Pedoman Org Suka 6 Des 2016
Pedoman Org Suka 6 Des 2016
BAB I
PENDAHULUAN
B. Aspek Legal
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak adalah rumah sakit kelas C
dengan dasar penetapan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
204.MENKES/SK/II/1993 tanggal 26Februari 1993, pendirian RSUD Sunan
Kalijaga Kabupaten Demak berdasarkan SKBupati Kabupaten Demak Nomor
007/543/2001 tanggal 17 Juli 2001 tentang Penetapan Rumah Sakit Daerah
Tingkat II.
Struktur RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak diatur dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 tahun 2008 dan Peraturan
Bupati Demak Nomor 55 Tahun 2008
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak tidak ditujukan untuk
menghasilkan keuntungan (non profit oriented), namun sifat bisnisnya lebih
mengarah ke sosial ekonomi dalam arti lebih menekankan kepada pelayanan
sosial terutama kepada masyarakat tidak mampu, sekaligus sebagai pusat
rujukan dalam hal pemberian layanan kesehatan di wilayah Kabupaten
Demak dan sekitarnya.
C. Lokasi
Kabupaten Demak terletak pada 6o 43' 26" sampai 7o 09' 43" Lintang
Selatan dan antara 110o 27' 58" sampai 110o 48' 47" Bujur Timur di pantai
utara Jawa Tengah. Lokasi Kabupaten Demak berbatasan langsung dengan
Semarang selaku ibukota Provinsi Jawa Tengah.
Luas wilayah Kabupaten Demak sebesar 89.743 ha dan terdiri atas 14
kecamatan yang meliputi 245 desa dan 6 kelurahan.
Batas-batas wilayah Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Jepara dan Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Kudus dan Kabupaten Grobogan
Sebelah Selatan : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten
Semarang
Sebelah Barat : Kota Semarang
Peta wilayah Kabupaten Demak disajikan sebagai berikut :
D. Data Umum
1 KELAS C
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak telah memiliki sumber daya yang
memadai untuk rumah sakit kelas C baik berupa sumber daya sarana dan
prasarana maupun sumber daya manusia, hal tersebut dibuktikan dengan
diperolehnya akreditasi sebagai rumah sakit kelas C berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak pertahun 2016 adalah sejumlah
624 yang terdiri dari :
Tahun 2016
Jenis tenaga yang ada Jumlah
1. Dokter umum 16
2. Dokter gigi 2
3. Dr. Spesialis Bedah 2
4. Dr. Spesialis P.Dalam 3
5. Dr. Spesialis Anak 4
6. Dr. Spesialis Obst.Gin. 2
7. Dr. Spesialis Pat.Klinik 2
8. Dr. Spes.Patologi Anatomi -
9. Dr. Spesialis Radiologi 1
10. Dr. Spesilalis Anestesi 2
11. Dr. Spesialis Lain 11
12. Apoteker 8
13. Perawat D IV/ S1/ Ners 167
14. Perawat D-3 40
15. Perawat Gigi 3
16. Perawat SPK 1
17. Radiografer 7
18. Analis Kesehatan 14
19. Asisten Apoteker 23
20. Fisioterapis 5
21. Staf Administrasi 229
22. Struktural 14
23. Bidan 31
24. SKM 6
25. Nutrisionis 13
26. Sanitarian 4
27. Elektromedis 4
28. Rekam Medis 7
29. Psikolog 1
30. Terapi Wicara 1
31. Refraksi Optisi 1
Jumlah pegawai tetap 624
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
2. Misi
Agar misi yang telah ditetapkan tersebut dapat terlaksana, maka ditetapkan
misi RSUD Kabupaten Demak sebagai berikut :
A. STRUKTUR ORGANISASI
Susunan organisasi Rumah Sakit terdiri dari:
a. Direktur.
b. Bagian Tata Usaha yang membawahkan:
1. Sub Bagian Program;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Pelayanan yang membawahkan:
1. Seksi Pelayanan Medis; dan
2. Seksi Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis.
d. Bidang Perawatan yang membawahkan:
1. Seksi Asuhan Keperawatan dan Pelayanan Perawatan; dan
2. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Keperawatan.
e. Bidang Pemasaran dan Rekam Medik yang membawahkan:
1. Seksi Pemasaran; dan
2. Seksi Rekam Medik.
f. Satuan pemeriksa Internal.
g. Kelompok Jabatan fungsioanal
1. Komite Medis;
2. Komite Keperawatan;
3. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien;
4. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
5. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.
