebagai pembanding, maka salah satu yang
dipilih untuk Studi Lapangan adalah Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang
Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa keunggulan dan inovasi dalam
manajemen kinerja pelayanan publik.
BAB II
PROFIL KINERJA PELAYANAN ORGANISASI
A. GAMBARAN UMUM WILAYAH
1. Aspek Geografis
Kota Semarang merupakan Ibukota Propinsi Jawa Tengah berada pada
perlintasan jalur utara Pulau Jawa yang menghubungkan Kota Surabaya dan
Jakarta . Secara geografis terletak diantara 108’ 35’ – 110’ 50’ Bujur Timur dan
6’ 50’ – 7’ 10’ Lintang Selatan . Dengan luas 373,70 KM, Kota Semarang
memiliki batas – batas wilayah administrasi sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab. Semarang
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kab. Kendal
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kab. Demak dan
Kab. Grobogan

Wilayah Kota Semarang terdiri dari 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan


sebagaimana tabel dibawah ini :
No Kecamatan Kelurahan
1 Mijen 14
2 Gunungpati 16
3 Banyumanik 11
4 Gajah Mungkur 8
5 Semarang Selatan 10
6 Candisari 7
7 Tembalang 12
8 Pedurungan 12
9 Genuk 13
10 Gayamsari 7
11 Semarang Timur 10
12 Semarang Utara 9
13 Semarang tengah 15
14 Semarang Barat 16
15 Tugu 7
16 Ngliyan 10
Total 177

Kecamatan Mijen merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah


dengan luas wilayah 57,55 km2 setelah itu disusul kecamatan Gunungpati
dengan luas wilayah 54,11 Km2 , Kedua Kecamatan tersebut terletak di bagian
selatan, wilayah perbukitan yang sebagian besar wilayahnya masih memiliki
potensi pertanian dan perkebunan sedangkan kecamatan semarang selatan
merupakan wilayah dengan luas terkecil 5,93 km2 iikuti oleh Kecamatan
Semarang Tengah, dengan luas wilayah 6,14 Km2.
Kota Semarang berkembang pesat didominasi oleh sektor
perdagangan dan jasa, Kawasan perdagangan dan jasa Kota Semarang
umumnya berada di sepanjang jalan-jalan utama. Kawasan perdagangan
modern, terutama di Kawasan Simpanglima merupakan pusat perekonomian
Kota Semarang. Di kawasan tersebut terdapat tiga pusat perbelanjaan. Selain
itu, kawasan perdagangan jasa terdapat di sepanjang Jl. Pandanaran menjadi
pusat oleh-oleh khas Semarang serta di sepanjang Jl. Gajahmada, Jl. Pemuda,
Jl. MT Haryono, Jl. Pahlawan.

2. Aspek Demografi

Dilihat dari jumlah penduduknya, Kota Semarang termasuk terbesar


ke empat di Jawa Tengah setelah Kabupaten Banyumas dan Kabupaten
Brebes. Sensus Penduduk Tahun 2021 mencatat penduduk Kota Semarang
pada bulan Desember 2021 sebanyak 1.656.564 jiwa. Sejak Indonesia
menyelenggarakan Sensus Penduduk yang pertama pada tahun 1961, jumlah
penduduk terus mengalami peningkatan. Hasil Sensus Penduduk Tahun 2020
dibandingkan dengan Sensus Penduduk Tahun 2021 memperlihatkan
penambahan jumlah penduduk Kota Semarang 4.432 sebanyak jiwa.

