Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KELOMPOK

HASIL STUDI LAPANGAN KE BEST PRACTICE

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN


TERPADU SATU PINTU KOTA SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh :
1. ACHBRAHAM ABADI 7. HERDIANA WIDAYATI, SE, M.Si
KUSUMA, SE, MM 8. MOCH.MISBAH, SKM, M.Kes
2. AHMAD ATIM SOLIKIN, SH 9. dr. NUR AZIZAH SRI UTAMI
3. AKHMAD AJIB MUSTOFA, SP, 10. SUWARSONO, SH
MM 11. WAHYU HARYANTI, S.KM. M.Si
4. DIAN MUJIARTI, S.Si, M.Si
5. FEBRIANANDA TEJO
PRATIWI, SSTP, M.Si
6. HERI SETIYAWAN, SE, M.S

Widyaiswara Pembimbing :
Dr. SAIFUL RAHMAN, MM, M.Pd

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


ANGKATAN XX POLA KEMITRAAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO
TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN INDIVIDU
HASIL STUDI LAPANGAN KE BEST PRACTICE
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU KOTA SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh :

Semarang, Agustus 2022

PESERTA PKA WIDYAISWARA PEMBIMBING


ANGKATAN XX TAHUN 2022
KETUA KELOMPOK

ACHBRAHAM ABADI KUSUMA, SE, MM Dr. SAIFUL RAHMAN, MM, M.Pd

Anggota :
1. AHMAD ATIM SOLIKIN, SH
2. AKHMAD AJIB MUSTOFA, SP, MM
3. DIAN MUJIARTI, S.SI, M.SI
4. HERDIANA WIDAYATI, SE, M.Si
5. HERI SETIYAWAN, SE, M.Si
6. MOCH.MISBAH, SKM, MMKes
7. dr. NUR AZIZAH SRI UTAMI
8. WAHYU HARYANTI, S.KM. M.Si
9. SUWARSONO, SH
10. FEBRIANANDA T.P, SSTP, M.SI

ii
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI

SCOVER................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan Studi Lapangan...................................................3
C. Manfaat Studi Lapangan......................................................................4
D. Latar Belakang Pemilihan Locus.........................................................4
BAB II PROFIL KINERJA PELAYANAN ORGANISASI.......................................7
A. Profil Organisasi...................................................................................7
B. Profil Kinerja Pelayanan Organisasi ..................................................10
BAB III ANALISIS BEST PRACTICE..................................................................15
A. Analisa Masalah Organisasi...............................................................15
B. Strategi Penyelesaian Masalah..........................................................15
1. Lesson Learn Studi Lapangan Kelompok 3 Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang........15
2. Sumber Daya Best Practise yang dapat Diadopsi dan
Diadaptasi sesuai dengan Aksi Perubahan.................................16
BAB IV PENUTUP..............................................................................................18
A. Kesimpulan........................................................................................18
B. Rekomendasi.....................................................................................18

iii
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang......................................................9
Gambar 2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang.................................11
Gambar 3. Standar Pelayanan Publik (SPP) Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang.................................12
Gambar 4. Maklumat Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang...................................................13
Gambar 5. Kode Etik Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Semarang..........................................................................14

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Ridlo-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Studi Lapangan sebagai rangkaian kurikulum
Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XX Pemerintah Kota Mojokerto
yang dilaksanakan di Kota Semarang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Tujuan pelaksanaan Studi Lapangan ini adalah untuk mendapatkan
lesson learnt, mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan strategi dan
manajemen kinerja pelayanan publik sesuai lokus. Selain itu dengan studi
lapangan dapat terlaksana aktualisasi kepemimpinan kinerja dalam mengelola
kegiatan yang dilakukan oleh Pejabat Pengawas dan Pelaksana dalam
memberikan pelayanan publik sesuai standar operasional prosedur dan
terselenggaranya peningkatan kinerja secara berkesinambungan.
Dalam penyusunan laporan Studi Lapangan ini disadari masih adanya
kekurangan dan keterbatasan, tetapi dengan adanya motivasi dan bantuan
bimbingan dari semua pihak maka Laporan Studi Lapangan ini dapat
terselesaikan pada waktunya.
Terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan laporan ini, yaitu yang terhormat:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Mojokerto yang
telah memberikan persetujuan untuk dilaksanakannya Studi Lapangan;
2. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Semarang Provinsi Jawa Tengah;
3. Bapak DR. Saiful Rahman, M.M, M.Pd, Widyaiswara Pembimbing kami yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaan Studi
Lapangan Angkatan XX Tahun 2022;
4. Rekan-rekan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XX
Tahun 2022 Pemerintah Kota Mojokerto.