h. Panitia dan Tim
1. Panitia Farmasi dan Terapi;
2. Panitia Rekam Medis;
3. Panitia Asuhan Gizi;
4. Tim Ponek;
5. Tim HIV / AIDS;
6. Tim TB DOTS
7. Tim K3;
8. Unit Layanan Pengadaan.
i. Unit Pelaksana Instalasi
1. Instalasi Gawat Darurat;
2. Instalasi Rawat Inap;
3. Instalasi Anestesiologi dan Terapi Intensif;
4. Instalasi Bedah Sentral;
5. Instalasi Rawat Jalan;
6. Instalasi Laboratorium;
7. Instalasi Radiologi;
8. Instalasi Rehabilitasi Medis;
9. Instalasi Gizi;
10. Instalasi Farmasi;
11. Instalasi Pemeliharaan Sarana rumah Sakit;
12. Instalasi Pengolahan Data Elektronik;
13. Instalasi Pemulasaraan Jenazah;
14. Instalasi Diklat.
2. Komite Keperawatan
Ketua Komite Keperawatan adalah seorang staf perawat fungsional
yang diberi hak, tugas, tanggung jawab dan kewenangan mengelola
organisasi Komite Keperawatan.
Komite keperawatan mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Membantu direktur rumah sakit dalam menyusun standar
pelayanan keperawatan/ kebidanan dan memantau
pelaksanaannya;
b. Mengkoordinasi pengurus Komite Keperawatan;
c. Meningkatkan program pengembangan SDM keperawatan,
audit keperawatan dan etik keperawatan;
d. Mengawasi dan membina pengurus Komite Keperawatan.
ii. Perawat
a. Melakukan skrining gizi pasien pada asesmen awal
perawatan;
b. Merujuk pasien yang berisiko maupun sudah terjadi
malnutrisi dan atau kondisi khusus ke dietisien;
c. Melakukan pengukuran antropometri yaitu penimbangan
berat badan, tinggi badan/ panjang badan secara berkala;
d. Melakukan pemantauan, mencatat asupan makanan dan
respon klinis klien/pasien terhadap diet yang diberikan dan
menyampaikan informasi kepada dietisien bila terjadi
perubahan kondisi pasien;
b. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga terkait
pemberian makanan melalui oral/ enteral dan parenteral.
iii. Dietisien
a. Mengkaji hasil skrining gizi perawat dan order diet awal dari
dokter;
b. Melakukan asesmen/pengkajian gizi lanjut pada pasien
yang berisiko malnutrisi, malnutrisi atau kondisi khusus
meliputi pengumpulan, analisa dan interpretasi data riwayat
gizi; riwayat personal; pengukuran antropometri; hasil
laboratorium terkait gizi dan hasil pemeriksaan fisik terkait
gizi;
c. Mengidentifikasi masalah/ diagnosa gizi berdasarkan hasil
asesmen dan menetapkan prioritas diagnosis gizi;
d. Merancang intervensi gizi dengan menetapkan tujuan dan
preskripsi diet yang lebih terperinci untuk penetapan diet
definitive serta merencanakan edukasi / konseling;
e. Melakukan koordinasi dengan dokter terkait dengan diet
definitive;
f. Koordinasi dengan dokter, perawat, farmasi, dan tenaga lain
dalam pelaksanaan intervensi gizi;
g. Melakukan monitoring respon pasien terhadap intervensi
gizi;
h. Melakukan evaluasi proses maupun dampak asuhan gizi;
i. Memberikan penyuluhan, motivasi, dan konseling gizi pada
klien/pasien dan keluarganya;
j. Mencatat dan melaporkan hasil asuhan gizi kepada dokter;
k. Melakukan assesmen gizi ulang ( reassesment) apabila
tujuan belum tercapai;
l. Mengikuti ronde pasien bersama tim kesehatan;
m. Berpartisipasi aktif dalam pertemuan atau diskusi dengan
dokter, perawat, anggota tim asuhan gizi lain, klien/pasien
dan keluarganya dalam rangka evaluasi keberhasilan
pelayanan gizi.
iv. Farmasi
a. Mempersiapkan obat dan zat gizi terkait seperti vitamin,
mineral, elektrolit dan nutrisi parenteral;
b. Menentukan kompabilitas zat gizi yang diberikan kepada
pasien;
c. Membantu mengawasi dan mengevaluasi penggunaan obat
dan cairan parenteral oleh klien/pasien bersama perawat;
d. Berkolaborasi dengan dietisien dalam pemantauan interaksi
obat dan makanan;
e. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai
interaksi obat dan makanan.