3. Potensi Daerah
a. Topografi
Kota Semarang terdiri dari daerah pantai, dataran rendah dan
perbukitan . Daerah pantai berda di bagian sebelah utara yan berbatasan
langsung dengan Laut Jawa , dengan kemiringan atara satu persen sampai
dua persen.
Dataran Rendah merupakan kawasan bagian tengah dengan
kemiringan dua sampai lima belas persen. Daerah perbukitan berada di
bagian sebelah selatan dengan kemiringan antara lima belas sampai empat
puluh persen, beberapa diantaranya memiliki kemiringan empat puluh persen.
Sesuai dengan letak geografis wilayah Kota Semarang beriklim tropis yang
dipengaruhi oleh angin muson dengan dua musim yaitu musim kemarau
pada bulan April sampai September dan musim penghujan pada bulan
Oktober sampai Maret . Suhu udara berkisar 23 derajat celcius hingga 34
celcius dengan kelembapan 77 persen.
Kota Bawah yang sebagian besar tanahnya terdiri dari pasir dan
lempung. Pemanfaatan lahan lebih banyak digunakan untuk jalan,
pemukiman atau perumahan, bangunan, halaman, kawasan industri,
tambak, empang atau embung dan persawahan. Kota Bawah sebagai pusat
kegiatan pemerintahan, perdagangan, perindustrian, pendidikan dan
kebudayaan, angkutan atau transportasi dan perikanan. Kota Semarang
Atas berada pada ketinggian antara 0 sampai dengan 348,00 meter dpl (di
atas permukaan air laut). Semarang terdiri atas daerah pantai, dataran
rendah dan perbukitan, sehingga memiliki wilayah yang disebut sebagai kota
bawah dan kota atas. Pada daerah perbukitan mempunyai ketinggian 90,56 –
348 mdpl yang diwakili oleh titik tinggi yang berlokasi di Jatingaleh dan
Gombel, Semarang Selatan, Tugu, Mijen, dan Gunungpati, dan di dataran
rendah mempunyai ketinggian 0,75 mdpl. Kota bawah merupakan pantai dan
dataran rendah yang memiliki kemiringan antara 0% sampai 5%, sedangkan
dibagian Selatan merupakan daerah dataran tinggi dengan kemiringan
bervariasi antara 5%-40%
Kota Semarang berada di kaki bukit Gunung Ungaran, ada sejumlah
sungai yang mengalir di Kota Semarang yaitu Kali Besole, Kali Silandak, Kali
Beringin, Kali Siangker, Kali Kreo, Kali Kripik , Kali Garang, Kali Candi, Kali
Bajak serta Kali Kedungmundu.
b. Geologi
Kota Semarang dipengaruhi oleh keadaan alam yang membentuk
struktur geologi kota. Struktur geologi sebagian besar terdiri dari batuan beku
yang mempunyai ciri khas yaitu dalam bentuk perbukitan, dataran rendah
dan daerah pantai. Kondisi Geologi Kota Semarang berdasarkan Peta
Geologi Lembar Magelang – Semarang (RE. Thaden, dkk; 1996), susunan
stratigrafi adalah sebagai berikut Aluvium (Qa), Batuan Gunungapi
Gajahmungkur (Qhg), Batuan Gunungapi Kaligesik (Qpk), Formasi Jongkong
(Qpj), Formasi Damar (QTd), Formasi Kaligetas (Qpkg), Formasi Kalibeng
(Tmkl), Formasi Kerek (Tmk).
c. Sumber Daya Alam
Kota Semarang menghasilkan banyak sumber pangan dimana memiliki
lahan pertanian yang produktif untuk menanam padi maupun bahan pangan
lainnya seperti palawija. Kota Semarang menjadi Pilot Project Pertanian
Regeneratif Nasional karena masih memiliki lahan pertanian perkotaan yang
cukup luas. Pertanian Regeneratif ini adalah memanfaatkan sumber daya
alam yang ada secara berkelanjutan untuk dimanfaatkan kembali, sehingga
tidak ada yang terbuang secara percuma. Misalnya air limbah, dengan
konsep pertanian regeneratif, akan dikelola lagi untuk memelihara ikan dan
menyiram tanaman, tumbuhan gulma- gulma yang selama ini dibuang begitu
saja bisa dipakai untuk pupuk organik dan lainnya.
d. Pariwisata
Kota Semarang merupakan pusat perdagangan dan bisnis yang
termasuk dalam kawasan strategis nasional (KSN), sebagian besar sektor
kegiatan perekonomian yang mendominasi adalah sektor perindustrian dan
sektor perdagangan, kondisi perekonomian Kota Semarang ditandai
dengan munculnya gedung pencakar langit dengan ketinggian minimal 12
lantai, Gedung pencakar langit ini di fungsikan sebagai perkantoran, hotel
dan apartemen. Pertumbuhan perekonomian ini sangat mendorong
meningkatnya daya beli masyarakat, arus modal, indeks kepercayaan
konsumen, dan minat investasi.
Kota Semarang mempunyai mempunyai beberapa julukan, antara
lain: Venetie van Java (Kota Semarang yang dilalui oleh banyak sungai),
Kota Lumpia (makanan Khas Semarang), Kota Atlas ( Slogan Keindahan
Kota yaiitu Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), The Paort of Java
(Pelabuhannya Jawa), Semarang Pesona Asia (Pembersihan dan
Pembangunan)

