Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Analisis Laporan
Keuangan

Modul 11.
Analisis Prospektif

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

12
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi D3 0351003 Tim Dosen

Abstract Kompetensi
Analisis prospektif merupakan Mahasiswa memiliki kemampuan
langkah terakhir dalam proses menjelaskan dan memahami metode
analisis laporan keuangan. Hal ini dan tahapan analisis prospektif dan
dapat dilakukan hanya setelah proyeksi laporan keuangan
laporan keuangan historis telah
disesuaikan secara akurat untuk
mencerminkan kinerja ekonomi
perusahaan. Analisis prospektif
mencakup meninjau Balance Sheet,
Laporan Laba Rugi, dan Arus Kas
Pengertian Analisis Prospektif

Analisis Prospektif adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis


permasalahan dalam sistem ahli yang dapat menggabungkan pembuat keputusan dalam
rangka menyusun kembali beberapa perencanaan dengan pendekatan yang berbeda. Masing-
masing solusi yang dihasilkan berasal dari pendekatan yang direncanakan dan bukan dari
suatu rumusan yang bisa masing-masing kasus (Munchen, 1991 dalam Bourgeois, 2002).
Analisis Prospektif merupakan langkah akhir dalam proses analisis laporan keuangan.
Analisis ini dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk
mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analisis prospektif meliputi
peramalan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Analisis
prospektif merupakan inti dari penilaian efek. Analisis prospektif juga berguna untuk menguji
ketepatan rencana strategis perusahaan dan berguna bagi kreditor untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Analisis prospektif dapat dilakukan hanya
setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis
perusahaan secara akurat.
Analisis prospektif juga berguna untuk menguji kelangsungan rencana strategis
perusahaan, di antaranya seberapa efektif sebuah perusahaan dapat menghasilkan arus kas
yang cukup dari operasi ke pertumbuhan pembelanjaan (pembiayaan) yang diharapkan atau
apakah akan diminta untuk mencari pembiayaan hutang atau ekuitas di masa depan. Di
samping itu, analisis dilakukan untuk mengetahui keuntungan yang diperkirakan perusahaan
terhadap rencana strategis saat ini. Pada akhirnya, analisis prospektif berguna bagi kreditur
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi persyaratan hutang.

Tahapan Dan Metode Analisis Prospektif

Tahapan analisis prospektif menurut Bourgeois (2002), yaitu;


1. menerangkan tujuan studi;
2. melakukan identifikasi kriteria;
3. mendiskusikan kriteria yang telah ditentukan;
4. analisis pengaruh antar kriteria;
5. merumuskan kondisi faktor;
6. membangun dan memilih skenario dan

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
7. implikasi skenario.
Dalam metode prospektif, menentukan elemen kunci masa depan dilakukan dengan
tahapan yaitu;
1. mencatat seluruh elemen penting;
2. mengidentifikasi keterkaitan;
3. membuat tabel yang menggambarkan keterkaitan; dan
4. memilih elemen kunci masa depan.
Metode ini didasarkan pada suatu penggandaan matriks bujur sangkar (matriks dengan
jumlah baris dan kolom yang sama) yang berpangkat satu dalam beberapa tahapan interasi
untuk menyusun hirarki variabel-variabelnya. Analisis variabel sistem dilakukan berdasarkan
klasifikasi langsung di mana hubungan antar variabel diperoleh secara langsung dari hasil
identifikasi para pakar dan stakeholders. Variabel-variabel dibedakan atas variabel pengaruh
dan variabel ketergantungan serta memperhitungkan jarak dan umpan balik dari setiap
variabel terhadap variabel lainnya. Identifikasi hubungan antar variabel dilakukan dengan
menggunakan data kategori skala berjenjang yang menunjukkan intensitas hubungan.

Proses Proyeksi Laporan Keuangan

Proyeksi keuangan merupakan perencanaan keuangan perusahaan untuk di masa


mendatang dengan berlandaskan pada laporan keuangan tahun yang lalu. Perlu diketahui
bahwa laporan keuangan yang masih dalam bentuk perencanaan maka di dalam laporan
keuangan tersebut harus dicantumkan kata “proforma” yang mempunyai arti bahwa laporan
keuangan menunjukkan ikhtisar kondisi keuangan perusahaan yang belum dilaksanakan.
Informasi yang di dalamnya masih dalam bentuk proyeksi/perencanaan mengenai kondisi
keuangan di masa yang akan datang. Proses proyeksi dimulai dari laporan laba rugi, diikuti
dengan laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan arus kas, sebagai berikut :
1. Proyeksi Laporan Laba Rugi, dimulai dengan pertumbuhan penjualan yang
diharapkan, misalnya dengan menggunakan tren historis untuk memprediksi tingkat
penjualan di masa depan. Analisis lebih rinci juga bisa melibatkan informasi eksternal
seperti tingkat aktivitas ekonomi makro yang diharapkan, peta persaingan, dan bauran
toko baru dan toko lama. Setelah penjualan diproyeksi, margin laba kotor diproyeksi
berdasarkan tren historis, kekuatan ekonomi dan tingkat kompetisi pasar. Biaya
penjualan, umum dan administrasi biasanya diasumsikan tetap konstan (tidak bergantung