4. Tim Ponek
Dalam melaksanakan Penyelenggaraan PONEK (Pelayanan
Obstetri Neonatal Komprehensif) 24 Jam di Rumah Sakit, RSUD
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak bertanggung jawab :
a. Menetapkan kebijakan terkait Penyelenggaraan PONEK
(Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif);
b. Merencanakan program Penyelenggaraan PONEK (Pelayanan
Obstetri Neonatal Komprehensif);
c. Menjamin ketersediaan fasilitas dan peralatan yang diperlukan;
d. Mendorong ketersediaan dan peningkatan kemampuan Sumber
Daya Manusia;
e. Menjamin keberhasilan Penyelenggaraan PONEK (Pelayanan
Obstetri Neonatal Komprehensif) 24 Jam di Rumah Sakit;
f. Menjamin mutu dan kualitas pemberian ASI Eksklusif;
g. Mengkoordinasi pelaksanaan Pelayanan IMD dan pemberian
ASI Eksklusif;
h. Mengkoordinasi pelaksanaan pelayanan rawat gabung;
i. Mengkoordinasi pelaksanaan pelayanan RSSIB;
j. Mengkoordinasi pelaksanaan Antenatal Care (ANC);
k. Mengkoordinasikan dan melakukan kegiatan penyuluhan terkait
Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif (PONEK) kepada
ibu bayi dan keluarga bayi yang dirawat di rumah sakit; dan
l. Melakukan monitoring, evaluasi, dan bimbingan teknis kegiatan
Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif (PONEK).
5. Tim HIV/ AIDS
Tugas Ketua Tim HIV/ AIDS Rumah Sakit Umum Daerah Sunan
Kalijaga Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :
a. Menyusun standar dan program kerja Tim HIV/AIDS;
b. Membuat & mengusulkan Pedoman Pelayanan;
c. Membuat dan mengusulkan Standar Prosedur Operasional
(SPO) yang berkaitan dengan aktivitas di Tim HIV/AIDS;
d. Membuat dan mengusulkan Sasaran Mutu Tim HIV/AIDS;
e. Membuat dan mengusulkan program kerja dan rencana
anggaran tahunan Tim HIV/AIDS;
f. Menyusun standar kebutuhan sarana, prasarana dan SDM;
g. Menyusun organisasi bagian dan mengkoordinasi tugas dan
karyawan di Tim HIV/AIDS;
h. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dan
memecahkan masalah-masalah yang muncul di Tim HIV/AIDS
agar berjalan sesuai tujuan;
i. Membuat laporan dan evaluasi hasil kegiatan Tim HIV/AIDS
secara periodik baik bulanan maupun tahunan;
j. Mengecek, memverifikasi, mengoreksi hasil kerja/laporan
sebelum diteruskan kepada bagian lain untuk menjamin hasil
kerja sesuai dengan standar;
k. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan SDM dengan
berkoordinasi dengan bagian terkait;
l. Membuat laporan kegiatan HIV/AIDS tiap bulannya;
m. Melaporkan hasil kegiatan HIV/AIDS kepada Direktur RSUD
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak dan DKK Demak;
n. Melakukan tugas fungsional dan melayani konseling dan tes
HIV/AIDS;
o. Melakukan jejaring dengan pihak ektern terkait baik dengan
Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, Layanan Kesehatan
lain, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan berbagai pihak
terkait program pencegahan penanggulangan HIV/AIDS.
6. Tim TB DOTS
Tugas Ketua Tim TB DOTS Rumah Sakit Umum Daerah Sunan
Kalijaga Kabupaten sebagai berikut :
a. Melakukan koordinasi secara internal dan eksternal rumah sakit
terkait dengan kegiatan DOTS;
b. Membuat program kerja DOTS;
c. Membuat kebijakan dan prosedur serta uraian tugas tim;
d. Melakukan evaluasi pelayanan DOTS;
e. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan.
7. Tim K3
Tugas Ketua Tim K3 Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak sebagai berikut :
a. Memimpin, mengkoordinir, dan memantau setiap kegiatan di
unit pelaksana K3;
b. Menyusun program kerja dan rencana kerja sesuai prioritas;
c. Mengadakan rapat dan memimpin pertamuan K3;
d. Mengevaluasi tiap kegiatan K3 yang telah dilaksanakan;
e. Melaporkan hasil kegiatan kepada direktur sebagai tindak lanjut.
