Anda di halaman 1dari 8

(20) RI Permohonan Paten

(19) ID (11) No Pengumuman : 2021/SID/03027 (13) A

(51) I.P.C : F 03D 7/236

(21) No. Permohonan Paten : S00202110101 (71) Nama dan Alamat yang Mengajukan Permohonan
Paten :
(22) Tanggal Penerimaan Permohonan Paten : Politeknik Negeri Banjarmasin
15 November 2021 Brigjen H. Hasan Basry, Komp Kampus ULM,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia Indonesia
(30) Data Prioritas :
(31) Nomor (32) Tanggal (33) Negara
(72) Nama Inventor :
Dr. Jazuli Fadil, SST, MT,ID
(43) Tanggal Pengumuman Paten : Khairunnisa, ST, MT,ID
29 November 2021
(74) Nama dan Alamat Konsultan Paten :
Politeknik Negeri Banjarmasin
Politeknik Negeri Banjarmasin, Jl. Brigjen H. Hasan
Basry Kampus ULM Banjarmasin

Judul
(54) KONFIGURASI BILAH ADAPTIF UNTUK TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL
Invensi :
(57) Abstrak :
Konfigurasi bilah adaptif untuk turbin angin sumbu vertikal merupakan bilah yang mampu memanjang dan memendek.
Pergerakan memanjang dan memendek ini dikendalikan oleh aktuator dengan kendali cerdas berdasarkan masukan kecepatan
angin. Pada sebuah bilah adaptif terdiri dari satu bilah utama, dimana pada bilah utama terdapat dua bilah perpanjangan. Bilah
perpanjangan inilah yang akan bergerak memanjang dan memendek dan bisa disesuaikan dari tinggi bilah adaptif terhadap
kecepatan angin, dengan zona pergerakan keatas dan kebawah dari area bilah utama. Konsepnya adalah konfigurasi bilah ini
mampu meningkatkan tinggi bilah adaptif mendekati tinggi maksimum saat berada di kecepatan angin yang rendah, namun ketika
kecepatan angin terus meningkat, maka konfigurasi bilah ini akan menurunkan ketinggian bilah adaptif mendekati posisi
minimum. Sehingga turbin angin ini mampu beroperasi pada semua kecepatan angin.
1

Deskripsi
BILAH ADAPTIF UNTUK TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL

Bidang Teknik Invensi


5 Invensi ini berkaitan dengan turbin angin sumbu vertikal.
Bilah yang digunakan bersifat adaptif, yaitu bilah mampu
memanjang dan memendek mengikuti kecepatan angin yang dinamis.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan efesiensi turbin saat
melakukan ekstraksi energi angin menjadi energi mekanik
10 sehingga mampu meningkatkan torsi mekanik untuk memutar
generator listrik.

Latar Belakang Invensi


Energi angin adalah salah satu energi terbarukan yang
15 dapat digunakan sebagai pembangkit listrik melalui proses
konversi. Energi angin menghasilkan energi kinetik yang
dikonversi menjadi daya mekanik, kemudian generator merubah
daya mekanik menjadi energi listrik. Pembangkit listrik tenaga
angin memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan
20 pembangkit konvensional yang menggunakan bahan bakar fossil.
Keunggulan ini diantaranya adalah ramah lingkungan, murah dan
mampu menghadapi tantangan pemanasan global.
Pada umumnya ada dua tipe turbin angin yaitu tipe sumbu
horisontal biasa disebut Horizontal axis wind turbine (HAWT)
25 dan tipe sumbu vertikal yang disebut Vertical Axis Wind
Turbine (VAWT). Kelebihan dari turbin angin sumbu vertikal
atau VAWT ini adalah memiliki kemampuan untuk menangkap energi
angin dari semua arah angin tanpa pengarah angin atau yaw
mechanism, generator bisa ditempatkan lebih dekat dengan
30 tanah. Untuk VAWT skala kecil lebih suitable untuk daerah
perkotaan karena mampu mengekstrak energi angin pada kecepatan
yang rendah dan tidak berisik serta risiko terhadap blade
2