Kota semarang memiliki banyak tempat pariwisata terdiri darai


beberapa tempat obyek wisata sebagai berikut:

1. Wisata Alam (Pantai Tirangcawang, Goa Kreo,Hutan Wisata Tinjomoyo)


2. Wisata Warisan Budaya (Lawang Sewu,Candi Tugu, Taman Budaya
Raden Saleh)
3. Wisata Religi (Masjid Agung Jawa Tengah, Pagoda Avalokitesvara,
Klenteng Sam Poo Kong)
4. Wisata Keluarga (Dusun Semilir, Taman Mini Jawa Tengah, Semarang
Zoo)
5. Wisata Malam ( Alun - alun Kota Semarang, Kota Lama Semarang)
6. Wisata Kuliner (tahu gimbal semarang, sega becak, sega lunyu,
bandeng presto)

Pemerintah Daerah Kota Semarang terus berperan penting dalam


meningkatkan minat wisatawan lokal maupun mancanegara agar dapat
melirik beberapa obyek wisata yang ada di Kota Semarang dimana Kota
Semarang merupakan Kota Metropolitan terbesar ke Lima di Indonesia.

B. GAMBARAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KINERJA PADA


PEMERINTAH KOTA SEMARANG

1. Visi dan Misi Daerah


Visi : “Terwujudnya Kota Semarang yang Semakin Hebat yang berlandaskan
Pancasila, dalam bingkai NKRI ber-Bhineka Tunggal Ika”

Misi :
1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia yang unggul
dan produktif untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan.
2. Meningkatkan potensi ekonomi lokal yang berdaya saing dan stimulasi
pembangunan industri, berlandaskan riset dan inovasi berdasar prinsip
demokrasi ekonomi Pancasila
3. Menjamin kemerdekaan masyarakat menjalankan ibadah, pemenuhan
hak dasar dan perlindungan kesejahteraan sosial serta hak asasi
manusia bagi masyarakat secara berkeadilan
4. Mewujudkan infrastruktur berkulaitas yang berwawasan lingkungan
untuk mendukung kemajuan kota.
5. Menjalankan reformasi birokrasi pemerintah secara dinamis dan
menyusun produk hukum yang sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

A. PROFIL ORGANISASI

Peraturan Walikota Kota Semarang Nomor 108 tahun 2021 tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Pada
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang, tugas pokok dari Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang adalah membantu Walikota
melaksanakan urusan pemerintahan bidang Koperasi dan Usaha Mikro yang
menjadi kewenangan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
Sedangkan untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud,
Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan Bidang Perizinan dan Kelembagaan Koperasi, Bidang


Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi, Bidang Pemberdayaan Koperasi
dan Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro;
b. perumusan rencana strategis sesuai dengan visi dan misi Walikota;
c. pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program dan
kegiatan Kesekretariatan, Bidang Perizinan dan Kelembagaan Koperasi,
Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi, Bidang Pemberdayaan
Koperasi dan Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro;
d. penyelenggaraan pembinaan kepada bawahan dalam lingkup
tanggungjawabnya;
e. penyelenggaraan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai;
f. penyelenggaraan kerjasama Bidang Perizinan dan Kelembagaan Koperasi,
Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi, Bidang Pemberdayaan
Koperasi dan Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro;
g. penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro;
h. penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Perizinan dan Kelembagaan
Koperasi, Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi, Bidang
Pemberdayaan Koperasi dan Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro;
i. penyelenggaraan penilaian kinerja Pegawai;
j. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Bidang
Perizinan dan Kelembagaan Koperasi, Bidang Pengawasan dan
Pemeriksaan Koperasi, Bidang Pemberdayaan Koperasi dan Bidang
Pemberdayaan Usaha Mikro;
k. penyelenggaraan laporan pelaksanaan program dan kegiatan; dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan
fungsinya