6. Instalasi Laboratorium
Kepala Instalasi Laboratorium Klinik RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak mempunyai Uraian Tugas Sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium dan
pengawasan pelaksanaan;
b. Menentukan pola, tata cara kerja dan standar prosedurn
operasional;
c. Bertanggung jawab terhadap semua hasil pemeriksaan
laboratorium dengan melakukan validasi;
d. Menentukan parameter pemeriksaan yang akan diadakan dan
dilaksanakan;
e. Pemeliharaan dan penentuan metode pemeriksaan;
f. Memberikan pendapat terkait jenis fasilitas laboratorium
(sarana, prasarana, peralatan, logistik, dll);
g. Mengusulkan jumlah pegawai laboratorium;
h. Merencanakan pengembangan sumber daya manusia
laboratorium;
i. Bertanggung jawab terhadap komplain pelanggan internal dan
eksternal;
j. Memimpin pelaksanaan kegiatan teknis laboratorium;
k. Memberikan pendapat terhadap hasil pemeriksaan
laboratorium;
l. Memberikan konsultasi atas dasar hasil pemeriksaan
laboratorium;
m. Memimpin rapat bulanan;
n. Melakukan pengawasan, pencatatan, pelaksanaan kegiatan
laboratorium dan penyimpanan arsip tentang hasil pemeriksaan
hasil pemantapan mutu dan hasil rujukan;
o. Membuat laporan kegiatan laboratorium bulanan dan tahunan
bersama dengan koordinator pelayanan;
p. Menyusun rencana kinerja tahunan bersama dengan
koordinator pelayanan;
q. Menyusun daftar penilaian kinerja pegawai untuk diusulkan
kapada kepala bidang pelayanan medik;
r. Membuat laporan terkait daftar hadir harian pegawai bersama
dengan koordinator;
s. Merespon instruksi/disposisi dari direksi;
t. Memberikan teguran baik lisan maupun tertulis kepada
karyawan laboratorium;
u. Membuat laporan pengajuan dan penggunakan reagen dan
bahan habis pakai bersama dengan koordinator pelayanan;
v. Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan evaluasi
kegiatan pemantapan mutu internal dan eksternal;
w. Memberikan laporan program mutu kepada direktur;
x. Memberikan pendapat dan rekomendasi terhadap pemeriksaan
rujukan luar yang sesuai;
y. Memberikan laporan monitoring dan evaluasi terkait mutu
laboratorium luar kepada direktur;
z. Memberikan masukan kepada direktur mengenai pelaksanaan
kegiatan laboratorium;
aa. Melaksanakan survey kepuasan pelanggan internal dan
eksternal laboratorium dan menindaklanjuti hasil survey;
bb. Monitoring hasil pemeriksaan laboratorium dengan POCT diluar
laboratorium di dalam rumah sakit;
cc. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
kegiatan laboratorium;
dd. Monitoring dan mereview pelaksanaan laboratorium di luar
rumah sakit;
ee. Monitoring dan evaluasi terhadap kerjasama dengan vendor;
ff. Menerima dan menjawab konsultasi dari ruang perawatan diluar
jam kerja rumah sakit melalui telfon;
gg. Mengikuti rapat dan pertemuan yang diadakan oleh komite
medik RSUD Demak.
7. Instalasi Radiologi
Kepala instalasi radiologi berfungsi juga sebagai kepala pelayanan
radiologi dan diagnostik imajing mempunyai Tugas Pokok
Mengembangkan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi
kegiatan pelayanan radiologi dan diagnostik imajing dengan
Tanggung jawab sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab untuk mengembangkan, melaksanakan,
mempertahankan kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan;
b. Bertanggung jawab pada pelaksanaan dan pengawasan
administrasi;
c. Bertanggung jawab pada pelaksanaan dan pengawasan control
mutu;
d. Bertanggung jawab untuk memberikan rekomensdasi dan
menetapkan pelayanan radiologi dan diagnostik imajing luar;
e. Bertanggungjawab kepada Direktur RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak;
f. Mengkoordinir, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan di pelayanan radiologi dan diagnostik imajing.
Adapun Uraian Tugas Kepala instalasi radiologi adalah sebagai
berikut :
a. Menyusun pelaksanaan kegiatan pelayanan radiologi dan
diagnostik imajing berdasarkan program kegiatan agar dapat
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku;
b. Mengadakan koordinasi dengan unit kerja lain yang terkait
untuk menyusun program kerja sebagai bahan penyusun
program kerja rumah sakit;
c. Membuat usulan kebutuhan tenaga, peralatan medis/ non
medis, bahan habis pakai (BHP) serta obat basic life support
(BLS);
d. Menyelenggarakan pembinaan dan mengevaluasi pegawai di
pelayanan radiologi dan diagnostik imajing;
e. Mengatur dan mengawasi terhadap semua peralatan medis
dan non medis yang berada di pelayanan radiologi dan
diagnostik imajing, agar selalu dalam keadaan baik, lengkap
dan aman serta selalu siap pakai;
f. Menjalankan dan menjabarkan kebijakan yang telah ditetapkan
untuk disampaikan dan dilaksanakan di pelayanan radiologi dan
diagnostik imajing;
g. Mengadakan rapat rutin setiap bulan sekali dengan staf
pelayanan radiologi dan diagnostik imajing untuk mengadakan
evaluasi terhadap semua kegiatan pelayanan radiologi dan
diagnostik imajing;
h. Menghadiri rapat rutin yang diselenggarakan oleh RS;
i. Melaksanakan kegiatan/ tugas lainnya yang diberikan oleh
atasan/ Direktur RS.