ejection bisa ditekan karena putarannya yang lambat. Untuk


instalasi VAWT pada rumah tinggal juga lebih mudah.
Objek utama dari invensi ini adalah untuk pertama kalinya,
sebuah kendali arsitektur turbin angin sumbu vertikal
5 menggunakan bilah adaptif dengan tujuan untuk meningkatkan
performa turbin dalam menghasilkan daya maksimum dengan
melebarkan luas sapuan bilah atau swept area. Swept area
adalah luas sapuan bilah dalam mengekstrak energi angin menjadi
daya mekanik. Bilah adaptif adalah kemampuan turbin dalam
10 bertransformasi memanjang (extended) atau memendek (retract)
ketika melakukan tracking daya maksimum mengikuti pola
kecepatan angin, Hal ini akan meningkatkan efesiensi turbin
angin.
Berdasarkan penelusuran paten US6902370B2 mengungkapkan
15 tentang telescopic wind turbine blade untuk tipe turbin
horizontal, dimana blade mampu memanjang dan memendek pada
sisi tip blade atau sisi ujung blade, dengan mekanisme
menggunakan aktuator yang tersambung di hub rotor.
Berdasarkan teori Betz limit maksimum efesiensi turbin
20 angin tidak lebih dari 59,3% . Betz limit atau hukum betz di
perkenalkan oleh Albert Betz pada tahun 1919 yang merupakan
fisikawan jerman menyimpulkan bahwa tidak akan pernah ada
turbin angin yang mengkonversi energi angin kedalam bentuk
energi yang menggerakan rotor atau energi kinetik lebih dari
25 59,3%.
Kelemahan telescopic wind turbine blade pada turbin angin
tipe horizontal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Beroperasi pada kecepatan angin yang tinggi atau hanya
di daerah tertentu.
30 2. Membutuhkan pengarah angin atau yaw mechanism.
3. Menimbulkan suara yang bising dari blade ketika
berputar.
3

Berdasarkan permasalahan tersebut, inventor mendesain


bilah adaptif untuk turbin angin sumbu vertikal yang mampu
beroperasi pada kecepatan angin yang rendah, bisa di
aplikasikan untuk beban rumah tangga atau daerah perkotaan,
5 dan mampu bekerja tanpa pengarah angin sehingga lebih efesien.

Ringkasan Invensi
Kecepatan angin cenderung dinamis dan tidak bisa
dikendalikan. Sehingga diperlukan konsep bilah adaptif yang
10 akan merubah luas swept area turbine yang bisa beradaptasi
pada semua kecepatan angin. Konsep dasarnya adalah turbin akan
meningkatkan luasan swept area atau tinggi bilah ketika berada
di kecepatan angin yang rendah hingga rating turbin akan
tercapai, namun ketika angin terus meningkat swept area akan
15 mengecil dengan menurunkan atau mengurangi panjang blade
dengan rasio antara root blade dan extended blade adalah 1:2.

Uraian Singkat Gambar


Gambar 1, adalah gambar bilah adaptif yang memiliki kemampuan
20 memanjang dan memendek sesuai dengan kebutuhan beban atau
kecepatan angin.
Gambar 2, adalah gambar turbin angin sumbu vertikal dengan
bilah adaptif dengan tiga bilah / blade, dimana minimal blade
atau bilah yang digunakan adalah dua bilah.
25 Gambar 3. adalah konsep diagram alir turbin angin sumbu
vertikal dengan bilah adaptif.
4

Uraian Lengkap Invensi


Pada invensi kali ini akan digabungkan fitur mekanik dan
elektrik untuk invensi turbin angin sumbu vertikal menggunakan bilah
adaptif. Ada banyak varian turbin angin sumbu vertikal namun semua
5 memiliki prinsip kerja yang sama dalam menangkap energi angin yaitu
luasan swept area yang menangkap angin pada orientasi sumbu putarnya
sejajar dengan tanah, kemudian generator bisa ditempatkan lebih
dekat dengan tanah. Sebagai langkah awal adalah pemilihan air foil
yang memiliki nilai koefisien daya angkat atau lift coefficient (CL)
10 dan nilai daya dorong atau drag coefficient (CD]. Air foil ini
menghasilkan efek aerodinamis ketika melewati suatu aliran. Masing
masing air foil mempunyai kurva antara CL/CD terhadap angle of attack
(α) atau sudut serang. Sudut serang aliran angin pada airfoil
mempunyai α yang berbeda dari CL dan CD. Pada turbin angin sumbu
15 vertikal gaya dorong (CD) dibutuhkan untuk memutar bilah terhadap
sumbunya.