Kami menyadari dalam penyusunan laporan studi lapangan ini masih


terdapat beberapa kekurangan, akan tetapi dengan bantuan bimbingan dan
motivasi dari semua pihak, maka laporan studi lapangan ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk

v
kesempurnaan penyusunan laporan ini. Kami berharap, semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, 31 Agustus 2022

Kelompok 3 PKA Angkatan XX


Tahun 2022

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peranan yang
sangat penting. ASN harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
ASN diharapkan dapat melakukan perubahan dalam pelayanan dan
berfikir secara cepat serta dapat merespon, bertindak dan bekerja secara
profesional dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan. Pembentukan sosok ASN yang profesional dengan revolusi
mental, dapat dilakukan melalui beberapa langkah. Salah satu upaya diatas
adalah dengan mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administator (PKA) bagi
para pejabat Adminitrator seperti yang tertuang dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Pelatihan
Kepemimpinan Administrator mengamanatkan bahwa untuk memenuhi
standar kompetensi manajerial dan mengembangkan kompetensi
kepemimpinan bagi Pejabat Administrator, perlu didukung adanya
pelaksanaan pengembangan kompetensi manajerial melalui jalur pelatihan
struktural kepemimpinan administrator.
Penyelenggaraan PKA bertujuan untuk mengembangkan Kompetensi
Peserta dalam rangka memenuhi standar Kompetensi Manajerial Jabatan
Administrator. Salah satu impelementasi dari pengembangan Kompetensi
dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator ini adalah melaksanakan tugas
studi lapangan. Kegiatan studi lapangan merupakan salah satu evaluasi
terhadap peserta PKA. Kegiatan Studi Lapangan memfasilitasi Peserta
mengaktualisasikan kepemimpinan manajemen kinerja untuk mendukung

1
pelaksanaan tugas memimpin kegiatan pelayanan publik. Kegiatan ini dimulai
dengan pembekalan tahapan pembelajaran Studi Lapangan Kinerja
Organisasi, ceramah studi lapangan Kinerja Organisasi, kunjungan lapangan
Kinerja Organisasi, dan perumusan keunggulan manajemen kinerja
pelayanan publik sesuai lokus, dan berbagai pengalaman hasil studi
lapangan Kinerja Organisasi. Keberhasilan Peserta dinilai dari kemampuan
Peserta dalam merumuskan lesson learnt, adopsi dan adaptasi, serta
keunggulan strategi peningkatan kualitas kinerja organisasi.
Studi Lapangan Organisasi Kinerja merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan percepatan perbaikan dalam pelaksanaan upaya perbaikan,
termasuk untuk peningkatan pelayanan publik. Studi Lapangan adalah suatu
kegiatan pengamatan langsung di lokasi kegiatan untuk mengumpulkan data,
pengolahan serta analisis yang diperoleh untuk memecahkan masalah, yang
dituangkan dalam bentuk suatu laporan. Melalui kegiatan Studi Lapangan
Kinerja Organisasi, diharapkan mampu menjadi inspirasi dan selanjutnya
menjadi alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya.
Pada pelaksanaan Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan XX Tahun 2022 ini mengambil locus sebagai best
practice dalam rangka pelaksanaan manajemen kinerja pelayanan publik.
Dalam kegiatan Studi Lapangan ini, diharapkan mendapatkan lesson
learn, dapat mengadopsi dan menggali semua potensi pada locus, antara
lain :
1. Profil organisasi;
2. Deskripsi kinerja organisasi;
3. Mengidentifikasi komponen-komponen penting Key Succes Factor (KSF);
4. Menetapkan Key Succes Factor (KSF);
5. Mengidentifikasi Key Succes Factor (KSF);
6. Menggali informasi dan menganalisis peran kepemimpinan;
7. Mendapatkan lesson learnt sebagai best practice.