1. NAMA / JABATAN :
2. UNIT / INSTALASI/ RUANG :
3. SATUAN KERJA : RSUD Sunan Kalijaga.
JUMLAH
N RINCIAN NORMA PERA-
SATUAN VOLUME KET
O TUGAS/KEGIATAN WAKTU LATAN
KERJA
1 2 3 4 5 6 7
Karyawan,
............................
NIP/ NIK
Petunjuk Pengisian:
Setiap “Jabatan” dibuatkan Form A.
1. ”Nama /Jabatan” diisi dengan nama lengkap karyawan / jabatan
2. “Unit / Instalasi / Ruang ” diisi dengan nama unit / Instalasi / Ruang tempat
kerja
3. ”Satuan Kerja” diisi dengan RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak
4. ”No/Kolom (1)” diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian
yang tercantum pada kolom (2);
5. ”Rincian Tugas/Kegiatan Kolom (2)” diisi dengan tugas-tugas/kegiatan-
kegiatan yang harus dikerjakan oleh pemegang jabatan, yang disebutkan
pada angka 1;
6. “Satuan (kolom 3)” diisi dengan besaran output atau hasil kerja per hari.
7. ”Jumlah Volume Kerja (Kolom 4)” diisi dengan angka saja yang
menggambarkan besarnya/banyaknya volume kerja yang diuraikan pada
kolom (2);
8. “Norma Waktu/Kolom (5)” diisi dengan jumlah/besarnya waktu yang
diperlukan untuk memproses secara logis, wajar dan normal guna
menyelesaikan tugas secara rata-rata.
9. “Peralatan (kolom 6)” diisi dengan jenis peralatan spesifik yang digunakan
untuk memproses sebagaimana diuraikan pada kolom (2);
10. ”Keterangan (Kolom (7)” diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal-hal
yang perlu dijelaskan pada kolom (2) sampai dengan (6) di sebelah kirinya.
FORM B
INVENTARISASI JUMLAH PEMANGKU JABATAN
......................................
NIP/ NIK
Petunjuk pengisian:
Setiap Kepala Ruang /Kepala Instalasi / Kepala Unit
1. Nama /Jabatan” diisi dengan nama lengkap karyawan / jabatan
2. “Unit / Instalasi / Ruang ” diisi dengan nama unit / Instalasi / Ruang tempat
kerja;
3. ”No/Kolom (1)” diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas uraian
yang tercantum pada kolom (2);
4. ”Nama Jabatan/Kolom (2)” diisi dengan nama-nama jabatan baik struktural
maupun non struktural yang ada di lingkungan unit organisasi yang
disebutkan dalam angka 1 di atas;
5. “Golongan/Kolom (3)” diisi dengan golongan-golongan atas jabatan yang
disebutkan dalam kolom (2);
6. ”Jumlah/Kolom (4)” diisi dengan jumlah pejabat atau karyawan per golongan
yang disebutkan dalam kolom (3) dan jabatan tersebut dalam kolom (2);
7. ”Keterangan/Kolom (5)” diisi dengan penjelasan untuk menerangkan hal-hal
yang perlu dijelaskan pada kolom (2) sampai dengan (4) di sebelah kirinya.
2. Pengolahan Data Beban Kerja
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan menggunakan
formulir sebagai berikut :
1) Form C, digunakan untuk menghitung beban/bobot kerja setiap jabatan
yang berada pada satu unit organisasi.
FORM C
REKAPITULASI JUMLAH BEBAN KERJA JABATAN
JUMLAH
ANALIS,
.............................
Petunjuk pengisian:
Setiap ”Unit Eselon III / Kepala Bagian / Kepala Bidang” dibuatkan formulir C;
1. “Unit Organisasi” diisi dengan nama unit organisasi eselon III sesuai dengan
yang tersebut pada Form A;
2. “Satuan Kerja” diisi dengan nama satuan kerja sesuai dengan yang tersebut
pada Form A;
3. “No/Kolom (1)” diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas nama-
nama jabatan yang tercantum pada kolom (2);
4. “Nama Jabatan, Kolom (2)” diisi dengan nama-nama jabatan yang ada dalam
unit organisasi sebagaimana tersebut angka 1;
5. ”Jumlah Beban Kerja Jabatan, Kolom (3)” diisi dengan angka saja sebagai
hasil perkalian antara Volume Kerja x Norma Waktu dari data Form A,
berdasarkan hasil analisis para Analis;
6. Selanjutnya jumlah seluruh beban kerja (bagian bawah) yang merupakan
beban kerja unit secara keseluruhan diperoleh dengan menjumlahkan/sigma
beban kerja pada kolom 3.