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
dari penjualan), sedangkan biaya tenaga kerja (gaji) serta biaya iklan memerlukan
estimasi lebih lanjut. Beban penyusutan merupakan pos material dan harus diproyeksi
secara terpisah. Penyusutan merupakan beban tetap dan merupakan fungsi dari jumlah
aset yang dapat disusutkan. Untuk itu beban penyusutan harus dihitung berdasarkan
persentase penyusutan dikalikan saldo akhir aset di tahun sebelumnya (ditambah
pengeluaran modal untuk membeli aset baru apabila ada). Demikian pula halnya dengan
beban bunga yang dihitung berdasarkan persentase suku bunga dikalikan dengan utang
pada awal periode (saldo akhir utang berbunga pada periode sebelumnya).

2. Proyeksi Neraca Ramalan terhadap neraca dapat meliputi beberapa langkah berikut:


a. Membuat proyeksi aset lancar selain kas, dengan menggunakan proyeksi penjualan
atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan, proyeksi penjualan,
tingkat perputaran piutang usaha. Contoh, proyeksi piutang usaha dilakukan sebagai
berikut proyeksi piutang usaha.
b. Membuat proyeksi kenaikan aset tetap dengan estimasi pengeluaran modal yang
didasarkan pada tren historis atau informasi dalam bagian Management Discussion
and Analysis (MDA) di laporan tahunan.
c. Membuat proyeksi kewajiban lancar selain utang dengan menggunakan proyeksi
penjualan atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan.
d. Menghitung bagian lancar hutang jangka panjang (bagian yang jatuh tempo) dari
catatan utang jangka panjang.
e. Utang jangka pendek lainnya diasumsikan tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya
kecuali menunjukan tren yang jelas berbeda.
f. Saldo awal utang jangka panjang diasumsikan sama dengan utang jangka panjang
tahun lalu dikurangi dengan bagian yang jatuh tempo.
g. Asumsikan kewajiban jangka panjang lainnya sama dengan saldo tahun lalu kecuali
menunjukan tren yang jelas berbeda.
h. Saham biasa awal diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu.
i. Laba ditahan diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu ditambah (dikurangi) dengan
laba (rugi) bersih dan dikurang dividen yang diperkirakan.
j. Pos ekuitas lainnya diasumsikan sama dengan saldo tahun, kecuali menunjukkan tren
yang jelas berbeda.
Jumlah angka c) s/d j) menghasilkan total kewajiban dan ekuitas. Karena total
kewajiban dan ekuitas sama dengan total aset, maka angka kas diperoleh dari total aset
‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran
4 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
dikurangi item pada angka a) dan b). Pada titik ini kas akan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Selanjutnya, utang jangka panjang dan saham disesuaikan untuk penerbitan (pembelian
kembali) yang diperlukan untuk mencapai tingkat kas yang diinginkan dan untuk
mempertahankan leverage keuangan historis. Contoh: Neraca perusahaan tahun 2011 – 2012
berikut beberapa rasio disajikan proyeksi laporan laba rugi perusahaan.
Tanpa perencanaan jangka pendek perusahaan seperti dalam laut yang berombak tanpa
kemudi untuk pegangan. Perencanaan keuangan harus diterjemahkan dalam detail anggaran
keuangan dan operasi.
Proyeksi keuangan merupakan aktivitas manajerial yang umum. Manajer menganalisis
catatan perusahan yang lampau uantuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
kekayaan pemegang saham. Sebagai contoh, manajer mungkin merencanakan perubahan
struktur modal atau struktur portofolio investasinya. Perencanaan keuangan sendiri
merupakan suatu penyusunan tindakan bagi perusahaan sebagai pedoman pelaksanaan
aktivitas di masa mendatang. Perusahaan-perusahaan yang berkecenderungan memandang ke
depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukan pada masa yang akan datang.
Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegang pada semua
rencana yang telah disusun sebelumnya.
Dasar proyeksi keuangan tergantung dari macam perencanaan yang dibuat. Jika
perusahaan membuat proyeksi laporan keuangan untuk suatu periode tertentu, maka dasar
perencanaannya yang terbaik adalah posisi laporan keuangan terakhir. Sedangkan jika
perusahaan akan membuat anggaran-anggaran kas maka dasar perencanaan yang baik adalah
menilainya dengan rencana penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode yang
direncanakan. Proyeksi laporan keuangan hanyalah sebagian dari proses perencanaan
perusahaan dengan mana perusahaan menempatkan aktivitas perusahaan di masa depan yang
berkaitan dengan lingkungan ekonomi, persaingan, teknis dan sosial yang berkaitan. Ketika
rencana-rencana bisnis dikembangkan, hal ini biasanya distrukturkan di sekitar sasaran dan
tujuan spesifik yang ditentukan secara bersama oleh organisasi dan subkelompoknya.
Rencana-rencana ini biasanya menyatakan strategi dan tindakan untuk mencapai hasil-hasil
jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang. Proyeksi laporan keuangan akan
memudahkan perusahaan untuk melihat keadaan di tahun akan datang.

