Tugas Lap Studi Lapangan PKA 20
Tugas Lap Studi Lapangan PKA 20
Oleh :
1. ACHBRAHAM ABADI 7. HERDIANA WIDAYATI, SE, M.Si
KUSUMA, SE, MM 8. MOCH.MISBAH, SKM, M.Kes
2. AHMAD ATIM SOLIKIN, SH 9. dr. NUR AZIZAH SRI UTAMI
3. AKHMAD AJIB MUSTOFA, SP, 10. SUWARSONO, SH
MM 11. WAHYU HARYANTI, S.KM. M.Si
4. DIAN MUJIARTI, S.Si, M.Si
5. FEBRIANANDA TEJO
PRATIWI, SSTP, M.Si
6. HERI SETIYAWAN, SE, M.S
Widyaiswara Pembimbing :
Dr. SAIFUL RAHMAN, MM, M.Pd
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN INDIVIDU
HASIL STUDI LAPANGAN KE BEST PRACTICE
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU KOTA SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH
Oleh :
Anggota :
1. AHMAD ATIM SOLIKIN, SH
2. AKHMAD AJIB MUSTOFA, SP, MM
3. DIAN MUJIARTI, S.SI, M.SI
4. HERDIANA WIDAYATI, SE, M.Si
5. HERI SETIYAWAN, SE, M.Si
6. MOCH.MISBAH, SKM, MMKes
7. dr. NUR AZIZAH SRI UTAMI
8. WAHYU HARYANTI, S.KM. M.Si
9. SUWARSONO, SH
10. FEBRIANANDA T.P, SSTP, M.SI
ii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI
SCOVER................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan Studi Lapangan...................................................3
C. Manfaat Studi Lapangan......................................................................4
D. Latar Belakang Pemilihan Locus.........................................................4
BAB II PROFIL KINERJA PELAYANAN ORGANISASI.......................................7
A. Profil Organisasi...................................................................................7
B. Profil Kinerja Pelayanan Organisasi ..................................................10
BAB III ANALISIS BEST PRACTICE..................................................................15
A. Analisa Masalah Organisasi...............................................................15
B. Strategi Penyelesaian Masalah..........................................................15
1. Lesson Learn Studi Lapangan Kelompok 3 Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang........15
2. Sumber Daya Best Practise yang dapat Diadopsi dan
Diadaptasi sesuai dengan Aksi Perubahan.................................16
BAB IV PENUTUP..............................................................................................18
A. Kesimpulan........................................................................................18
B. Rekomendasi.....................................................................................18
iii
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang......................................................9
Gambar 2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang.................................11
Gambar 3. Standar Pelayanan Publik (SPP) Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang.................................12
Gambar 4. Maklumat Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang...................................................13
Gambar 5. Kode Etik Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Semarang..........................................................................14
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Ridlo-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Studi Lapangan sebagai rangkaian kurikulum
Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XX Pemerintah Kota Mojokerto
yang dilaksanakan di Kota Semarang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Tujuan pelaksanaan Studi Lapangan ini adalah untuk mendapatkan
lesson learnt, mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan strategi dan
manajemen kinerja pelayanan publik sesuai lokus. Selain itu dengan studi
lapangan dapat terlaksana aktualisasi kepemimpinan kinerja dalam mengelola
kegiatan yang dilakukan oleh Pejabat Pengawas dan Pelaksana dalam
memberikan pelayanan publik sesuai standar operasional prosedur dan
terselenggaranya peningkatan kinerja secara berkesinambungan.
Dalam penyusunan laporan Studi Lapangan ini disadari masih adanya
kekurangan dan keterbatasan, tetapi dengan adanya motivasi dan bantuan
bimbingan dari semua pihak maka Laporan Studi Lapangan ini dapat
terselesaikan pada waktunya.
Terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan laporan ini, yaitu yang terhormat:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Mojokerto yang
telah memberikan persetujuan untuk dilaksanakannya Studi Lapangan;
2. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Semarang Provinsi Jawa Tengah;
3. Bapak DR. Saiful Rahman, M.M, M.Pd, Widyaiswara Pembimbing kami yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaan Studi
Lapangan Angkatan XX Tahun 2022;
4. Rekan-rekan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XX
Tahun 2022 Pemerintah Kota Mojokerto.
v
kesempurnaan penyusunan laporan ini. Kami berharap, semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peranan yang
sangat penting. ASN harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
ASN diharapkan dapat melakukan perubahan dalam pelayanan dan
berfikir secara cepat serta dapat merespon, bertindak dan bekerja secara
profesional dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan. Pembentukan sosok ASN yang profesional dengan revolusi
mental, dapat dilakukan melalui beberapa langkah. Salah satu upaya diatas
adalah dengan mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administator (PKA) bagi
para pejabat Adminitrator seperti yang tertuang dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Pelatihan
Kepemimpinan Administrator mengamanatkan bahwa untuk memenuhi
standar kompetensi manajerial dan mengembangkan kompetensi
kepemimpinan bagi Pejabat Administrator, perlu didukung adanya
pelaksanaan pengembangan kompetensi manajerial melalui jalur pelatihan
struktural kepemimpinan administrator.
Penyelenggaraan PKA bertujuan untuk mengembangkan Kompetensi
Peserta dalam rangka memenuhi standar Kompetensi Manajerial Jabatan
Administrator. Salah satu impelementasi dari pengembangan Kompetensi
dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator ini adalah melaksanakan tugas
studi lapangan. Kegiatan studi lapangan merupakan salah satu evaluasi
terhadap peserta PKA. Kegiatan Studi Lapangan memfasilitasi Peserta
mengaktualisasikan kepemimpinan manajemen kinerja untuk mendukung
1
pelaksanaan tugas memimpin kegiatan pelayanan publik. Kegiatan ini dimulai
dengan pembekalan tahapan pembelajaran Studi Lapangan Kinerja
Organisasi, ceramah studi lapangan Kinerja Organisasi, kunjungan lapangan
Kinerja Organisasi, dan perumusan keunggulan manajemen kinerja
pelayanan publik sesuai lokus, dan berbagai pengalaman hasil studi
lapangan Kinerja Organisasi. Keberhasilan Peserta dinilai dari kemampuan
Peserta dalam merumuskan lesson learnt, adopsi dan adaptasi, serta
keunggulan strategi peningkatan kualitas kinerja organisasi.
Studi Lapangan Organisasi Kinerja merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan percepatan perbaikan dalam pelaksanaan upaya perbaikan,
termasuk untuk peningkatan pelayanan publik. Studi Lapangan adalah suatu
kegiatan pengamatan langsung di lokasi kegiatan untuk mengumpulkan data,
pengolahan serta analisis yang diperoleh untuk memecahkan masalah, yang
dituangkan dalam bentuk suatu laporan. Melalui kegiatan Studi Lapangan
Kinerja Organisasi, diharapkan mampu menjadi inspirasi dan selanjutnya
menjadi alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya.
Pada pelaksanaan Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan
Administrator Angkatan XX Tahun 2022 ini mengambil locus sebagai best
practice dalam rangka pelaksanaan manajemen kinerja pelayanan publik.
Dalam kegiatan Studi Lapangan ini, diharapkan mendapatkan lesson
learn, dapat mengadopsi dan menggali semua potensi pada locus, antara
lain :
1. Profil organisasi;
2. Deskripsi kinerja organisasi;
3. Mengidentifikasi komponen-komponen penting Key Succes Factor (KSF);
4. Menetapkan Key Succes Factor (KSF);
5. Mengidentifikasi Key Succes Factor (KSF);
6. Menggali informasi dan menganalisis peran kepemimpinan;
7. Mendapatkan lesson learnt sebagai best practice.
2
pelaksanaan Studi Lapangan adalah sebagai berikut :
1. Peran kepemimpinan;
2. Inovasi pelayanan;
3. Kompetensi dan pemberdayaan sumber daya manusia;
4. Pembangunan jejaring kerja dan kolaborasi pemangku kepentingan;
5. Penerapan manajemen kinerja;
6. Penerapan manajemen resiko;
7. Planning dan budgetting
8. Pemanfaatan teknologi digitalisasi
3
mengadopsi maupun mengadaptasikan hasil tersebut ke dalam aksi
perubahan masing- masing peserta.
4
(b) Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan,
pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman
kepemimpinan.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil
Pasal 52 Ayat(1) dan (2) Huruf a dan b
1) Setiap pejabat administrasi harus menjamin akuntabilitas Jabatan;
2) Akuntabilitas Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
terlaksananya :
(a) Seluruh kegiatan yang sudah direncanakan dengan baik dan
efisien sesuai standar operasional prosedur dan terselenggaranya
peningkatan kinerja secara berkesinambungan, bagi Jabatan
administrator;
(b) Pengendalian seluruh kegiatan pelaksanaan yang dilakukan
oleh pejabat pelaksana sesuai standar operasional prosedur, bagi
Jabatan pengawas.
Pasal 217 Ayat (5)
Pelatihan struktural kepemimpinan pratama, kepemimpinan
administrator, dan kepemimpinan pengawas diselenggarakan oleh
lembaga pelatihan pemerintah terakreditasi.
c. Peraturan LAN Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Pasal 6
1) Untuk mencapai Kompetensi kepemimpinan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1), dilaksanakan melalui 4 (empat) agenda
pembelajaran PKA, yang meliputi :
a. agenda kepemimpinan Pancasila dan nasionalisme;
b. agenda kepemimpinan kinerja;
c. agenda manajemen kinerja;
d. agenda aktualisasi kepemimpinan.
2) Selain agenda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PKA
dilaksanakan melalui agenda orientasi program.
5
dilaksanakan untuk memberikan pemahaman umum terkait kebijakan
penyelenggaraan PKA.
6
BAB II
PROFIL KINERJA PELAYANAN ORGANISASI
A. PROFIL ORGANISASI
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Semarang memiliki tugas yaitu membantu Walikota dalam memimpin dan
melaksanakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada daerah berdasarkan pedoman yang
berlaku untuk kelancaran tugas.
Sedangkan untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud,
Kepala Dinas mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan Bidang Potensi dan Promosi Penanaman Modal,
Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan I, Bidang Penyelenggaraan
Layanan Perizinan II, Penyelenggaraan Layanan Perizinan III, Bidang
Sistem Informasi, Monitoring dan Evaluasi Perizinan dan UPTD;
2. Perumusan rencana strategis sesuai dengan visi dan misi Walikota;
3. Pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program dan
kegiatan Kesekretariatan, Bidang Potensi dan Promosi Penanaman
Modal, Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan I, Bidang
Penyelenggaraan Layanan Perizinan II, Penyelenggaraan Layanan
Perizinan III, Bidang Sistem Informasi, Monitoring dan Evaluasi Perizinan,
dan UPTD;
4. Penyelenggaraan manajemen kinerja pegawai Dinas;
5. Penyelenggaraan kerja sama Bidang Potensi dan Promosi Penanaman
Modal, Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan I, Bidang
Penyelenggaraan Layanan Perizinan II, Bidang Penyelenggaraan
Layanan Perizinan III, Bidang Sistem Informasi, Monitoring dan Evaluasi
Perizinan dan UPTD;
6. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas;
7. Penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Potensi dan Promosi
Penanaman Modal, Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan I, Bidang
7
Penyelenggaraan Layanan Perizinan II, Bidang Penyelenggaraan
Layanan Perizinan III, dan Bidang Sistem Informasi, Monitoring dan
Evaluasi Perizinan dan UPTD;
8. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Bidang
Potensi dan Promosi Penanaman Modal, Bidang Penyelenggaraan
Layanan Perizinan I, Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan II,
Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan III, Bidang Sistem Informasi,
Monitoring dan Evaluasi Perizinan dan UPTD;
9. Penyelenggaraan laporan pelaksanaan program dan kegiatan; dan
10. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota terkait
dengan tugas dan fungsinya.