2) Form D digunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan pegawai/pejabat,
tingkat efektivitas dan efisiensi jabatan (EJ) dan tingkat prestasi kerja jabatan
(PJ).
FORM D
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEJABAT/PEGAWAI, TINGKAT EFISIENSI
JABATAN (EJ) DAN PRESTASI KERJA JABATAN (PJ)
1. UNIT ORGANISASI :
2. SATUAN KERJA :
JUMLAH
PERHITUNGA
NAMA BEBAN JUMLAH
N JML
NO JABATA KERJA PEG +/- EJ PJ KET
KEBUTUHAN
N JABATA YANG ADA
PEG
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9
JUMLAH
.............................
NIP
Petunjuk pengisian:
1. Setiap unit organisasi dalam suatu satuan kerja dibuatkan formulir D;
2. “Unit Organisasi” diisi dengan nama unit organisasi sesuai dengan yang
tersebut pada Form A;
3. “Satuan Kerja” diisi dengan nama satuan organisasi sesuai dengan yang
tersebut pada Form A;
4. “No/Kolom (1)” diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas
uraian yang tercantum pada Kolom (2);
5. “Nama Jabatan/Kolom (2)” diisi dengan nama-nama jabatan dari Form
C;
6. ”Jumlah Beban Kerja Jabatan/Kolom (3)” diisi dengan jumlah beban
kerja pada Kolom (3) Form C, yang dibagi dengan 60 (untuk
memperoleh jumlah beban kerja dalam satuan jam);
7. ”Perhitungan Jumlah Kebutuhan Pegawai/Pejabat/Kolom (4)” diisi
dengan jumlah beban kerja jabatan pada kolom (3) dibagi jam kerja
efektif per tahun (1300 jam), dengan rumus
Kolom (3)
Kolom (7) =
Kolom (4) X 13000
FORM E
REKAPITULASI KEBUTUHAN PEJABAT/PEGAWAI,
TINGKAT EFISIENSI UNIT (EU) DAN PRESTASI KERJA UNIT (PU)
SATUAN KERJA :
JUMLA
JUMLA
NAMA H JML
H PEG E KE
NO UNIT BEBAN KEBUTUH +/- PU
YANG U T
ORGANISASI KERJA AN PEG
ADA
UNIT
1 2 3 4 5 6 7 8 9
JUMLAH
...................
NIP
Petunjuk pengisian
1. Setiap satuan kerja dibuatkan formulir E;
2. “Satuan Kerja” diisi dengan nama satuan kerja sesuai dengan yang
tersebut pada Formulir A;
3. “No/Kolom (1)” diisi dengan angka untuk memberi nomor urut atas
uraian yang tercantum pada Kolom (2);
4. “Nama Unit Organisasi/Kolom (2)” diisi dengan nama unit organisasi
yang telah dibuatkan Form D;
5. ”Jumlah Beban Kerja Unit/Kolom (3)” diisi dengan jumlah beban kerja
unit pada Form D bagian bawah;
6. ”Jumlah Kebutuhan Pegawai/Pejabat/Kolom (4)” diisi dengan jumlah
kebutuhan pegawai/pejabat dari Form D bagian bawah;
7. ”Jumlah Pegawai/Pejabat Yang Ada/Kolom (5)” diisi dengan jumlah
pegawai/pejabat sesuai dengan Form D bagian bawah;
8. ”+/- Kolom (6)” diisi dengan data dari Form D bagian bawah;
9. ”EU (Efektivitas dan Efisiensi Unit) Kolom (7)” diisi dengan
menggunakan rumus:
10. ”PU (Prestasi Kerja Unit) /Kolom (8)” diisi dengan menggunakan
pedoman :
a. EU di atas 1,00 = A (Sangat Baik)
b. EU antara 0,90 – 1,00 = B (Baik)
c. EU antara 0,70 – 0,89 = C (Cukup)
d. EU antara 0,50 – 0,69 = D (Sedang)
e. EU di bawah 0,50 = E (Kurang)
11. ”Jumlah Kolom (3), (4), dan (5)” diperoleh dengan menjumlahkan
angka dalam kolom yang bersangkutan;
12. ”Jumlah kolom (6)” diperoleh dari selisih antara kolom (5) dan (4),
Kolom (7) – (8) tidak dijumlahkan
13. ”Keterangan kolom (9)” diisi dengan penjelasan untuk menerangkan
hal-hal yang perlu dijelaskan pada kolom (2) s/d (5) di sebelah
kirinya.