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Semarang Nomor 108


Tahun 2021 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Sistem Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang, memiliki 1
(satu) sekretariat dan 4 (empat) bidang yaitu :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat yang terdiri dari 2 (dua) sub bagian yaitu :
a. Sub Bagian Keuangan dan Barang Milik Daerah
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
3. Bidang Perizinan dan Kelembagaan Koperasi, yang terdiri dari 3 (tiga)
subkoordinator yaitu:
a. Subkoordinator Perizinan
b. Subkoordinator Kelembagaan
c. Subkoordinator Monitoring dan Evaluasi
4. Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi, yang terdiri dari 3
(tiga) subkoordinator yaitu:
a. Seksi Pengawasan Koperasi
b. Seksi Pemeriksaan Kelembagaan dan Usaha Koperasi
c. Seksi Penilaian Kesehatan Koperasi
5. Bidang Pemberdayaan Koperasi, yang terdiri dari 3 (tiga) subkoordinator
yaitu:
a. Subkoordinator Fasilitasi Usaha Koperasi
b. Subkoordinator Peningkatan Kualitas SDM Koperasi
c. Subkoordinator Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Koperasi
6. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro, yang terdiri dari 3 (tiga)
subkoordinator yaitu:
a. Subkoordinator Fasilitasi Usaha Mikro
b. Subkoordinator Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Usaha
Mikro
c. Subkoordinator Peningkatan Kualitas Kewirausahaan

Sedangkan bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja pada


Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

Sumber : Profil Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

B. PROFIL KINERJA PELAYANAN ORGANISASI


Dalam menjalankan manajemen kinerja pelayanan publik, Kepala Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang memberikan perintah sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing personil, setiap personil
bertanggung jawab atas output pelayanan sesuai dengan target dan
indikator kinerja yang telah ditetapkan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota
Semarang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam menjalankan fungsinya Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota
Semarang mengampu pelayanan perijinan dan kelembagaan koperasi,
pengawasan dan pemeriksaan koperasi, pemberdayaan koperasi dan
pemberdayaan usaha mikro. Struktur organisasi berdasarkan kewenangan
terbagi dalam tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi dan Usah Mikro Kota
Semarang. Personil Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang
memiliki peran strategis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Manajemen pelayanan publik pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro


ditetapkan beberapa ketentuan yaitu :
1. Standar Operasional Prosedur;
2. Standar Pelayanan Publik;
3. Maklumat Pelayanan;
4. Kode Etik.
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro memiliki Motto Pelayanan yaitu

“SIGAP” (Semangat, Ikhlas, Giat, Aktif dan Profesional)

1. Semangat adalah tekad yang tidak mudah putus asa

2. Iklhas adalah sikap membina tanpa pamrih

3. Giat adalah tidak bermalas – malasan dalam membina

4. Aktif adalah senantiasa berinisiatif untuk berinovasi kreatif dalam upaya


mengembangkan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah

5. Profesional adalah sikap membina penuh tanggung jawab untuk


mencapai hasil yang maksimal sehingga koperasi dan usaha mikro kecil
dan menengah menjadi Lembaga usaha yang sehat, berdaya saing dan
berperan dalam membangun ekonomi.

Surat Keputusan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota


Semarang Nomor 98 Tahun 2022 Tentang Standar Operasional Prosedur
(SOP) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang dalam rangka
pelaksanaan Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas
dan akuntabilitas kinerja. SOP ini sebagai pedoman/acuan bagi aparatur
dalam proses penyelenggaraan Koperasi dan Usaha Mikro

Gambar 2. Standar Operasional Prosedur (SOP)


Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

Sumber : Profil Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang


Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang
menetapkan Standar Pelayanan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro melalui
Keputusan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang
Nomor 050 /104/5/2020 yang mengatur tentang standar pelayanan yang
dapat diukur melalui delivery service setiap pelayanan yang dilakukan
mulai dari dasar hukum; persyaratan; sistem, mekanisme dan prosedur;
waktu penyelesaian; biaya/tarif; produk pelayanan; sarana dan prasarana,
dan/atau fasilitas; kompetensi pelaksana; pengawasan internal;
penanganan pengaduan, saran dan masukan; jumlah pelaksana; jaminan
pelayanan; dan jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan.
Gambar 3. Standar Pelayanan Publik (SPP)
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

Sumber : Profil Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

Profil Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang tertuang dan
terpampang dalam website resmi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota
Semarang dengan alamat https://diskopumkm.semarangkota.go.id/ sebagai
bentuk keterbukaan publik dan akuntabilitas kinerja pelayanan publik.
BAB III
ANALISIS BEST PRACTICE