8
a. Subkoordinator Verifikasi dan Validasi Layanan Perizinan II
b. Subkoordinator Penetapan Layanan Perizinan II
c. Subkoordinator Penerbitan dan Dokumentasi Layanan Perizinan II
6. Bidang Penyelenggaraan Layanan Perizinan III, yang terdiri dari 3 (tiga)
subkoordinator yaitu:
a. Subkoordinator Verifikasi dan Validasi Layanan Perizinan III
b. Subkoordinator Penetapan Layanan Perizinan III
c. Subkoordinator Penerbitan dan Dokumentasi Layanan Perizinan III
7. Bidang Sistem Informasi, Monitoring dan Evaluasi Perizinan, yang terdiri
dari 3 (tiga) subkoordinator yaitu:
a. Subkoordinator Sistem Informasi
b. Subkoordinator Monitoring dan Evaluasi Perizinan
c. Subkoordinator Pengaduan Layanan Penanaman Modal dan Perizinan
9
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang
memberikan perintah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing
personil, setiap personil bertanggung jawab atas output pelayanan sesuai
dengan target dan indikator kinerja yang telah ditetapkan Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Semarang menjalankan fungsinya mengampu pelayanan publik terkait
perijinan, non perijinan dan penanaman modal. Struktur organisasi
berdasarkan kewenangan terbagi dalam tugas pokok dan fungsi Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang.
Personil Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Semarang memiliki peran strategis dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Manajemen pelayanan publik pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu ditetapkan beberapa ketentuan yaitu :
1. Standar Operasional Prosedur;
2. Standar Pelayanan Publik;
3. Maklumat Pelayanan;
4. Kode Etik.
Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP) Perizinan dan Non Perizinan Kota Semarang
dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas kinerja. SOP ini sebagai
pedoman/acuan bagi aparatur dalam proses penyelenggaraan Perizinan dan
Non Perizinan.
10
Gambar 2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang
11
Gambar 3. Standar Pelayanan Publik (SPP) Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang
Profil Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Mojokerto tertuang dan terpampang dalam website resmi Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang dengan alamat
https://izin.semarangkota.go.id/ sebagai bentuk keterbukaan publik dan
akuntabilitas kinerja pelayanan publik.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Semarang juga menetapkan Maklumat Pelayanan sebagai
janji/perjanjian dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang beserta seluruh personil untuk
memberikan pelayanan bersih melayani. Maklumat bersifat wajib kepada
semua instansi atau lembaga untuk memastika bahwa seluruh kinerja dapat
dipertanggungjawabkan dan diperjanjikan. Maklumat Pelayanan ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang Nomor : 505/6.03/DPMPTSP/IX/2019.
12
Gambar 4. Maklumat Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Semarang
13
Gambar 5. Kode Etik Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Semarang
14
BAB III
ANALISIS BEST PRACTICE
15
melakukan Pelayanan perijinan di DPMPTSP Kota Semarang secara
tertulis untuk melakukan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan kapabilitas masing-masing pegawai. Sebagai bukti
komitmen tersebut, dibuktikan komitmen Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang tercantum dalam
Pakta integritas.
2. Sumber Daya Best Practice Yang Dapat Diadopsi dan Diadaptasi
Sesuai Dengan Aksi Perubahan
a. Kepempimpinan
- Adanya komitmen Kepala Perangkat Daerah dalam mencapai
target kinerja melalui kebijakan yang dituangkan dalam
peraturan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat;
- Kepala Perangkat Daerah melakukan jejaring kerja dengan
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, pihak swasta dan
perguruan tinggi
b. Pengelolaan internal organisasi
- Capaian kinerja dalam perjanjian kinerja bawahan dan atasan
dievaluasi secara berkala dan hasilnya diupload pada web
resmi dinas sebagai sarana pengawasan publik dan bahan
kebijakan pimpinan;
- Target capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sudah diupload di
web resmi Perangkat Daerah;
c. Pelayanan publik
- Melaksanakan pelayanan publik sesuai standar pelayanan
publik, standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan
dengan keputusan Kepala Perangkat Daerah guna
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;
- Penggunaan aplikasi//system atau teknologi informasi yang
terintegrasi dalam rangka meningkatkan kemudahan pelayanan
kepada masyarakat.