Dalam kegiatan Studi Lapangan ini juga, peran kepemimpinan


organisasi sangat strategis dalam menentukan arah dalam mencapai
tujuan organisasi, adapun hal-hal yang dapat digali selama proses

2
pelaksanaan Studi Lapangan adalah sebagai berikut :
1. Peran kepemimpinan;
2. Inovasi pelayanan;
3. Kompetensi dan pemberdayaan sumber daya manusia;
4. Pembangunan jejaring kerja dan kolaborasi pemangku kepentingan;
5. Penerapan manajemen kinerja;
6. Penerapan manajemen resiko;
7. Planning dan budgetting
8. Pemanfaatan teknologi digitalisasi

B. MAKSUD DAN TUJUAN STUDI LAPANGAN


1. Maksud Studi Lapangan
Maksud dilaksanakannya Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan XX Tahun 2022 adalah untuk :
a. Melakukan pemetaan pelaksanaan kepemimpinan, pengelolaan
internal organisasi dan pelayanan publik berbasis kinerja, kemudian
merumuskan keunggulan strategi administrator dalam melakukan
inovasi dan breakthrough untuk mencapai tujuan organisasi sesuai
locus;
b. Melakukan pengumpulan data dan informasi dari lokus kemudian
melakukan analisis, melakukan interpretasi, dan berdiskusi untuk
merumuskan lesson learnt;
c. Menyusun rekomendasi/rencana aksi adopsi, adaptasi, dan strategi
keunggulan locus.
2. Tujuan Studi Lapangan
Adapun tujuan dilaksanakannya Studi Lapangan Pelatihan
Kepemimpinan Administrator Angakatan XX Tahun 2022 adalah untuk :
a. Menambah wawasan peserta untuk mendapatkan program unggulan
(inovasi) baru di locus yang dituju;
b. Mendapatkan lesson learnt, mengadopsi dan mengadaptasi
keunggulan strategi dan manajemen kinerja pelayanan publik sesuai
lokus.
c. Diharapkan peserta dapat berinovasi dan berkolaborasi dalam

3
mengadopsi maupun mengadaptasikan hasil tersebut ke dalam aksi
perubahan masing- masing peserta.

C. MANFAAT STUDI LAPANGAN


Manfaat Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Angkatan XX Tahun 2022 dengan locus Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan personal peserta Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan XX Tahun 2022;
2. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan peserta Pelatihan
Kepemimpinan Administrator Angkatan XX Tahun 2022 dalam
melakukan berbagai aktivitas mental-berpikir, menalar dan memecahkan
masalah pada organisasi masing-masing.

D. LATAR BELAKANG PEMILIHAN LOKUS


1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Pasal 43 menyebutkan bahwa Lembaga Administrasi Negara (LAN)
memiliki fungsi antara lain :
1) Pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai
ASN;
2) Pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial
Pegawai ASN;
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial
Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga
pendidikan dan pelatihan lainnya;
4) Pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN;
5) Melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai
ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.

Pasal 69 Ayat 1 dan 3 Huruf b


1) Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah;
3) Kompetensi sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi :

4
(b) Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan,
pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman
kepemimpinan.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil
Pasal 52 Ayat(1) dan (2) Huruf a dan b
1) Setiap pejabat administrasi harus menjamin akuntabilitas Jabatan;
2) Akuntabilitas Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
terlaksananya :
(a) Seluruh kegiatan yang sudah direncanakan dengan baik dan
efisien sesuai standar operasional prosedur dan terselenggaranya
peningkatan kinerja secara berkesinambungan, bagi Jabatan
administrator;
(b) Pengendalian seluruh kegiatan pelaksanaan yang dilakukan
oleh pejabat pelaksana sesuai standar operasional prosedur, bagi
Jabatan pengawas.
Pasal 217 Ayat (5)
Pelatihan struktural kepemimpinan pratama, kepemimpinan
administrator, dan kepemimpinan pengawas diselenggarakan oleh
lembaga pelatihan pemerintah terakreditasi.
c. Peraturan LAN Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Pasal 6
1) Untuk mencapai Kompetensi kepemimpinan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1), dilaksanakan melalui 4 (empat) agenda
pembelajaran PKA, yang meliputi :
a. agenda kepemimpinan Pancasila dan nasionalisme;
b. agenda kepemimpinan kinerja;
c. agenda manajemen kinerja;
d. agenda aktualisasi kepemimpinan.
2) Selain agenda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PKA
dilaksanakan melalui agenda orientasi program.

Agenda orientasi program sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

5
dilaksanakan untuk memberikan pemahaman umum terkait kebijakan
penyelenggaraan PKA.

2. Locus Studi Lapangan


Agenda orientasi program Pelatihan Kepemimpinan Administrator
adalah wajib melaksanakan kegiatan Studi Lapangan ke locus yang
dianggap dapat mewakili terhadap aksi perubahan untuk dapat diadopsi
dan diadaptasi, guna melakukan inovasi sehingga dapat melengkapi aksi
perubahan. Kegiatan Studi Lapangan diharapkan dapat membuka
wawasan dan memberikan pengetahuan yang memiliki pola pikir yang
lebih profesional dalam hal memberikan pelayanan publik.
Untuk mendorong program pemerintah dalam hal pemberian
pelayanan publik secara profesional dan sebagai pembanding, maka
salah satu yang dipilih untuk Studi Lapangan adalah Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang yang
memiliki beberapa keunggulan dan inovasi dalam manajemen kinerja
pelayanan publik.

6
BAB II
PROFIL KINERJA PELAYANAN ORGANISASI

A. PROFIL ORGANISASI
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Semarang memiliki tugas yaitu membantu Walikota dalam memimpin dan
melaksanakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada daerah berdasarkan pedoman yang
berlaku untuk kelancaran tugas.
Sedangkan untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud,
Kepala Dinas mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan Bidang Potensi dan Promosi Penanaman Modal,
Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan I, Bidang Penyelenggaraan
Layanan Perizinan II, Penyelenggaraan Layanan Perizinan III, Bidang
Sistem Informasi, Monitoring dan Evaluasi Perizinan dan UPTD;
2. Perumusan rencana strategis sesuai dengan visi dan misi Walikota;
3. Pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program dan
kegiatan Kesekretariatan, Bidang Potensi dan Promosi Penanaman
Modal, Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan I, Bidang
Penyelenggaraan Layanan Perizinan II, Penyelenggaraan Layanan
Perizinan III, Bidang Sistem Informasi, Monitoring dan Evaluasi Perizinan,
dan UPTD;
4. Penyelenggaraan manajemen kinerja pegawai Dinas;
5. Penyelenggaraan kerja sama Bidang Potensi dan Promosi Penanaman
Modal, Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan I, Bidang
Penyelenggaraan Layanan Perizinan II, Bidang Penyelenggaraan
Layanan Perizinan III, Bidang Sistem Informasi, Monitoring dan Evaluasi
Perizinan dan UPTD;
6. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas;
7. Penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Potensi dan Promosi
Penanaman Modal, Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan I, Bidang

7
Penyelenggaraan Layanan Perizinan II, Bidang Penyelenggaraan
Layanan Perizinan III, dan Bidang Sistem Informasi, Monitoring dan
Evaluasi Perizinan dan UPTD;
8. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Bidang
Potensi dan Promosi Penanaman Modal, Bidang Penyelenggaraan
Layanan Perizinan I, Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan II,
Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan III, Bidang Sistem Informasi,
Monitoring dan Evaluasi Perizinan dan UPTD;
9. Penyelenggaraan laporan pelaksanaan program dan kegiatan; dan
10. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota terkait
dengan tugas dan fungsinya.