Laporan Keuangan Pro forma

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Proyeksi pro forma dapat dilakukan pada setiap tingkatan rincian yang diinginkan.
Dalam bentuk ringkas, ini merupakan salah satu laporan yang paling banyak digunakan untuk
membuat taksiran secara cepat. Laporan ini terutama disenangi oleh para pejabat pinjaman
bank, yang harus menilai kredit suatu perusahaan klien dari sudut pandang total keuangan.
Rencana terinci tidak diperlukan untuk membuat laporan pro forma yang lengkap.  Meskipun
hasil proses perencanaan formal akan meningkatkan ketepatan. Sebaliknya, rasio-rasio yang
dipilih dapat digunakan untuk membuat laporan yang keseluruhannya memuaskan, terutama
pada pandangan pertama. Seperti yang akan kita peragakan, aspek penting dari analisis pro
forma adalah kemampuan untuk menemukan kebutuhan dana yang diperlukan bagi
perusahaan per tanggal penyusunan neraca pro forma. 
Laporan keuangan pro forma merupakan suatu alat yang penting untuk manajer
keuangan. Proses penyusunannya dapat cukup sederhana, jika hanya untuk satu periode
perencanaan dan atas dasar satu kondisi tertentu. Tetapi laporan keuangan juga dapat menjadi
rumit, jika proyeksi dilakukan untuk beberapa periode dan dengan dasar beberapa
asumsi. Untuk mendapatkan suatu proyeksi laporan keuangan yang baik diperlukan suatu
analisis tentang hubungan antara berbagai rekening neraca dan laba rugi. Sebagai contoh
adalah hubungan antara piutang dan penjualan serta kebijakan kredit yang diambil
perusahaan.

Contoh Aplikasi

Berikut laporan keuangan Target Corporation dan rasio keuangan sebagai dasar penyusunan
projected financial statements.
  Income Statement (in $) 2010 2009 2008
net sales 39.888 36.903 33.702
cost of goods sold 27.246 25.295 23.029
gross profit 12.642 11.608 10.673
selling, general and administrative exp. 8.883 8.190 7.490
depreciation and amortization exp. 1.079 940 854
interest exp. 464 425 393
income before tax 2.216 2.053 1.936
75
income tax exp. 842 789
1
loss from extraordinari items and discounted operations 6 41
-
net income 1.368 1.264 1.144

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
outstanding shares 905 898 912
selected ratios
sales growth 8.09% 9.5% 9.91%
gross profit margin 31.69 31.46 31.67
selling, general and admin exp. / sales 22.27 22.19 22.22
depreciation exp. / gross prior year PP&E 6.85 6.80 6.70
interest exp. / prior year long term debt 7.15 8.47 8.35
income tax exp. / pretax income. 38.00 38.43 38.79

Balance sheet 2010 2009 2008


Asset
Current assets
Cash 499 356 220
Receivables 3.831 1.941 1.724
Inventories 4.449 4.248 3.798
Other curret assets 869 759 741
Total current assets 9.648 7.304 6.483
Property, plant and equipment (PP&E) 18.442 15.759 13.824
Accumulated depreciation 4.909 4.341 3.925
11.41
Net PPE 13.533 9.899
8
Other non-current assets 973 768 761