Invensi turbin ini memaparkan strategi untuk meningkatkan


performa turbin angin dengan bilah adaptif. Pada penghubung extended
20 blade(2) dan root blade(3) digunakan Drive screw (4), rails(5) dan
bearing (6) yang terhubung dengan aktuator (7) sebagai penggerak
extended blade. Posisi extended blade (8) berada di bagian dalam
root blade (9), sehingga delta/selisih pergerakan blade extension
A(10) dan B(11) lebih stabil, dengan area pergerakan minimum(12) dan
25 maksimum(13) berada di bagian dalam root blade (14).
5

KLAIM

1. Bilah adaptif mampu memanjang dan memendek sesuai dengan


kebutuhan beban dan kecepatan angin, dengan komponen sebagai
5 berikut:
a. Airfoil modification (1) berfungsi meningkatkan
efesiensi aerodinamis.
b. Root blade (2) berfungsi sebagai bilah utama yang
tersambung dengan aktuator (7).
10 c. Extended blade (3) berfungsi sebagai blade adaptif
yang mampu memanjang memendek dengan rasio 1:2 atau
dengan rasio yang bisa disesuaikan dari tinggi root
blade dan rating generator, dengan zona pergerakan
keatas dan kebawah dari area root blade (14).
15 Yang dicirikan sebagai berikut:
Masing-masing root blade memiliki dua extended
blade, dengan rasio minimum dan maksimum bisa
disesuaikan dengan rating generator dan kecepatan
angin. Tiap-tiap extended blade digerakan oleh
20 aktuator.
d. Drive screw (4) berfungsi untuk menggerakan extended
blade yang terhubung ke hub aktuator (7).
e. Rails (5) berfungsi untuk mempertahankan jalur
pergerakan extended blade.
25 f. Bearing (6) berfungsi untuk menghubungkan shaft
drive screw ke root blade.
g. Actuator (7) berfungsi untuk menggerakan drive screw
(4)dan rails (5).
h. Inner extended blade (8) adalah sisi terluar
30 extended blade tampak depan, yang berada dibagian
dalam root blade.
i. Outer root blade (9) adalah sisi terluar root blade
tampak depan.
6

j. Delta blade extension (10)(11) adalah selisih


extended blade yang telah bergerak/memanjang dari
root blade.
k. Minimum extension (12) adalah tinggi maksimun root
5 blade atau posisi tinggi minimum bilah adaptif.
l. Maximum extension (13) adalah posisi tinggi maksimum
bilah adaptif ketika memanjang.
m. Blade extension area (14) adalah zona pergerakan
extended blade di dalam root blade.
10
2. Bentuk bilah seperti pada klaim 1, dimana bilah (2)(3)
berbentuk straight blade atau tegak lurus.
Yang dicirikan sebagai berikut:
Air foil profile tampak atas dalam dua dimensi tidak
15 tertutup (1), sehingga jika di extrude tegak lurus menjadi
3 dimensi maka bilah tidak berbentuk solid (2)(3), hal
ini didesain untuk mempercepat gaya dorong atau aksi drag
ketika mulai mendapatkan kecepatan angin di ±3 m/s.
Sehingga turbin mampu self start lebih cepat dan lebih
20 efisien.
3. Air foil seperti pada klaim 1, dimana air foil bisa
menggunakan data base pihak ke tiga dan bisa menggunakan
atau divariasikan dengan air foil profile lainnya.
Yang dicirikan sebagai berikut:
25 Air foil profile tertutup hanya pada tip blade atau ujung
bilah (extended blade), sementara itu bentuk blade
menggunakan air foil profile terbuka (1) atau tidak solid
seperti pada klaim 2.
4. Jumlah bilah minimum dalam satu turbin sumbu vertikal
30 adalah dua bilah, dan bisa menggunakan lebih dari dua
bilah / blade.
7

5. Jumlah extended blade (3) pada sebuah root blade adalah


minimum satu extended blade, dan bisa lebih dari satu
extended blade.
6. Algoritma kendali pergerakan bilah adaptif menggunakan
5 kecerdasan buatan atau bisa digabungkan atau divariasikan
dengan beberapa kendali cerdas lainnya.
7. Kapasitas turbin bisa ditingkatkan hingga sekala Mega
watt baik untuk operasi off grid maupun on grid pada
jaringan listrik nasional.
10 8. Bilah adaptif ini pada semua klaim diatas bisa di rancang
dan dioperasikan juga pada fixed blade mode, atau bilah
non adaptif.

Anda mungkin juga menyukai