A. ANALISA MASALAH KINERJA PELAYANAN ORGANISASI

Memecahkan masalah merupakan kewajiban semua ASN pada Dinas,


terutama oleh Kepala Dinas dan Pejabat Administrator dibawahnya. Karena
keterbatasan waktu, sering kali para pemimpin mengambil jalan pintas dalam
menangani masalah. Mereka bukannya menemukan akar masalah yang
sesungguhnya, tetapi lebih fokus menangani fenomena permasalahan.
Ketidakmampuan menemukan akar masalah pada akhirnya akan menyulitkan
para pemimpin untuk mencari solusi yang tepat. Untuk mengatasi
keterbatasan tersebut, sebuah proses sistematis untuk mengidentifikasi akar
permasalahan perlu dilakukan para pemimpin. Proses ini membantu
menganalisis akar masalah melalui langkah – langkah yang sistematis.
Analisis permasalah pelayanan secara umum pada Dinas Koperasi
dan Usaha Mikro Kota Semarang antara lain :
1. Pembangunan system pelayanan;
2. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat;
3. Adaptif terhadap situasi dan perkembangan masyarakat;
4. Trasparansi dan akses informasi bagi masyarakat.

B. STATEGI PENYELESAIAN MASALAH


1. Lesson Learnt Laporan Studi Lapangan Kelompok 2 pada Dinas Koperasi
Usaha Kecil dan Menengah Kota Semarang, antara lain:

Pembelajaran yang dapat diambil adalah:


a. Telah menerapkan pola kepemimpinan yang terstruktur dan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi;
b. Mampu memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh personil agar
mengoptimalkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi;
c. Mendorong adanya kepastian standarisasi kinerja, sehingga
memberikan rasa aman dan nyaman seluruh personil.
d. Memiliki jiwa kepemimpinan pada bawahan untuk bereaksi mengikuti
pimpinan. Mampu menerapkan standar yang tinggi akan tetapi
sekaligus mampu mendorong bawahan untuk mencapai standar
tersebut.
e. Mendorong bawahannya untuk berinovasi
f. Pada tatanan Pejabat Administrator yang lebih dominan sebagai
implementor kebijakan mampu menjadi agen perubahan sekaligus
pada waktu yang sama dapat menerapkan kepemimpinan situasional
secara efektif
g. Mampu mengkolaborasikan semua unsur lini dan staf dalam
mengoptimalisasikan kinerja;
h. Mendorong pelayanan bertransformasi ke digital
i. Membuat Aplikasi untuk membuat data Koperasi dan UMKM secara
Online.
j. Dalam rangka mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah
(UMKM) menjual produknya agar memanfaatkan media sosial;
k. Fasilitasi packaging untuk membantu pelaku UMKM dalam bentuk
pelatihan desain kemasan (Packaging) dan juga memperoleh bantuan
cetak;
l. Memberikan fasilitasi pemasaran produk usaha mikro dengan
mengikutsertakan pelaku usaha untuk mengikuti pameran dalam
daerah (Semarang Introducing Market) dan luar daerah, Kontak
Dagang dan mengadakan kemitraan usaha dengan pengusaha besar;
m. Memberikan fasilitasi pemasaran produk secara offline melalui Galery
Semarang Kreatif serta online (e-commerce) melalui
semarangkreatifgaleri.com dan Menggandeng Media Pemasaran
Online (Online Shop) contoh Tokopedia, Shopee, blibli, dan Gulo Asem
(Gerai Usaha Mikro Lokal Online Asli Semarang)
n. Memberikan fasilitasi permodalan melalui Kredit WIBAWA (Wirausaha
Bangkit jadi Jawara) Merupakan pinjaman modal bagi koperasi maupun
pelaku usaha mikro dengan suku bunga 3 % per tahun atau 0,25 % per
bulan, dan bahkan bagi Usaha Mikro dapat mengajukan pinjaman
tanpa agunan.
o. Fasilitasi pelatihan kepada pelaku usaha mikro berupa Pelatihan
Manajemen Usaha Kecil;
p. Mendorong pelaku usaha mikro Kota Semarang untuk memiliki ijin
usaha melalui OSS

2. Sumber Daya Best Practice Yang Dapat Diadopsi dan Diadaptasi


Sesuai Dengan Aksi Perubahan

1. Pengelolaan Komitmen Terhadap Kompetensi


Komitmen adalah kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan
perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi.
Untuk menciptakan komitmen terhadap kompetensi yang harus
dimiliki pegawai dinas diwajibkan untuk menandatangi pernyataan
tertulis mengenai sebuah janji tertulis. Dengan adanya komitmen
tertulis dalam melaksanakan tugas menunjukkan adanya kemauan/
kesadaran pegawai untuk melakukan tugas dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan kapabilitas masing-masing pegawai.
Adapun point ketentuan penting yang tertuang dalam pakta
integritas yang dapat digunakan sebagai lesson learnt yaitu sebagai
berikut :
- Setiap pegawai selalu menjaga citra dan kredibilitas Pemerintah
Kota Semarang melalui pelaksanaan tata kerja yang jujur,
transporan dan akuntabel.
- Menghindari pertentangan kepentingan (conflict of interest) dalam
melaksanakan tugas.
- Bersikap transparan, jujur, objektif dan akuntabel di dalam
melaksanakan tugas.
- Berperan secara proaktif dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme serta tidak
melibatkan diri dari perbuatan tercela.
- Senantiasa berkoordinasi dalam menjalankan pelaksanaan tugas
pokok.
- Memberikan Reward dan Punishment pada staf dalam rangka
meningkatkan layanan publik dan memberikan pelayanan prima
dan meningkatkan prestasinya.

2. Pengelolaan Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe
organisasi, jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan
pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan
sistem pimpinan organisasi
3. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting pada
setiap organisasi, dimana manusia adalah sebagai penggerak dan
pengelola sumberdaya-sumberdaya lainnya. Oleh karena itu salah
satu tanggung jawab organisasi adalah memperoleh, menata,
memotivasi dan mengendalikan sumberdaya-sumberdaya
manusianya untuk mencapai kemajuan organisasi dengan efektif.
Pengelolaan Sumber daya Manusia yang optimal akan
menyeimbangkan kebutuhan aparatur dan tuntutan organisasi atas
aparatur tersebut sehingga terwujudlah peningkatan kinerja dan
eksistensi organisasi tersebut. Sinergitas dan kolaborasi antara
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat sangat diperlukan untuk
membangun hubungan timbal balik yang harmonis dalam
menghadapi tuntutan persaingan global di era 4.0
Dalam rangka mencapai sasaran organisasi dan untuk
meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan
berkualitas maka Dinas harus bisa menyusun dan melaksanakan
strategi seperti yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
(RENSTRA) untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk
dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna
tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan tujuan,
sasaran, dan strategi pada masing masing Dinas

4. INOVASI
1. Gulo Asem (Gerai Usaha Mikro Lokal Online Asli Semarang)
Aplikasi Gulo Asem adalah aplikasi katalog online (eCatalog) milik
pemerintah Kota Semarang. Aplikasi ini digagas oleh Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang untuk memberikan
layanan dalam bidang pemasaran bagi pelaku usaha mikro
(UMKM).
Gulo Asem adalah singkatan dari Gerai Usaha Mikro Lokal Online
Asli Semarang. Gerai diartikan sebagai lapak untuk pedagang
kecil, secara online. Potensi usaha mikro yang
bergerak di berbagai bidang adalah potensi yang perlu
dikembangkan khususnya dalam bidang kuliner. Pemerintah Kota
Semarang berkomitmen untuk mendukung secara penuh
pengadaan makanan dan minuman menggunakan aplikasi Gulo
Asem sehingga memandorong pelaku usaha untuk meningkatkan
pendapatan setelah pandemic covid-19.

2. E-Geraikopimi (Gerakan Terintegrasi Koperasi dan Usaha Mikro di


Kota Semarang)

E-Geraikopimi adalah Sistem pencatatan data pelaku usaha


mikro, kecil, dan menengah yang ada di Kota Semarang.

Pelanggan yang semuanya dapat diakses pada


geraikopimi.semarangkota.go.id Layanan berbasis website
tersebut juga menyediakan informasi mengenai persyaratan yang
dibutuhkan untuk pengurusan serta menyediakan beberapa
berkas seperti formulir/blanko yang dapat diisi secara mandiri oleh
pengguna layanan
3. Kredit Wibawa ( Wirausaha Bangkit Jadi Jawara)

Kredit Wibawa adalah program pinjaman dana permodalan untuk


UMKM di Kota Semarang. Program ini kemudian menjadi
pengkreditan usaha dengan bunga paling rendah se-Indonesia
yakni 3% per tahun atau sebesar 0,25% per bulan, bahkan jika
angsuran dibayarkan tepat waktu plafon bisa dinaikkan hingga
mencapai 100 juta rupiah. Yang menarik dari program ini adalah
bila pinjaman yang diajukan hanya maksimal sebesar 5 juta,
pelaku usaha tidak dikenakan agunan.