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Semarang Nomor


109 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Sistem Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang, memiliki 1 (satu) sekretariat dan 5 (lima)
bidang yaitu :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat yang terdiri dari 2 (dua) sub bagian yaitu :
a. Sub Bagian Keuangan dan Barang Milik Daerah
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Potensi dan Promosi Penanaman Modal, yang terdiri dari 3 (tiga)
subkoordinator yaitu:
a. Subkoordinator Potensi Penanaman Modal
b. Subkoordinator Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal
c. Subkoordinator Pengendalian Penanaman Modal
4. Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan I, yang terdiri dari 3 (tiga)
subkoordinator yaitu:
a. Subkoordinator Verifikasi dan Validasi Layanan Perizinan I
b. Subkoordinator Penetapan Layanan Perizinan I
c. Subkoordinator Penerbitan dan Dokumentasi Layanan Perizinan I
5. Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan II, yang terdiri dari 3 (tiga)
subkoordinator yaitu:

8
a. Subkoordinator Verifikasi dan Validasi Layanan Perizinan II
b. Subkoordinator Penetapan Layanan Perizinan II
c. Subkoordinator Penerbitan dan Dokumentasi Layanan Perizinan II
6. Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan III, yang terdiri dari 3 (tiga)
subkoordinator yaitu:
a. Subkoordinator Verifikasi dan Validasi Layanan Perizinan III
b. Subkoordinator Penetapan Layanan Perizinan III
c. Subkoordinator Penerbitan dan Dokumentasi Layanan Perizinan III
7. Bidang Sistem Informasi, Monitoring dan Evaluasi Perizinan, yang terdiri
dari 3 (tiga) subkoordinator yaitu:
a. Subkoordinator Sistem Informasi
b. Subkoordinator Monitoring dan Evaluasi Perizinan
c. Subkoordinator Pengaduan Layanan Penanaman Modal dan Perizinan

Sedangkan bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja pada Dinas


Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang
Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang

Sumber : Profil DPMPTSP Kota Semarang


B. PROFIL KINERJA PELAYANAN ORGANISASI
Dalam menjalankan manajemen kinerja pelayanan publik, Kepala Dinas

9
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang
memberikan perintah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing
personil, setiap personil bertanggung jawab atas output pelayanan sesuai
dengan target dan indikator kinerja yang telah ditetapkan Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Semarang menjalankan fungsinya mengampu pelayanan publik terkait
perijinan, non perijinan dan penanaman modal. Struktur organisasi
berdasarkan kewenangan terbagi dalam tugas pokok dan fungsi Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang.
Personil Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Semarang memiliki peran strategis dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Manajemen pelayanan publik pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu ditetapkan beberapa ketentuan yaitu :
1. Standar Operasional Prosedur;
2. Standar Pelayanan Publik;
3. Maklumat Pelayanan;
4. Kode Etik.
Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP) Perizinan dan Non Perizinan Kota Semarang
dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas kinerja. SOP ini sebagai
pedoman/acuan bagi aparatur dalam proses penyelenggaraan Perizinan dan
Non Perizinan.

10
Gambar 2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang

Sumber : Profil DPMPTSP Kota Semarang

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu


Pintu Kota Semarang menetapkan Standar Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan melalui Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang Nomor 15 Tahun 2020
yang mengatur tentang standar pelayanan yang dapat diukur melalui
delivery service setiap pelayanan yang dilakukan mulai dari dasar hukum;
persyaratan; sistem, mekanisme dan prosedur; waktu penyelesaian;
biaya/tarif; produk pelayanan; sarana dan prasarana, dan/atau fasilitas;
kompetensi pelaksana; pengawasan internal; penanganan pengaduan,
saran dan masukan; jumlah pelaksana; jaminan pelayanan; dan jaminan
keamanan dan keselamatan pelayanan.