3. Penelaahan Hasil Olahan Data.
Hasil pengukuran beban kerja perlu ditelaah lebih lanjut untuk memperoleh
hasil yang akurat dan obyektif serta menggambarkan kondisi kenyatanya.
Dari hasil pengukuran beban kerja sering dijumpai kecenderungan yang
bervariasi dengan kemungkinan tidak rasional :
a. Di atas normal, yang disebabkan adanya mark up pada data volume
kerja dan atau norma waktu yang dapat dicatat Analis/dilaporkan oleh
responden atau sebaliknya.
b. Di bawah normal, yang disebabkan kurang lengkapnya produk dan
kecilnya norma waktu yang dapat diinventarisir oleh Analis atau
dilaporkan oleh responden.
Untuk mengurangi deviasi yang dapat terjadi, maka hasil yang diperoleh
perlu dievaluasi dengan unit yang beban kerjanya dianalisis dengan
mengecek :
Apakah unit tersebut sering/rata-rata sepanjang tahun melakukan kerja
lembur yang nyata (tidak fiktif).
Perlu dilakukan pengamatan secara acak atas kesibukan harian unit
yang dianalisis.
Keterangan :
a. Rata-rata pasien perhari adalah jumlah pasien yang dirawat
berdasarkan BOR Tahun berjalan
b. Rata – rata jam perawatan / pasien/hari adalah nilai indek baku yang
dikeluarkan oleh Depkes RI Tahun 2005
c. Jumlah Jam perawatan / hari adalah hasil perkalian antara rata-rata
pasien per hari dengan rata-rata jam perawatan / pasien / hari
Jumlah 10 orang
5. Dinas shift
Terbagi menjadi 4 regu, dengan tiga hari kerja dan satu hari libur.
Waktu kerja sebagai berikut :
Dinas pagi : pukul 07.30 s/d 14.30 WIB
Dinas sore : pukul 14.30 s/d 20.30 WIB
Dinas malam : pukul 20.30 s/d 07.30 WIB
2. Standar Perhitungan
1. Penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ICU RSUD Sunan Kalijaga
menggunakan penghitungan depkes yaitu:
Penetapan jumlah dan kualifikasi tenaga keperawatan di unit perawatan intensif
direkomendasikan formulasi ketenagaan sebagai berikut :
AxBxCxDxE
FxG
Keterangan :
A = Jumlah shift perhari
B = Jumlah tempat tidur di unit
C = Jumlah hari di unit yang dipakai dalam satu minggu
D = Jumlah pasien yang menginap
E = Tenaga tambahan untuk libur, sakit (dalam %) biasanya 20-25%
F = Jumlah pasien yang dibantu oleh seorang perawat (rasio pasien:perawat)
G = Jumlah hari dari setiap perawat yang bekerja dalam satu minggu. Rasio
perawat:
pasien tergantung kompleksitas kondisi pasien (1:1, 1:2, 1:3 atau 2:1)
(sumber: management of intensive care, guidance for better use of resources,
2000)
Rerata Bed Ocupation Rate di ICU RSUD Sunan Kalijaga Demak adalah 80%,
dengan demikan didapatkan jumlah perawat ICU sebanyak 11 orang, sesuai
dengan keadaan saat ini.
3. Standar Kompetensi
RSUD Sunan Kalijaga saat ini merupakan ICU primer, sehingga tidak disyaratkan
untuk memiliki perawat dengan pelatihan ICU dasar, namun saat ini, ICU RSUD
Sunan Klaijaga dalam pengembangan menjadi ICU Sekunder, dimana 50% jumlah
total perawat (Enam dari sebelas perawat) setidaknya telah lulus pelatihan
perawatan intensif dasar dan menguasai kompetensi dasar di atas. Untuk itu, pada
tahun 2016 diprogramkan untuk pelatihan intensif dasar setidaknya sebanyak 3
orang perawat.