- Meningkatkan profesionalisme dan daya saing SDM, analisa
yang dapat ditarik dari best practices ini adalah untuk
16
memperlancar pelaksanaan proyek perubahan melalui
pembangunan sistem informasi perlu dukungan tenaga yang
mampu dan paham terhadap masalah Teknologi Informasi
dengan mengoptimalkan tenaga internal.
- Meningkatan jejaring Kemitraan Pelayanan Inovasi dengan
senantiasa melibatkan Steakholder OPD Internal dalam
Pemerintahan Daerah Kota Semarang dan Pelayanan Publik
Eksternal baik ditingkat Vertikal (Kejaksaan, Pengadilan, TNI,
POLRI, Kepmenkumham, dll) serta Layanan Eksternal Swasta
Lainnya (Perusahaan Swasta dan atau Asing)
17
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil Studi Lapangan ini menunjukkan beberapa aksi perubahan dalam
bentuk inovasi yang sudah dilakukan dan menjadi produk unggulan Perangkat
Daerah di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Sebagain besar produk
tersebut sudah memenuhi indikator pada aspek best practise, dengan
mempertimbangkan dimensi-dimensi yang menjadi landasan pada penulisan ini,
diantaranya dimensi dampak yang mana dampak dari inovasi pelayanan sangat
terasa dan nyata kepada masyarakat karena memang masyarakat telah mampu
merasakan dari dampak saat mengimplementasikan inovasi ini.
Pemanfaatan teknologi informasi yang sesuai dengan perkembangannya
dengan asas efisien, efektif dan ekonomis mampu untuk meningkatkan kinerja dan
pelayanan. Hal ini bisa dilihat dari adanya program atau inovasi unggulan aplikasi
pelayanan masyarakat yang terintegrasi dalam satu wadah Smart City.
Selain itu sisi Kepemimpinan juga menjadi kunci kesuksesan pada inovasi
tersebut karena tingkat pemahaman dan bagaimana pemimpin mampu mengerti
kondisi organisasi dan masyarakat sebagai hubungan yang tidak terpisah jauh.
Terakhir pendanaan dalam mendukung inovasi sangatlah penting selain Sumber
Daya Manusia yang sesuai dengan kompetensi, integritas dan profesional.
B. REKOMENDASI
Nilai kepemimpinan yang bisa diadopsi dan diadaptasi dalam penyusunan
Rencana Aksi Perubahan kinerja organisasi adalah seorang pemimpin Top
Manajer (Kepala Perangkat Daerah) dan pejabat Administrator (selaku Middle
Manager) yang mampu menunjukkan model kepemimpinan mau berbagi peran
dengan bawahan atau unsur internal organisasi serta berkolaborasi dengan
stakeholer terkait.
18
Disisi lain, pengelolaan internal organisasi yang mampu melakukan
penguatan terhadap produktivitas, kualitas pelayanan, responsivitas,
responsibilitas dan akuntabilitas, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme
SDM, motivasi pegawai dan menerapkan budaya kerja.
Beberapa Rekomendasi untuk STUDI TIRU Pemerintah Kota Mojokerto, yaitu :
Bahwa setiap ide inovasi yang dibuat melibatkan Tim teknis antar OPD
dengan legalitas SK Walikota untuk mendukung tercapainya keberhasilan
inovasinya.
Dalam melengkapi pelayanan MPP diperlukan melibatkan jejaring intansi
vertilkal maupun swasta
Kota Mojokerto dapat mereplikasi inovasi Kota Semarang untuk dapat
diterapkan di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, antara lain : SI IMUT
(Sistem Ijin Investasi Mudah dan Terpadu), ROLANDO sebagai Robot Cerdas
Pelayanan Masyarakat, Smartvest (Semarang Market and Investment),
Investmen Promotion Roadshow, dll.
Mengaktualisasikan segera setiap kebijakan pada point penilaian dalam event
Standar Pelayanan Publik Tingkat Nasional
19
- 20 -