Total assets 24.154 19.490 17.143

Liabilities and Shareholder's Equity


Current Liabilities
Accounts payable 4.160 3.576 3.514
Current portion of long term debt 905 857 498
Accrued expenses 1.566 1.507 1.520
Income tax payable 423 361 318

Total current liabilities 7.054 6.301 5.850


Deferred income taxes and other liab. 1.152 1.036 910
Long term debt 8.088 5.634 4.521
11.28
Total liabilities 16.294 12.971
1
Shareholders' Equity
Preferred stock 0 0 0
Common stock 75 75 76
Capital surplus 1.098 902 730
Retained earnings 6.687 5.542 5.056
Shareholders' equity 7.860 6.519 5.862
Total liabilities and net worth 24.154 19.490 17.143

Selected ratios

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Accounts receivable Turnover rate 10,41 19,01 19,55
Inventory turnover rate 6,12 5,95 6,06
Accounts payable turnover rate 6,55 7,07 6,55
Accrued expenses turnover rate 25,47 24,49 22,17
Tax payable / Tax expense 50,24% 45,75% 42,34%
Financial leverage 3,07 2,99 2,92
Dividends per share ($) 0,225 0,215 0,214
Capital expenditures (CAPEX) ($) 3.163,00 2.528,00 1.918,00
CAPEX / sales 7,93% 6,85% 5,69%

Langkah-langkah untuk menghitung proyeksi income statement tahun 2011 untuk Target
Corporation sebagai berikut:
1. Penjualan = $ 39,888 x 1.0809 = $ 43,115
2. Gross profit = $ 43,115 x 31.69 % = $ 13,663
3. Cost of goods sold = $ 43,115 - $ 13,663 = $ 29,452
4. Selling, general and administrative expenses = $ 43,115 x 22.27 % = $ 9,602
5. Depreciation = $ 18,442 x 6.85 % = $ 1,263
6. Interest = $ 8,088 x 7.15 % = $ 578
7. Pretax income = $ 13,663 - $ 9,602 - $ 1,263 - $ 578 = $ 2,220
8. Income tax expense = $ 2,220 x 38 % = $ 844
9. Extraordinary items = none
10. Net income - $ 2,220 - $ 844 = $ 1,376

Target Corporation Projected Income Statement (in $)


Forecasting 2011
step Estimate
Net sales 1 43.115
Cost of goods sold 2 29.452
Gross profit 3 13.663
Selling, general and administrative exp. 4 9.602
Depreciation and amortization exp. 5 1.263
Interest exp. 6 578
Income before tax 7 2.220
Income tax exp. 8 844
Loss from extraordinary items and discounted
9 0
operations.
Net income 10 1.376
Outstanding shares 905

Forecasting Assumptions
‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran
8 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Sales growth 8,09%
Gross profit margin 31,69
Selling, general and admin. Exp./Sales 22,27
Depreciation expVGross prior year PP&E 6,85
Interest expVPrior year long term debt 7,15
Income tax expense/Pretax expense 38,00

Langkah-langkah untuk menghitung proyeksi balance sheet tahun 2011 untuk Target
Corporation sebagai berikut:
1. Receivables = Sales/Receivable turnover = $ 43,115 / 10.41 = $ 4,142.
2. Inventories = COGS/Inventory turnover = $29,452/6.12 = $4,812
3. Other current assets = tetap, $ 869
4. PP & E = Saldo tahun 2019 + CAPEX = $ 18,442 + ( 7.93 % x $ 43,115) = $21,861
5. Accumulated depreciation = Saldo tahun 2019 + estimasi depresiasi = $4,909 + $
1,263= $6,172
6. Net PP & E = PP & E - Accumulated depreciation = $ 21,861 - $ 6,172 = $15,689
7. Other non-current assets = tetap, $ 973
8. Accounts payable = COGS / Payable turnover = $ 29,452 / 6.55 = $ 4,496
9. Current portion of long term debt = jumlah yang dilaporkan dalam catatan atas laporan
keuangan untuk long term debt yaitu sebesar $ 892
10. Accrued expenses = Sales / Accrued expense turnover = $ 43,115 / 25.47 = $1,693
11. Taxes payable = Tax expense x Tax payable / Tax expense = $ 844 x 50.24 % = $ 424
12. Deferred income taxes and other liabilities = tetap, $ 1,152
13. Long term debt = Saldo tahun 2019 - Current portion of LTD = $ 8,088 - $ 892 = $
7,196
14. Common stock = tetap, $ 75
15. Capital surplus = Saldo tahun 2019 + normal ESOP and stock option activity = 1,098 +
$20=$ 1,118
16. Retained earning = Saldo tahun 2019 + projected net .income – estimasi dividends =
$6,687+ 1,376 - ($0,225x905) = $6,687+ $ 1,376 - $204 = $ 7,859
17. Cash = Jumlah yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan total liabilities dan equity
dikurangi jumlah 1,2,3,6,7 = ( $ 4,496 + $ 892 + $ 1,693 + $ 424 + $1,152+ $ 7,196)+
($ 75 + $ 1,118 + $ 7,859) - ( $ 4,142 + $ 4,812 + $ 869 ) - ($15,689 + $ 973) = $
24,905 - $ 26,485 = ( $ 1,580 )