11
Gambar 3. Standar Pelayanan Publik (SPP) Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang

Sumber : Profil DPMPTSP Kota Semarang

Profil Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Mojokerto tertuang dan terpampang dalam website resmi Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang dengan alamat
https://izin.semarangkota.go.id/ sebagai bentuk keterbukaan publik dan
akuntabilitas kinerja pelayanan publik.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Semarang juga menetapkan Maklumat Pelayanan sebagai
janji/perjanjian dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang beserta seluruh personil untuk
memberikan pelayanan bersih melayani. Maklumat bersifat wajib kepada
semua instansi atau lembaga untuk memastika bahwa seluruh kinerja dapat
dipertanggungjawabkan dan diperjanjikan. Maklumat Pelayanan ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang Nomor : 505/6.03/DPMPTSP/IX/2019.

12
Gambar 4. Maklumat Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang

Sumber : Profil DPMPTSP Kota Semarang

Komitmen Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu


Satu Pintu Kabupaten Gowa dalam memberikan kinerja terbaik dituangkan
melalui penetapan kode etik, sebagai pedoman setiap perilaku personil
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal perijinan dan
penanaman modal. Hal ini dapat terlihat dalam kode etik sebagai berikut :

13
Gambar 5. Kode Etik Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Semarang

Sumber : Profil DPMPTSP Kota Semarang

14
BAB III
ANALISIS BEST PRACTICE

A. ANALISA MASALAH KINERJA PELAYANAN ORGANISASI


Setiap organisasi Perangkat Daerah selalu berusaha untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hasil analisa masalah kinerja
pelayanan organisasi pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang dapat diidentifikasi antara
lain :
1. Dalam rangka meningkatkan proses pelayanan kepada masyarakat
dibutuhkan :
a. sistem/aplikasi yang berbasis Teknologi Informasi yang terintegrasi
secara menyeluruh dalam Smart City;
b. komitmen seorang pemimpin dalam melakukan pelayanan secara
transparan dan keterbukaan publik;
2. Untuk meelaksanakan Pelayanan kepada masyarakat pada era pandemi
covid-19, selain menerapkan protokol kesehatan secara tegas, maka perlu
dilakukan antara lain :
a. Meminimalisir pertemuan secara langsung atau kontak langsung;
b. Dibutuhkan sistem pelayanan melalui smartphone, sehingga
optimalisasi kemudahan pelayanan kepada masyarakat dapat
tercapai.

B. STATEGI PENYELESAIAN MASALAH


1. Lesson Learnt Laporan Studi Lapangan Kelompok 3 pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Semarang, antara lain:
a. Semua jenis Pelayanan perijinan di DPMPTSP Kota Semarang
sudah dilaksanakan secara terintegrasi dan mengikuti Aplikasi:
b. Adanya komitmen dari Kepala DPMPTSP sampai dengan staf untuk

15
melakukan Pelayanan perijinan di DPMPTSP Kota Semarang secara
tertulis untuk melakukan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan kapabilitas masing-masing pegawai. Sebagai bukti
komitmen tersebut, dibuktikan komitmen Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang tercantum dalam
Pakta integritas.
2. Sumber Daya Best Practice Yang Dapat Diadopsi dan Diadaptasi
Sesuai Dengan Aksi Perubahan
a. Kepempimpinan
- Adanya komitmen Kepala Perangkat Daerah dalam mencapai
target kinerja melalui kebijakan yang dituangkan dalam
peraturan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat;
- Kepala Perangkat Daerah melakukan jejaring kerja dengan
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, pihak swasta dan
perguruan tinggi
b. Pengelolaan internal organisasi
- Capaian kinerja dalam perjanjian kinerja bawahan dan atasan
dievaluasi secara berkala dan hasilnya diupload pada web
resmi dinas sebagai sarana pengawasan publik dan bahan
kebijakan pimpinan;
- Target capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sudah diupload di
web resmi Perangkat Daerah;
c. Pelayanan publik
- Melaksanakan pelayanan publik sesuai standar pelayanan
publik, standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan
dengan keputusan Kepala Perangkat Daerah guna
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;
- Penggunaan aplikasi//system atau teknologi informasi yang
terintegrasi dalam rangka meningkatkan kemudahan pelayanan
kepada masyarakat.
- Meningkatkan profesionalisme dan daya saing SDM, analisa
yang dapat ditarik dari best practices ini adalah untuk