4. Digitalisasi Koperasi
Dalam era yang serba digital Dinas Koperasi dan usaha Mikro
terus melakukan inovasi bergerak maju mengikuti perubahan
dan menyesuaikan diri dengan era digital dengan inovasi –
inovasi seperti SIMDAKOP (Sistem Informasi Data Koperasi),
SIDAKOCAN (Sistem Informasi Data Kantor Cabang Koperasi)
khusus bagi koperasi yang memiliki cabang di Kota Semarang,
SIPONPESKOP (Sistem Pelaporan dan Penilaian Kesehatan
Koperasi) secara mandiri dan aplikasi NINA ONLINE (Klinik
Layanan Konsultasi Koperasi ) secara online.

5. Prestasi
Beberapa penghargaan yang diterima Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro sebagai berikut:

a. Penghargaan dari LEPRID (Lembaga Prestasi Indonesia


Dunia) kepada Walikota Semarang sebagai Pembina UMKM
Berizin Terbanyak se Indonesia;

b. Penghargaan Satya Lancana Pembangunan Bidang Koperasi


dan UKM kepada Wakil Walikota Semarang;

c. Penghargaan Bakti Koperasi kepada Ketua Kopma UIN


Walisongo Semarang;

d. Koperasi Berprestasi Kepada KSPPS BONDHO BEN


TUMOTO Kota Semarang;
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hasil dari Studi Lapangan yang telah dilaksanakan pada Dinas Koperasi
dan Usaha Mikro Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah dapat memberikan
manfaat yang bisa diadopsi dan diadaptasi di Organisasi Perangkat Daerah
tempat kami. Adapun pelaksanaan studi lapangan ini menghasilkan ketercapaian
dan rekomendasi/tindak lanjut sebagaimana berikut :

4.1 Ketercapaian Studi Lapangan

Berbagai inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota


Semarang dalam aspek kepemimpinan, pengelolaan internal organisasi
serta pelayanan publik dalam reformasi birokrasi dapat tersampaikan
dengan baik kepada peserta studi lapangan yang nantinya dapat diadopsi.

4.2 Adopsi dan Adaptasi


1. Manajerial
a. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang telah
menerapkan pola kepemimpinan yang terstruktur dan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi;
b. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang mampu
memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh personil agar
mengoptimalkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi;

2. Pola Kepemimpinan

Pola Kepemimpinan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kota Semarang yaitu
a. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang memiliki
kharisma yang mampu “menyihir” bawahan untuk bereaksi mengikuti
pimpinan. Dalam bentuk konkrit, kharisma ini ditunjukan melalui perilaku
pemahaman terhadap visi dan misi organisasi, mempunyai pendirian
yang kukuh, komitmen dan konsisten terhadap setiap keputusan yang
telah diambil, dan menghargai bawahan. Dengan kata lain, kepala Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang menjadi role model yang
dikagumi, dihargai, dan diikuti oleh bawahannya.
b. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang karakter
seorang pemimpin yang mampu menerapkan standar yang tinggi akan
tetapi sekaligus mampu mendorong bawahan untuk mencapai standar
tersebut. Karakter seperti ini mampu membangkitkan optimisme dan
antusiasme yang tinggi dari para bawahan. Dengan kata lain, kepala
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang senantiasa
memberikan inspirasi dan memotivasi bawahannya.
c. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang memberikan
Reward dan Punishment pada staf dalam rangka meningkatkan layanan
publik dan memberikan pelayanan prima dan meningkatkan prestasinya.

3. Komunikasi
a. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang mampu
mengkolaborasikan semua unsur lini dan staf dalam
mengoptimalisasikan kinerja dengan jargon bergerak bersama untuk
merubah kebijakan pemerintah dari yang kurang baik menjadi lebih
baik;
b. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang melakukan
harmonisasi dan transfer of knowledge kepada semua personil,
sehingga semua personil update regulasi dan system informasi
(aplikasi);

4. Pengendalian
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang mampu
mendorong pelayanan bertransformasi ke digital guna mengurangi konflik
kepentingan dan adanya jaminan keterbukaan pelayanan sehingga
meminimalkan adanya konflik internal maupun eksternal

Semarang, Agustus 2022


KELOMPOK II
- 15 -

Anda mungkin juga menyukai