Jumlah 6 orang
2. Standar Perhitungan
Berdasarkan perhitungan beban kerja pada bulan Januari s/d Maret 2013
1. Waktu kerja untuk operasi elektif adalah Senin s/d Jum'at pukul 07.30
s/d 16.00
2. Jumlah Operasi elektif pada 4 kamar operasi sebanyak rata-rata 300
operasi per bulan dengan sebaran utilisasi kamar rata-rata sebesar 75%
3. Kebutuhan tenaga perawat anestesi dalam satu tim operasi adalah 1
orang
4. Kebutuhan tenaga perawat anestesi untuk operasi elektif adalah :
75 % X ( 1 x 4 ) = 3,75 ( ≈ 4 orang )
80 %
90 % X ( 1 x 1 ) = 1,2 ( = 1 orang )
80 %
21)Jadi jumlah kebutuhan tenaga perawat anestesi adalah :
Koordinator Tim Perawat Anestesi = 1 orang
Perawat Anestesi (Dinas Harian) = 4 orang
Perawat Anestesi (Dinas Shift) = 1 orang
Perawat Anestesi di Ruang Pemulihan = 1 orang
Selain dari keenam kamar operasi yang dihitung utilisasinya ada satu (1)
kamar operasi yang tidak dihitung utilisasinya dikarenakan kamar
operasi tersebut adalah kamar operasi khusus untuk operasi mata yang
mana sebagian besar adalah anestesi lokal.
22)Jumlah tenaga perawat anestesi cadangan adalah 10% X 7 = 0,7( 1
orang )
3. ANALISA
Sistem dinas untuk resusitasi yaitu Dinas shift Untuk dokter mengikuti
jadwal jaga dokter umum sesuai blok, sedangkan untuk perawat terbagi
menjadi 4 regu, dengan tiga hari kerja dan satu hari libur. Setiap regu terdiri
dari satu perawat di tiap blok, sehingga total setiap shift terdapat dua
perawat resusitasi di RSUD Sunan Kalijaga Demak
Waktu kerja sebagai berikut :
Dinas pagi : pukul 07.30 s/d 14.30 WIB
Dinas sore : pukul 14.30 s/d 20.30 WIB
Dinas malam : pukul 20.30 s/d 07.30 WIB
2. Standar Perhitungan
Belum ada standar perhitungan jumlah perawat yang baku untuk sistem resusitasi
darurat, sehingga untuk perhitungan mengacu pada penghitungan depkes untuk
penetapan jumlah dan kualifikasi tenaga keperawatan di unit perawatan intensif
direkomendasikan formulasi ketenagaan sebagai berikut :
AxBxCxDxE
FxG
Keterangan :
A = Jumlah shift perhari
B = Jumlah tempat tidur di unit (2 mengacu pada jumlah blok)
C = Jumlah hari di unit yang dipakai dalam satu minggu
D = Jumlah pasien yang menginap (30 panggilan per bulan, mengacu pada data
(desember 2015-februari 2016)
E = Tenaga tambahan untuk libur, sakit (dalam %) biasanya 20-25%
F = Jumlah pasien yang dibantu oleh seorang perawat (rasio pasien:perawat)
G = Jumlah hari dari setiap perawat yang bekerja dalam satu minggu.
Rasio perawat:
pasien tergantung kompleksitas kondisi pasien (1:1, 1:2, 1:3 atau 2:1)
(sumber: management of intensive care, guidance for better use of resources,
2000)
Rumus :
(Jml jam perawatan/hari x jml operasi) x Jml perawat dlm Tim = jumlah perawat
Jam kerja efektif / hari
Ditambah faktor koreksi untuk Hari libur / cuti / hari besar ( loss day )
Jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah = jumlah perawat tersedia + faktor koreksi
F. Instalasi Farmasi
Perhitungan ketegaan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak menggunakan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2014 Tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit dan Analisis beban kerja .
G. Instalasi Radiologi
Perhitungan ketegaan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum
Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten DemakBerdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor: 1014/ MENKES/ SK/ XI/ 2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan
Kesehatan dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu:
a. Jenis sarana kesehatan
b. Kemampuan atau kompetensi
c. Beban kerja
d. Jumlah pesawat sinar-X
Adapun jenis dan jumlah tenaga yang dibutuhkan di
InstalasiRadiologi Diagnostik digolongkan berdasarkan jenis sarana
kesehatannya.
Untuk rumah sakit kelas C/ setara, standar ketenagaannya adalah
sebagai berikut:
No JENIS TENAGA PERSYARATAN/KUALIFIKASI JUMLAH
1 Spesialis Memiliki SIP 1 Orang Purna
Radiologi Waktu
2 Radiographer D III/D IV Teknik Radiologi 2 Orang/ alat
memiliki SIKR
3 Petugas proteksi Tingkat II, 1 Orang
radiasi (PPR) Memiliki SIB
4 Fisikawan Medik SI 1 Orang
5 Tenaga D III ATEM 1 Orang
Elektromedik
6 Perawat D III Keperawatan Memiliki SIP 1 Orang
PERTEMUAN / RAPAT
Ditetapkan di : Demak
Pada Tanggal : Februari 2016
DIREKTUR,
DEBY ARMAWATI