16
memperlancar pelaksanaan proyek perubahan melalui
pembangunan sistem informasi perlu dukungan tenaga yang
mampu dan paham terhadap masalah Teknologi Informasi
dengan mengoptimalkan tenaga internal.
- Meningkatan jejaring Kemitraan Pelayanan Inovasi dengan
senantiasa melibatkan Steakholder OPD Internal dalam
Pemerintahan Daerah Kota Semarang dan Pelayanan Publik
Eksternal baik ditingkat Vertikal (Kejaksaan, Pengadilan, TNI,
POLRI, Kepmenkumham, dll) serta Layanan Eksternal Swasta
Lainnya (Perusahaan Swasta dan atau Asing)

17
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hasil Studi Lapangan ini menunjukkan beberapa aksi perubahan dalam
bentuk inovasi yang sudah dilakukan dan menjadi produk unggulan Perangkat
Daerah di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Sebagain besar produk
tersebut sudah memenuhi indikator pada aspek best practise, dengan
mempertimbangkan dimensi-dimensi yang menjadi landasan pada penulisan ini,
diantaranya dimensi dampak yang mana dampak dari inovasi pelayanan sangat
terasa dan nyata kepada masyarakat karena memang masyarakat telah mampu
merasakan dari dampak saat mengimplementasikan inovasi ini.
Pemanfaatan teknologi informasi yang sesuai dengan perkembangannya
dengan asas efisien, efektif dan ekonomis mampu untuk meningkatkan kinerja dan
pelayanan. Hal ini bisa dilihat dari adanya program atau inovasi unggulan aplikasi
pelayanan masyarakat yang terintegrasi dalam satu wadah Smart City.
Selain itu sisi Kepemimpinan juga menjadi kunci kesuksesan pada inovasi
tersebut karena tingkat pemahaman dan bagaimana pemimpin mampu mengerti
kondisi organisasi dan masyarakat sebagai hubungan yang tidak terpisah jauh.
Terakhir pendanaan dalam mendukung inovasi sangatlah penting selain Sumber
Daya Manusia yang sesuai dengan kompetensi, integritas dan profesional.

B. REKOMENDASI
Nilai kepemimpinan yang bisa diadopsi dan diadaptasi dalam penyusunan
Rencana Aksi Perubahan kinerja organisasi adalah seorang pemimpin Top
Manajer (Kepala Perangkat Daerah) dan pejabat Administrator (selaku Middle
Manager) yang mampu menunjukkan model kepemimpinan mau berbagi peran
dengan bawahan atau unsur internal organisasi serta berkolaborasi dengan
stakeholer terkait.

18
Disisi lain, pengelolaan internal organisasi yang mampu melakukan
penguatan terhadap produktivitas, kualitas pelayanan, responsivitas,
responsibilitas dan akuntabilitas, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme
SDM, motivasi pegawai dan menerapkan budaya kerja.
Beberapa Rekomendasi untuk STUDI TIRU Pemerintah Kota Mojokerto, yaitu :
 Bahwa setiap ide inovasi yang dibuat melibatkan Tim teknis antar OPD
dengan legalitas SK Walikota untuk mendukung tercapainya keberhasilan
inovasinya.
 Dalam melengkapi pelayanan MPP diperlukan melibatkan jejaring intansi
vertilkal maupun swasta
 Kota Mojokerto dapat mereplikasi inovasi Kota Semarang untuk dapat
diterapkan di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, antara lain : SI IMUT
(Sistem Ijin Investasi Mudah dan Terpadu), ROLANDO sebagai Robot Cerdas
Pelayanan Masyarakat, Smartvest (Semarang Market and Investment),
Investmen Promotion Roadshow, dll.
 Mengaktualisasikan segera setiap kebijakan pada point penilaian dalam event
Standar Pelayanan Publik Tingkat Nasional

Semarang, 31 Agustus 2022

Kelompok 3 PKA Angkatan XX


Tahun 2022

19
- 20 -

Anda mungkin juga menyukai