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Berdasarkan perhitungan di atas, saldo Kas dihitung terakhir untuk mengetahui apakah
Kas bersaldo negatif atau positif. Jika negatif, hal ini menunjukkan perusahaan membutuhkan
pembiayaan. Financial Leverage (total assets / total equity) yang ingin dicapai perusahaan
pada tahun 2020 adalah 2.99 sehingga perusahaan memerlukan tambahan Long-term debt
sekitar $ 2,200. Hal ini akan mengakibatkan saldo Long-term debt meningkat menjadi $
7,196 + $ 2,200 = $ 9,396 dan saldo Kas menjadi ($ 1,580) + $ 2,200 = $ 620. Dengan
demikian, total assets akan menjadi $ 620 + $ 4,142 + $ 4,812 + $ 869 + $ 15,689 + $ 973 = $
27,105. Total equity hasil perhitungan di atas yaitu $ 9,052. Financial leverage 2.99 tersebut
adlah sama dengan $ 27,105 dibagi $ 9,052.

Target Corporation Projected Balance Sheet selengkapnya yaitu :


Forecasting Initial
Balance sheet 2010 Final 2011
step 2011
Asset
Current assets
Cash 499 17 (1.588) 620
Receivables 3.831 1 4.142 4.142
Inventories 4.449 2 4.812 4.812
Other curret assets 869 3 869 869
Total current assets 9.648 8.243 10.443
Property, plant and equipment
18.442 4 21.861 21.861
(PP&E)
Accumulated depreciation 4.909 5 6.172 6.172
Net PPE 13.553 6 15.689 15.689
Other non-current assets 973 7 973 973
Total assets 24.154 24.905 27.105

Liabilities and Shareholder's Equity


Current Liabilities
Accounts payable 4.160 8 4.496 4.496
Current portion of long term debt 905 9 892 892
Accrued expenses 1.566 10 1.693 1.693
Income tax payable 423 11 424 424
Total current liabilities 7.054 7.505 7.505
Deferred income taxes and other
1.152 12 1.152 1.152
liab.
Long term debt 8.088 13 7.196 9.396
Total liabilities 16.294 15.853 18.053
Shareholders' Equity
Preferred stock ‘0 ‘0 ‘0
Common stock 75 14 75 75
Capital surplus 1.098 15 1.118 1.118

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Retained earnings 6.687 16 7.859 7.859
Shareholders' equity 7.860 9.052 9.052
Total liabilities and net worth 24.154 24.905 27.105

Selected ratios
2011
Accounts receivable Turnover rate 10,41
Inventory turnover rate 6,12
Accounts payable turnover rate 6,55
Accrued expenses turnover rate 25,47
Tax payable / Tax expense 50,24%
Financial leverage 3,07
Dividends per share ($) 0,225
Capital expenditures (CAPEX) ($) 3.163,00
CAPEX / sales 7,93%

Target Corporation Projected Statement of Cash flow (in $) :


Estimasi 2011
Net income $ 1,376
Items to adjust income to cash flows :
Depreciation 1,263
Accounts receivable ( 311 )
Inventories ( 363 )
Accounts payable 336
Accrued expenses 127
Income taxes 1
Net cash flow from operations 2,429

Capital expenditures (3,419)


Net cash flow from investing act. (3,419)

Long term debt 1,295


Additional paid in capital 20
Dividends ( 204 )
Net cash flow from financing act. 1,111

Net change in cash 121


Beginning cash 499
Ending cash 620

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Bourgeois (2004). "Participatory Prospective Analysis: Exploring and Anticipating


Challenges with Stakeholders," Monographs, United Nations Centre for Alleviation of
Poverty Through Secondary Crops' Development in Asia and the Pacific (CAPSA), number
32731, December.
Subramanyam, K. R. (2017). Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Sastradipraja, Usman. 2010. Analisis & Penggunaan Laporan Keuangan (Program Studi
Akuntansi S1)

‘20 Analisis Laporan Keuangan Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai